Perawatan saluran akar yang berhasil membutuhkan pengetahuan yang detail dan menyeluruh
mengenai anatomi dan morfologi saluran akar gigi. Pertumbuhan dan perkembangan yang terus
terjadi dapat saja menimbulkan variasi terbentuknya anatomi akar gigi. Dalam setiap perkembangan
gigi permanen, ada berbagai variasi saluran akar gigi yang dilaporkan dalam literatur sehubungan
dengan frekuensi terjadinya perkembangan jumlah dan bentuk kanal di setiap akar, jumlah akar, dan
kejadian fusi akar molar. Terjadinya variasi pertumbuhan dan perkembangan saluran akar gigi
disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya latar belakang etnis, usia, dan jenis kelamin.
Pada tahun 1969, Weine et al. memberikan klasifikasi klinis pertama dari lebih dari satu sistem kanal
dalam satu akar tunggal dan menggunakan akar mesiobukal dari molar pertama rahang atas sebagai
jenis spesimen. Pineda dan Kuttler dan Vertucci lebih lanjut mengembangkan sistem untuk klasifikasi
anatomi kanal untuk setiap gigi yang memiliki diameter buccolingual yang luas dan lebih berlaku
untuk digunakan dalam studi laboratorium.(gambar 4)
jenis kanal tambahan yang tidak termasuk dalam sistem klasifikasi asli Vertucci telah dilaporkan oleh
Sert dan Bayirli (Gambar 5) dan Gulabivala et al. Sert dan Bayirli bahwa ada tambahan 14 tipe kanal
baru yang belum diklasifikasikan.
Vertucci menemukan kedekatan lubang kanal satu sama lain sebagai indikasi apakah mereka
bergabung atau tetap sebagai kanal yang terpisah. Jika pemisahan lubang lebih besar dari 3 mm,
kanal cenderung tetap terpisah sepanjang keseluruhannya. Sebaliknya, kanal biasanya bergabung
bersama jika lubangnya kurang dari 3 mm. Kanal ditemukan bergabung dengan lebih koronal karena
jarak antara lubang menurun.
Perawatan saluran akar yang berhasil tergantung pada cleaning, shaping, dan obturasi yang
menyeluruh pada sistem saluran akar gigi. Terdapatnya kanal-kanal aksesori dan kemampuan untuk
membersihkan dan mengisi kanal-kanal ini juga dapat berdampak pada prognosis. Kanal aksesori
mencakup kanal lateral dan furkasi. Mayoritas percabangan atau kanal aksesori ditemukan di
sepertiga apikal akar. Zolty dan lainnya telah mengindikasikan bahwa kegagalan endodontik dapat
disebabkan oleh kanal aksesori yang terinfeksi.
Buku torabinejad
Prinsip dasar dalam anatomi pulpa adalah bentuk sistem pulpa yang mencerminkan garis besar
permukaan mahkota dan akar. Ada terfapat tujuh konfigurasi umum yang terjadi pada bentuk akar,
bila dilihat secara potongan melintang : round, oval, long oval, bowling pin, kidney bean, ribbon, and
hourglass. (gambar 14.3)
Sebagai contoh, sebuah akar dapat berbentuk jam pasir berbentuk melintang di sepertiga serviks,
meruncing ke oval yang dalam di sepertiga tengah, dan menyatu menjadi oval di sepertiga apikal;
jumlah dan bentuk kanal di setiap saluran akar akan bervariasi. Sistem saluran pulpa rumit; kanal
dapat bercabang, membelah, dan bergabung kembali. Secara tradisional sistem kanal telah
dikategorikan menjadi empat tipe dasar.
Asal gender dan etnis harus dipertimbangkan selama evaluasi pra operasi. Jenis morfologi kanal
spesifik terjadi pada kelompok ras yang berbeda. Misalnya, orang Amerika-Afrika memiliki jumlah
premolar mandibula yang lebih tinggi dengan kanal tambahan. Dalam satu studi, pasien-pasien ini
memiliki lebih dari satu kanal di 33% dari gigi premolar pertama dan 8% dari gigi premolar kedua;
sebaliknya, Kaukasia memiliki banyak kanal di 14% dari gigi premolar pertama dan 3% dari gigi
premolar kedua. Orang Asia dan orang-orang keturunan Asia memiliki lebih banyak variasi daripada
ras Kaukasia dan ras lain, seperti kanal berbentuk-C, akar distolingual (ketiga) pada molar pertama
mandibula, dan dens invaginatus.
Rongga pulpa dibagi menjadi bagian koronal (ruang pulpa) dan bagian radikuler (saluran akar).
Anatomi lainnya termasuk tanduk pulpa, kanal orifis, kanal aksesoris (lateral), dan foramen apikal.
Anatomi internal komponen pulpa ini diubah oleh pembentukan dentin atau sementum sekunder.
1. Pulp Horns (Tanduk Pulpa)
Tanduk pulpa perlu diketahui letaknya selama persiapan akses. Terdapat perbedaan dalam
ketinggian dan lokasi, tanduk pulpa tunggal cenderung dikaitkan dengan masing-masing
lokasi cusp di gigi posterior, dan tanduk bagian mesial dan distal cenderung terdapat di gigi
incisor. Secara umum, tinggi oklusal tanduk pulpa sesuai dengan tinggi kontur pada gigi yang
lebih muda, tetapi karena pembentukan dentin yang berlanjut, tanduk pulpa lebih dekat ke
margin serviks pada gigi yang lebih tua. Untuk menentukan perkiraan kedalaman akses pada
film analog, tinggi dan lokasi tanduk pulpa ditentukan dengan mengukur dari ujung cusp ke
tanduk pulpa atau atap ruang pulpa (pulp chamber) menggunakan bur. Pada radiografi
digital, perkiraan kedalaman akses diukur dengan "penggaris".