Identifikasi struktur bangunan anatomi pada gigi geligi (pit, fissure, groove dsb)
1. Cuspid
Cuspid merupakan tonjolan pada bagian permukaan gigi yang membentuk
permukaan oklusal.
cuspid
2. Tuberkel
Tubercle of Carabelly
Sumber : Supernumeraryteeth.com
Tuberkel adalah penonjolan yang berukuran lebih kecil dari cuspid yang terletak
pada crown yang terbentuk karena formasi enamel yang berlebihan. Contoh dari
tuberkel adalah tuberculum carabelli pada M1 Rahang atas (Wheeler, 2010)
3. Cingulum
Cingulum adalah lobus lingual dari gigi anterior
B.
4. Ridge
merupakan segala ketinggian/ elevasi linier pada permukaan gigi dan dinamai sesuai
dengan lokasinya (contoh: buccal ridge, incisal ridge, marginal ridge).
Marginal ridge: batas-batas bulat dari enamel yang membentuk margin
mesial dan distal dari permukaan oklusal premolar dan molar serta
margin mesial dan distal dari permukaan lingual gigi seri dan kaninus.
Triangular ridge: merupakan ridge yang turun dari ujung puncak molar dan
premolar menuju bagian tengah permukaan oklusal. Triangular ridge dinamai
setelah cusps di mana mereka berada, misalnya, triangular ridge cusp bukal
dari gigi molar pertama rahang atas.
Oblique ridge: merupakan ridge yang menyilang secara miring pada
permukaan oklusal dari molar rahang atas dan dibentuk oleh gabungan
triangular ridge dari distobukal cusp dan cusp distal dari cusp mesiolingual
5. Fossa
merupakan depresi pada permukaan gigi
Central fossa: merupakan area berada di permukaan oklusal molar.
Central fossa terbentuk oleh konvergensi ridge yang berakhir pada
titik se ntral di dasar depresi di mana terdapat persimpangan alur
6. Sulkus
Sulcus merupakan depresi panjang / parit yang terletak pada permukaan
oklusal antara ridge- ridge dan cusp-cusp dan memiliki developmental 7.
groove
sulcus
7. Groove
Lekukan yang panjang, sempit, dan dangkal yang terdapat di permukaan
gigi
8. Pit
Pit adalah depresi kecil yang bisa ditemukan pada pertemuan dari
developmental groove atau terminal dari groove tersebut
9. Fissure
Fissure
Sumber : Intechopen.com
Fissure adalah celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi. Biasanya
terdapat pada permukaan oklusal atau fasial/proksimal dan merupakan dasar
dari alur perkembangan.
10. Lobe
Lobe adalah bagian yang menonjol dan merupakan bagian permulaan dari
pembentukan gigi pada pertumbuhan mahkota gigi. Yang termasuk lobe adalah :
i. Mamelon,
yaitu tonjolan yang terdapat pada tepi insisal gigi insisivus yang baru erupsi
atau pada tepi gigi yang belum pernah digunakan mengunyah.
Mamelon
Sumber : www.wikipedia.com
ii. Cuspid
INCISIVUS
A. Rahang Atas (Maxillari)
1. Insisivus sentral rahang atas 11 (Kanan) / 21 (kiri)
a. Anatomi dan morfologi gigi
Ukuran
-panjang akar : 13,5 mm
- Panjang servicoincisal korona: 10,5 mm
- Diameter mesiodistal korona : 8,5 mm
- Kurva mesial dan garis servikal : 3,5
- Kurva distal dan garis servikal : 2,5 mm
Tampak Labial
1. Memiliki satu akar berbentuk kerucut, cenderung berbelok ke arah distal
2. Bentuk apeks bundar
3. Mesio insisal lebih lancip sedangkan bagian distoincisal lebih membulat
4. Garis luar servikal berbentuk semielips
Tampak Lingual
1. Marginal ridge terdiri dari mesial marginal ridge dan distal marginal
ridge
2. Terdapat fossa palatal
3. Memiliki cingulum
4. Akar satu cenderung membelok ke arah distal
5. Bentuk permukaan lingual menyerupai sekop/sendok
Tampak Mesial
b. Waktu erupsi
Usia 7-8 tahun
Pembeda
1. Dimensi korona lebih kecil dan bentuknya lebih membulat dibanding
insisivus sentral.
2. Apeks akar lebih runcing dibanding insisivus entral
3. Akarnya lebih langsing dibanding insisivus sentral
4. Panjang akar terlihat lebih panjang dibanding I1 karena korona lebih
pendek
5. Memiliki bentuk seperti paku runcing bulat
6. Ukuran lebih kecil dari insisivus sental
Ukuran
-panjang akar : 13 mm
Tampak Labial
1. Bentuk akar membengkok ke arah distal
2. Sudut mesioincisal lebih membulat dibanding sudut distoincisal
3. Proporsi akar terhadap bagian korona lebih panjang dibandingkan dengan
incisivus sentral.
4. Permukaan labial lebih convex dibandingkan insisivus sentral rahang atas
5. Permukaan labial berbentuk trapezoid
6. Incisal ridge membulat
7. Cervical line melengkung ke arah apeks
Tampak lingual
1. Terlihat cingulum yang menonjol
2. Fossa palatina dalam
3. Incisal ridge tebal
4. Terdapat foramen diantara cingulum dan fossa
Tampak Mesial
1. Bentuk akar seperti segitiga
2. Cervical line melengkung ke arah incisal
3. Korona terlihat lebih pendek dibandingkan akar
4. Apeks akar terlihat membulat
Tampak Distal
1. Cervical line yang melengkung ke arah incisal tidak sedalam pada
bagian mesial
2. Terdapat depresi dari mahkota hingga akar
3. Bentuk corona terlihat lebih tebal dibandingkan akar
Tampak incisal
b. Waktu erupsi
Usia 8-9 tahun
b. Waktu erupsi
Usia 6-7 tahun
b. Waktu erupsi
Usia 7-8 tahun
CANINUS
Gigi Caninus Rahang atas
Caninus Rahang atas adalah sebagai gigi ketiga dan merupakan gigi anterior terakhir
pada rahang atas. Gigi ini memiliki mahkota yang kekar dan memiliki single conical
root. Akar pada gigi caninus adalah akar terpanjang dari semua gigi geligi yang ada di
rongga mulut
a. Ukuran
Panjang akar : 17 mm
b. Aspek Labial
Caninus memiliki pointed cusp tip yang lancip, distal cusp ridge lebih panjang
dari pada mesial cusp ridge, ridge distalnya membulat dibandingkan ridge mesialnya
bersudut, pada bagian tengah gigi ditemukan prominensia atau penonjolan
c. Aspek Lingual
Memiliki marginal ridge dan cingulum yang berkembang dengan baik,
memiliki fossa lingual spesifiknya triangular fossa mesial dan triangular fossa
distal, memiliki lingual ridge yang membagi mesial dan distal yang berbentuk
menyerupai kubah, terdapat cingulum yang ukurannya besar berbentuk seperti paruh
burung, akar mengarah ke distal
d. Aspek Insisal
Apabila dilihat dari arah insisal berbentuk diamond , apabila ditarik dari
arah labial menuju lingual bentuk corona tidak simetris area distal lebih besar
dari mesial, terdapat fossa lingual dan prominent cingulum, cusp pit sebagai center
2. Waktu Erupsi
Gigi caninus Rahang atas erupsi sekitar pada usia 11-12 tahun, bukti pertama
terjadinya kalsifikasi sekitar pada 4-5 bulan, enamel lengkap dan sempurna
pada usia 6-7 tahun, sedangakan akar lengkap dan sempurna pada usia 13-15
tahun
Caninus Rahang bawah adalah sebagai gigi ketiga dan merupakan gigi
anterior terakhir pada rahang bawah. Gigi ini memiliki mahkota yang
panjang serta sempit dan memiliki single conical root.
a. Ukuran
Panjang akar : 16 mm
b. Aspek Labial
Sisi lereng distal lebih panjang dari pada sisi mesial, memiliki puncak cusp
yang cenderung tidak lancip, Area distal sedikit cembung, bila dilihat sisi
mesial lebih lurus sedangkan sisi distal sedikit membulat. Dari arah labial
memiliki dimensi cusp ke cervikal yang lebih panjang dibandingkan dengan
caninus rahang atas
c. Aspek Lingual
d. Aspek Insisal
Apabila dilihat dari aspek insisal berbentuk seperti oval dari arah mesial ke
distal, memiliki fossa lingual yang dangkal.
Berbentuk triangular, ditemukan adanya titik kontak pada 1/3 insisal, terdapat
cekungan di akar mesial yang dalam. Sisi lereng mesial lebih pendek dibandingkan
distal.
2. Waktu Erupsi
Gigi caninus Rahang bawah erupsi sekitar pada usia 9-10 tahun, bukti pertama
terjadinya kalsifikasi sekitar pada 4-5 bulan, enamel lengkap dan sempurna pada usia 6-7
tahun, sedangakan akar lengkap dan sempurna pada usia 12-14 tahun
PREMOLAR
11. Gigi Premolar 1 Rahang Atas
b. Waktu erupsi
i. Clasifikasi : 1 ½ – 1 ¾ tahun
ii. Enamel completed : 5- 6 tahun
iii. Erupsi : 10 – 11 tahun
iv. Root completed : 12 – 13 tahun
12. Gigi Premolar 2 Rahang Atas
6. Buccal cuspid tidak sepanjang premolar, lebih bulat, dan lebih tidak lancip
ujungnya
iii. Pandangan Palatal
1. Permukaan ini kebalikan dari permukaan bukal dengan tonjol yang lebih
pendek dan sempit dari buccal
b. Waktu erupsi
i. Clasifikasi : 2- 2 ¼ tahun
ii. Enamel completed : 6 - 7 tahun
iii. Erupsi : 10 – 12 tahun
iv. Root completed : 12 – 14 tahun
Perbedaan P1 dan P2 RA
P1 P2
Fissura sentral memotong marginal ridge buccal Fissura sentral TIDAK memotong marginal ridge
dan palatal
Terdapat lekukan pada permukaan oklusalnya Permukaan oklusal terlihat lebih membulat
(seperti kacang)
Memiliki fossa canina Tidak memiliki fossa canina
cusp buccal lebih tinggi dari cusp palatal Cusp buccal sama tingginya dengan cusp palatal
Memiliki 2 akar Memiliki 1 akar
Tidak memiliki multiple supplementary groove Memiliki supplementary goroove sehingga
tampak keriput
13. Gigi Premolar 1 Rahang Bawah
b. Waktu erupsi
i. Clasifikasi : 1 ¾ - 2 tahun
ii. Enamel completed : 5- 6 tahun
iii. Erupsi : 10 – 12 tahun
iv. Root completed : 12 – 13 tahun
14. Gigi Premolar 2 Rahang Bawah
b. Waktu erupsi
i. Clasifikasi : 2 ¼ - 2 ½ tahun
ii. Enamel completed : 6 – 7 tahun
iii. Erupsi : 11 - 12 tahun
iv. Root completed : 13 - 14 tahun
Perbedaan P1 dan P2 RB
P1 P2
Outline lebih kecil Outline lebih besar
Cusp lingual tidak terbagi menjadi 2 Cusp lingual terbagi menjadi 2
Terdapat central ridge Tidak terdapat central ridge
Memiliki 2 cusp Dapat memiliki 3 cusp
Permukaan oklusal terlihat jelas membentuk 2 Cenderung membuat huruf Y (3 cusp) atau U/H
fossa (2 cusp)
MOLAR
B. Gigi Molar 1 Rahang Atas
Gigi Molar 1 Rahang Atas adalah sebagai gigi keenam dan merupakan gigi
ketiga bila dihitung dari gigi posterior pada rahang bawah. Gigi ini memiliki
mahkota yang besar dan memiliki 3 akar
a. Ukuran
Panjang akar
Bucal : 23 mm
Palatal : 13 mm
Diameter mesiodistal/bucolingual : 8 mm
b. Aspek buccal
Dilihat dari aspek buccal berbentuk seperti trapezoidal, pada bagian buccal
terdapat development groove yang berakhir pada buccal pit
c. Aspek Lingual
Terlihat 3 cusp dan juga cuspid carabelli, tetpi cuspid carabelli ini belum tentu
ada di M1 rahang atas. Terlihat 3 akar yaitu 2 pada buccal dan 1 pada palatal.
d. Aspek oklusal
2. Waktu Erupsi
Gigi molar 1 rahang atas erupsi sekitar pada usia 6 tahun, bukti pertama terjadinya
kalsifikasi pada saat kelahiran, enamel lengkap dan sempurna pada usia 3-4 tahun,
sedangakan akar lengkap dan sempurna pada usia 9-10 tahun
Gigi Molar 1 Rahang bawah adalah sebagai gigi keenam dan merupakan gigi
ketiga bila dihitung dari gigi posterior pada rahang bawah. Gigi ini memiliki
mahkota yang berbentuk seperti hati dan memiliki 2 akar yang fusi.
a. Ukuran
Panjang akar : 14 mm
Diameter mesiodistal/bucolingual : 9 mm
b. Aspek Buccal
Outline berbentuk seperti trapezoidal, terlihat 2 akar. Pada aspek buccal hanya
terlihat 3 cusp distobuccal merupakan cuspid yang terkecil, terlihat adanya
developmental groove yang berakhir pada buccal pit.
c. Aspek Lingual
Terlihat adanya 2 cusp dimana cusp lingual lebih tinggi dan tajam daripada
buccal cusp, terlihat adanya developmental groove
d. Aspek Oklusal
Outline berbentuk hexagonal, terlihat adanya 5 cusp pada aspek oklusal,
ditemukan juga adanya fossa triangular mesial dan fossa triangular distal. Terdapat
fissure yang menyerupai huruf Y.
3. Waktu Erupsi
Gigi molar 1 rahang bawah erupsi sekitar pada usia 6-7 tahun, bukti pertama
terjadinya kalsifikasi pada masa kelahiran, enamel lengkap dan sempurna pada usia 2,5
-3 tahun, sedangakan akar lengkap dan sempurna pada usia 9-10 tahun
Maxillary second permanent molar
Gigi permanen molar kedua rahang atas memiliki bentuk yang hampir sama dengan gigi gigi
permanen molar pertama rahang atas namun memiliki ukuran yang lebih kecil dan cusp
yang berbeda. Dilihat dari sisi oklusal, gigi permanen molar kedua rahang atas memiliki
bentuk rhomboid yang jelas dan oblique ridge yang lebih kecil. Puncak distopalatal
berkurang, pola fissure oklusal lebih bervariasi dan suplemental groove lebih banyak.
Tuberkel carabelli biasanya tidak ditemukan pada cusp mesiopalatal dan tuberkel pada
mesial marginal ridge kurang jelas. Gigi permanen molar kedua rahang atas memiliki 2 akar
bukal dan 1 akar palatal dan mungkin sebagian menyatu.
Ukuran
Pandangan buccal:
Pandangan lingual:
Pandangan oklusal
Berbentuk rhomboid
Gigi permanen molar ketiga rahang atas adalah yang paling bervariasi dalam pertumbuhan
gigi. Paling umum, mahkota berbentuk segitiga, memiliki tiga cusp. Akar sering menyatu dan
tidak teratur. Gigi molar permanen ketiga adalah gigi yang paling sering tidak hadir secara
kongenital.
Ukuran
Panjang akar : 11 mm
Pandangan buccal:
Pandangan lingual:
Lingual cusp lebih besar, distolingual cusp kuran berkembang dengan developmental groove
lingual
Pandangan oklusal
Lingual cusp terbentuk dengan baik, distolingual cusp bisa ada kecil bisa tidak ada
Terdapat 4 cusp , memiliki oblique ridge, central fossa, dan distal fossa
Gigi permanen molar kedua mandibula memiliki bentuk persegi panjang yang terlihat dari
sisi oklusal, profil bukal dengan demikian hampir sama panjangnya dengan profil lingual.
Ada empat cusps, cusps mesiobuccal dan mesiolingual sedikit lebih besar dari cusps
distobuccal dan distolingual. Cusp dipisahkan oleh cross-shape fissure oklusal. Dari aspek
bukal, fisura memanjang antara bukal cusp dan berakhir kira-kira di tengah permukaan
bukal. Karena tidak ada distal cusp, permukaan mesial dan distal memiliki kecembungan
yang hampir sama. Marjinal ridge mesial dan distal tidak berlekuk pada titik tengahnya. Akar
mesial dan distal diratakan secara mesiodistal dan lebih kecil, dan kurang divergen,
dibandingkan dengan molar pertama dan kemungkinan akar tersebut sebagian menyatu.
Ukuran
Panjang akar : 13 mm
Panjang serviko incisal corona : 7 mm
Pandangan buccal:
Pandangan lingual:
Pandangan oklusal
Distal cusp kecil, terdapat distobuccal lobe, tdk ada distobuccal developmental groove
Gigi permanen molar ketiga rahang bawah memiliki morfologi variabel, meskipun tidak
sama dengan gigi permanen molar ketiga rahang atas. Gigi permanen molar ketiga rahang
bawah merupaka gigi yang terkecil dari gigi molar mandibula. Mahkota biasanya memiliki
empat atau lima cusp. Bentuknya, biasanya persegi panjang bulat atau melingkar. Pola
fissure oklusalnya sangat tidak teratur. Akar sangat berkurang ukurannya dan sering
menyatu.
Ukuran
Panjang akar : 11 mm
Pandangan buccal:
Mahkota lebih luas pada area kontak mesiodistal, buccal cusp pendek dan bulat
Pandangan oklusal