Anda di halaman 1dari 10

DENTAL MORFOLOGI

PPT BAPAK FAHMI

I. MORFOLOGI GIGI

A. Dalam melakukan Perawatan menemui 2 fase geligi :


1. Geligi Sulung (20 buah)
2. Geligi Permanen (32 buah)

B. Fungsi gigi sulung


1. Pengunyahan  pengolahan makanan dalam masa-masa aktif
pertumbuhan dan perkembangan
2. Penyedia/pemelihara tempat bagi geligi permanen pengganti
3. Merangsang pertumbuhan rahang melalui pengunyahan
4. Membantu perkembangan bicara. Kehilangan geligi sulung
anterior kesulitan pengucapan huruf “f” , “v” , “s” , “z”
dan “th”
5. Kosmetik  mempengaruhi penampilan anak. Pengucapan
anak dapat terpengaruh bila tidak mau membuka mulut saat
bicara
C. Perbandingan Morfologi Gigi Sulung dengan Gigi Permanen

1. Lebih pendek
2. Permukaan oklusal lebih sempit
3. Lingkar cervikal lebih kecil
4. Lapisan enamel dan dentin lebih tipis
5. Enamel rods pada 1/3 gingival lebih ke arah oklusal
1 5

6. Kontak area antara molar lebar dan datar

7. Warna lebih terang / muda / putih


8. Ukuran gigi sulung lebih kecil dalam semua dimensi
9. Ukuran mesio-distal lebih lebar dibanding tinggi
Cervico-occlusal
10. Cervical ridge lebih jelas/menonjol, terutama bidang bukal m1

D. Perbandingan Pulpa Gigi Sulung dengan Gigi Permanen


1. Lebih besar
2. Tanduk pulpa lebih dekat ke permukaan luar
3. Tanduk pulpa mesial lebih tinggi dibanding distal
4. Bentuk ruang pulpa mengikuti bentuk mahkota
5. Biasanya terdapat tanduk pulpa pada setiap cusp
Gambaran tanduk pulpa bagian mesial lebih tinggi pada Gigi
Sulung.
(Source: Finn )
E. Perbandingan Akar Gigi Sulung dengan Gigi Permanen
1. Gigi anterior : lebih panjang daripada tinggi mahkota
2. Gigi posterior : akar lebih panjang dibandingkan tinggi
mahkota, lebih mekar (divergen) dan bengkok

F. Morfologi Geligi Sulung


1. Incisors
 Mandibula
a. Erupsi paling awal (6-8 bulan), I1  I2
b. Tidak ada developmental groove
c. Panjang mahkota 1/3 panjang akar
d. Akar panjang dan silindris
e. Distal incisal angle incisive lateral lebih membulat
dibanding incisive central
f. Ruang pulpa ± 2,6 mm dari incisal edge bentuk
mengikuti outline topografi gigi

 Maxilla
a. Erupsi pada usia ± 7-9 bulan
b. Dimensi mesio-distal > tinggi mahkota
c. Permukaan labial datar
d. Titik kontak dengan gigi sebelahlebar
e. Akar 2,5 X tinggi mahkota
Ruang pulpa 2,3-2,4 mm dari incisal
edge
f. Lateral incisive < , disto-incisal edge
membulat

2. Caninus
 Maxilla
a. Erupsi pada usia ± 18 bulan
b. Caninus maxilla panjang dan tajam
c. Akar panjang > 2X tinggi mahkota
d. Ruang pulpa mengikuti kontur gigi
 Mandibula
a. Erupsi pada usia ± 16 bulan
b. Panjang & sempit < C maxilla
c. Distal marginal ridge lebih rendah
d. dari mesial marginal ridge
e. Panjang akar ± 2X mahkota
f. Ruang pulpa mengikuti kontur gigi
3. Molar Pertama
 Mandibula
a. Erupsi pada usia ± 12 bulan
b. Punya 4 cusp (2 buccal, 2 lingual)
c. Tebal enamel 1,2 mm
d. Dua akar (mesial & distal) ramping dan lebar
e. Empat tanduk pulpa (sisi mesial tinggi)
 Maxilla
a. Erupsi pada usia ± 14 bulan
b. Mirip molar sekaligus mirip premolar
c. Punya 4 cusp (mesio dan disto-buccal mesio dan disto-
lingual)
d. Buccal cervical ridge menonjol
e. Tanduk pulpa 3 buah di masing-masing cusp (m-1,8
mm; d-2,3 mm ; l-2,0 mm dari puncak cusp)
4. Molar Kedua
 Maxilla
a. Erupsi paling akhir ± usia 24 bulan
b. Mirip molar pertama permanen hanya lebih kecil
c. Empat cusp (2 buccal, 2 palatal) + carabelli
d. Tiga buah akar (2 buccal, 1 palatal)
e. Tebal enamel 1,2 mm
f. Tanduk pulpa mesio-buccal paling tinggi
 Mandibula
a. Erupsi pada usia ± 20 bulan
b. Mirip molar pertama permanen
c. Lima cusp (3 buccal, 2 lingual)
d. Tebal enamel 1,2 mm
e. Dua akar (mesio-distal sempit, bucco lingual lebar)
f. Tanduk pulpa mesio-buccal paling tinggi

G. Pengaruh Morfologi Geligi Sulung


 Perkembangan Karies
a. Enamel tipis  karies lebih aktif
b. Dentin tipis  perkembangan karies ke arah pulpa
lebih cepat
 Preparasi Gigi
a. Ketebalan enamel  modifikasi preparasi
b. Tanduk pulpa mesial tinggi waspada saat preparasi

H. Abnormalitas Morfologi Gigi Sulung

Macrodontia Macrodontia
II. GIGI PERMANEN

A. Gigi permanen (gigi tetap)


Jumlah Gigi Tetap 32 buah
16 buah pada Maxilla
16 buah pada Mandibula
1. Incisivus pertama
2. Incisivus kedua
3. Caninus
4. Premolar pertama
5. Premolar kedua
6. Molar pertama
7. Molar kedua
8. Molar ketiga
2 1 2 3
Rumus : I -- C-- P -- M -- = 16 buah (1/2 rahang)
2 1 2 3
B. Lengkung Gigi Tetap
a. atas

b. bawah
C. Incisivus tetap pertama atas
Erupsi umur : 7-8 tahun
Akar lengkap : 10 tahun

Umumnya ering disebut SENTRAL ATAS, menempati daerah


sentral kedua sisi garis tengah maxilla, terbesar dari semua gigi
incisivus, kadang incisivus kedua tampak lebih panjang, mahkota
lebih besar, lebih lebar labio-palatal dari pada I2 atas dan lebih
lebar mesio-distal dari pada gigi-geligi anterior manapun

1. Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus


tajam ketepi insisal
2. Sudut disto-insisal lebih bulat
3. Mahkota besar, dibandingkan akar merupakan gigi anterior
tebesar
4. Marginal ride cukup jelas pada permukaan palatal cekung,
dengan cingulum berkembang baik
5. Mahkota berinklinasi ke palatal, akar berinklinasi sedikit ke
distal
6. Permukaan labilal cembung dan halus
7. Cervical margin paling berkelok pada sisi mesial
8. Akar tunggal meruncing, dg pot melintang berbentk segitiga
membulat, permukaan mendatar menghdap ke labial

DISTAL LABIAL
MESIAL PALATAL INCISAL

D. Incicivus tetap kedua atas


Erupsi umur : 7-8 tahun
Akar lengkap : 10 tahun

Umumnya, Gigi kedua dari garis tengah, mahkota berbentuk spt


pisau, serupa incisivus pertama dan berbentuk baji bila dilihat dari
sisi mesial atau distal, bentuk dasar ini membantu fungsi incisivus
pertama dlm memotong atau mengiris makanan. Secara umum
mirip I1 walaupun lebih pendek dan jauh lebih sempit.
Cingulum kurang menonjol dibanding I1, permukaan palatal
bagian mahkota lebih cekung seperti sekop yang dalam disebut
fossa linguale .
Ciri-ciri secara umum
1. susut mesio-incisal lancip, sudut disto-incisal membulat
2. Tepi incisal jelas miring ke bawah kepermukaan distal yang
lebih pendek
3. Mahkota lebih membulat, pendek dan lebih sempit
4. Cingulum pd permukaan palatal sering menutupi lubang
foramen caecum incisivum
5. Permukaan palatal lebih cekung dari pd I1
6. Akar tunggal meruncing halus ke apeks, runcing yg
membengkok ke distal
7. Serical margin lebih berkelok-kelok dipermukaan mesial
dibanding distal

INCISAL

DISTAL MESIAL LABIAL PALATAL


E. Caninus tetap atas
Erupsi umur : 9-10 tahun
Akar lengkap : 12-14 tahun
Umumnya, Gigi terpanjang dlm mulut, berdasarkan akar tunggal
yang berkembang kuat , bentuk mirip I1 pertama tetap atas,
mahkota kekar dan cembung pd seluruh permukaan sehingga
morfologi sangat berbeda dengan dari incisivus berdekatan,
terutama massa dentinnya lebih besar yang gelap lebih kuning dai
geligi lain, permukaan
cembung dan relatif tanpa ciri , memberikan perlindungan
tertentu terhadap karies
Ciri-ciri umum
1. Cuspis tunggal, runcing, kira-kira segaris dengan sumbu
panjang akar
2. Lereng distal cuspis lebih panjang
3. Proporsi keseluruhan kekar panjang
4. Labial cembung, singulum palatal besar
5. Garis servikal kurang kerkelok pd didtal
6. Akar tunggal sangat panjang, segitiga membulat
7. Permukaan disto-mesio-palatal akar sering beralur
longitudinal.

INCISAL

MESIAL PALATAL LABIAL DISTAL


F. Premolar pertama atas tetap
MAHKOTA LENGKAP : 5-6 tahun
ERUPSI : 10 – 11 tahun
AKAR LENGKAP : 12-13 tahun
 Dilihat dari BUKAL
Merupakan gigi keempat dari garis tengah maxilla, bersama
premolar kedua berfungsi menghancurkan makanan dan
memotongnya mnjdi potongan lebih kecil.
1. Dari bukal, mahkota menyerupai caninus atas ,
2. Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal,
berlawanan dg caninus atas.

 Dilihat dari Palatal

CUCPIS Lebih tajam dibanding premolar kedua

1. Cuspis palatal lebih kecil dari cuspis bukal


2. Cuspis bukal lebih besar letaknya tepat mesial
terhadap garis tengah bukopalatal mahkota

Anda mungkin juga menyukai