KELOMPOK 13
DISUSUN OLEH
BAB I
PENDAHULUAN
a. Korona
Bentuknya seperti sekop, pada umumnya gigi I1 atas adalah gigi
yang paling menyolok mata, gigi yang refrentatif unutk menjadi contoh
dalam bentuk dan corak gigi perseorangann karena gigi ini paling
menarik perhatian. Panjangnya sama atau lebih besar dari gigi paling
depan lainnya, kecuali gigi kaninus bawah. Lebih mesio-distal pada
serviksnya dan pada titik kontaknya lebih besar sehingga permukaan
labialnya lebih luas dari pada gigi besar lainnya.
b. Akar
Akarnya bertumbuh baik, tebal dan apeksnya bundar.
2. Insisivus kedua atas
Gigi ini adalah gigi ke-2 dari gigi tengah. Bentuk fungsionalnya
sama dengan I1 atas, sehingga mempunyai tugas yang sama didalam mulut,
yakni unutk menggigit dan memotong makanan. Dibandingkan dengan I1
atas, dimensinya perannya lebih kecil dalam semua jurusan dan bentuknya
lebih bulat. Akarnya lebih langsing dan apeksnya lebih runcing. I2 atas
mempunyai banyak variasi/ anomali.
a. Korona
Bentuk dan gl.nya seperti I1 atas. Gigi ini bervariasi, jadi kecuali gigi
M3 bawah, tidak ada gigi lain didalam mulut yang mempunyai bentuk
dengan begitu banyak variasi seperti gigi I2 atas. Seperti gigi M3 bawah
gigi I2 atas ini mungkin tidak tumbuh. Seringkali terdapat gigi I2 atas
yang kecil, yang menyebabkan estentik kurang baik.
b. Akar
Penampang akarnya hampir bundar, tetapi lebih angsing dari pada I1
atas. Panjang akarnya hampir sama dengan panjang akar I1 atas, hanya
kelihatan lebih panjang karena karona nya lebih pendek dari pada karona
I1 atas.
Bentuknya gl. Akarnya berbeda sekali dengan I1 atas karena
dimensinya dan akarnya biasanya pada bagian sepertiga apical
membengkok ke distal.
5. Kaninus atas
Kaninus/caninus/cuspid adalah gigi ke-3 dari garis tengah, dan satu-
satunya gigi geraham yang mempunyai satu cusp. Gigi ini diberi nama
caninus karena pertumbuhan gigi ini pada binatang Carnivorous baik sekali
(mis. Anjing) sebab mempunyai akar yang panjang dan terbesar sehingga
gigi ini kuat sekali. Coronanya adalah corona yang paling terpanjang di
dalam mulut dan berbentuk baik sekali baik kekuatan terhadap stress dan
pemakaian maupun kebersihan. Pada umumnya gigi ini adalah gigi terakhir
yang tanggal, kadangkala masih tetap di rahang sesudah gigi lainnya
sehingga. Seringkali dipakai untuk pegangan dari geligi tiruan. Karena
posisinya pada rahang panjang dan angulasi akarnya maka gigi kaninus
menjadi struktur yang penting dari muka, yang memberi karakter, kekuatan
dan kecantikan. (corner-stone).
6. Kaninus bawah
Tugas kaninus bawah dan atas sama, sehingga gl. nya dari semua
permukaan sama. Koronanya lebih panjang serviko-incisal dan lebih sempit
mesio-distal daripada C atas. Singulumnya tidak begitu nyata. Pada
pemukaan mesial dan distal, bagian sepertiga servikal tidak begitu tebal.
Permukaan lingual lebih rata daripada permukaan lingual dari C atas,
hampir sama dengan lain lain gigi geligi depan bawah. Pada umumnya
ujung akar melengkung ke distal, tetapi kadang-kadang juga terdapat C
dengan ujung akar yang membengkok ke mesial. Jika C ini belum
aus, gigi ini adalah gigi yang paling panjang dalam mulut.
5. Caninus Atas
a. Pandangan Labial
- Terlihat seperti mata tombak
- Puncak cusp terletak ditengah-tengah
- Mempunyai lebar ridge yang berjalan dari cervical line kearah incisal.
Mempunyai 2 lereng yaitu lereng mesial yang lebih pendek dari lereng
distal.
- Titik kontak mesial ± 1/3 incisal.
- Titik kontak distal ± 1/2 incisal.
- Cervical line melengkung kearah apex.
b. Pandangan Palatal
Seperti pandangan labial, terdapat :
- Cingulum yang besar.
- Mesial marginal ridge.
- Distal marginal ridge.
- Palatinal ridge yang berjalan dari cingulum kearah cusp.
- Incisal ridge :
a) Mesial incisal ridge
b) Distal incisal ridge
Diantara ridge-ridge itu terdapat fossa palatinal:
a) Mesial palatinal fossa-disto palatinal fossa.
b) Disto palatinal fossa.
- Cervical line melengkung sedikit (hampir lurus) kearah apex.
c. Pandangan Mesial
- Permukaan labial cembung dan permukaan palatal terlihat adanya
cingulum.
- Cervical line melengkung kearah incisal sedalam ±2 ½ mm.
- Jarak labio palatal tebal terutama di daerah cingulum.
- Puncak cusp kearah labial.
d. Pandangan Distal
- Seperti pandangan mesial tapi cervical line melengkung kearah incisal
hanya sedalam ± 1 ½ cm terdapat depression.
e. Pandangan Incisal
- Jarak labio palatal lebih besar daripada mesio distal.
- Permukaan labial terlihat turun kearah distal
6. Caninus bawah
a. Pandangan Labial
- Mempunyai 2 lereng mesial dan distal dimana lereng mesial lebih
pendek dari lereng distal.
- Jarak mesio distal lebih kecil dari mesio distal caninus atas.
- Titik kontak mesial ± ¼ incisal sedang titik kontak distal ± 1/3 incisal.
- Cervical line hampir seperti ½ lingkaran dan melengkung kearah
apeks.
b. Pandangan Lingual
- Cingulum, ridge dan fossa tidak begitu jelas
- Cervical line melengkung kearah apeks
c. Pandangan Mesial
- Bagian incisal tebal
- Puncak cusp agak kearah lingual
- Cervical line melengkung kearah incisal
d. Pandangan Distal
- Sama seperti pandangan mesial tapi cervical line tidak sedalam
sebelah mesial
e. Pandangan Incisal
- Permukaan labial lebih lebar dari permukaan lingual
- Garis incisal miring kearah lingual