Gambar : Gigi dilihat dari lateral 3. Cara Amerika Yaitu dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, ke bawah kana lalu ke bawah kiri. Gigi tetap (pakai angka biasa) 16 15 . . . . . . . . . . 9 8. . . . . . . . 2 1 17 18 . . . . . . . . . 24 25 . . . . . .31 32 Contoh P 2 atas kanan = 13 I 1 bawah kiri = 25
4. Cara Applegate Kebalikan dari cara Amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, ke kiri, kebawah kiri, lalu ke bawah kanan.
5. Cara Haderup
Contoh: P2 atas kanan = 5 + I 1 bawah kiri = -1
6. Sistim Scandinavian (tidak begitu banyak digunakan) + = untuk gigi geligi atas - = untuk gigi geligi bawah Contoh: P 2 atas kanan = +5 I 2 bawah kiri = 2-
7. Cara G. B. Denton Gigi tetap: 2 1 3 4 Contoh: cc bawah kanan = 83 M 2 bawah kiri = 31
8. System 2 angka dari International Dental Federation
Keuntungan cara ini ialah mudah dimengerti, diajarkan, dicetak, ditulis dan dipindahkan ke komputer.
9. Cara Utrecht/Belanda Dengan menggunakan tanda-tanda: S = Superior/atas I = Inferior/bawah d = dexter/kanan s = sinister/kiri
Gigi tetap: (pakai huruf besar) Contoh : P 2 atas kanan = P2 Sd 1 1 bawah kiri = I 1 Is
2.3.2 Stuktur anatomi Gigi 2.3.3 Morfologi Gigi 2,3 Morfologi gigi permanen 2.3.3.1Gigi insisifus central atas Aspek labial 1. Panjang mahkota dari bagian paling tinggi cervical line sampai bagian permukaan insisal edge 10-11 mm. 2. Ukuran mesiodistal 8-9 mm melebar pada area contact. 3. Garis mahkota pada bagian mesialnya sedikit cembung dengan bagian puncak kurvatur mendekati sudut mesioinsisal. 4. Garis mahkota pada bagian distal lebih cembung dibandingkan dengan bagian mesial. Puncak kurvatur lebih tinggi pada area cervical line. Sudut disto insisal tidak terlau tinggi seperti mesioinsisal. 5. Garis insisal biasanya teratur dan lurus di arah mesiodistal setelah gigi tidak memliki mamelon (mamelonnya lenyap) 6. Akarnya pada aspek labial terbentuk seperti kerucut dengan bagian aspeknya yang tumpul. 7. Panjang akar bisanya 2-3 mm lebih panjang dibandingkan dengan mahkota.
Aspek lingual 1. Bagian lingual terdapat dibalik dari bagian labial. 2. Permukaan lingual itu sangat berbeda dengan bagian permukaan labial. 3. Labial aspek permukaan mahkotanya lebih halus, sedangkan lingual aspek permukaannya ada yang konvek dan ada yang konkaf. 4. Bagian servikal line mirip, tapi dekat cervical line ada suatu tonjolan cembung yang halus yang disebut singulum. 5. Pertemuan bagian mesial dan distal dengan singulum adalah marginal ridge. 6. Antara marginal ridge dibagian bawah singulum terdappat sebuah ekungan dangkal yang dinamakan dengan lingual fossa. 7. Lingual fossa pada bagian mesial dibatasi oleh mesial marginal ridge bagian incisal ridge, distal ridge, bagian cervical oleh singulum. 8. Biasanya pemanjangan development groove dari singulum sampai ke dalam lingual fssa. 9. Mahkota dan akar pada bagian lingual itu meruncing.
Aspek mesial 1. Pada aspek mesial gigi incisor ini mempunyai bentuk pokok, dimana mahkota berbentuk segitiga dengan garis segitiganya itu pada bagian incisal dan apeks pada bagian incisal ridge. 2. Gambaran garis sampai mahkota dan akar membentuk bagian mesial sampai pada tengah gigi yang nantinya akan membagi 2 akar dan juga insisal ridge pada mahkota. Oleh karena itu insisal ridge berada pada garis dan akar berada ditengah. 3. Insisal ridge pada mahkota terletak lebih dipusat tenga akar. 4. Kurva cervical lebih jelas terlihat peninggian pada permukaan mesial dibandingkan dengan permukaan lainnya pada gigi yang ada di rongga mulu.
Aspek distal Kurvatur pada cervikal line bagian distal leih rendah dibnadingkan bagian mesial, kurva mesialnya lebih tinggi dibandingkan bagian mesial, kurva mesialnya lebih tinggi dibandingkan degan distal aspwk. Mahkota pada bagian sepertiga insisal lebih agak tebal, karena ada slope pada permukaan distolingual. Aspek insisal Pada aspek ini, bagian labial relative lebih lebar dan tipis dibandingkan dengan lingual surface khusunya pada aepertiga bagian insisal. Garis susut mesiolabial dan disto labial lebih terlihat pada permukaan ini.
2.3.3.2 Gigi insisifus lateral atas Aspek labial 1. Garis tepi mesial mahkota dari aspek labial memanjang ke lateral incisor dan lebih membentuk sudut mesioinsisal. 2. Permukaan labial mahkota lebih cembung dibandingkan denngan central incisor. 3. Ukuran rata-rata mahkota 2-3 mm lebih pendek bagian cervkoinsisalnya dibandingkan sentral insisif. 4. Secara umum, panjang akar terlihat lebih proposional pada panjang mahkota dibandingkan dengan central incisor. 5. Akarnya biasanya 1,5 x lebih panjang dari mahkota.
Aspek lingual 1. Mesial dan distal ridge dan singulum tampak pada permukaan ini dengan sebuah development groove dalam lingual fossa yaitu pertemuan singulum. 2. Lingualinsisal ridge juga terlihat, dan lingual fossa lebih cekung dan membulat dibandingkan centra incisor. Aspek mesial 1. Dilihat dari aspek ini, mahkota terlihat lebihpendek, akar relative lebih panjang, ukuran labiolingual mahkota dan kar beberapa mm rendah dibandingkan maxilla central incisor. 2. Lekukkan cervikal line membentuk kea rah insisal ridge. 3. Akar cervikal line membentuk seperti kerucut paa aspek ini, dengan bentuk seperti tabung pada bagian apical. Aspek distal 1. Karena penempatang mahkota pada bagian atas akar, lebar mahkota distal lebih besar dobandingkan dnegan mesial. Aspek insisal 1. Insisal aspek gigi ini kadang-kadang menyerupai central incisor dimensi labilingual lebih tampak dibandingkan dengan mesiodistal
2.3.3.3 Gigi insisifus central bawah Aspek labial 1. Aspek labialnya lebihh teratur hamper sama relatif sama bentuk sudut insisal mesial dan distal sampai bagian apical pada akar. 2. Insisal ridge mahkota lebih lurus. 3. Permukaan labial mandibular central incisor pada mahkota lebih halus dengan permukaan yang tipis pada bagian insisal.
Aspek lingual 1. Aspek lingual biasnaya halus dan sangat tipis kecekungan pada 1/3 insisal antar inconspicuosus marginal ridge. 2. Marginal ridge terlihat distal insisal edge. 3. Kecekungan antara marginal ridge lebih jelas dari 1/3 insisal sampai 1/3 cervikal. 4. Tidak ada development line.
Aspek mesial 1. Kurvatur labial dan lingual pada atas servikl line lebih rendah dibandingkang dengan maxilla incisor 2. Permukaan mesial mahkota lebih cembung dan halus pada 1/3 incisal sampai menjadi lebih tipis pada 2/3 cervikal pada kontak area. 3. Akar permukaan mesia lebih tipis mengikuti servikal line 4. Memiliki developmental depression pada akarnya.
Aspek distal 1. Cervikal line insisal 1 mm lebih rendah dibandingkan mesial. 2. Permukaan distal mahkota dan akar mandibular sentra incisor dan mirip dengan permukaan mesial. 3. Ada development groove
Aspek insisal 1. Insisal edge hamper pada kaan sudut garis menggigit bagian labiolingual mahkota. 2. Permukaan laial mahkota leih lebar masiodistal dibandingkan dengan permukaan lingual. 3. Mahkota biasnya lebihh lebar labial daripada lingual pada 1/3 servikal.
2.3.3.4 Gigi insisifus lateral mandibular Aspek labial lingual 1. Ditunjukkan pada penambahan fraksi sepanjang 1 mm mahkota diameter mesiodistal mengalami penambahan pada bagian distal. 2. Bagian lingual mandibular incisor pada kelompok monngoloid dibentuk oleh cekungan pada servikoinsisal groove. Aspek mesial dan distal 1. Mahkota bagian mesial lebih panjang dibandingkan dengan bagian distal dikarenakan insisal edgenya lurus. 2. Mahkota mandibular lateral incisor lebih panjang dibandingkan dengan central incisor. 3. Bentuk akara mirip central incisor mandibular. Aspek insisisal 1. Insisal edge tidak sepanjang garis sudut kanan area menggigit pada mahkota dan kar labiolingual 2. Akar mandibular lateral incisor lebih tiis pada bagian akar.
2.3.3.5 Caninus atas Aspek labial 1. Bagian mahkota mesial distal lebih smepit dibandingkan dengan maxilla central incisor. 2. Perbedaanya sekitar 1 mm 3. Garis servial pada bagian labial lebih cembung. 4. Permukaan mahkota lebih halus dengan tidak ada development groove. 5. Ada depression pada bagian mesial distal yang membagi menjadi 3 lobe. 6. Lobe tengah itu terlihat sangat jelas dibandungkan dengan lobe lainnya. 7. Akar berbentuk slinder.
Lingual aspek Mahkota dan kar lebih sepit pada bagian lingual dibandingkan dengan labial
2.3.3.6 Caninus bawah Aspek labial 1. Dimensi mesiodistal lebih rendah dibandingkan maxilla canine (kira-kira 1 mm) 2. Perbedaan penting antara mandibular dna maxilla kanine dilihat dari aspke labial. 3. Garis mesial mahkota mandibular lebih lurus. 4. Mahkota lebih panjang yang mandibular. 5. Akar 1-2 mm lebih pendek dibandingkan dengan maxilla canine.
Aspek lingual 1. Pada aspek ini, permukaan mahkota lebih datar. 2. Singulum sangat halus 3. Marginal rideg sedikit terliihat.
Aspek mesial 1. Mandibular caninus memiliki kurvatur lebih rendah bagian atas mahkota dengan kurvatur lebih rendah bagian atass mahkota dnegan kurvatur sangat kecil datar servikal line. 2. Kurvatur pada bagian cervikal lebih rendah 0,5 mm
Distal aspek Sedikit perbedaan yang bisa dilihat anatara mandibula dan maxilla. Insisal aspek 1. Garis mahkota maxilla dan mandibula dari aspke insisal hamper mirip namun ada sedikit perbedaan: Dimensi mesiodistal mandibular caninus lebih rendah dibandingkan dimensi labiolingual. Cusp tip dan cusp ridge lebih lereng kea rah ingual pada mandibular canine dengan distal cusp ridge lebih tinggi.
2.3.3.7 Gigi molar 3 atas Erupsi umur 17-21 tahun. Ukuran lebih kecil daripada gigi molar lainnya dengan bentuk lebih variatif. Ada 2 tipe permukaan oklusal,yang pertama permukaan oklusal yang bentuknya hampis mirip seperti hati dan bentuk jajaran genjang. Biasanya ada 4 cusp, akar 3 Tidak ada oblique ridge.
2.3.3.8 Gigi molar 3 bawah Erupsi 17-21 tahun Mempunai bentuk yang lebih variatif, sehingga sulit untuk di deskripsikan Biasnya molar 3 lebih kecil dibandingkan molar 2. Ada 4 development lobes Mhkota molar 3 lebih tinggi bagian distal ketika dilihat pada mesial aspek. Terdapat 2 akar yang difusi dan lebih pendek molar 2
2.3.4 Perbedaan Gigi 4
Beda I1 dan I2 atas I1 I2 Mahkotanya besar Mahkota lebih membulat Cervikal margin paling berkelak-kelok pada sisi mesial Cervikal margin paling berkelak kelok pada permukaan distal
Beda I1 dan I2 bawah I1 I2 Panjang akar 12 mm Panjang akar 14mm Tepi insisal tegak lurus terhadap garis yang membagi 2 mahkota labiolingual Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang daripada distal, sehingga tepi insisal sedikit runcing
Beda caninus atas dan bawah C atas Cbawah Lereng distal cusp lebih oanjang daripada lereng mesial dan menyatu, permukaan distal cembung Lereng mesial cusp lebih pendek daripada yang distal
Akar tunggal sangat panjang dengan potongan melintang segitiga membulat Hanya kaninus bawah yang mungkin mempunyai akar bifurkasi. Suatu variasi yang tidak jarang terjadi
Beda Gigi Premolar Atas dan Bawah a. Pandangan Proksimal Atas Bawah Titik crest bukal/palatal/lingual Seimbang, 1/3 x Bukal: 1/3x Lingual: 1/2x Garis luar bukal/palatal/lingual Seimbang Bukal: condong ke lingual Lingual: tegak Jumlah Akar P 1 : dua akar P 2 : satu kaar Satu akar b. Pandangan Oklusal Empat persegi panjang Bujur sangkar
Banyak cusp Dua cusp, bukal dan palatal P 1 : 2 cusp: bukal dan palatal P 2 : 3 cusp: bukal, mesio lingual> disto- lingual
Beda Gigi P 1 dan P 2 atas a. Pandangan 0klusal P 1 P 2 Jumlah dan besar cusp Cusp bukal lbih tinggi dan besar dari cusp palatal Cusp bukal dan palatal hampir sama besar Groove Terdapat mesio-marginal developmental groove yang menembus marginal ridge mesial Terdapat lebih banyak supplemental groove b. Pandangan Proksimal Dua akar, bukal dan palatal Satu akar
Beda Gigi P 1 dan P 2 bawah a. Pandangan Oklusal P 1 P 2 Bentuk permukaan oklusal(Jumlah cusp Developmental Groove
Bulat 2 cusp: bukal dan lingual (kecil) Mesio-lingual Bujur sangkar 3 cusp; 1 bukal dan dua lingual Distolingual b. Pandangan Proksimal
lingual cusp Kecil dan pendek sekali Lebih kecil dan pendek dari cusp bukal
Beda Gigi Molar Atas dan Bawah a. Pandangan Proksimal Atas Bawah Titik crest bukal/ palatal/ lingual -seimbang : 1/3 x -bukal : 1/3 x lingual : 1/3 x Garis luar bukal/ palatal/ lingual -seimbang -bukal : condong ke lingual lingual : tegak Jumlah akar ] -tiga akar -dua akar
b. Pandangan Oklusal Bentuk permukaan -M 1 : rhombus M 2 : jajaran genjang M 3 : jantung/ bervariasi -M 1 dan M 2 empat persegi panjang -M 3 bervariasi Banyak cusp -M 1 (bila ada cusp carabelli) M 2 : 2 cusp bukal dan 2 cusp palatal M 3 : bervariasi -M 1 : 3 cusp bukal dan 2 cusp palatal M 2 : 2 cusp bukal dan 2 cusp palatal M 3 : bervariasi Corak -bentuk H -M 1 : huruf M M 2 : huruf + M 3 : variasi
Beda Gigi M 1 , M 2 , dan M 3 Atas a.Pandangan Oklusal M 1 M 2 M 3
Bentuk garis luar oklusal Rhombus jajaran genjang jantung/ variasi Banyak cusp 4 atau 5 4 3 Jumlah akar 3 3 variasi Perbandingan diameter dan buko-palatal hampir sama -mesio-distal buko-palatal variasi
Beda Gigi M 1 , M 2 dan M 3 Bawah Pandangan Oklusal M 1 M 2 M 3
Bentuk garis oklusal jajaran genjang jajaran genjang variasi Corak huruf M huruf + variasi development groove Banyak cusp 5 4 variasi
BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan
Dental material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang digunakan di kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi bahan tersebut. Dental material terdiri dari golongan metal (logam) dan non metal (polimer, keramik dan komposit) Logam merupakan kumpulan atom yang tersususn secara teratur membentuk kristalin, contohnya :kawat orthodontik, amalgam,logam paduan emas Cr-CO-N- Cr. Logam berifatkeras, mengkilat, padat, konduktor panas dan listrik, opaque,ductile dan permeable. Polimer merupakan molekul-molekul berantai panjang yang terdiri dari banyak unit molekul kecil, contoh : awx,resin akrilik, cetak olginasi. Sifat dari polimer tidak keras seperti logam, ringan, ada yang termoplastis dan termosetting. Keramik merupakan senyawa yang berasal darilogam dan non logam, contoh : filter pada komposit, GIC, porselen, bahan brefraktori. Keramik bersifat tahan terhadap asam, rapuh, dan tahan terhadap panas. Komposit adalah kombinasi dari 2 material atau lebih yang memberikan sifat yang lebih baik dari pada sifat masing-masing konstituennya. Contoh : resin komposit Komposit bersifat mudah dipengaruhi oleh fossa,ukuran, bentuk,flourentasi dan berikatan antar fossa. Dental material terdiri dari beberapa sifat umum dan sifat khusus (biologi,kimia,fisik&mekanik) Setiap bahan dental material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing Gigi permanen manusia berjumlah 32 gigi 16 gigi di rahang atas yaitu 8 dikiri dan 8 dikanan, begitu juga pada rahang bawah 8 dikiri dan dikanan Gigi anterior terdiri dari gigi I1,I2 dan C Gigi posterior terdiri dari P1,P2,M1,M2, dan M3 Setiap gigi memiliki morfologi yang berbeda-beda.
Daftar Pustaka
1. http://www.scribd.com/doc/165120993/Terminologi-Dan-Nomenklatur-Kedokteran- Gigi 2. balogh, M. Detal embryology, histology, and anatomy 2 nd edition.2006. elseiver 3. Whellers. dental Anatomy, physiology and occlusion 8 th edition. 2003. sanders 4. Geoffrey,C.V.Morfologi gigi. Jakarta : EGC. 1990 5.