Anda di halaman 1dari 28

I.

NOMENKLATUR GIGI
Definisi : pemberian notasi pada gigi untuk memudahkan mengidentifikasi gigi dengan
cepat dan singkat

A. Jenis-Jenis Nomenklatur

1. Zygmondi
a. Gigi Permanen = menggunakan angka biasa dan dalam bentuk kuadran

b. Gigi Decidui = menggunakan angka romawi dan dalam bentuk kuadran

2. Palmer’s
a. Gigi Permanen = menggunakan angka biasa dan dalam bentuk kuadran

b. Gigi Decidui = menggunakan huruf kapital dan dalam bentuk kuadran


3. ADA (American Dental Association)
a. Gigi Permanen = menggunakan angka. Penulisan berurut dimulai dari angka 1 hingga
32

Contoh penulisan :
I1 kanan atas = 8
M1 kiri bawah = 19

b. Gigi Decidui = menggunakan huruf kapital. Penulisan berurut dari A-T

Contoh Penulisan:
I1 kanan atas = E
M1 kiri bawah = L

4. FDI ( Federation Dental International)


a. Gigi Permanen = menggunakan angka. Penulisan menggunakan kuadran 1-4 diikuti
nomor gigi

Contoh penulisan :
M2 kanan atas = 17
P2 kiri bawah = 34
b. Gigi Decidui = menggunakan angka. Penulisan menggunakan kan kuadran5-7 diikuti
nomor gigi

Contoh penulisan :
C kanan atas = 53

5. Applegate
a. Gigi Permanen = menggunakan angka. Penulisan berurut dimualai dari 1 hingga 32

I1 kanan atas = 8
M1 kiri bawah = 19

b. Gigi Decidui = menggunakan angka romawi. Penulisan berurut dari I-XX

Contoh penulisan :
C kanan atas = III
M2 kiri atas = IX

6. Utrech :
a. Huruf awal nama gigi → huruf kapital untuk gigi permanen

→ huruf kecil untuk gigi decidui

b. Angka penunjuk urutan


c. Huruf penunjuk Posisi

S = Superior
I = Inferior
d = dekstra
s = sinistra

nama gigi → atas /bawa → kiri kanan

contoh :
P1 Sd = Premolar satu kanan atas
I2 Is = Incisivus dua permanen kiri bawah
c Ss = Caninus sulung kiri atas
m2Id = Molar dua sulung kanan bawah
II. TERMINOLOGI GIGI

Maksila : Rahang Atas


Mandibula : Rahang Bawah
Garis Median : Garis vertikal yg melalui tengah2 dari muka dan seolah2 membagi
muka menjadi dua bagian yg sama besarnya ki & ka
Superior : Atas
Inferior : Bawah
Dextra / dexter : Kanan
Sinistra / sinister : Kiri
Labial / fasial
Palatal / lingual
Permukaan Proksimal : ermukaan yg berhadapan dgn permukaan gigi sebelahnya,
yg terletak dlm satu lengkung gigi (Mesial a Distal)
Mesial : Yg mendekati / berhadapan dgn grs median
Distal : Yg menjauhi / bertolak belakang dgn grs median
Oklusal : Menghadap ke arah grs oklusi / kunyah
Ridge /edge : St tonjolan kecil & panjang pd permukaan st gigi & dinamakan
sesuai letak & bentuknya.
Marginal ridge : Tepi bulat dari email yg membentuk tepi2 M & D dr
permukaan oklusal gigi P & M dan dr palatal/lingual I & C
Triangular ridge : Ridge dr puncak cusp M&P ke sentral oklusal.
Transversal ridge : ridge yg terbentuk o/persatuan triangular ridge bukal dgn st
triangular ridge palatal/lingual yg berjalan transversal pd permukaan oklusal gigi
posterior
Oblique ridge : ridge yg terbentuk o/persatuan triangular ridge bukal dgn st
triangular ridge distobukal dgn triangular mesiopalatal
Cusp ridge : ridge yg membentuk tepi2 L/B & tepi2 P/L dr cusp
permukaan oklusal gigi posterior
Fosa : Suatu lekukan yg bundar, lebar, dangkal & tidak rata yg terdapat pd
permukaan gigi
Fosa palatal/lingual
Fosa sentral : fosa pd permukaan oklusal gigi M yg terdapat pertemuan antra
bbrp developmental groove
Triangular fosa : fosa yg berbentu segitiga pd permukaan oklusal dr gigi M&P
atau permukaan palatal gigi I
Sulkus : suatu lekukan panjang pada permukaan oklusal antara ridge2 &
cusp2
Groove :Suatu lekukan yg dangkal, sempit & panjang yg terdapat pd
permukaan gigi
Developmental groove : groove dangkal pd bagian2 utama dr korona & akar
bertemu
Supplemental groove : cabang dari developmental groove
Pit : Depresi yg kecil, besarnya seujung jarum yg terdapat
pd permukaan oklusal dr gigi M
Pit sentral : Pit yg letaknya di sentral permukaan oklusal dr gigi M,
terdapat didlm fosa sentral dan tempat dimana developmental groove bertemu

Fisure : Celah yg dalam & memanjang pd permukaan gigi

Tuberkel : Tonjolan kecil pd bbrp bagian dari mahkota gigi (pembentukan email yg
berlebihan)
III. MORFOLOGI GIGI

A. I1 RA
b) Palatal

1. Fungsi = memotong makanan


2. Erupsi = 7-8 tahun
3. FDI = 11, 12
4. Panjang Mahkota = 10,5mm 1) Fossa palatinalis (1/2 – 2/3
5. Panjang akar = 13,5 mm incisal)
2) Tuberculum dentis (cingulum)
a) Labial pada 1/3 servical
3) Lebar M-D palatinal < labial
4) CEJ > cembung dari labial
5) Crista marginalis mesialis dan
crista marginalis distalis
6) Fossa palatinal berbentuk W

c) Mesial

1) Cembung
2) 1/3 tengah sulcus mesio labialis
dan sulcus disto labialis
3) Permukaan mesial hamper lurus
(Bentuk sdt 90°)
1) Bentuk triangularis
4) Titik kontak 1/3 incisal
2) Garis batas labial cembung,
5) Permukaan distal lebih cembung
terbesar pada 1/3 servical
6) Sudut distoincisal bulat
3) Garis batang palatinal incisal:
7) Cervical enamel junction (CEJ)
cekung, servical : cembung
melengkung kea rah akar
4) CEJ melengkung kea rah incisal
B. I2 RA
d) Distal

mirip aspek mesial, dengan perbedaan


1) Servico-incisal lebih pendek dan 1. Fungsi : memotong makanan
berbentuk lebih konveks 2. Erupsi : 8-9 tahun
2) Garis cervical kea rah incisal, 3. FDI : 12, 22
lebih dangkal 4. Panjang mahkota : 9 mm
3) 5. Panjang akar : 13 mm
4) Daerah kontak lebih ke cervical
a) Labial
e) Incisal

1) Bentuk segitiga
2) Pinggiran incisal adalah garis
lurus dari M-D dengan pusat
sesuai sumbu akar
3) Gris batas labial dan palatinal 1) Bentuk cembung, curvature
cembung terbesar pada 1/3 cervical
4) Terdapat 3 crista marginalis 2) Sudut mesio incisal lebih
incisal kemudian berubah menjadi membulat dari insisivus sentral
tepi incisal (incisal edge) karena 3) Sudut disto incisal lebih bulat dari
atrisi sudut mesio incisal
4) Garis cervical melengkung ke
arah apical
b) Palatal d) Distal

1) Sudut disto incisal lebih bulat dari


I1
2) Crista marginalis mesialis, crista
marginalis distalis, cingulum
lebih menonjol dari insisivus
sentral
3) Fossa palatinalis lebih dalam
(fovea lingualis = liangual pit) 1) Cervica-incisal lebih pendek dan
4) Fossa palatinal berbentuk V berbentuk lebih konveks
2) Garis cervical kea rah incisal,
c) Mesial lebih dangkal
3) Daerah kontak lebih ke cervical

e) Incisal

1) Bentuk segitiga

2) Pinggiran incisal adalah garis


lurus dari M-D dengan pusat
1) Bentuk triangularis sesuai sumbu akar
2) Garis batas labial cembung, 3) Garis batas labial dan palatinal
terbesar pada 1/3 servical cembung
3) Garis batas palatinal incisal :
cekung, servical : cembung
4) CEJ melengkung kea rah incisal
C. C RA 2) CMM dan CMO masing-masing
membatasi pinggiran mesio
1. Fungsi : menembus atau membagi
palatinal dan disto palatinal
makanan
3) Terdapat crista palatinalis (crista
2. Erupsi : 11-12 tahun
transversalis) yang diapit fossa
3. FDI : 13; 23
mesiopalatinal dan distopalatinal
4. Panjang mahkota : 10 mm
4) Kontur terbesar pada cingulum
5. Panjang akar : 17 mm

c) Mesial
a) Labial

1) Bentuk triangularis dengan Labio


1) Slope mesial berbentuk cembung palatal . Cervicoincisal
2) Slope distal lebih pendek dari 2) Ujung cusp terletak lebih ke labial
Mesial dari sumbu gigi
3) Cekung dari cervical ke daerah 3) Garis cervical cembung ke incisal
kontak, ke incisal membulat pada 4) Kontak mesial pada perbatasan
disto incisal 1/3 tengah dan 1/3 incisal

b) Palatal d) Distal

1) Pada 1/3 cervical terdapat


cingulum
Mirip dengan mesial dengan aspek a) Labial
perbedaan :
1) Garis servikal lebih dangkal
2) CMD lebih menonjol dan tidak
teratur
3) Daerah kontak distal lebih
membulat pada 1/3 tengah

e) Incisal

1) Permukaan rata dan meruncing


dari sudut mesio/disto incisal ke
apeks akar
2) Edge incisal lurus, sudut mesio
1) Gigi tampak konveks incisal tajam dan disto incisal
2) LP>MD membulat
3) Titik puncak terletak lebih ke 3) Garis luar akar segaris dengan
mesio labial garis luar corona, 1/3 apical
meruncing dan bengkok ke distal
D. I1 RB pada daerah apeks
1. Gigi paling kecil
2. FDI : 31, 41 b) Lingual
3. Panjang gigi : 22 mm
4. Mahkota : 12,5 mm
5. Radix : 12, 5 mm
6. Masa Erupsi : 6-7 tahun

1) Garis cervical lingual ½ mm kea


rah apical, hingga permukaan ini
kelihatan lebih Panjang
c) Mesial e) Insisal

1) Permukaan incisal simetris (garis


luar mesial = garis luar distal)
1) Garis luar crest labial ke edge 2) Edge incisal tegak lurus garis yang
incisal hampir lurus membagi corona labio lingual
2) Garis luar lingual, dari titik
pertemuan corona dan akar E. I2 RB
cembung, corona Nampak ramping 1. FDI : 32, 42
pada bagian 1/3 tengah dan 1/3 2. Ukuran lebih besar dari I1 RB
incisal. 3. Panjang gigi : 2 mm
3) Garis cervical melengkung kea rah 4. Corona 9 mm
incisal 1/3 panjang corona 5. Radix : 13 mm
4) 1/3 apical meruncing dengan apeks 6. Masa erupsi : 7-8 tahun
membulat pada poros gigi
a) Labial
d) Distal

1) Umumnya sama dengan insisivus


1) Garis cervical kurang
sentral RB, namun ukurannya
melengkung ke incisal
lebih besar
2) Development depression lebih
dalam
2) Daerah kontak distal lebih rendah d) Insisal
agar dapat berkontak dengan gigi
caninus bawah

b) Lingual

c) Mesial dan Distal F. C RB


1. Erupsi : 11- 12 tahun
2. Panjang : 27 mm (korona 11 mm
dan akar 16 mm)
3. Koronanya lebih Panjang
servikoinsisal dan lebih sempit
mesiodistal daripada kaninus atas
4. Cingulum tidak begitu nyata
5. Permukaan lingual lebih rata
disbanding dengan kaninus atas

a) Labial
b) Lingual G. P1 RA
1. Erupsi : 10 – 11 tahun
2. FDI : 14 dan 24
3. Panjang Gigi 22, 5 mm
4. Corona : 8,5 mm
5. Radix : 14 mm
6. Morfologi gigi P1 RA
mempunyai :
a) 2 cups
c) Mesial dan Distal
b) 2 akar (bukal dan palatal)
c) 2 saluran akal

a) Bukal

d) Caninus Bawah vs Atas


1) Bentuk trapezoidal
2) Garis cervical tidak begitu
melengkung
3) Akar lebih pendek
4) Konveksitas dibagian distal pada
1/3 tengah dan apical
b) Palatal c) Mesial

1) Adanya depresi yang disebut


1) Mahkota mengecil ke arah palatal mesial development depression
2) Cusp palatal halus dan bulat dari atau fissure pertumbuhan masio
bagiaan servikal ke daerah dekat marginalis (FPMM)
ujung cusp 2) Bifurcation akar
3) Ujung cusp meruncing, dengan 3) Garis cervical melengkung ke
pertemuan lereng mesial dan permukaan acclusal
distal pada sudut sekitar 90 4) Dari titik kontak sampai
derajat bifurcation terdapat depression
4) Suatu tonjolan kecil di bagian
palatal yang berakhir pada puncuk d) Distal
cusp palatal disebut ridge palatal.
5) Garis mesial dan distal dari aspek
palatal mahkota cembung: garis
ini bersambung dengan slope
mesial dan distal dari cusp palatal
dan bergabung dengan sisi mesial
dan distal akar palatal di garis
servikal 1) Permukan mahkota convex di
6) Garis servikal melengkung sedikit semua titik, bagian yang rata hanya
ke arah dan puncak lengkungan servikal ke daerah kontak dan bukal
berpusat pada akar ke pusat permukaan distal
2) Kelengkungan (kurvatura) dari
garis servikal kurang pada bagian
distal dari pada permukaan mesial,
permukaan mesial sering
menunjukkan garis lurus dari bukal H. P2 RA
ke palatal 1. Erupsi : 10- 12 tahun
3) Sebuah alur perkembangan 2. FDI 15 dan 25
(development groove) yang dalam 3. Panjang gigi : 22,25 mm
melintasi distal marginal ridge 4. Corona : 8,5 mm
mahkota tidak terlihat jelas. Jika 5. Radix : 14 mm
alur perkembangan terlihat, maka 6. Morfologi gigi P2 RA
yang terlihat dangkal dan tidak mempunyai:
signifikan. a) 2 Cups
b) 1 akar
e) Oklusal c) 1 saluran akar

a) Bukal

1) Puncak buccal tidak secembung


P1 RA
2) Slope mesio occlusal lebih
pendek
3) Mahkota dan akar gigi premolar
kedua lebih tebal di bagian
servikal
b) Palatal d) Distal

1) Mahkota tidak terlalu meruncing


ke palatal Hampir sama dengan mesial kecuali
2) Mesial cusp ridge lebih pendek 1) Letak daerah kontak lebih ke
dibandingkan distal cusp ridge cervical
3) Cusp palatal hamper sama 2) Garis batas occlusal
Panjang dengan cusp bukal mempelihatkan cusp palatal dan
cusp buccal hampir sama
c) Mesial tingginya

e) Oklusal

1) Tidak ada developmental


depression pada permukaan
mesial dari mahkota seperti pada
premolar pertama, sebagai 1) Berbentuk segienam tapi
gantinya permukaan mahkota sudut-sudutnya lebih
cembung membulat (oval)
2) Sebuah alur perkembangan yang 2) Fiss. Centralis lebih pendek
dangkal muncul pada akar tunggal dan kurang teratur
3) Tidak ada alur perkembangan 3) Banyak supplemental groove
yang melintasi mesio marginal
ridge
f) Perbedaan P1 dan P2 RA

bertemu dengan slope distal pada


satu sudut tumpul
I. M1 RA
3) Cusp distobuccal lebih tajam dari
1. FDI : 16 dan 26
mesiobuccal
2. Masa erupsi : 6-7 tahun
4) Buccal developmental groove yang
3. Panjang gigi : 20 mm
membagi dua cusp bukal berjarak
4. Corona : 7 mm
sama antara sudut garis
5. RB : 12 mm
mesiobuccal dan distopalatal
6. RP : 13 mm
7. Akar divergen
b) Palatal
8. Memiliki 5 cusp
9. Memiliki 3 akar

a) Bukal

1) Cusp mesiopalatal jauh lebih


besar
2) Sudut yang dibentuk oleh garis
1) Garis cervico-occlusal lebih pendek mesial dari mahkota dan lereng
2) Cusp mesiobuccal lebih luas dari mesial dari titik puncak
cusp distobuccal, dan slope mesial mesiopalatal hampir 90 derajat
3) Titik puncak kelima muncul 1) Sebagian besar permukaan bukal
menempel pada permukaan dari mahkota dapat dilihat dari
mesiopalatal dari titik puncak aspek distal
mesiopalatal 2) Marginal ridge pada aspek distal
menurun tajam kea rah servikal,
c) Mesial memperlihatkan triangular ridge
pada bagian distal dari permukaan
oklusal mahkota.

e) Oklusal

1) Cusp mesiopalatal berada segaris


dengan long axis akar palatal
2) Garis servikal mahkota tidak
teratur, melengkung ke oklusal
tetapi tidak lebih dari 1 mm pada
satu titik
3) Bidang kontak mesial kira-kira
pada pertemuan 1/3 tengah dan 1) Bentuk permukaan belah ketupat/jajargenjang
oklusal mahkota 2) Terlihat 5 cusp
3) Fissure berbentuk huruf H miring
d) Distal 4) Terdapat 2 fossa besar
5) Terdapat 2 fossa kecil
6) Sisi bagian bukal < sisi palatinal
7) Sisi bagian distal < sisi mesial

J. M2 RA
1. FDI : 17 dan 27
2. Masa Erupsi : 12-13 tahun
3. Panjang gigi : 18 mm
4. Corona : 6,5 mm
5. RB : 17 mm 2) Cusp distobuccal dapat dilihat
6. RP : 13 mm melalui sulkus antara mesiopalatal
7. Memiliki 2 tipe yaitu 4 cusp dan 3 dan cusp distopalatal
cusp 3) Tidak ada cusp kelima (cusp
8. Akar 3 dan konvergen carabelli)
4) Apex dari akar palatal ini segaris
a) Bukal dengan ujung cusp distopalatal
sebagai pengganti dari alur palatal
seperti yang ditemukan pada
molar pertama

c) Mesial

1) Cervico-occlusal lebih pendek


dan Mesio-distal lebih sempit dari
M1
2) Cusp DB lebih kecil
3) Kedua radix buccal terletak 1) Dimensi buccopalatal molar
sejajar dan hamper sama Panjang
kedua sama seperti molar
semua membelok ke distal pertama, tapi Panjang mahkota
kurang
b) Palatal 2) Akar tidak menyebar sejauh
buccopalatal tetapi dalam batas-
batas garis mahkota buccopalatal

d) Distal

Secara umum mirip M1 RA,


namunada beberapa perbedaan.
1) Cusp distopalatal mahkota lebih
kecil
1) Cusp DP lebih kecil
2) Tidak ada cusp tambahan
3) Cusp distobuccal dilihat dari 3) Ditemukan lebih banyak fissure
palatal tambahan (supplemental groove)
4) Bagian mesial lebih lebar dari
e) Oklusal distal

1) Ukuran mesiodistal M2 lebih


sempit disbanding M1
2) Cusp distopalatinal jauh lebih
kecil dari M1 atas

K. P1 RB a) Buccal
1. FDI : 34,44
2. ERUPSI : 10-12 tahun
3. Panjang : 22, 5 mm
4. Corona : 8, 5 mm
5. Radix : 14,0 mm
6. Cusp : Buccal dan lingual

1) Mahkota berbentuk pentagonal


2) Mahkota lebih runcing dari
kontak ke servikal
3) Cusp bukal lebih menonjol
4) Puncak cusp membagi : lereng
mesiooklusal dan distooklusal
5) Kontak mesial lebih rendah
daripada distal
b) Lingual d) Distal

1) Satu cusp lingual : sempit dan 1) Hampir sama dengan aspek


pendek mesial
2) Cusp lingual nonfungsional 2) Garis servikal dangkal
3) Mesiolingual groove 3) Kontak distal lebih luas
4) Ridge marginalis mesial lebih
pendek daripada distal e) Oklusal

c) Mesial

1) Outline berbentuk diamond


(intan/permata)
2) Outline konvergen kea rah
1) Bentuk rhomboidal
lingual, terutama di mesial
2) Cusp lingual sangat miring
3) Alur mesiolingual umumnya ada
3) Cusp lingual lebih pendek
4) Terdapat 2 fossa (mesial dan
daripada cusp bukal
distal), fossa distal lebih besar
4) Garis servikal lebih melengkung
daripada fossa mesial
5) Mesiolingual groove terlihat
L. P2 RB b) Lingual
1. FDI : 35, 45
2. Erupsi : 11-12 tahun
3. Panjang : 22,5 mm
4. Coronal : 8,0 mm
5. Radix : 14, 5 mm
6. Terdapat 3 cusp (secara umum ) :
Buccal 1, Lingual 2
1) Bentuk bervariasi bergantung

a) Buccal pada jumlah cusp


2) Tipe 3 cusp : cusp mesiolingual >
cusp distolingual
3) Tipe 2 cusp : tidak ada fisura
lingualis
4) Mahkota agak lebar di lingual
5) Tonjol lingual (atau mesiolingual)
tidak sependek P1

c) Mesial

1) Bentuk mahkota : Pentagonal,


pendek dan melebar
2) Mahkota relative lebih lebar pada
bagian servikaLdibanding P1
3) Cusp buccal tidak tajam
dibandingkan P1

1) Mahkota lingual tidak terlalu


miring
2) Cusp lingual sedikit lebih pendek
daripada cusp bukal
3) Banyak terlihat permukaan
oklusal
d) Distal 3) Fissure pertumbuhan bentuk T
atau Y
4) Cusp mesiolingual > cusp
distolingual
5) Crista marginalis mesialis dan
distalis

Tipe II
1) 2 cusp
1) Hampir sama dengan aspek 2) Batas lingual lebih membulat
mesial 3) Fissura berbentuk U atau H
2) Garis servikal dangkal
3) Tampak sedikit permukaan
oklusal

e) Occlusal

Tipe 1

1) 3 cusp (umum)
2) Batas lingual lebih bersudut
M. M1 RB
1. FDI 36 dan 46
2. Erupsi 6-7 tahun

3. Panjnag : 21,5 mm
4. Mahkota 7,5 mm b) Lingual
5. Akar 14,0 mm
6. Radix : 2. Mesial dan distal

a) Buccal

1) Akar lebih melengkung


2) Sebaran akar lebih lebar, batang
lebih pendek
3) Mahkota lebih meruncing ke
1) Garis servical hamper lurus
lingual
2) 3 cusp bukal : mesiobukal,
distobukal, distal
3) 2 alur bukal : mesiobukal dan
distobukal
4) Bifurcatio radix
5) Akar lebih melengkung
c) Mesial e) Oklusal

1) Bentuk : pentagonal
2) Umumnya memiliki 5 cusp : 3
1) Bentuk : rhomboidal cusp bukal dan 2 cusp lingual
2) Kronent flucht 3) Mahkota meruncing dari bukal ke
3) Akar mesial lebar fasiolingual lingual
dengan ujung tumbul 4) Alur mesiobukal dan distobukal
4) Garis servikal melengkung ke tidak lurus dengan alur lingual
oklusal

N. M2 RB
d) Distal 1. FDI : 37 DAN 47
2. Erupsi : 11-13 tahun
3. Panjang : 20,0 mm
4. Mahkota : 7,0 mm
5. Akar 13,0 mm
6. Radix : 2. Mesial dan bukal

a) Buccal

1) Bentuk : rhomboidal
2) 1/3 apikal membulat dan runcing
ke apex
3) Garis servikal relative lurus

1) 2 cusp bukal : mesiobukal dan


distobukal
2) Buccal groove
3) Sebaran akar kurang, batang lebih 3) Garis cervical : lurus
Panjang sibanding M1 4) Radix : meruncing ke apex
4) Akar lebih lurus 5) Fisura pertumbuhan mesialis →
5) Cusp distobukal < cusp dangkal dan pendek
mesiobukal
d) Distalis
b) Lingualis

1) Bentuk : Rhomboidal
2) Jika dibedakan dengan M1 RB :
1) Sebaran akar kurang, batang lebih
➢ Tidak ada cusp distalis dan fisura
Panjang
distobuccalis
2) Terdapat 2 cusp : mesiolingual
➢ Kontak distal : 1/3 tengah
dan distolingual
3) Terdapat fissure pertumbuhan
e) Occlusal
lingualis
4) Kedua cusp lingual > kedua cusp
buccal

c) Mesial

1) Bentuk : persegi Panjang


2) Ke arah buccal → fisura buccalis
3) Ke arah lingual → fisura lingualis
4) 4 cusp : mesiobukal, distobukal,
mesiolingual, distolingual
1) Ukuran lebih sempit dan cembung
5) Alur sentral lebih lurus
2) Bentuk : rhomboidal
6) Alur bukal dan lingual lurus
saling memotong dengan alur
sentral seperti tamda ‘’+’’

Anda mungkin juga menyukai