Anda di halaman 1dari 22

2.3.

1 Nomenklatur Gigi Permanen


1
Nomenklatur ialah cara menulis gigi geligi. Ada beberapa cara Nomenklatur yaitu:
1. Cara Zsigmondy:
Gigi tetap
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh :
P2 atas kanan = 5/
Ii bawah kiri = /1

Gambar Gigi-gigi dilihat dari depan

2. Cara Palmer's
Cara yang paling mudah dan universal untuk dental record
Gigi tetap:

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh :
P2 atas kanan = 5/
I1 bawah kiri = /1


Gambar : Gigi dilihat dari lateral
3. Cara Amerika
Yaitu dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, ke bawah kana lalu ke bawah kiri.
Gigi tetap (pakai angka biasa)
16 15 . . . . . . . . . . 9 8. . . . . . . . 2 1
17 18 . . . . . . . . . 24 25 . . . . . .31 32
Contoh P
2
atas kanan = 13
I
1
bawah kiri = 25


4. Cara Applegate
Kebalikan dari cara Amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, ke kiri,
kebawah kiri, lalu ke bawah kanan.

5. Cara Haderup

Contoh: P2 atas kanan = 5 +
I
1
bawah kiri = -1

6. Sistim Scandinavian (tidak begitu banyak digunakan)
+ = untuk gigi geligi atas
- = untuk gigi geligi bawah
Contoh:
P
2
atas kanan = +5
I
2
bawah kiri = 2-

7. Cara G. B. Denton
Gigi tetap:
2 1
3 4
Contoh: cc bawah kanan = 83
M
2
bawah kiri = 31

8. System 2 angka dari International Dental Federation


Keuntungan cara ini ialah mudah dimengerti, diajarkan, dicetak, ditulis dan dipindahkan ke
komputer.

9. Cara Utrecht/Belanda
Dengan menggunakan tanda-tanda:
S = Superior/atas
I = Inferior/bawah
d = dexter/kanan
s = sinister/kiri

Gigi tetap: (pakai huruf besar)
Contoh :
P
2
atas kanan = P2 Sd
1
1
bawah kiri = I
1
Is



2.3.2 Stuktur anatomi Gigi
2.3.3 Morfologi Gigi
2,3
Morfologi gigi permanen
2.3.3.1Gigi insisifus central atas
Aspek labial
1. Panjang mahkota dari bagian paling tinggi cervical line sampai bagian permukaan
insisal edge 10-11 mm.
2. Ukuran mesiodistal 8-9 mm melebar pada area contact.
3. Garis mahkota pada bagian mesialnya sedikit cembung dengan bagian puncak
kurvatur mendekati sudut mesioinsisal.
4. Garis mahkota pada bagian distal lebih cembung dibandingkan dengan bagian mesial.
Puncak kurvatur lebih tinggi pada area cervical line. Sudut disto insisal tidak terlau
tinggi seperti mesioinsisal.
5. Garis insisal biasanya teratur dan lurus di arah mesiodistal setelah gigi tidak memliki
mamelon (mamelonnya lenyap)
6. Akarnya pada aspek labial terbentuk seperti kerucut dengan bagian aspeknya yang
tumpul.
7. Panjang akar bisanya 2-3 mm lebih panjang dibandingkan dengan mahkota.

Aspek lingual
1. Bagian lingual terdapat dibalik dari bagian labial.
2. Permukaan lingual itu sangat berbeda dengan bagian permukaan labial.
3. Labial aspek permukaan mahkotanya lebih halus, sedangkan lingual aspek
permukaannya ada yang konvek dan ada yang konkaf.
4. Bagian servikal line mirip, tapi dekat cervical line ada suatu tonjolan cembung yang
halus yang disebut singulum.
5. Pertemuan bagian mesial dan distal dengan singulum adalah marginal ridge.
6. Antara marginal ridge dibagian bawah singulum terdappat sebuah ekungan dangkal
yang dinamakan dengan lingual fossa.
7. Lingual fossa pada bagian mesial dibatasi oleh mesial marginal ridge bagian incisal
ridge, distal ridge, bagian cervical oleh singulum.
8. Biasanya pemanjangan development groove dari singulum sampai ke dalam lingual
fssa.
9. Mahkota dan akar pada bagian lingual itu meruncing.

Aspek mesial
1. Pada aspek mesial gigi incisor ini mempunyai bentuk pokok, dimana mahkota
berbentuk segitiga dengan garis segitiganya itu pada bagian incisal dan apeks pada
bagian incisal ridge.
2. Gambaran garis sampai mahkota dan akar membentuk bagian mesial sampai pada
tengah gigi yang nantinya akan membagi 2 akar dan juga insisal ridge pada mahkota.
Oleh karena itu insisal ridge berada pada garis dan akar berada ditengah.
3. Insisal ridge pada mahkota terletak lebih dipusat tenga akar.
4. Kurva cervical lebih jelas terlihat peninggian pada permukaan mesial dibandingkan
dengan permukaan lainnya pada gigi yang ada di rongga mulu.

Aspek distal
Kurvatur pada cervikal line bagian distal leih rendah dibnadingkan bagian mesial,
kurva mesialnya lebih tinggi dibandingkan bagian mesial, kurva mesialnya lebih
tinggi dibandingkan degan distal aspwk. Mahkota pada bagian sepertiga insisal lebih
agak tebal, karena ada slope pada permukaan distolingual.
Aspek insisal
Pada aspek ini, bagian labial relative lebih lebar dan tipis dibandingkan dengan
lingual surface khusunya pada aepertiga bagian insisal. Garis susut mesiolabial dan
disto labial lebih terlihat pada permukaan ini.


2.3.3.2 Gigi insisifus lateral atas
Aspek labial
1. Garis tepi mesial mahkota dari aspek labial memanjang ke lateral incisor dan
lebih membentuk sudut mesioinsisal.
2. Permukaan labial mahkota lebih cembung dibandingkan denngan central incisor.
3. Ukuran rata-rata mahkota 2-3 mm lebih pendek bagian cervkoinsisalnya
dibandingkan sentral insisif.
4. Secara umum, panjang akar terlihat lebih proposional pada panjang mahkota
dibandingkan dengan central incisor.
5. Akarnya biasanya 1,5 x lebih panjang dari mahkota.

Aspek lingual
1. Mesial dan distal ridge dan singulum tampak pada permukaan ini dengan sebuah
development groove dalam lingual fossa yaitu pertemuan singulum.
2. Lingualinsisal ridge juga terlihat, dan lingual fossa lebih cekung dan membulat
dibandingkan centra incisor.
Aspek mesial
1. Dilihat dari aspek ini, mahkota terlihat lebihpendek, akar relative lebih panjang,
ukuran labiolingual mahkota dan kar beberapa mm rendah dibandingkan maxilla
central incisor.
2. Lekukkan cervikal line membentuk kea rah insisal ridge.
3. Akar cervikal line membentuk seperti kerucut paa aspek ini, dengan bentuk
seperti tabung pada bagian apical.
Aspek distal
1. Karena penempatang mahkota pada bagian atas akar, lebar mahkota distal lebih
besar dobandingkan dnegan mesial.
Aspek insisal
1. Insisal aspek gigi ini kadang-kadang menyerupai central incisor dimensi
labilingual lebih tampak dibandingkan dengan mesiodistal


2.3.3.3 Gigi insisifus central bawah
Aspek labial
1. Aspek labialnya lebihh teratur hamper sama relatif sama bentuk sudut insisal
mesial dan distal sampai bagian apical pada akar.
2. Insisal ridge mahkota lebih lurus.
3. Permukaan labial mandibular central incisor pada mahkota lebih halus dengan
permukaan yang tipis pada bagian insisal.

Aspek lingual
1. Aspek lingual biasnaya halus dan sangat tipis kecekungan pada 1/3 insisal antar
inconspicuosus marginal ridge.
2. Marginal ridge terlihat distal insisal edge.
3. Kecekungan antara marginal ridge lebih jelas dari 1/3 insisal sampai 1/3 cervikal.
4. Tidak ada development line.

Aspek mesial
1. Kurvatur labial dan lingual pada atas servikl line lebih rendah dibandingkang
dengan maxilla incisor
2. Permukaan mesial mahkota lebih cembung dan halus pada 1/3 incisal sampai
menjadi lebih tipis pada 2/3 cervikal pada kontak area.
3. Akar permukaan mesia lebih tipis mengikuti servikal line
4. Memiliki developmental depression pada akarnya.

Aspek distal
1. Cervikal line insisal 1 mm lebih rendah dibandingkan mesial.
2. Permukaan distal mahkota dan akar mandibular sentra incisor dan mirip dengan
permukaan mesial.
3. Ada development groove

Aspek insisal
1. Insisal edge hamper pada kaan sudut garis menggigit bagian labiolingual mahkota.
2. Permukaan laial mahkota leih lebar masiodistal dibandingkan dengan permukaan
lingual.
3. Mahkota biasnya lebihh lebar labial daripada lingual pada 1/3 servikal.


2.3.3.4 Gigi insisifus lateral mandibular
Aspek labial lingual
1. Ditunjukkan pada penambahan fraksi sepanjang 1 mm mahkota diameter
mesiodistal mengalami penambahan pada bagian distal.
2. Bagian lingual mandibular incisor pada kelompok monngoloid dibentuk oleh
cekungan pada servikoinsisal groove.
Aspek mesial dan distal
1. Mahkota bagian mesial lebih panjang dibandingkan dengan bagian distal
dikarenakan insisal edgenya lurus.
2. Mahkota mandibular lateral incisor lebih panjang dibandingkan dengan central
incisor.
3. Bentuk akara mirip central incisor mandibular.
Aspek insisisal
1. Insisal edge tidak sepanjang garis sudut kanan area menggigit pada mahkota dan
kar labiolingual
2. Akar mandibular lateral incisor lebih tiis pada bagian akar.




2.3.3.5 Caninus atas
Aspek labial
1. Bagian mahkota mesial distal lebih smepit dibandingkan dengan maxilla central
incisor.
2. Perbedaanya sekitar 1 mm
3. Garis servial pada bagian labial lebih cembung.
4. Permukaan mahkota lebih halus dengan tidak ada development groove.
5. Ada depression pada bagian mesial distal yang membagi menjadi 3 lobe.
6. Lobe tengah itu terlihat sangat jelas dibandungkan dengan lobe lainnya.
7. Akar berbentuk slinder.

Lingual aspek
Mahkota dan kar lebih sepit pada bagian lingual dibandingkan dengan labial



2.3.3.6 Caninus bawah
Aspek labial
1. Dimensi mesiodistal lebih rendah dibandingkan maxilla canine (kira-kira 1 mm)
2. Perbedaan penting antara mandibular dna maxilla kanine dilihat dari aspke labial.
3. Garis mesial mahkota mandibular lebih lurus.
4. Mahkota lebih panjang yang mandibular.
5. Akar 1-2 mm lebih pendek dibandingkan dengan maxilla canine.

Aspek lingual
1. Pada aspek ini, permukaan mahkota lebih datar.
2. Singulum sangat halus
3. Marginal rideg sedikit terliihat.

Aspek mesial
1. Mandibular caninus memiliki kurvatur lebih rendah bagian atas mahkota dengan
kurvatur lebih rendah bagian atass mahkota dnegan kurvatur sangat kecil datar
servikal line.
2. Kurvatur pada bagian cervikal lebih rendah 0,5 mm

Distal aspek
Sedikit perbedaan yang bisa dilihat anatara mandibula dan maxilla.
Insisal aspek
1. Garis mahkota maxilla dan mandibula dari aspke insisal hamper mirip namun ada
sedikit perbedaan:
Dimensi mesiodistal mandibular caninus lebih rendah dibandingkan dimensi
labiolingual.
Cusp tip dan cusp ridge lebih lereng kea rah ingual pada mandibular canine dengan
distal cusp ridge lebih tinggi.

2.3.3.7 Gigi molar 3 atas
Erupsi umur 17-21 tahun.
Ukuran lebih kecil daripada gigi molar lainnya dengan bentuk lebih variatif.
Ada 2 tipe permukaan oklusal,yang pertama permukaan oklusal yang bentuknya
hampis mirip seperti hati dan bentuk jajaran genjang.
Biasanya ada 4 cusp, akar 3
Tidak ada oblique ridge.

2.3.3.8 Gigi molar 3 bawah
Erupsi 17-21 tahun
Mempunai bentuk yang lebih variatif, sehingga sulit untuk di deskripsikan
Biasnya molar 3 lebih kecil dibandingkan molar 2.
Ada 4 development lobes
Mhkota molar 3 lebih tinggi bagian distal ketika dilihat pada mesial aspek.
Terdapat 2 akar yang difusi dan lebih pendek molar 2





2.3.4 Perbedaan Gigi
4

Beda I1 dan I2 atas
I1 I2
Mahkotanya besar Mahkota lebih membulat
Cervikal margin paling berkelak-kelok
pada sisi mesial
Cervikal margin paling berkelak kelok
pada permukaan distal

Beda I1 dan I2 bawah
I1 I2
Panjang akar 12 mm Panjang akar 14mm
Tepi insisal tegak lurus terhadap garis
yang membagi 2 mahkota labiolingual
Permukaan mesial mahkota sedikit lebih
panjang daripada distal, sehingga tepi
insisal sedikit runcing

Beda caninus atas dan bawah
C atas Cbawah
Lereng distal cusp lebih oanjang daripada
lereng mesial dan menyatu, permukaan
distal cembung
Lereng mesial cusp lebih pendek daripada
yang distal

Akar tunggal sangat panjang dengan
potongan melintang segitiga membulat
Hanya kaninus bawah yang mungkin
mempunyai akar bifurkasi. Suatu variasi
yang tidak jarang terjadi

Beda Gigi Premolar Atas dan Bawah
a. Pandangan
Proksimal
Atas Bawah
Titik crest
bukal/palatal/lingual
Seimbang, 1/3 x Bukal: 1/3x
Lingual: 1/2x
Garis luar
bukal/palatal/lingual
Seimbang Bukal: condong ke
lingual
Lingual: tegak
Jumlah Akar P
1
: dua akar
P
2
: satu kaar
Satu akar
b. Pandangan Oklusal Empat persegi panjang Bujur sangkar

Banyak cusp Dua cusp, bukal dan
palatal
P
1
: 2 cusp: bukal dan
palatal
P
2
: 3 cusp: bukal,
mesio lingual> disto-
lingual

Beda Gigi P
1
dan P
2
atas
a. Pandangan 0klusal P
1
P
2
Jumlah dan besar cusp Cusp bukal lbih tinggi dan
besar dari cusp palatal
Cusp bukal dan palatal
hampir sama besar
Groove Terdapat mesio-marginal
developmental groove
yang menembus marginal
ridge mesial
Terdapat lebih banyak
supplemental groove
b. Pandangan
Proksimal
Dua akar, bukal dan
palatal
Satu akar

Beda Gigi P
1
dan P
2
bawah
a. Pandangan Oklusal P
1
P
2
Bentuk permukaan
oklusal(Jumlah cusp
Developmental Groove

Bulat
2 cusp: bukal dan lingual
(kecil)
Mesio-lingual
Bujur sangkar
3 cusp; 1 bukal dan dua
lingual
Distolingual
b. Pandangan
Proksimal

lingual cusp Kecil dan pendek sekali Lebih kecil dan pendek
dari cusp bukal


Beda Gigi Molar Atas dan Bawah
a. Pandangan Proksimal Atas Bawah
Titik crest bukal/ palatal/
lingual
-seimbang : 1/3 x
-bukal : 1/3 x
lingual : 1/3 x
Garis luar bukal/ palatal/
lingual
-seimbang
-bukal : condong ke
lingual
lingual : tegak
Jumlah akar ] -tiga akar -dua akar

b. Pandangan Oklusal
Bentuk permukaan
-M
1
: rhombus
M
2
: jajaran genjang
M
3
: jantung/ bervariasi
-M
1
dan M
2
empat
persegi panjang
-M
3
bervariasi
Banyak cusp
-M
1
(bila ada cusp
carabelli)
M
2
: 2 cusp bukal dan 2
cusp palatal
M
3
: bervariasi
-M
1
: 3 cusp bukal dan 2
cusp palatal
M
2
: 2 cusp bukal dan 2
cusp palatal
M
3
: bervariasi
Corak -bentuk H
-M
1
: huruf M
M
2
: huruf +
M
3
: variasi

Beda Gigi M
1
, M
2
, dan M
3
Atas
a.Pandangan
Oklusal
M
1
M
2
M
3

Bentuk garis luar
oklusal
Rhombus jajaran genjang jantung/ variasi
Banyak cusp 4 atau 5 4 3
Jumlah akar 3 3 variasi
Perbandingan
diameter dan
buko-palatal
hampir sama
-mesio-distal
buko-palatal
variasi

Beda Gigi M
1
, M
2
dan M
3
Bawah
Pandangan
Oklusal
M
1
M
2
M
3

Bentuk garis
oklusal
jajaran genjang jajaran genjang variasi
Corak huruf M huruf + variasi
development
groove
Banyak cusp 5 4 variasi



























BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Dental material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang
digunakan di kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi
bahan tersebut.
Dental material terdiri dari golongan metal (logam) dan non metal (polimer,
keramik dan komposit)
Logam merupakan kumpulan atom yang tersususn secara teratur membentuk
kristalin, contohnya :kawat orthodontik, amalgam,logam paduan emas Cr-CO-N-
Cr.
Logam berifatkeras, mengkilat, padat, konduktor panas dan listrik, opaque,ductile
dan permeable.
Polimer merupakan molekul-molekul berantai panjang yang terdiri dari banyak
unit molekul kecil, contoh : awx,resin akrilik, cetak olginasi.
Sifat dari polimer tidak keras seperti logam, ringan, ada yang termoplastis dan
termosetting.
Keramik merupakan senyawa yang berasal darilogam dan non logam, contoh :
filter pada komposit, GIC, porselen, bahan brefraktori.
Keramik bersifat tahan terhadap asam, rapuh, dan tahan terhadap panas.
Komposit adalah kombinasi dari 2 material atau lebih yang memberikan sifat
yang lebih baik dari pada sifat masing-masing konstituennya. Contoh : resin
komposit
Komposit bersifat mudah dipengaruhi oleh fossa,ukuran, bentuk,flourentasi dan
berikatan antar fossa.
Dental material terdiri dari beberapa sifat umum dan sifat khusus
(biologi,kimia,fisik&mekanik)
Setiap bahan dental material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
Gigi permanen manusia berjumlah 32 gigi
16 gigi di rahang atas yaitu 8 dikiri dan 8 dikanan, begitu juga pada rahang bawah
8 dikiri dan dikanan
Gigi anterior terdiri dari gigi I1,I2 dan C
Gigi posterior terdiri dari P1,P2,M1,M2, dan M3
Setiap gigi memiliki morfologi yang berbeda-beda.







Daftar Pustaka

1. http://www.scribd.com/doc/165120993/Terminologi-Dan-Nomenklatur-Kedokteran-
Gigi
2. balogh, M. Detal embryology, histology, and anatomy 2
nd
edition.2006. elseiver
3. Whellers. dental Anatomy, physiology and occlusion 8
th
edition. 2003. sanders
4. Geoffrey,C.V.Morfologi gigi. Jakarta : EGC. 1990
5.

Anda mungkin juga menyukai