Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gigi sangat penting dan diperlukan untuk proses pengunyahan (mastikasi). Gigi
memiliki banyak kegunaan sesuai dengan posisi dan bentuknya. Gigi pada manusia terdiri
dari gigi susu (decidui) dan gigi permanen (tetap). Tidak hanya itu, gigi pada manusia di
bagi lagi menjadi beberapa jenis yatu gigi seri (incisivus), gigi taring (caninus), gigi pre-
molar, dan gigi molar. Pada gigi decidui tidak memiliki pre-molar. Sesuai dengan
bentuknya gigi seri berfungsi sebagai pemotong dan pengerat makanan. Sedangkan gigi
taring sebagai pengoyak makanan, pre-molar berfungsi sebagai penggilas dan pengunyah
makanan. Sedangkan gigi molar berfungsi sebagai pelumat dan pengunyah.
Anatomi gigi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan/struktur dan bentuk/
konfigurasi gigi, hubungan antara gigi yang lain dan hubungan antara gigi dengan jaringan
sekitarnya.
Gigi insisivus sentral atas adalah gigi kesatuan di rahang atas, yang terletak di kiri
kanan dari garis tengah/median. Gigi insicivus tetap pertama atas mengalami klasifikasi
awal pada 3 sampai 4 bulan setelah bayi dilahirkan. Mahkota lengkap mulai berkembang
pada umur 4 sampai 5 tahun. Erupsi terjadi pada umur 7 sampai 8 tahun dan akar
lengkapnya pada umur 10 tahun. Pada saat erupsi gigi insisivus pertama rahang atas
memiliki mamelon pada insisal ridge.
Gigi insisivus lateral atas adalah gigi kesatuan di rahang atas, yang terletak di kiri
kanan dari garis tengah/median. Gigi insicivus tetap kedua atas mengalami klasifikasi
awal pada 1 tahun setelah bayi dilahirkan. Mahkota lengkap mulai berkembang pada
umur 4 sampai 5 tahun. Erupsi terjadi pada umur 8 sampai 9 tahun dan akar lengkapnya
pada umur 11 tahun. Pada saat erupsi gigi insisivus pertama rahang atas memiliki
mamelon pada insisal ridge.
Gigi insisivus sentral bawah adalah gigi pertama di rahang bawah, kanan atau kiri
garis tengah. Pada umumnya, gigi ini adalah gigi yang paling kecil dalam lingkung gigi.
Lebar koronanya sedikit lebih besar dari setengah ukuran mesio distal insisivus pertama
atas, tetapi lebar labip-lingualnya hanya lebih kecil 1mm. Akarnya satu, sempit mesio-
distal, panjang akarnya hampir sama dengan insisivus pertama atas, dan apeksnya
bengkok ke distal. Gigi insicivus tetap pertama bawah mengalami klasifikasi awal pada 3
sampai 4 bulan setelah bayi dilahirkan. Mahkota lengkap mulai berkembang pada umur 4
sampai 5 tahun. Erupsi terjadi pada umur 6 sampai 7 tahun dan akar lengkapnya pada
umur 9 tahun.
Gigi insisivus lateral bawah adalah gigi kesatuan di rahang bawah, yang terletak di
kiri kanan dari garis tengah/median. Gigi insicivus tetap kedua bawah mengalami
klasifikasi awal pada 3 sampai 4 bulan setelah bayi dilahirkan. Mahkota lengkap mulai
berkembang pada umur 4 sampai 5 tahun . erupsi terjadi pada umur 7 sampai 8 tahun dan

1
akar lengkapnya pada umur 10 tahun. Pada saat erupsi gigi insisivus pertama rahang atas
memiliki mamelon pada insisal ridge.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa perbedaan gigi insisivus 1 dan insisivus 2 pada rahang atas?
2. Apa perbedaan gigi insisivus 1 dan insisivus 2 pada rahang bawah?

1.3 Tujuan
Untuk memberikan informasi tentang gigi incicivus agar mampu mengetahui anatomi gigi
incisivus 1 dan 2 pada rahang atas dan rahang bawah

1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan mengenai gigi insisivus pada rahang atas dan rahang bawah
2. Mengetahui anatomi / ciri-ciri gigi insisivus
3. Dapat membedakan antara gigi insisivus dengan gigi lainnya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gigi Insisivus 1 Rahang Atas ( I1 RA)


Gigi Insisivus sentral atas adalah gigi kesatu di rahang atas, yang terletak dikiri
kanan dari garis tengah / median
Ciri Identifikasi Utama :
1. Erupsi pada usia 7-8 tahun, akar terbentuk lengkap pada usia 10 tahun.
2. Bentuknya seperti sekop; persegi/lancip/ovoid.
3. Terbesar dari semua insisivus. Mahkota besar, dibandingkan akar-merupakan gigi
anterior terbesar
4. Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam ke tepi insisal.
Sudut disto-insisal lebih bulat
5. ‘Marginal ridge’ cukup jelas pada permukaan
palatal cekung, dengan cingulum berkembang baik, bercorak huruf M. ‘Cervical
margin’ paling berkelok pada sisi mesial.
6. Tampak labial, permukaanya cembung dan halus. Tampak bagian mesio insisal lebih
bersudut (hamper 900), sedangkan bagian disto insisal lebih membulat. Ukuran mesio-

2
distal lebih pendek dari pada ukuran serviko-insisal. Memiliki tiga lobus. Pada gigi
yang baru erupsi, memiliki mamelon.
7. Tampak palatal, Memiliki dua marginal ridge, yaitu mesial marginal ridge dan distal
marginal ridge. Memiliki satu fosa, yaitu palatal fosa.
8. Tampak mesial, terlihar cingulum. Terlihat mesial marginal ridge.Terlihat curvature of
cervical line pada bagian mesial lebih cembung (memanjang kearah insisal).
9. Tampak distal, terlihat cingulum. Terlihat distal marginal ridge. Terlihat curvature of
cervical line di bagian distal lebih datar dibanding pada bagian mesial
10. Insisal edge terletak pada bidang oklusi.
11. Akar tunggal meruncing, tebal, dan apeksnya bundar.

2.2 Gigi Insisivus 2 Rahang Atas ( I2 RA)


Gigi ini adalah gigi ke- 2 dari garis tengah. Bentuk fungsionalnya sama dengan I1
atas, sehingga mempunyai tugas yang sama di dalam mulut, yakni untuk menggigit dan
memotong makanan.
Ciri Identifikasi Utama :
1. Erupsi pada usia 8-9 tahun. Akar lengkap terbentuk pada usia 11 tahun.
2. Berbentuk seperti pisau, sering terdapat gigi I2 yang kecil yang menyebabkan estetik
kurang baik.
3. Sudut mesio-insisal lancip; sudut disto-insisal lebih membulat.
4. Tepi insisal jelas miring ke bawah ke permukaan distal yang lebih pendek.
5. Mahkota lebih membulat, lebih pendek dan lebih sempit dimensi mesio distal daripadaincicivus
pertama atas.

3
6. Fosa lebih dalam dibandingkan I1. Fosa lingual mesial dan distal dibatasi oleh
‘marginal ridge’ yang menonjol, cingulum pada permukaan palatal sering menutupi
lubang foramen caecum incisivum.
7. Insisal terletak 1-2mm pada bidang oklusi. Garis servikal tidak beraturan pada
permukaan mesial.
8. Panjang akar dengan I1 hampir sama, tetapi terlihat lebih panjang karena koronanya
lebih pendek daripada I1 atas.
9. Bentuk garis luar akarnya sangat berbeda dengan I1 karena dimensinya dan akarnya
biasanya pada sepertiga apical membengkok ke distal.

2.3 Gigi Insisivus 1 Rahang Bawah ( I1 RB)


Insisif pertama bawah adalah gigi pertama di rahang bawah, kanan atau kiri
dari garis median.
Ciri Identifikasi Utama :
1. Erupsi pd usia 6-7 tahun.
2. Akar terbentuk lengkap pada usia 9 tahun.
3. Gigi terkecil dibanding gigi permanen lainnya.
4. Akarnya tunggal, sempit dimesiodistal, panjang akar hampir sama dengan insisif
pertama atas dan apeksnya bengkok ke distal.
5. Tepi insisalnya lurus, sudut mesioinsisal tajam dan sudut distoinsisal bulat.

6. Tampak lingual, garis luarnya kebalikan dari permukaan labial, hanya garis servikal

lingual terletak ± mm lebih ke arah apikal sehingga permukaan ini lebih panjang

dari mm.

7. Tampak mesial, garis luar lingual dari titik pertemuan korona dan akar cembung,
cekung, cembung, sehingga korona kelihatan langsing pada bagian sepertiga tengah

4
dan bagian sepertiga insisal. Garis servikal melengkung ke insisal ± panjang

korona.

8. Tampak distal, garis luarnya kebalikan garis luar mesial, hanya garis servikal tidak
melengkung ke insisal, yaitu 1 mm lebih pendek.

9. Tepi insisal tegak lurus dengan garis yang membagi korona labiolingual

2.4 Gigi Insisivus 2 Rahang Bawah ( I2 RB)


Insisif kedua bawah adalah gigi kedua dari garis tengah. Oleh karena gigi ini
membantu I1 dalam tugasnya, maka bentuk fungsionalnya sama.
Ciri Identifikasi Utama :
1. Erupsi pd usia 7-8 tahun.
2. Akar terbentuk lengkap pada usia 10 tahun.
3. Sedikit lebih besar dibanding insisivus satu bawah.
4. Akarnya tunggal, sempit dimesiodistal, panjang akar hampir sama dengan insisif
pertama atas dan apeksnya bengkok ke distal.
5. Bentuk garis luarnya mempunyai persamaan yang nyata dengan insisif pertama
bawah, hanya ukurannya lebih besar dan daerah kontak distal lebih rendah supaya
dapat berkontak baik dengan gigi C bawah.
6. Tepi inisisalnya miring ke distal dan tidak tegak lurus pada garis yang membagi
korona labiolingual.

5
2.5 Beda Gigi Insisivus Atas dan Bawah

PANDANGAN KETERANGAN ATAS BAWAH

Proksimal Tepi insisal Pada poros gigi Lebih ke lingual

Panjang Korona Labial=palatal


Lingual mm

lebih panjang
dari labial

Bentuk Menyerupai sekop Palatal

Garis luar labial Agak konveks


Bagian

insisal datar dan


condong ke
lingual

Labial/Palatal/ Bentuk Lebih representatif sesuai Lebih teratur


Lingual dengan bentuk rahang, kepala,
dan muka yaitu : ovoid,
tapering, dan kuadratik

Ukuran Lebih besar Lebih kecil

Singulum, lingir, Lebih nyata Nyata


marginal dan fosa

Garis luar korona Ada batas nyata Merupakan


terhadap garis penerusan/lanju
luar akar tan

2.6 Beda Gigi Insisivus Pertama dan Kedua

PANDANGAN KETERANGAN PERTAMA KEDUA

Labial / palatal Bentuknya Representatif/nyata Lebih bulat

Letak titik kontak  Mesial :1/8 x panjang korona  1/6 x


 Distal : ¼ x  1/3 x
Alur,fosa, Nyata Lebih nyata
mamelon

Corak lingir Huruf M Huruf V


marginal-cingulum
Akarnya Bulat Lebih ramping

Insisal Ukuran mesio- Nyata bedanya Tidak begitu nyata


distal, labio-palatal bedanya

6
Anomali Jarang Banyak

2.7 Beda Gigi Insisivus Pertama dan Kedua Bawah

PANDANGAN KETERANGAN PERTAMA KEDUA

Insisal Tepi insisal Lurus Miring ke distal

Labial/lingual Ukuran mesio-distal Tidak begitu nyata Nyata bedanya


pada titik kontak& bedanya
pada servikal

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gigi insisivus central, lateral atas dan gigi insisivus central, lateral bawah tentunya
memiliki berbagai ciri – ciri yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbedaannya.
Untuk mengidentifikasi perbedaan antara gigi Insisivus atas dengan Insisivus
bawah, maka hal yang perlu dilakukan dengan melihat pada sisi proksimal, gigi Insisivus
atas cenderung ke poros gigi sedangkan Insisivus bawah lebih ke lingual, bentuk Insisivus
atas menyerupai sekop sedangkan Insisivus palatal. Dilihat dari sisi labial/palatalnya
insisivus atas memiliki bentuk yang lebih representative dan insisivus bawah memiliki
bentuk yang lebih teratur.
Perbedaan yang dapat dilihat dari Insisivus pertama dan kedua adalah pada sisi
labial/palatal, I1 lebih representative/nyata sedangkan I2 lebih bulat, corak linggir
marginal-cingulum I1 berbentuk huruf M, dan I2 berbentuk huruf V. Pada sisi insisal ,
ukuran mesio-distal, labio-palatal I1 nyata bedanya.
Perbedaan antara I1 dan I2 atas dapat dilihat dari insisal edge I2 lebih pendek dari I1,
cingulum I1 lebih besar dari I2. Perbedaan antara I1 dan I2 bawah dilihat pada sisi insisal,
tepi mesial I1 lurus dan I2 miring ke distal.
Sekiranya, hal tersebut diatas yang dapat kami buat sebagai kesimpulan dari
makalah kami, mengenai perbedaan antara insisivus atas dan bawah, Insisivus pertama
dan kedua, I1 I2 atas dan I1 I2 bawah.

3.2 Saran
Kami harap makalah yang kelompok kami buat dapat dipahami sehingga mahasiswa
mampu mengidentifikasi gigi mengenai perbedaan antara insisivus atas dan bawah,
Insisivus pertama dan kedua, I1 I2 atas dan I1 I2 bawah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Itjingningsih Wangidjaja. Anatomi Gigi Edisi 2. Buku Kedokteran EGC. Jakarta . 2014.

Meartmey. Morfologi dan Anatomi Gigi Sulung dan Permanen.


https://www.scribd.com/doc/230978695/Morfologi-Dan-Anatomi-Gigi-Sulung-Dan-
Permanen-Lisda . 2015.

Anda mungkin juga menyukai