KONSERVASI GIGI
Dosen Pengampu
ASPEK PROFILAKTIK
Perawatan restorasi hrs mengandung aspek profilaktik (mencegah berkembangnya
penyakit lebih lanjut)
A. Pit and fissure Sealing : tindakan/cara yang dilakukan untuk
menutup/menyumbat (seal) fissura dan atau pit pada permukaan gigi
menggunakan resin cair dengan tujuan mencegah terjadinya karies
B. Enameloplasty : Cara/tindakan yang dilakukan dengan memperlebar
celah pada pit dan fissura pada permukaan gigi dengan tujuan mencegah
terjadinya karies
C. Aplikasi Tooth Mouse
D. Pemberian lining, base
LINING DAN BASE
Bahan lining :
1. terdiri atas liners & bases (Sturdevant, 2002),
2. liners dan bases kadang2 tidak sepenuhnya dibedakan
3. atau disebut juga Intermediary bases : yg tdr atas cavity varnish, liners,
sub bases, bases (Marzouk & Simonton, 1985)
* Pd kavitas yg dalam dengan ketebalan sisa dentin < 2mm, dentin tidak dapat
melindungi pulpa dg baik
* Email dan dentin mempunyai fungsi thermal insulation
(menyekat suhu : panas ,dingin)
Bahan restorasi gigi terutama logam, seringkali menghasilkan panas pd waktu
setting dan bersifat not insulating juga memerlukan tekanan pd saat insersi (mis:
pd restorasi amalgam, inlay) shg memberi injuri pada pulpa. Oleh karena itu
diperlukan bahan proteksi pulpa.
mis IRM
untuk menghilangkan inflamasi pulpa tingkat sedang
Eugenol : pd konsentrasi yg sngt kecil bersifat asam yg sngt ringan:
paliatif untukpulpa pd konsentrasi tinggi,bersifat iritasi
atau
fast
setting
sediaan
utk
liner)
o melepas fluoride
kerugian : pada saat awal setting cairan / liquid SIK itu asam
-
Bahan bases
bahan
Semen Seng Oksid Eugenol, Semen ionomer kaca tipe lining: bahan
liner & base
ASPEK KURATIF
-
Timbul rasa nyeri atau sakit jika ada rangsang mekanis, baik yang
berasal dr makanan maupun benda2 yang disentuhkan (mis: pada
sondasi) tetapi jika penyebab diangkat/diambil, rasa nyeri akan hilang
beberapa saat kemudian.
jika
Tampak adanya pulpa hiperemi di dasar kavitas (akan tampak lebih jelas
dengan sinar translusensi)
Perawatan ini berdasarkan teori yang mengatakan bahwa tdp daerah affected
demineralized dentin yg terletak antara lapisan terluar dentin yang terinfeksi dg jar
pulpa. Apabila dentin yg terinfeksi (infected dentin) diambil/dibersihkan maka
TEKNIS:
1. Isolasi dg rubber dam atau cotton roll
2. Semua jar karies dihilangkan menggunakan ekskavator atau bur (bur yg
efektif utk menghilangkan jar keras adl round bur metal). Harus
diperhatikan bahwa semua jar keras harus terambil terutama daerah dentino
enamel junction. Apabila ada karies yg tersisa pd daerah ini maka akan
menyebabkan kegagalan perawatan, mengingat daerah ini sgt dekat dg
permukaan luar gigi. Apabila ada kontak ant karies dg rongga mulut, maka
proses karies akan berjalan kembali. Hati2 pd daerah yg terdalam, jngn
sampai terjadi perforasi shg pulpa terbuka. Penggunaan spoon ekscavator pd
daerah ini dpt menyebabkan terbukanya pulpa. Didaerah ini dianjurkan
menggunakan round bur yg besar. Karies yg berbatasan dg pulpa boleh
ditinggal sedikit.
3. Kavitas yg sdh bersih dr jar karies, dipreparasi sesuai kavitas dan
restorasinya.
4. Letakkan bahan kaping pulpa.
Aplikasi :
Ca(OH)2 dg ball aplicator
ZnOE cement dg plastis instrument
5. Diatas bahan kaping pulpa diberi bahan base atau langsung ditumpat
sementara.
pada anak anak dengan karies yang dalam tetapi blm ada tanda pulpitis
reversible dilakukan kaping pulpa , sedangkan pada dewasa harus ada tanda
pulpitis reversible baru dilakukan kaping pulpa, jika dewasa karies dalam
tetapi blm ada tanda pulpitis reversible cukup dengan proteksi pulpa
Pada Teknis :
a) Sama
b) Pd pasien dewasa usahakan utk mengambil semua jar karies dan jangan
sampai meninggalkan jaringan karies pd kavitas (preparasi diusahakan
sampai white dentin).
c) Sama
d) Sama
e) Setelah bahan kaping pulpa (ZnOE cement atau (Ca)2OH) diatasnya hrs
diberi bahan base semen seng fosfat atau SIK
f) Ditumpat sementara dg cavit atau fletcher
Apabila sdh tdk sakit, kita melakukan tes lainnya yaitu tes vitalitas,
perkusi dan palpasi.
Apabila ketiga tes tersebut baik yaitu gigi tetap vital, perkusi dan palpasi
negatif, maka dikatakan perawatan kaping pulpa indirek berhasil.
Praktis semua bakteri rusak setelah aplikasi bahan kaping pulpa. Kecepatan
pembentukan dentin reparatif rata2 1,4 um/hr setelah prosedur preparasi dan akan
menurun setelah 48 hr. Pd penelitian didptkan bahwa dycal sbg lining efektif pd
masa 13-21 bln perawatan.Perawatan kaping pulpa indirek akan terlihat hasilnya
secara radiograf paling tidak setelah 10 s/d 12 mgg perawatan. Setelah jaringan
karies terambil kavitas dibersihkan, diberi bahan base dan gigi direstorasi
permanen.
KAPING PULPA DIREK
Adl perawatan dengan pemberian bahan proteksi pulpa atau bahan kaping pulpa
pada gigi dengan pulpa yang terbuka dg tujuan utk mempertahankan vitalitas
pulpa
Indikasi:
-
Dilakukan pd gigi dg pulpa yg terbuka krn faktor mekanis, mis tjd perforasi
Kavitas yg sdh bersih dari jar karies dan debris, disterilkan dg kapas yg
dibasahi akuades steril.Jika masih tdp perdarahan, dihentikan dg
menekan dasar kavitas yg perforasi dg kapas yg dibasahi akuades steril.
6. Cotton pellet basah hrs berkontak dg MTA paling sedikit 3-4 jam, setelah
itu dilepas
Evaluasi hasil/kontrol:
1. Dilakukan setelah 4-8 minggu. Di klinik FKG 1 minggu
2. Dilakukan pemeriksaan subjektif apakah selama perawatan ada rasa sakit
atau tidak. Bila timbul rasa sakit, perawatan kaping pulpa dianggap
gagal,selanjutnya dilakukan perawatan PSA (perawatan saluran akar). Bila
tdk ada keluhan subjektif diteruskan ke pemeriksaan objektif: perkusi,
palpasi dan tes vitalitas
3. Bila hasilnya baik, perkusi dan palpasi negatif dan tes vitalitas positif, maka
dikatakan perawatan kaping pulpa berhasil
4. Tumpatan sementara dikeluarkan dan dilanjutkan dg restorasi permanen:
amalgam, resin komposit, inlay, onlay
indirek menghasilkan dentin reparative . Jika sejak awal pulpa terbuka karena
karies harus dilakukan PSA bukan pulpa kaping direk