akar, molar sulung lebih besar mesiodistally daripada premolar permanen yang akan
menggantikannya
Akar dari gigi sulung anterior lebih panjang dan lebih ramping dibanding gigi permanen
anterior
Gigi permanen (selain anterior) akarnya lebih panjang dibanding gigi sulung
Mahkota dari gigi sulung sangat pendek
Akar dari gigi posterior sulung sangat sempit di bagian CEJ (pertemuan mahkota dan
akar), sehingga root trunk dari molar sulung sangat pendek
Tepi servikal (cervical ridge) dari enamel pada cervical third dari mahkota gigi anterior
lebih prominent dibanding desidui secara labial dan lingual
Tepi buccocervical pada desidui molar lebih jelas, terutama pada molar 1. Cervical
prominence ini memberi kesan bulat pada mahkotanya dan memberi aksentuasi cervical
portion yang sempit pada akarnya
Permukaan buccal dan lingual pada desidui molar lebih lancip secara oklusal di atas
kurva servikal dibanding permanen molar
Gigi desidui lebih cerah warnanya, di mana gigi sulung berwarna putih dengan hint blue
(karena garis retziusnya tidak terlalu banyak seperti gigi permanen) sementara
permanen lebih ke yellow grey atau brown tones
Ruang pulpa dari desidui relative lebih besar dibanding gigi permanen
Tanduk pulpa dari gigi desidui meluas tinggi secara oklusal, sehingga lebih dekat ke
enamel, dibanding tanduk pulpa pada gigi permanen
Sementum gigi sulung lebih tipis, akar mudah tereabsorpsi, tidak terlalu kuat, sementum
gigi permanen
Ketebalan dentin di antara pulp chambers dan enamel lebih tipis dibanding gigi
permanen
Enamel pada gigi desidui relative tipis dan memiliki kedalaman yang konsisten
Tabel Perbedaan secara Makroskopik
Mahkota Gigi Sulung Gigi Permanen
Ukuran Lebih kecil di semua dimensi Lebih besar di semua dimensi
Warna Lebih cerah warnanya, seperti putih Warnanyha lebih gelap, lebih
susu (disebut gigi susu), untuk kekuningan atau putih keabu-abuan
restorasi dengan resin harus memilih
shade yang lebih terang
Bentuk Lebih lebar mesiodistal dibanding Mahkota gigi anterior permanen lebih
tinggi mahkotanya. panjang karena cervicoincisal lebih
besar dari mesiodistal
Konstriksi Konstriksi servikal pada gigi sulung Tidak terlalu terkosntriksi pada bagian
Servikal lebih terlihat serviks
Cervical Cervical ridge pada aspek bukal Cervical ridge lebih tidak menonjol/rata
ridge lebih menonjol, terutama pada molar
1 sulung
Akar
Ukuran Lebih panjang dan lebih ramping jika Akar lebih kuar dan anchoragenya pada
dibandingkan dengan ukuran tulang rahang lebih bagus, lebih pendek
mahkota dan bulkier dibanding mahkotanya
Lebar Lebih sempit mesiodistalnya Lebih luas mesiodistalnya
Trunk Furkasi letaknya lebih cervical, jadi Furkasi lebih terletak ke arah apikal,
root trunk pendek jadi root trunk lebih panjang
Flaring Akarnya flared out dari area servikal Tidak flared out
hingga ke ujung akar untuk
mengakomodasi gigi permanen di
antara akar-akarnya
Resorpsi Ada resorpsi fisiologis pada akar gigi Tidak resorpsi
sulung
Pulpa
Pulp Lebih lebar dibandingkan dengan Pulp chamber lebih kecil dibanding
chamber ukuran mahkotanya ukuran mahkotanya
Pulp Outline pulpa lebih mengikuti bentuk Outline pulpa tidak terlalu mengikuti
outline dari DEJ bentuk dari DEJ
Pulp horns Pulp horns dari molar sulung Pulp horns lebih rendah dan jauh dari
(terutama mesial horns) lebih tinggi permukaan luar
dan lebih dekat dengan permukaan
luar daripada gigi permanen
Pulp horn gigi sulung lebih tajam
dan lebih panjang (oleh karena itu,
preparasi kavitas pada gigi primer
harus dangkal sehingga tidak
mengenai pulpa)
Root Lebih tipis seperti pita dan memiliki Lebih jeas dan tidak terlalu banyak
canals cabang-cabang cabangnya
Accessory Dasar pulpa lebih porus. Kanal Dasar pulp chamber tidak punya banyak
canals aksesori pada pulp chamber kanal aksesori
mengarah langsung ke area furkasi
inter-radicular
Inflamasi/infeksi dari pulpa dapat
dengan mudah mencapai
periodontium dan sebaliknya (untuk
molar sulung)
Apical Bagian apikal idak terlalu Bagian apikal dari kanal terkonstriksi
Foramen terkonstriksi dibandingkan dengan dan foramen apikalnya lebih
gigi permanen dan foramen kecil/sempit
apikalnya lebih lebar
Tabel Mikroskopik