PENDAHULUAN
1
akar lengkapnya pada umur 10 tahun. Pada saat erupsi gigi insisivus pertama rahang atas
memiliki mamelon pada insisal ridge.
1.3 Tujuan
Untuk memberikan informasi tentang gigi incicivus agar mampu mengetahui anatomi gigi
incisivus 1 dan 2 pada rahang atas dan rahang bawah
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan mengenai gigi insisivus pada rahang atas dan rahang bawah
2. Mengetahui anatomi / ciri-ciri gigi insisivus
3. Dapat membedakan antara gigi insisivus dengan gigi lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
2
distal lebih pendek dari pada ukuran serviko-insisal. Memiliki tiga lobus. Pada gigi
yang baru erupsi, memiliki mamelon.
7. Tampak palatal, Memiliki dua marginal ridge, yaitu mesial marginal ridge dan distal
marginal ridge. Memiliki satu fosa, yaitu palatal fosa.
8. Tampak mesial, terlihar cingulum. Terlihat mesial marginal ridge.Terlihat curvature of
cervical line pada bagian mesial lebih cembung (memanjang kearah insisal).
9. Tampak distal, terlihat cingulum. Terlihat distal marginal ridge. Terlihat curvature of
cervical line di bagian distal lebih datar dibanding pada bagian mesial
10. Insisal edge terletak pada bidang oklusi.
11. Akar tunggal meruncing, tebal, dan apeksnya bundar.
3
6. Fosa lebih dalam dibandingkan I1. Fosa lingual mesial dan distal dibatasi oleh
‘marginal ridge’ yang menonjol, cingulum pada permukaan palatal sering menutupi
lubang foramen caecum incisivum.
7. Insisal terletak 1-2mm pada bidang oklusi. Garis servikal tidak beraturan pada
permukaan mesial.
8. Panjang akar dengan I1 hampir sama, tetapi terlihat lebih panjang karena koronanya
lebih pendek daripada I1 atas.
9. Bentuk garis luar akarnya sangat berbeda dengan I1 karena dimensinya dan akarnya
biasanya pada sepertiga apical membengkok ke distal.
6. Tampak lingual, garis luarnya kebalikan dari permukaan labial, hanya garis servikal
lingual terletak ± mm lebih ke arah apikal sehingga permukaan ini lebih panjang
dari mm.
7. Tampak mesial, garis luar lingual dari titik pertemuan korona dan akar cembung,
cekung, cembung, sehingga korona kelihatan langsing pada bagian sepertiga tengah
4
dan bagian sepertiga insisal. Garis servikal melengkung ke insisal ± panjang
korona.
8. Tampak distal, garis luarnya kebalikan garis luar mesial, hanya garis servikal tidak
melengkung ke insisal, yaitu 1 mm lebih pendek.
9. Tepi insisal tegak lurus dengan garis yang membagi korona labiolingual
5
2.5 Beda Gigi Insisivus Atas dan Bawah
lebih panjang
dari labial
6
Anomali Jarang Banyak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gigi insisivus central, lateral atas dan gigi insisivus central, lateral bawah tentunya
memiliki berbagai ciri – ciri yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbedaannya.
Untuk mengidentifikasi perbedaan antara gigi Insisivus atas dengan Insisivus
bawah, maka hal yang perlu dilakukan dengan melihat pada sisi proksimal, gigi Insisivus
atas cenderung ke poros gigi sedangkan Insisivus bawah lebih ke lingual, bentuk Insisivus
atas menyerupai sekop sedangkan Insisivus palatal. Dilihat dari sisi labial/palatalnya
insisivus atas memiliki bentuk yang lebih representative dan insisivus bawah memiliki
bentuk yang lebih teratur.
Perbedaan yang dapat dilihat dari Insisivus pertama dan kedua adalah pada sisi
labial/palatal, I1 lebih representative/nyata sedangkan I2 lebih bulat, corak linggir
marginal-cingulum I1 berbentuk huruf M, dan I2 berbentuk huruf V. Pada sisi insisal ,
ukuran mesio-distal, labio-palatal I1 nyata bedanya.
Perbedaan antara I1 dan I2 atas dapat dilihat dari insisal edge I2 lebih pendek dari I1,
cingulum I1 lebih besar dari I2. Perbedaan antara I1 dan I2 bawah dilihat pada sisi insisal,
tepi mesial I1 lurus dan I2 miring ke distal.
Sekiranya, hal tersebut diatas yang dapat kami buat sebagai kesimpulan dari
makalah kami, mengenai perbedaan antara insisivus atas dan bawah, Insisivus pertama
dan kedua, I1 I2 atas dan I1 I2 bawah.
3.2 Saran
Kami harap makalah yang kelompok kami buat dapat dipahami sehingga mahasiswa
mampu mengidentifikasi gigi mengenai perbedaan antara insisivus atas dan bawah,
Insisivus pertama dan kedua, I1 I2 atas dan I1 I2 bawah.
7
DAFTAR PUSTAKA
Itjingningsih Wangidjaja. Anatomi Gigi Edisi 2. Buku Kedokteran EGC. Jakarta . 2014.