Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN INDIVUDU PEMICU 2 BLOK 10

“Anakku lucu tapi giginya banyak yang hitam.....”

Disusun Oleh:

Farhana Fairuza Ramadhani

190600209

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 DESKRIPSI TOPIK
Nama Pemicu: Anakku lucu tapi giginya banyak yang hitam.....
Nara Sumber : Ami Angela Harahap, drg.,Sp.KGA, M.Sc.; Dr. Essie Octiara, drg.,
Sp.KGA.; Minasari, drg., MM
Skenario
Seorang anak laki-laki berusia 4,5 tahun dibawa ibu dan ayahnya ke RSGM FKG
USU, datang dengan keluhan gigi anaknya banyak yang berlubang hitam dan tinggal akar
gigi. Hasil anamnesis, ibu memberikan ASI (air susu ibu) dengan frekuensi kapan saja
anak mau, dari lahir sampai anak berusia 2 tahun. Setelah anak lepas dari ASI, anak
mengonsumsi susu botol lebih dari 5x sehari dan anak harus minum susu pada waktu
tidur malam sampai bangun di pagi hari sampai sekarang. Selain pemberian susu dalam
botol, anak juga sekarang minum teh dalam kemasan botol. Anak hanya mau menyikat
giginya sendiri. Hasil pemeriksaan intraoral menunjukkan:
Kebersihan mulut anak buruk. Terdapat oedem dan kemerahan pada gingiva gigi
belakang. Lidah anak terdapat gambaran berwarna keputihan di dorsal lidah, dan dapat
mudah dibersihkan. Hubungan oklusi gigi anak distal step. Gigi 54, 52, 51, 61, 62 dan 64
radiks. Gigi 55, 65, dan 74 karies dentin di hampir keseluruhan permukaan. Terdapat satu
gigi anterior bawah dengan mahkota gigi yang besar dan jumlah gigi bawah hanya 9
buah. Menurut orangtua anak belum pernah dicabut giginya atau pernah lepas giginya
akibat trauma gigi dan anak tidak pernah merasakan sakit pada seluruh giginya. Hasil
rontgen foto gigi 72 terdapat mahkotanya dua dan akarnya juga dua. Gigi 73 tidak
terlihat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tuliskan nomenklatur gigi-gigi yang ada pada anak ini dengan cara Zsigmondy,
FDI (International Dental Federation) dan Palmer. (BO)
Cara Zsigmondy
Penulisan dengan cara Zsigmondy ini menggunakan penomoran yang dimulai dari gigi insisivus
sentral pada masing-masing kuadran. Untuk menyatakan gigi tertentu, ditulis dengan angka
sesuai urutan kemudian diberi garis batas pada nomor sesuai dengan kuadran gigi tersebut.
Gigi Susu:
Penulisan pada gigi susu menggunakan angka romawi, yaitu:
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V

Cara FDI(International Dental Federation)


Sistem ini menggunakan dua digit untuk setiap gigi permanen dan sulung. Digit pertama
menunjukkan kuadran, lengkung (atas atau bawah) dan geligi –geligi (permanen atau sulung).
Gigi Susu :
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Cara Palmer
Penulisan dengan cara Palmer’s hampir sama dengan penulisan dengan cara Zsigmondy, hanya
berbeda pada penulisan gigi susu. Cara ini dianggap cara yang paling mudah dan universal untuk
dental record.
Gigi Susu:
Penulisan pada gigi susu menggunakan alphabet secara kapital.
EDCBA ABCDE
EDCBA ABCDE

2. Jelaskan perbedaan morfologi gigi desidui dan gigi permanen. (BO)


Pada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang berkembang dari interaks
i sel epitel rongga mulut dan sel bawah mesenkim.Setiap gigi berbeda-beda secara anatomi,tapi
dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi.
Gigi permanen Gigi residui
1 Gigi Incisivus Tetap Pertama Atas Incisivus Pertama Atas
Gigi Incisivus sentral atas adalah gigi kesatu di rahang a.Sudut disto-insisal membulat, sudut
atas, yang terletak dikiri kanandari garis tengah / median.  mesio-insisal lancip.
b.Bentuk mahkota mirip insisif
permanen pertama RA, secara
keseluruhan lebih kecildan kelihatan
lebih gemuk
c.Singulum palatal besar
d.Akar miring ke distal, dan agak ke
Gambar 1.Insisivus sentral atas kanan labial dari sumbu panjang mahkota dan
Ciri Identifikasi Utama : meruncingke arah apeks
1.Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak e.Dimensi mesio-distal dan serviko-
lurus tajam ke tepiinsisal. Sudut disto-insisal lebih bulat insisal mahkota hampir sama
2.Mahkota besar, dibandingkan akar-merupakan gigi
anterior terbesar
3.‘Marginal ridge’ cukup jelas pada permukaan
 palatal cekung, dengan cingulum berkembang baik.
4.mahkota berinklinasi ke palatal; akar berinklinasi sedikit
ke distal.
5.permukaan labial cembung dan halus.
6.‘Cervical margin’ paling berkelok pada sisi mesial.
 7.Akar tunggal meruncing, dengan potongan melintang
berbentuk segitiga membulat dansalah satu permukaan
yang agak datar menghadap ke labial

2 Incisivus Kedua Atas


Gigi ini adalah gigi ke- 2 dari garis tengah. Bentuk
fungsionalnya sama dengan I1 atas, sehingga mempunyai Incisivus kedua atas
tugas yang sama di dalam mulut, yakni untuk menggigit
dan memotong makanan. Dibandingkan dengan I1 atas, a.Bentuk serupa dengan insisif sulung
dimensi koronanya lebih kecil dalamsemua jurusan dan pertama RA, tetapi mahkota lebih kecil
bentuknya lebih bulat. Akarnya lebih langsing dan dan lebihsempit
apeksnya runcing. I b.Singulum palatal lebih kurang
2 atas mempunyai banyak variasi / anomaly. menonjol
c.Sudut disti-insisal membulat, sudut
mesio-insisal lancip
d. Akar tunggal

Gambar 2. Insisiv lateral atas kanan


Ciri Identifikasi Utama :
1.Sudut mesio-insisal lancip; sudut disto-insisal lebih
membulat.
2.Tepi insisal jelas miring ke bawah ke permukaan distal
yang lebih pendek.
3.mahkota lebih membulat, lebih pendek dan lebih sempit
dimensi mesio distal daripadaincicivus pertama atas.
4.Cingulum pada permukaan palatal sering menutupi
lubang foramen caecum incisivum
5.Permukaan palatal lebih cekung daripada incisivus
pertama atas.
6.Akar tunggal yang meruncing halus ke apeks, runcing
yang membengkok ke distal.
7.‘Cervical margin’ lebih berkelok -kelok pada permukaan
mesial daripada permukaan
Incisivus Pertama Bawah
3 Incisivus Pertama Bawah
Incisivus pertama bawah adalah gigi pertama di rahang
bawah, kanan atau kiri darigaris tengah. Pada umumnya, a.Akar tunggal meruncing dan lebih
gigi ini adalah gigi yang paling kecil dalam lengkung membulat daripada insisif/permanen
gigi.Lebar koronanya sedikit lebih besar dari setengah pertama RB.Akar cenderung berinklinasi
ukuran mesio distal insisivus pertama atas,tetapi lebar ke distal
labio-lingualnya hanya lebih kecil 1 mm. perbaikan tidak b.Merupakan gigi terkecil pada
mudah dilakukan padagigi ini, tetapi untungnya, gigi ini kelompok gigi sulung
jarang sekali perlu diperbaiki. Akarnya, satu, sempit c.Servikal margin sisi mesial berkelok-
mesio-distal, panjang akar hampir sama dengan insisivus kelok
pertama atas dan apeksnya bengkok kedistal. d.Bentuk berbentuk pahat
Ciri Identifikasi Utama :
1. Akar tunggal, mendatar mesio-distal dan cenderung
bengkok ke distal.
2. Tepi insisal tegak lurus terhadap garis yang membagi
dua mahkota labiolingual.
3. Panjang akar 12 mm.
4. Alur longitudinal distal akar lebih jelas daripada mesial
.5. Gigi terkecil pada gigi-geligi tetap
4 Incisivus Kedua Bawah a.Sudut disto-insisal membulat, sudut
1.Sedikit lebih kecil daripada incisivus pertama bawah; mesio-insisal lancip
mahkota berbentuk kipas dan tepiinsisal lebih b.Akar tunggal meruncing, cenderung
lebar mesiodistal. berinklinasi ke distal
2.Sisi insisal: tepi insisal tidak tegak lurus terhadap garis c.Dari medial ke distal, tepi insisal
yang membelah dua akar, tetapiterpuntir ke distal, dalam miring ke bawah
arah lingual, mengikuti garis lengkung gigi. d.Tepi insisal mengikuti bentuk
3.Panjang akar 14 mm. lengkung mandibular
4.Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang e.Lebih besar daripada insisif sulung
daripada distal, sehingga tepi insisalsedikit miring. pertama RB
5.‘Marginal ridge’ mesial dan distal samar -samar, tetapi f.Permukaan lingual lebih cekung
lebih menonjol daripada incisivus pertama bawah. daripada insisif sulung pertama RB
5 Kaninus Atas Kaninus Atas
Kaninus / Canine / Cuspid adalah gigi ke – 3 dari garis a.Lereng mahkota mesial lebih panjang
tengah, dan satu– satunyagigi di rahang yang mempunyai daripada distal
1 cusp. Gigi ini diberi nama Kaninus karena b.Mahkota lebih kecil dan bulat
pertumbuhangigi ini pada binatang Carnivorous baik dibandingkan caninus permanen RA
sekali (mis. anjing) sebab mempunyai akar yangterpanjang c.Ridge labial dan palatal terbentang dari
dan terbesar sehingga gigi ini kuat sekali. Koronanya ujung cups
adalah korona yangterpanjang di dalam mulut dan d.Sisi insisal berbentuk intan dengan
berbentuk baik sekali baik kekuatan terhadap stress sudut membular
dan pemakaian maupun kebersihan.  e.Servikal margin mesial lebih luas ke
Ciri Identifikasi Utama : insisal daripada distal
1.Cuspis tunggal runcing kira-kira segaris dengan sumbu f.Akar tunggal meruncing ramping,
panjang akar. panjang dua kali mahkota, dan
2.Lereng distal cuspis lebih panjang daripada lereng cenderung berinklinasi ke distal
mesial dan menyatu dengan permukaan distal cembung.
3.Proporsi keseluruhan kekar panjang.
4.Bagian labial cembung jelas dan cingulum palatal besar.
5.Garis cervikal kurang berkelok pada permukaan distal.
6.Akar tunggal sangat panjang dengan potongan melintang
segitiga membulat.
7.Permukaan disto dan mesio-palatal akar sering beralur
longitudinal.

Gambar 3 dan 4. Caninus atas dan bawah


6 Kaninus Bawah Kaninus Bawah
Tugas kaninus bawah dan atas sama, sehingga glnya dari a.Lebih kecil dan ramping daripada
semua permukaan sama.Koronya lebih panjang serviko– caninus sulung RA
insisal dan lebih sempit mesio–distal daripada Catas. b.Lereng distal lebih panjang daripada
Singulumnya tidak begitu nyata. Pada permukaan mesial lereng mesial
dan distal, bagian sepertiga servikaltidak begitu tebal. c.Permukaan lingual cekung
Permukaan lingual lebih rata daripada permukaan lingual d.Servikal margin mesial lebih berlekuk
dari C atas,hampir sama dengan lain – lain gigi geligi e.Akar tunggal meruncing, bengkok ke
depan bawah. Pada umumnya ujung akarmelengkung ke distal dan ke labial
distal, tetapi kadang – kadang juga terdapat C dengan f.Ridge longitudinal labial dan lingual
ujung akar yangmembengkok ke mesial. Jika C ini belum kurang baik, ridge lingual sering tak ada
aus, gigi ini adalah gigi yang paling panjang didalam
mulut Ciri Identifikasi Utama :
1.Profil distal mahkota lebih membulat daripada mesial.
2.mahkota lebih sempit mesiodistal dibanding caninus
atas, sehingga mahkota tampak lebih besar sebanding.
3.Hanya caninus bawah yang mungkin mempunyai akar
berbifurkasi, suatu variasi yangtidak jarang terjadi
4.Lereng mesial cuspis lebih pendek daripada yang distal
5.Cingulum kurang jelas bila dibanding dengan caninus
atas.
6.Permukaan labial dari mahkota kurang lebih segaris
lurus dengan akar.
7.Permukaan labial dari mahkota bersambung lengkung
longitudinal dengan akar.
8.Pada kebanyakan kasus, akar cenderung bengkok sedikit
ke distal. Mahkota tampakmiring ke distal dalam
hubungan dengan akar.
7 Premolar Pertama Atas
1.Akar dua (bukal dan palatal) dan inklinasi ke distal.
2.Cusp dua buah (bukal dan palatal), cusp bukal lebih
besar dari palatal.
3.Lereng mesial cusp bucal lebih panjang dari distal.
4.Cusp palatal sedikit miring ke mesial.
5.Bagian oklusal lebih angular dari Premolar kedua
8 Premolar Kedua Atas
1.Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari
premolar pertama atas.
2.Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah
dari premolar pertama atas.
3.Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distal.
4.Bagian oklusal oval.
9 Premolar Pertama Bawah
1.Fossa oklusal distal lebih besar dari mesial.
2.Cusp bukal besar dan runcing, cusp lingual kecil.
3.Mahkota inklinasi ke palatal Permukaan bukal
mahkota cembung, permukaanlingual hampir lurus.
4.Bagian oklusal sirkular, menndatar pada mesiolingual.
5.Akar tunggal, bulat dan inklinasi ke distal
10 Molar Pertama Atas Molar Pertama Atas
1.Gigi molar paling besar. a.Mahkota trapezoid
2.Mempunyai 4 cusp dengan mesiopalatal paling besar b.Cusp mesio-palatal terbesar dan
dan distopalatal palingkecil. paling runcing
3.Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal. c.Ukuran mahkota labial-palatal
4.Bukolingual mahkota lebih besar dari mesiodistal. terbesar pada sisi mesial
5.Terdapat tuberculum carabelli pada cusp mesiopalatal. d.Tiga akar yang divergen
6.Akar tiga, dan terpisah, akar palatal paling panjang e.Type premolar form: sepertiga
dan mengembang, akar bukal berinklinasi ke distal. premolar RA
7.Bagian oklusal berbentuk jajaran genjang f.Type molar form:
1.Tiga cusp: Satu bukal dan dua
palatal, cusp mesio-palatal lebih besar
daripadadisto-palatal
2.Empat cusp: dua cusp bukal dan dua
cusp palatal
11 Molar Pertama Bawah Molar Pertama Bawah
1.Gigi terbesar pada rahang bawah. a.Terdapat molar tubercle zucherkandl
2.Mempunyai 5 cusp, 3 bukal dan 2 lingual. b.Terdapat empat cusp: dengan cusp
3.Permukaan bukal berinklinasi ke lingual. mesio-bukal terbesar
4.Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual. c.Panjang mahkota mesio-distal lebih
5.Bagian oklusal berbentuk segi empat. besar daripada disto-lingual
6.Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar d.Marginal ridge mesial lebih
distal lebih bulat. menonjol daripada mesial
e.Terdapat dua akar pada mesial dan
distal, akar mesial lebih panjang
12 Molar Kedua Atas Molar kedua Atas
1.Tidak ada cusp carabelli a.Molar permanen pertama RA,
2.Bagan oklusal jajaran genjang lebih jelas, ukuran dengan ukuran lebih kecil
mesio-distal lebih sempit dari padamolar pertama RA. b.Terdapat tiga akar: Mesio-bukal,
3.Koronanya lebih pendek serviko-oklusal dan lebih disto-bukal dan palatal yang divergen
sempit mesio-distal. c.Didapatkan cusp carabelli
4.Cusp disto-bukal lebih kecil, sehingga marginal ridge
distal dan sebagian cusp disto- palatal dapat terlihat.
5.Akar-akarnya membengkok ke distal sehingga crest
curve dari akar disto-bukal terletakdisto dari crest
korona.
6.Keseluruhan mahkota agak lebih kecil daripada molar
pertama RA walau sangat mirip
13 Molar Kedua Bawah Molar kedua Bawah
1.Korona tidak begitu panjang serviko-oklusal a.Cusp dan akar sama dengan molar
2.Memiliki dua akar yang hampir sejajar dan tidak permanen pertama RB, dengan ukuran
begitu besar yang lebihkecil
3.Cusp lingual lebih tinggi dari cusp bukal, tetapi sama b.Oklusal berbentuk empat persegi
besar panjang
4.Cusp mesio-lingual sedikit lebih lebar mesio-distal\ c. Cusp mesio-bukal dan disto-bukal
5.Tidak ada cups distal berukuran sama
6.Batas semnto-enamel berombak d.Berakar dua: mesial dan distal, akar
7.Bagan oklusal persegi membulat mesial lebih panjang
14 Molar Ketiga Atas
1.Bagan oklusal segitiga cups disto palatal yang kecil
sering tidak ada
2.Akar pendek, kurang berkembang, konvergen, sering
berdifusi, membengkok ke distal, biasanya berjumlah
tiga buah.
3.Molar atas terkecil, mahkota lebih kecil daripada
molar kedua RA.
4.Cusp terbesar mesio-palatal
5.Hanya mempunyai daerah kontak mesial
6.Mahkota sering tampak terlalu besar untuk akar

15 Molar Ketiga Bawah


1.Bentuk mahkota sama dengan molar kedua RB,
kebanyakan lebih kecil.
2.Dua akar pendek, kurang berkembang, sering
bergabung, dengan inklinasi ke distal yang jelas.
3.Bagan oklusal empat persegi/bujur, sudut membulat
4.Memiliki empat cusp.
5.Ukuran bucco-lingual terkecil pada bagian distal.
6.Permukaan bukal cembung, berinklinasi ke lingual.

3. Jelaskan patofisiologi gingiva anak terlihat oedem dan kemerahan. Jelaskan perbedaan
morfologi gingiva anak dan gingiva pada orang dewasa (IKGA dan BO)
Gingivitis disebabkan oleh akumulasi bakteri plak karena kebersihan mulut yang buruk,
kalkulus, iritasi mekanis, dan posisi gigi yang tidak teratur dapat menjadi faktor pendukung.
Bakteri plak dalam jumlah banyak mengganggu hubungan tuan rumah-parasit dan dapat
menyebabkan karies gigi dan penyakit periodontal (Laskaris, 2000; McDonald dan Avery, 2004).
Umumnya plak berakumulasi dalam jumlah yang sangat banyak di regio interdental yang sempit,
inflamasi gusi cenderung dimulai pada daerah papila interdental dan menyebar dari daerah
tersebut ke sekitar leher gigi. Respon setiap individu terhadap plak sebagai faktor penyebab
bermacam-macam, beberapa anak mempunyai respon yang minimal terhadap faktor lokal
(Pinkham, 1988; Manson dan Eley, 1993).
Gingivitis berawal dari daerah margin gusi yang dapat disebabkan oleh invasi bakteri atau
rangsang endotoksin. Endotoksin dan enzim dilepaskan oleh bakteri Gram negatif yang
menghancurkan substansi interseluler epitel sehingga menimbulkan ulserasi epitel sulkus.
Selanjutnya enzim dan toksin menembus jaringan pendukung di bawahnya. Peradangan pada
jaringan pendukung sebagai akibat dari dilatasi dan pertambahan permeabilitas pembuluh darah,
sehingga menyebabkan warna merah pada jaringan, edema,
perdarahan, dan dapat disertai eksudat.
Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodontal yang melekat pada prosessus alveolaris
dan gigi. Gingiva terbagi menjadi tiga yaitu marginal, interdental dan attached gingiva. Gingiva
marginal pada anak terletak ditepi gigi desidui, lembek dan dapat ditarik akibat jaringan ikat dan
serat gingiva yang belum dewasa serta adanya peningkatan vaskularisasi. Sulkus gingiva pada
anak lebih dangkal sekitar 1-2mm sedangkan pada dewasa berkisar 2-3mm. Interdental gingiva
pada bagian buccolingual lebih luas dibandingkan mesio distal, namun struktur interdental
gingiva pada anak sama dengan dewasa. Attached gingiva pada anak paling besar pada daerah
insisivus, menurun pada bagian cupids dan meningkat lagi pada daerah moalr. Stipping pada
attached gingiva anak lebih sedikit , biasa dimulai pada usia tiga tahun dan meningkat seiring
dengan peningkatan usia. Epitel junction pada masa gigi susu lebih tebal dibandingkan gigi
permanen, sehingga mengurangi permeabilitas jaringan bakteri. Secara radiografi, lamina dura
menonjol pada gigi susu dan ruangan periodontal lebih luas dibandingkan gigi permanen.
4. Jelaskan yang terjadi pada lidah anak, etiologi dan cara penanggulangannya (IKGA)
5. Jelaskan jenis karies yang diderita anak ini (IKGA)
 Karies Rampan
Karies rampan lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Paling banyak
ditemukan pada anak usia empat tahun. Ciri-ciri khas karies rampan yaitu terjadinya sangat cepat
bila dibandingkan karies gigi umumnya, penyebarannya mengenai beberapa gigi sekaligus pada
gigi yang biasanya tahan terhadap karies, kavitas karies berwarna putih sampai kekuningan,
jaringan karies lunak, serta sering menimbulkan rasa nyeri atau dapat terjadi pembengkakan.
Karies rampan merupakan penyakit multifaktorial karena mencakup faktor yang
memengaruhi terjadinya karies. Karies rampan ini terjadi karena ketidakseimbangan mineralisasi
dalam waktu lama di dalam rongga mulut yang diakibatkan peningkatan konsumsi karbohidrat
yaitu sering mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik yang tinggi kandungan
sukrosanya. Karies rampan ini sering ditemukan pada anak usia di bawah 5 tahun dengan
penyebaran tertinggi pada anak usia 4 tahun dimana pada usia tersebut gigi anak msih rentan
terhadap asam dan anak belum tahu mmbersihkan gigi geliginya sendiri. pemberian air susu ibu
dengan periode lama, atau memakai dot kosong yang dicelupkan dalam madu, sirup, atau gula.
Frekuensi makanan karbohidrat yang tinggi pada anak dengan kebiasaan tidur minum susu botol
merupakan penyebab utama dari penularan bakteri kariogenik.5
 Karies botol
Nursing bottle caries atau karies botol adalah masalah gigi berlubang yang terjadi ketika sisa
minuman masih melekat di gigi anak dalam waktu yang lama. Penumpukan sisa minuman yang
mengandung banyak gula ini, akan memicu tumbuhnya bakteri. Lambat laun, bakteri akan
menggerogoti plak sisa makanan atau minuman pada gigi.6
Bakteri juga memproduksi asam yang dapat mengikis lapisan terluar gigi (enamel gigi), hingga
menyebabkan munculnya lubang kecil pada gigi yang lama-lama semakin membesar.6
Penyebab karies jenis ini umumnya karena kebiasaan anak yang tertidur saat menyusu. Entah
menggunakan botol, sippy cup, maupun ASI. Kebanyakan kasus karies botol terjadi pada gigi
depan bagian atas karena deretan gigi tersebut yang paling mudah terkena cairan selama anak
menyusui. Sementara gigi bagian bawah cenderung lebih terlindungi karena sering dibasahi oleh
air liur anak serta dihalangi oleh lidah.6
5. Mariati NW. Pencegahan Dan Perawatan Karies Rampan. Jurnal Biomedik (JBM).
Maret 2015;7(1):23-8.
6.
6. Jelaskan etiologi terjadinya karies pada anak ini dan bagaimana dental edukasi yang
dapat diberikan pada orangtua agar karies gigi anak tidak berlanjut. (IKGA)
Pada anak-anak yang diteliti, permukaan gigi yang paling banyak ditemukan karies adalah
sisi mesial gigi insisif sentral rahang atas. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan minum susu saat
sedang tidur sehingga ketika mereka tertidur. ECC merupakan hasil interaksi antar faktor yang
terlibat dalam karies gigi (bakteri kariogenik, diet karbohidrat, dan faktor host). Faktor diet
mencakup seringnya mengkonsumsi minuman yang mengandung karbohidrat fermentasi
(laktosa, fruktosa, dan lain-lain), khususnya dengan botol (dot) saat tidur. 7 (Sugito FS, Djoharnas
H, Darwita RR. Breast feeding and early childhood caries (ECC) severity of children under three
years old in DKI Jakarta. 2008. 12(2): 86-91)
Etiologi ECC yaitu multifaktor. Penyebab utamanya yaitu meminum susu pada botol, jus
buah, dan menge-dot madu yang berkepanjangan serta diet gula yang tinggi. Selain itu,
kurangnya menjaga oral hygiene merupakan faktor lain yang bertanggung jawab. EEC
dihubungkan sangat kuat dengan sindroma baby bottle. ECC disebabkan oleh mengandung gula
yang lama dan frekuensi tinggi paparan minuman pada gigi serta adanya Streptococcus mutans. 8
(Begzati A, Berisha M, Mrasori S, Xhemajli- Latifi B, Maxhuni V, Hoxha VH, et al. Early
Childhood Caries (ECC) — Etiology, Clinical Consequences and Prevention [ internet].
Intech.com 2015. [diakses pada 14 oktober 2020]. Tersedia di
https://www.intechopen.com/books/emerging-trends-in-oral-health-sciences-and-dentistry/early-
childhood-caries-ecc-etiology-clinical-consequences-and-prevention.

Anda mungkin juga menyukai