Anda di halaman 1dari 2

1.

Regio appendages

2. Flagela

3. Pili

4. Regio cell envelope

5. Regio cytoplanic

6. Bakteri gram positif

7. Peptidoglikan

8. Bakteri gram negatif

9. Asam teikoat

10. Molekul amfilik

11. Lipopolisakarida

Tugas drg wulan :

Ketika kita tumbuh dewasa, komunitas bakteri oral kita


berkembang menjadi kompleks dan beragam dengan ratusan
spesies yang ada. Sekarang jelas bahwa kedua penyakit mulut
dan memang penyakit sistemik lainnya (seperti penyakit
jantung dan diabetes) dipengaruhi oleh komposisi mikrobiota
oral ini dan kemampuan untuk "memprogram ulang"
mikrobioma oral dapat memiliki manfaat kesehatan substansial
yang mencapai lebih dari sekadar kesehatan mulut.
Jenis bakteri
Gram-positive cocci
Staphylococcus
Streptococcus
Peptostreptococcus
Gram – negative cocci
Neisseria dan Branhamella Gram-negative
Veillonella
Gram – positif rods dan filaments
Actinomyces, Arachnia, Bifidobacterium, Bacterionema dan Rothia
Eubacterium dan Propionibacterium
Lactobacillus
Gram-negatif rods dan filaments
Coliforms
Klebsiella
Proteus
Pseudomonas
Bakteri dapat diklasifikasi berdasarkan kebutuhan mereka yang dapat bermeta bolisme pada
lingkungan oksigen penuh atau lingkungan yang bebas dari oksigen. Hal ini sangat penting saat
melakukan inkubasu terhadap bakteri dalam mendukung pertumbuhannya. Oleh sebab itu, bakteri di
klasifikasi berdasarkan: ·
Aerob obligatif Bakteri yang tergolong aerob obligatif membutuhkan oksigen untuk tumbuh karena
system adenosine triphosphate (ATP). Pembangkit mereka tergantung pada oksigen sebagai aseptor
oksigen. Contoh bakteri: Micobacterium Tubercolosis

· Anaerob Ø anaerob fakultatif Bakteri yang tergolong anaerob fakultatif membutuhkan oksigen
untuk menghasilkan energi dengan cara respirasi. Tetapi dapat juga menggunakan jalur fermentasi
untuk mensintesis ATP dalam ketiadaan oksigen yang cukup. Contoh bakteri: Bakteri oral (mutans
streptococci) dan eschericia coli.

Ø Anaerob obligatif Bakteri yang tergolong anaerob obligatif tidak dapat mengalami pertumbuhan
pada lingkungan yang memiliki oksigen karena bakteri ini tidak baik pada superoxide dismutase atau
katalase, maupun keduanya. Contoh bakteri: porphyromonas gingivalis.

Ø Mikroaerofilik Dapat tumbuh dengan baik pada konsentrasi oksigen yang rendah. Contoh bakteri:
Campylobacter Petus (5)

Anda mungkin juga menyukai