Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI GIGI

“DETERMINASI GIGI CANINUS PERMANEN”

Dosen Pembimbing :

Dwi Suyatmi, S.SiT., M.DSc

Etty Yuniarly, SST., MPH

Disusun Oleh :

Natasya Octamia Pratiwi (P07125219004)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2019/2020
GIGI KANINUS RAHANG ATAS KIRI TETAP

1. Keterangan Umum

Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling
panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan
pembagian 2 di tiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu kaninus ini diganti dengan gigi kaninus
permanen pada usia 11 – 13 tahun.

Gigi kaninus merupakan gigi kedua setelah gigi molar ketiga yang berfrekuensi tinggi untuk
mengalami impaksi. Meskipun demikian gigi anterior di rahang atas lainnya seperti gigi insisivus pertama
dan kedua rahang atas juga dapat mengalami kesulitan tumbuh akibat terletak salah di dalam
rahang. Posisi gigi kaninus yang impaksi terletak di daerah palatal lengkung gigi.

Kaninus/canine/cuspid adalah gigi ketiga dari garis tengah, dan satu-satunya gigi di rahang yang
mempunyai satu cusp. Gigi ini diberi nama kaninus karena pertumbuhan gigi ini pada binatang
carnivorous baik sekali sebab mempunyai akar terpanjang dan terbesar sehingga gigi ini kuat sekali.
Koronanya adalah korona yang terpanjang di dalam mulut dan berbentuk baik sekali baik kekuatan
terhadap stress dan pemakaian maupun kebersihan. Pada umumnya gigi ini adalah gigi terakhir yang akan
tanggal, kadang kala masih tetap di spasi ranhang sesudah gigi lainnya hilang. Sering kali dipakai untuk
pegangan dari geligi tiruan. Karena posisinya dalam rahang, panjang dan angulasi akarnya maka gigi
kaninus menjadi struktur yang penting dari muka, yang memberi karakater, kekuatan dan kecantikan
(Corner-stone).
Gigi kaninus tetap pertama rahang atas, mempunyai satu cups akar yang panjang, ukuran labio
lingual lebih lebar dari incisivus1 dan incisivus2 RA dan mempunyai bentuk yang mudah dibersihkan.

2. Kronologi

Mulai kalsifikasi 4-5 bln

Email lengkap 6-7 thn

Erupsi 11-12 thn

Akar lengkap 13-15 thn

3. Bidang-Bidang Permukaannya

a. Labial

Kurva yang dibentuk oleh garis servikal lebih sempit dari pada I1, karena akarnya lebih langsing
pada permukaan ini. Akarnya panjang, meruncing dan biasanya melengkung ke distal pada apexnya. Gl.
Mesial dari korona konfeks dengan crestnsnya pada batas bagian sepertiga tengah insisal di mana C
berkontak dengan I2, gl. Ini menuju ke ujung cusp dan bertemu pada poros gigi. Gl. Distal sedikit konkaf
dari perbatasan akar dan korona kedaerah kontak yang menjadi crest  distal dari kurva itu. Crest ini
terletak pada bagian sepertiga tengah panjang korona. Titik ini berkontak dengan permukaan mesial dari
P1.

·         Puncak cups ada di tengah-tengah mahkota

·         Mempunyai labial ridge yang menonjol dari cervical ke incisal

·         Di kiri dan kanan ada lekukan

·         Pada cuspnya lereng mesial lebih pendek dari lereng distal

·         Titik kontak di mesial 1/3 panjang mahkota dan distal ½ panjang mahkota
b.  Palatal

Permukaan ini sebaliknya dari permukaan labial. Singulum, ridge marginal dan ridge
tranversal/palatal mengecil ke ujung  cusp.

·               Permukaan palatinal mahkota dan akar lebih kecil dari permukaan labial

·               Mempunyai cingulum yang besar

·               Garis cervix hampir lurus dan pendek

·               Mempunyai mesio marginal ridge, disto marginal ridge, dan palatinal ridge yang
berjalan dari cingulum ke puncak cusp

·               Antara ridge terdapat palatinal fossa

·               Permukaan mesial dan distal terlihat

c. Mesial

Bentuk permukaan ini seperti bentuk gigi insisivus hanya agak cembung. Koronanya meruncing dari
crest curve labial dan palatal ke ujung cusp. Ukuran labio-palatal lebih besar sehingga koronanya menjadi
lebih kuat dan tebal. Sebaliknya gl. Labial sedikit konfeks dari crest labial ke ujung cusp.

Ujung cusp ini terletak labial dari poros gigi. Hal ini adalah suatu tanda yang spesifik dari cuspid
atas. Sebagian gl. Palatal konkaf, kemudian konfeks dari crest curve pada singulum ke ujung cusp. Gl.
Akar seperti kerucut yang bundar, dari garis servikal ke apeks seringkali apeks akar terletak labial dari
poros gigi. Kurva garis servikal melengkung ¼ panjang korona.

·         Puncak cusp tidak pada pertengahan akar, agak lebih ke labial

·         Garis cervical melengkung ke incisal +- 2 ½ mm

·         Jarak labio palatinal lebih besar dari gigi anterior lain

·         Bagian terlebar terletak di daerah cingulum


d. Distal

Permukaan ini berlawanan dengan permukaan mesial, hanya garis servikalnya tidak begitu
melengkung ke insisal.

·         Garis cervical +- 1 ½ mm ke incisal

·         Permukaan distal lebih sempit dari mesial

·         Pada akar ada depression yang jelas

e. Insisal

Gl.nya terdiri dari beberapa garis-garis lengkung : garis lengkung  mesial, labial, palatal dan distal.
Garis yang menunjukan ujung cusp dan lereng insisal terletak labial dari pusat. Ujung cusp terletak pada
garis yang membagi garis lengkung labial dan palatal.

·         Permukaan labial lebih besar dari permukaan palatinal

·         Jarak labio palatinal lebih besar dari mesio distal

Anda mungkin juga menyukai