DISUSUN OLEH
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan paper ini supaya mahasiswa mengetahui dan memahami
perbedaan struktur anatomis gigi sulung dan gigi permanen, mampu membedakan
struktur, bentuk dari gigi sulung dan gigi permanen.
1.3 Manfaat
Penyusunan paper ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan dapat memberikan informasi mengenai perbedaan anatomis gigi sulung dan gigi
permanen.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia mempunyai dua geligi selama masa hidupnya: satu selama masa anak-anak,
yaitu geligi sulung (geligi primer). Dan kedua yaitu geligi permanen (geligi sekunder) yang
biasanya masih ada sampai dwwasa. Gigi pada tulang rahang atas diesebut lengkung maksila
dan semua gigi pada rahang bawah disebut lengkung mandibular.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 GIGI GELIGI SULUNG
a. Gigi insisif atas
Permukaan labialnya halus, Tepi insisalnya hampir lurus dan membulat siku-
siku pada tepi mesio-insisal. Penebalan tepi email sekitar gigi kea rah singulum
menjalar ke insisal, kira kira sampai panjang setengah korona dan membuat tonjolan
hampir ditengah-tengah. Panjang akar Insisif susu jauh lebih panjang dari korona.
Akar berbentuk konus dengan akar palatal sempit sehingga membentuk linger
sepanjang akar dengan apeks yang tumpul. Pandangan mesial atau distal dari garis
luar labial/palatal lebih cembung daripada gigi permanen.
b.Gigi insisif bawah
Ukurannya lebih kecil dari insisif atas. Koronanya sama seperti insisif atas,
bagian distal insisif lateral sangat bulat, akarnya pipih dan sulkus kalau ada, tidak
begitu dalam seperti gigi permanen.
c.Gigi kaninus
Gigi yang terpanjang dengan akar yang tebal, yang membantu menjangkarkan
gigi didalam prosesus alveolaris. Mahkota gigi kaninus pendek dan lebar, permukaan
labialnya cembung dengan linger labial vertical dan lereng mesial yang lebih pendek
daripada distal. Tonjolnya lebih panjang dan tajam daripada tonjol gigi permanen dan
akarnya dua kali panjang korona, penampang berbentuk segitiga dan sudut sudutnya
membulat.
d.Gigi molar pertama atas
Tiga tonjol (satu bukal, dua palatal) mesio palatal lebih besar dan mirip
dengan tonjol palatal. Akar biasanya dua buah (mesiobukal dan distobukal) di bukal
dan satu di palatal. Akar ini divergen untuk memberi tempat pada premolar pertama
atas permanen.
e.Gigi molar kedua atas
Koronanya seperti molar pertama atas. Anomali tonjol Carabelli relative
terdapat lebih banyak pada molar kedua. Gigi molar kedua lebih kecil dari molar
pertama tetapi lebih besar dari premolar. Akarnya divergen, untuk tempat premolar
kedua atas, dan akar bukalnya dapat saling bergabung.
f.Gigi molar pertama bawah
Gigi ini mempunyai 4 tonjol, 2 bukal (mesiobukal dan distobukal) dan 2
lingual (mesiolingual dan distolingual). Tonjol lingual agak tajam disbanding tonjol
bukal. Terdapat tuberkulum zucherkandl. Permukaan lingual dan bukal cembung.
g.Gigi molar kedua bawah
Bentuk seperti molar pertama. Hanya ukuran lebih kecil. Mempunyai 5 tonjol,
2 bukal (mesiobukal dan distobukal) dan 2 lingual (mesiolingual dan distolingual) dan
tonjol distal. Akar seperti pada molar pertama bawah. Rongga pulpa besar karena
dindingnya tipis.
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Anatomi gigi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur gigi, bentuk gigi
dan juga hubungan gigi yang satu dengan gigi lainnya, hubungan gigi dengan jaringan
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan gigi sulung dan gigi permanen yakni:
Secara keseluruhan gigi sulung lebih kecil daripada gigi permanen, enamel gigi
sulung lebih putih dan lebih guram yang menyebabkan mahkota gigi sulung berwarna
lebih muda daripada gigi permanen, enamel gigi sulung lebih mudah terabrasi,
kedalaman enamel gigi sulung lebih tipis daripada gigi permanen, gigi sulung
mempunyai banyak tepi servikal yang jelas, mahkota gigi depan sulung membulat
dengan singulum labial yang menonjol, akar gigi sulung lebih panjang dibandingkan
dengan mahkotanya.
DAFTAR PUSTAKA