Anda di halaman 1dari 14

MACAM-MACAM TINDAKAN PENCEGAHAN DI BIDANG

KONSERVASI GIGI
Dosen Pengampu

: Drg. Tunjung Nugraheni,M.Kes., SPKG

Tim pencatat : Nur Amaliana Ayu Nisa

ASPEK PROFILAKTIK
Perawatan restorasi hrs mengandung aspek profilaktik (mencegah berkembangnya
penyakit lebih lanjut)
A. Pit and fissure Sealing : tindakan/cara yang dilakukan untuk
menutup/menyumbat (seal) fissura dan atau pit pada permukaan gigi
menggunakan resin cair dengan tujuan mencegah terjadinya karies
B. Enameloplasty : Cara/tindakan yang dilakukan dengan memperlebar
celah pada pit dan fissura pada permukaan gigi dengan tujuan mencegah
terjadinya karies
C. Aplikasi Tooth Mouse
D. Pemberian lining, base
LINING DAN BASE
Bahan lining :
1. terdiri atas liners & bases (Sturdevant, 2002),
2. liners dan bases kadang2 tidak sepenuhnya dibedakan
3. atau disebut juga Intermediary bases : yg tdr atas cavity varnish, liners,
sub bases, bases (Marzouk & Simonton, 1985)

liner tidak perlindungan mekanik , tetapi base memiliki perlindungan mekanik


lining itu melindungi agar tidak mengiritasi jaringan pulpa
Liner & base adl bahan yang diletakkan antara dentin dan restorasi untuk
mendapatkan proteksi pulpa, sering disebut bahan proteksi pulpa.

Alasan diperlukannya base & liner:

* Pd kavitas yg dalam dengan ketebalan sisa dentin < 2mm, dentin tidak dapat
melindungi pulpa dg baik
* Email dan dentin mempunyai fungsi thermal insulation
(menyekat suhu : panas ,dingin)
Bahan restorasi gigi terutama logam, seringkali menghasilkan panas pd waktu
setting dan bersifat not insulating juga memerlukan tekanan pd saat insersi (mis:
pd restorasi amalgam, inlay) shg memberi injuri pada pulpa. Oleh karena itu
diperlukan bahan proteksi pulpa.

Bahan liners yg sering dipakai:


1. Cavity Varnish.
Berbentuk cairan (termasuk solution liners), diaplikasikan pada seluruh
permukaan kavitas rest amalgam.
Mis: copalite.
Terutama melindungi dentin thd sisa2 reaksi bahan restorasi dan mencegah
kebocoran tepi shg menghindari penetrasi cairan mulut di antara dentin dg
bhn restorasi
2. Semen seng oksid eugenol = ZOE cement
- berfungsi sbg liner maupun base
- sbg base biasanya ditambah bhn penguat (reinforced ZOE cement):
-

mis IRM
untuk menghilangkan inflamasi pulpa tingkat sedang
Eugenol : pd konsentrasi yg sngt kecil bersifat asam yg sngt ringan:
paliatif untukpulpa pd konsentrasi tinggi,bersifat iritasi

Pd komposisi liner, akan melepas sejumlah kecil eugenol selama

setting dan setelah beberapa hari.


Digunakan pada kavitas kedalaman sedang
Mempunyai sifat terapeutik dan antibakterial
Digunakan sebagai bahan base pd restorasi amalgam
Juga digunakan utk tumpatan sementara
Tidak boleh digunakan dibawah restorasi resin komposit karena
eugenol menghambat polimerisasinya dan menyebabkan perubahan
warna.

jika polimerasasi terganggu akan terdpt sisa monomer yg

iritatif terhdap pulpa


- Contoh produk : Kalzinol, IRM
3. Kalsium Hidroksida = Calcium Hidroxide Ca(OH)2
- Hanya berfungsi sbg liner (tidak bisa sbg base) pemberian kalsium
hidroksid hanya pada titik titik terdalam saja
-

Digunakan pada bagian terdalam preparasi atau jika ada pulpa


terbuka

Pd bentuk suspensi Ph> 11, bersifat kaustik, tetapi bila konsentrasi


rendah akan merangsang terbentuknya dentin reparatif

Dalam waktu lama akan mengalami degradasi sehingga tidak


menguntungkan dari sisi mekanis.

Sbg liner, sediaan ada 2 mcm:


a) Serbuk Ca(OH)2 murni, atau dicampur dg air steril atau lar
sodium khloride: sbg bhn kaping pulpa direk atau medikasi
intrakanal
(non setting)
b) Dalam bentuk 2 pasta, yaitu base dan katalis. Dgn perbandingan
yg sama diaduk menjadi sedian semen yg homogen tmsk hard
setting

atau

fast

setting

sediaan

utk

liner)

mengaplikasikannya menggunakan ball aplikator


Contoh produk : Dycal, Procal, Life, MCP, Renew, Hydex
4. Semen ionomer kaca = GIC cement
- dpt berfungsi sbg liner atau base
- Mempunyai 2 keunggulan:
o berikatan secara kimiawi dg gigi

o melepas fluoride

kerugian : pada saat awal setting cairan / liquid SIK itu asam
-

dapat mengiritasi pulpa tetap diberi CaOH2 dlu


Bersifat asam pd waktu dicampur, tetapi pH menjadi netral dalam
waktu 24 jam

Bahan bases

Merupakan semen dengan ketebalan antara 1-2mm, sebagai proteksi termal


pulpa dan mrpk pertahanan mekanis thd tekanan dari restorasi ke permukaan
dentin.
Bahan base juga dianggap sebagai dentinal replacement
Macam2 bahan bases

1. Semen seng fosfat, banyak dipakai sebelum th 1960


2. Semen polikarboksilat, mis: Poly F, mulai ada th1970
3. Semen ionomer kaca
Contoh pemakaian :
Restorasi amalgam:
1. Kavitas dangkal (1,5 -2 mm): cavity varnish sebagai lining + amalgam
2. Kavitas sedang : zinc oxide eugenol + varnish + amalgam
3. Kavitas dalam:
- liner (Ca(OH)2) +varnish + semen seng fosfat + amalgam
- liner (Ca(OH)2) + semen polikarboksilat/semen ionomer kaca + varnish +
amalgam
Contoh penggunaan bahan proteksi pulpa pd restorasi amalgam

bahan

tumpatan harus terletak di sound dentin , sound dentin adalah dentin

yang sehat yang didukung oleh ketebalan yang cukup


Restorasi resin komposit:
1. Kavitas dangkal : etsa asam + bahan bonding + resin komposit
2. Kavitas sedang : semen ionomer kaca + resin komposit
3. Kavitas dalam : Ca(OH)2 + semen ionomer kaca +resin komposit
Kesimpulan:
-

Ca(OH)2 : bahan liner

Semen Seng Oksid Eugenol, Semen ionomer kaca tipe lining: bahan
liner & base

Bahan base : semen seng fosfat , semen polykarboksilat

kalsium hidroksid bisa merangsang dentin reparative dari ion ca yang


merangsang hidroksiapatit dan akan membentuk dentin reparative .
Dentin primer : sebelum gigi erupsi . dentin sekunder : setelah erupsi ,
dentin tersier / reaksioner : karena adanya injuri / jejas , dentin reparative
: terbentuk dari treatment yang diberikan

ASPEK KURATIF
-

Bila dijumpai adanya penyakit/kerusakan yang mengenai jar.keras gigi


maka perlu dilakukan tindakan yang bersifat perawatan/pengobatan
terhadap penyakit

Mis: tumpatan diawali dengan pemberian bahan yang memacu


pembentukan dentin reparatif (pulpa kaping).

PULPA KAPING INDIREK


Merupakan perlindungan pulpa vital dengan bahan2 proteksi pulpa atau bahan2
kaping pulpa pada gigi dengan karies yang dalam (deep carious lesion) tetapi
pulpa belum terbuka yg disertai tanda2 pulpitis reversibel.
Indikasi:
-

Bila tjd inflamasi ringan (pulpitis reversibel), yg bila dilakukan


pengambilan seluruh jaringan karies akan menyebabkan resiko pulpa
terbuka
(Cohen & Burn,1998)

Diutamakan utk pasien muda (kanak2) krn proses reparatif pulpanya


masih bagus, tetapi berdasarkan pengalaman klinis, juga memuaskan
untuk pasien dewasa.

ideal terbentuk dentin reparative adalah


Pulpitis reversibel ditandai dg:
-

Timbul rasa nyeri atau sakit jika ada rangsang mekanis, baik yang
berasal dr makanan maupun benda2 yang disentuhkan (mis: pada
sondasi) tetapi jika penyebab diangkat/diambil, rasa nyeri akan hilang
beberapa saat kemudian.

jika

disondasi sakit langsung hilang hanya

dilakukan proteksi pulpa , tetapi jika sakitnya hilang beberapa saat


kekmudian harus dilakukan pulpa kaping
-

Tampak adanya pulpa hiperemi di dasar kavitas (akan tampak lebih jelas
dengan sinar translusensi)

Sangat sensitif thd rangsang termal dingin

Tes vitalitas positif

Perawatan ini berdasarkan teori yang mengatakan bahwa tdp daerah affected
demineralized dentin yg terletak antara lapisan terluar dentin yang terinfeksi dg jar
pulpa. Apabila dentin yg terinfeksi (infected dentin) diambil/dibersihkan maka

affected dentin dpt termineralisasi kembali dan odontoblas akan membentuk


dentin tersier.
Tujuan perawatan kaping pulpa indirek

menghilangkan dentin terinfeksi kecuali bag terdalam yg apabila diambil

pulpa bisa terbuka (mencegah pulpa terbuka)


Pulpal recovery (penyembuhan pulpa) oleh bahan2/ obat2 kaping pulpa
indirek

Jadi tujuan perawatan kaping pulpa indirek adalah merangsang terbentuknya


dentin reparatif pada karies yg sudah dalam

kalsium hidroksid , sangat basa sehingga berfungsi sebagai anti bakteri


Kopel (Pathway of the pulp, 1998),menyimpulkan bahwa tdp 3 lapisan pd karies
aktif, mulai dr terluar :
1. Dentin lunak nekrosis: tdk sakit pd stimulasi, dan sebag besar terinfeksi
bakteri
2. Dentin lunak yg lebih padat: sakit/linu, thd stimulasi dan mengandung lbh
sdkt bakteri
3. Dentin keras yg sdkt diskolorasi: sakit/linu thd stimulasi dan sangat sedikit
kandungan bakterinya.
Pd karies yg dlm, pulpa dpt terbuka bila proses karies berjalan lbh cepat
dibandingkan fungsi reparatif pulpa. Pd perwt kaping pulpa indirek seluruh jar
lunak diambil dan boleh meninggalkan sedikit dentin keras yg telah mengalami
diskolorasi ringan. Walaupun masih sedikit bakteri diharapkan dgn pemberian
bahan kaping pulpa dpt membunuh semua bakt yg tersisa.
Bahan kaping pulpa indirek:
1. Semen Seng Oksid Eugenol (ZnOE cement)
2. Kalsium Hidroksid =Ca(OH)2
Kedua bahan tersebut sama efektifnya, ttp yg paling sering dipakai adl Ca(OH)2
hard setting.Mis: Dycal, Life

TEKNIS:
1. Isolasi dg rubber dam atau cotton roll
2. Semua jar karies dihilangkan menggunakan ekskavator atau bur (bur yg
efektif utk menghilangkan jar keras adl round bur metal). Harus
diperhatikan bahwa semua jar keras harus terambil terutama daerah dentino
enamel junction. Apabila ada karies yg tersisa pd daerah ini maka akan
menyebabkan kegagalan perawatan, mengingat daerah ini sgt dekat dg
permukaan luar gigi. Apabila ada kontak ant karies dg rongga mulut, maka
proses karies akan berjalan kembali. Hati2 pd daerah yg terdalam, jngn
sampai terjadi perforasi shg pulpa terbuka. Penggunaan spoon ekscavator pd
daerah ini dpt menyebabkan terbukanya pulpa. Didaerah ini dianjurkan
menggunakan round bur yg besar. Karies yg berbatasan dg pulpa boleh
ditinggal sedikit.
3. Kavitas yg sdh bersih dr jar karies, dipreparasi sesuai kavitas dan
restorasinya.
4. Letakkan bahan kaping pulpa.
Aplikasi :
Ca(OH)2 dg ball aplicator
ZnOE cement dg plastis instrument
5. Diatas bahan kaping pulpa diberi bahan base atau langsung ditumpat
sementara.

(Ingle & Bakland, 2002)

(Cohen & Burn, 2002)

pada anak anak dengan karies yang dalam tetapi blm ada tanda pulpitis
reversible dilakukan kaping pulpa , sedangkan pada dewasa harus ada tanda
pulpitis reversible baru dilakukan kaping pulpa, jika dewasa karies dalam
tetapi blm ada tanda pulpitis reversible cukup dengan proteksi pulpa

Evaluasi/kontrol kaping pulpa indirek


-

Evaluasi dilakukan setelah 6 s/d 8 mgg.


Apabila pasien sdh tdk ada keluhan tump sementara dibuka, bahan base
dan bahan kaping pulpa dikeluarkan. Karies yg sengaja disisakan,
diambil. Terlihat karies tidak berlanjut. Warna berubah dr kemerah2an
tua menjadi abu2 muda atau coklat muda. Teksturnya berubah dr
berpori2 dan basah menjadi keras dan kering, dan terlihat karies spt

mengalami dehidrasi (flaky). Hati2 pd pengambilan jar keras ini, jangan


mengganggu jar predentin (dentin tersier yg msh baru).Prosedur ini
-

disebut reentry atau reexcavation.


Di klinik Konservasi Gigi, kaping pulpa indirek dilakukan pd orang
dewasa. Ada sedikit perbedaan pada indikasi, teknis dan prosedur

kontrol atau evaluasinya.


Pd indikasi:
Pada pasien dewasa hrs sudah ada gejala2 pulpitis reversible.
Pd kanak2 boleh pd gigi yg tdk ada gejala pulpitis reversibel tetapi karies
sudah sngt dalam yang bila semua jaringan karies diambil akan
menyebabkan pulpa terbuka. Pd bag. Konservasi kalau tidak ada gejala2
pulpitis reversibel, tetapi karies sudah sangat dalam, cukup diberi bahan
liner, base dan langsung restorasi.

Pada Teknis :
a) Sama
b) Pd pasien dewasa usahakan utk mengambil semua jar karies dan jangan
sampai meninggalkan jaringan karies pd kavitas (preparasi diusahakan
sampai white dentin).
c) Sama
d) Sama
e) Setelah bahan kaping pulpa (ZnOE cement atau (Ca)2OH) diatasnya hrs
diberi bahan base semen seng fosfat atau SIK
f) Ditumpat sementara dg cavit atau fletcher

Perawatan kaping pulpa indirek pd gigi dewasa

A. Bahan kaping pulpa indirek. Mis: Ca(OH)2


B. Bahan base mis: semen ZnPO4
C. Tumpatan sementara mis: fletcer, cavit
Pd evaluasi/ kontrol:
Evaluasi pasien boleh dilakukan setelah 1 minggu perawatan.
-

Dilakukan pemeriksaan subjektif, apakah selama perawatan gejala2


pulpitis reversibel hilang atau tidak. (misal sebelumnya utk makan sakit,
sekarang masih atau tidak). Bila sakit bertambah parah menunjukkan
perawatan tdk berhasil dan gigi mungkin memerlukan PSA.

Apabila sdh tdk sakit, kita melakukan tes lainnya yaitu tes vitalitas,
perkusi dan palpasi.

Apabila ketiga tes tersebut baik yaitu gigi tetap vital, perkusi dan palpasi
negatif, maka dikatakan perawatan kaping pulpa indirek berhasil.

Setelah itu tumpatan sementara dikeluarkan. Ingat, bahan kaping pulpa


dan bahan base sama sekali tidak boleh diambil, tetap dibiarkan seperti
semula. Dalam waktu 1 minggu pembentukan dentin tersier baru
dimulai, karena itu bahan kaping tidak boleh diganggu. Asalkan gejala
sdh hilang, perawatan sdh dianggap berhasil, karena pembentukan dentin
tersier akan terus berlangsung.

Gigi direstorasi permanen

Praktis semua bakteri rusak setelah aplikasi bahan kaping pulpa. Kecepatan
pembentukan dentin reparatif rata2 1,4 um/hr setelah prosedur preparasi dan akan
menurun setelah 48 hr. Pd penelitian didptkan bahwa dycal sbg lining efektif pd
masa 13-21 bln perawatan.Perawatan kaping pulpa indirek akan terlihat hasilnya
secara radiograf paling tidak setelah 10 s/d 12 mgg perawatan. Setelah jaringan
karies terambil kavitas dibersihkan, diberi bahan base dan gigi direstorasi
permanen.
KAPING PULPA DIREK

Adl perawatan dengan pemberian bahan proteksi pulpa atau bahan kaping pulpa
pada gigi dengan pulpa yang terbuka dg tujuan utk mempertahankan vitalitas
pulpa
Indikasi:
-

Dilakukan pd gigi dg pulpa yg terbuka krn faktor mekanis, mis tjd perforasi

pd waktu pengeboran shg terjadi perdarahan dan timbul rasa nyeri


Pd gigi dg pulpa terbuka krn trauma yg mengakibatkan tanduk pulpa sedikit

terbuka, shg tjd perdarahan dan timbul rasa nyeri


Pd gigi pulpitis reversibel dg karies yg dalam dan waktu membersihkan jar
karies, pulpa mjd terbuka, shg terjadi perdarahan dan timbul rasa nyeri

Keberhasilan perawatan kaping pulpa direk tgt pd


-

Riwayat sakit: tidak ada keluhan rasa sakit yg spontan sebelumnya


Hanya sedikit perdarahan yg terjadi. Kontrol perdarahan dilakukan dg
menekan cotton pellet yg telah dibasahi dg salin atau air steril. Jangan
menggunakan cotton pellet kering, karena perdarahan dpt tjd lagi pd
waktu cotton pellet diambil. Bila kontrol perdarahan tidak sempurna bisa

menjadi penyebab utama tjd inflamasi pulpa (kegagalan perawatan)


Kebersihan pengambilan jaringan karies
Kebersihan pengambilan debris operatif
Manajemen asepsis sebaiknya isolator menggunakan rubber dam
Penutupan yg sempurna dr bahan kaping pulpa
Jarak waktu perforasi dg perawatan. Perawatan kaping pulpa hrs segera

diberikan setelah perforasi terjadi


Umur pasien, makin muda prognosisnya makin baik

Tujuan peraw kaping pulpa direk

Diharapkan terbentuk dentin tersier berupa jembatan dentin (dentin bridge


formation / dentinal bridge) pd bagian pulpa yg terbuka sehingga pulpa tetap vital
Prosedur perawatan:
a. Dengan bahan Ca(OH)2

Jar karies dan debris dihilangkan dg hati2 menggunakan ekskavator, pd


fraktur atau perforasi kavitas segera dibersihkan dg kapas yg dibasahi air

steril ,air hangat lebih dianjurkan krn dpt mengurangi kemungkinan


timbul rasa nyeri.

Kavitas yg sdh bersih dari jar karies dan debris, disterilkan dg kapas yg
dibasahi akuades steril.Jika masih tdp perdarahan, dihentikan dg
menekan dasar kavitas yg perforasi dg kapas yg dibasahi akuades steril.

Letakkan bahan kaping pulpa direk (Ca(OH)2 ) pd dasar kavitas yg


terbuka (daerah perforasi) menggunakan ball aplicator= A

Di atas Ca(OH)2 diletakkan bahan base (semen seng fosfat) secukupnya,


kira2 dg ketebalan 1 mm =B

Diatasnya ditumpat dg tumpatan sementara: Cavit,Dentorit =C

(Ingle & Bakland, 2002)


Di Klinik FKG:
A. Ca (OH)2
B. Semen seng fosfat
C. Tumpatan sementara (cavit, dentorit atau fletcher)
b. Dengan bahan MTA
No 1&2 sama
3. Campur MTA dg air steril dan letakkan

campuran MTA diatas pulpa

terbuka dengan plastis instrument


4. Letakkan cotton pellet yang telah dibasahi/lembab diatas MTA
5. Letakkan bahan tumpatan sementara

6. Cotton pellet basah hrs berkontak dg MTA paling sedikit 3-4 jam, setelah
itu dilepas
Evaluasi hasil/kontrol:
1. Dilakukan setelah 4-8 minggu. Di klinik FKG 1 minggu
2. Dilakukan pemeriksaan subjektif apakah selama perawatan ada rasa sakit
atau tidak. Bila timbul rasa sakit, perawatan kaping pulpa dianggap
gagal,selanjutnya dilakukan perawatan PSA (perawatan saluran akar). Bila
tdk ada keluhan subjektif diteruskan ke pemeriksaan objektif: perkusi,
palpasi dan tes vitalitas
3. Bila hasilnya baik, perkusi dan palpasi negatif dan tes vitalitas positif, maka
dikatakan perawatan kaping pulpa berhasil
4. Tumpatan sementara dikeluarkan dan dilanjutkan dg restorasi permanen:
amalgam, resin komposit, inlay, onlay

Kaping pulpa direk menghasilkan dentinal bridge sedangkan kaping pulpa

indirek menghasilkan dentin reparative . Jika sejak awal pulpa terbuka karena
karies harus dilakukan PSA bukan pulpa kaping direk

Anda mungkin juga menyukai