Restorasi Onlay
Mahardhika Putri Utami
160110110061
AKSES KAVITAS
Pre-endodontic procedure
Penggunaan rubber
Isolasi beberapa
dam
gigi dengan kasus
tertentu
Penggunaan rubber Desinfeksi
lapangan kerja dan
dam retainer
daerah gigi
Tujuan
Menghilangkan semua karies yang ada
Mempertahankan struktur gigi yang masih kuat
Menghilangkan atap kamar pulpa dan pulpa
koronal yang masih vital maupun nekrotik
Menemukan semua orifis saluran akar
Mencapai akses yang lurus atau langsung ke
foramen apikal atau ke initial curvature dari
saluran
Membuat tepi restoratif untuk meminimalisir
marginal leakage dari gigi yang di restorasi
Prinsip umum
1) Outline form
2) Convenience form
3) Caries removal
4) Toilet of cavity
Guidelines
1) Visual of the Likely Internal
Anatomy
Untuk
menentukan
arah
penetrasi bur
Law of centrality
Law of concentricity
Law of CEJ
First Law of symmetry
Second Law of symmetry
Law of color change
First law of orifice location
Second law of orifice location
Third law of orifice location
7)Delay
of
Dental
Dam
Placement Until Difficult
Canals Have Been Located
and Confirmed
Kanal yang sulit dapat diatasi
dengan
mempersiapkan
bagian inisial pada akses
kavitas sebelum meletakkan
dental dam sehingga inklinasi
eminensia akar dapat terlihat
Menggunakan micro openers
2) Handpieces
Operator yang berpengalaman high
speed handpieces
Operator less-experienced setelah
penetrasi ke dentin baiknya mengganti
dengan low spees handpieces
3) Burs
Membuang karies,
membuat outline eksternal,
pentreasi ke atap kamar
pulpa, mebuang atap
kamar pulpa
Digunakan
saat operator
harus motong
ke dalam akar
untuk
menentukan
dan
mengidentifika
si orifis saluran
akar pada
agigi yang
kamar
pulpanya
mnyusut dan
digunakan
orifisnya
untuk
terkalsifikasi
memperluas
orifis ke
dinding aksial
digunakan untuk
memperluas orifis ke
dinding aksial
4) Endodontic
explorer,
endodontic spoon,
#17 operative
explorer
DG-16 endodontik eksplorer
digunakan untuk mengidentifikasi
orifis kanal dan untuk menentukan
angulasi atau kemiringan dari kanal
CK-17 endodontik eksplorer
berfungsi sama, tetapi bur ini lebih
tipis, dapat digunakan untuk
menentukan kanal yang
Preparasi
o
o
2) Kaninus RA
Satu akar, satu saluran
akar, luas fasiolingual
> mesiodistal, tidak
memiliki tanduk pulpa,
lebar saluran akar
fasiolingual
Outline form
Ovoid pada 1/3
permukaan lingual
Jika atrisi, kamar pulpa
akan terlihat lebih insisal
3) Premolar RA
Jumlah akar 2, saluran
akar 2 dengan orifis
terletak dibawah cusp
bukal dan lingual
Bentuk kidney bean atau
ribbon-shaped
Terdapat mesial concavity
Outline form ovoid arah
fasiolingual, di tengah
mahkota; jika saluran
akar 3 outline form
triangular dengan dasar
di fasial dan apeks di
lingual
4) Molar RA
M1 dan M2 mempunyai
akses outline form yang
hampir sama
Triangular atau rhomboid
pada mesial gigi
Orifis :
Mesiobukal (MB1) : sedikit
distal dari mesiobuccal cusp tip
Distobukal (DB) : distal dan
sedikit lingual dari MB1, satu
garis dengan buccal groove
Mesiolingual (ML) : sedikit
distal ke mesiolingual cusp tip
Mesiobukal tambahan (MB2) :
1-3 mm lingual dari MB1,
mesial dari gari yang ditarik
dari MB1 dan ML
5) Insisif RB
Lebar fasiolingual > mesiodistal
Saluran akar 1, bentuk ovoid atau ribbon
shaped
Saluran akar 2, saluran fasial akan lebih udah
ditemukan dan lebih lurus daripada lingual,
saluran lingual tertutupi lingual shelf
Mesiodistal concavity
Preparasi dimulai dengan initial penetration
ke enamel tegak lurus dengan permukaan
lingual hingga kedalaman 2-3mm; bur di reorientasi sesuai sumbu panjang gigi
Pada I lateral terdapat dentin shelf yang bisa
dihilangkan menggunakan Gates-glidden drill
Modifikasi akses bisa dilakukan dengan
pendekatan fasial menyediakan penglihatan
yang baik ketika gigi crowding atau saluran
menyusut di bawah CEJ
6) Kaninus RB
Mahkota kaninus lebih
ramping dan lebar ke
mesiodistal
Jumlah akar 1 atau 2, lebar
dalam arah fasiolingual,
saluran akar 1 atau 2
Outline form ovoid, ada
1/3 mahkota
Jika atrisi, akses akan lebih
ke insisal; pada kondisi
yang parah dapat
mengambil bagian incisal
edge
7) Premolar RB
Akar bisa berjumlah 1-3 dan
saluran terbagi di bagian akar
Pada P1, pada mahkota
terdapat buccal cusp yang
jelas dan vestigial lingual
cusp; terdapat konstriksi
lingual, akses ovoid berada
pada central groove buccal
Pada P2, pada mahkota
terdapat buccal cusp dan
lingual cusp yang jelas;
outline form ovoid terletak
ditengah
8) Molar RB
M1
2 saluran akar pada akar
mesial
1 saluran akar pada akar distal
(30-35% 2 saluran)
Akar berbentuk kidney bean
dengan concavity pada furkasi
Orifis :
MB terletak sedikit distal dari
mesiobuccal cusp tip
ML terletak pada area central
groove, lebih distal dibanding MB
D terletak pada intersection
buccal, lingual, central groove
*DB terletak pada bukal D dan
agak mesial
M2 dan M3
Biasanya
terdapat 3
saluran dengan
bentuk
trapezoidal atau
persegi panjang
dan terletak
pada mesiobukal
mahkota
Preparation Error
Preparasi tidak adekuat
Pembuangan struktur gigi yang
berlebih sehingga melemahkan gigi
4) Gigi berjejal
Preparasi dari bukal
5) Gigi yang
mengalami rotasi
Pemeriksaan
radiografis untuk
menentukan
hubungan
anatomi mahkota
dan akar
RESTORASI ONLAY
Initial Preparation
1) Reduksi oklusal
Mengurangi cusp dengan tujuan
untuk membuka akses dan
visibilitas dan dapat mengetahui
tinggi mahkota yang tersisa serta
derajat kecembungan oklusal yang
diperlukan untuk retensi dengan bur
karbid nomor 271
Step :
Mengambil bagian oklusal dari central groove sebanyak
2mm, sejajar sumbu panjang gigi.
Lebarkan ke arah fasial-lingual namun tidak melebihi 2/3
jarak dari central groove hingga puncak cusp
Buat depth cuts sedalam 1,5 mm pada permukaan oklusal
di triangular ridge dan regio groove fasial-lingual
mencegah thin spot pada restorasi akhir
Bila cusp sudah berada pada posisi infraoklusi lakukan
reduksi sedikit
Untuk gigi molar dan premolar kedua, inklinasi mahkota
gigi mengarah ke lingual, sehingga preparasi mengikuti
kemiringan 5-100 ke lingual untuk memberi strength pada
cusp lingual
2) Step Oklusal
Setelah reduksi oklusal, akan menghasilkan oklusal
step sedalam 0,5 mm pada central groove antara cusp
yang telah dikurangi dengan alas pulpa
Pastikan kedalaman pulpa tetap 0,5 mm dari step
perluas ke mesial dan distal untuk mengekspos DEJ
proksimal
Bahan restoratif yang lebih dalam dari 0,5 mm tidak
dihilangkan
Perluas ke fasiolingual
3) Proximal box
Masih menggunakan bur karbid
nomor 271
Paralel dengan sumbu panjang gigi
Pelebaran jarak dengan gigi
sebelahnya sebesar 0,2-0,5 mm
untuk clearance
Final Preparation
1) Membuang karies dentin infeksius,
membuang sisa material restorasi
dan perlindungan pulpa
Jika step oklusal dan proksimal telah
diperluas bahan restoratif
sebelumnya akan terlihat
dihilangkan
Step :
Masukkan gingival retraction cord selama beberapa
menit agar berpengaruh terhadap jaringan gingiva
Gunakan instrumen diamond untuk preparasi counter
bevel pada margin fasial dan lingual cusp yang telah
dikurangi, ketebalan bevel seragam, 300 marginal
metal
Pada P dan M1 RA tanpa counter bevel blunting
dan smoothing margin enamel dengan fine grit sand
paper disk atau flame shaped
Setelah bevel dan flaring, bagian tajan counter bevel
dan flare sekunder ditumpulkan
a) Preparasi skirt
Perluasan tipis pada margin proksimal fasial/lingual logam cor
onlay, dari flare primer
Kekurangan : tidak estetik
Indikasi :
Preparasi kelas II onlay dengan dinding lingual hilang sebagian atau
seluruhnya
Dinding fasial tidak retentif
Dinding fasial dan lingual box tidak cukup, skirt pada margin fasial dan
lingual
Ketika dibutuhkan kontak dan kontur yang elbih dari biasanya
Splinting gigi posterior dengan onlay
b) Preparasi collar
Indikasi :
Meningkatkan retensi, resistensi untuk preparasi gigi yang
lemah untuk MOD onlay capping seluruh cusp fasial/lingual
Menurunkan tampilan logam, pada P RA dan M tidak
dipreparasi dengan collar
Preparasi shoulder dengan kedalaman 0,8mm sekitar
lingual/fasial untuk menyediakan tempat bagi collar dengan
tinggi 2-3mm oklusogingiva
c) Preparasi slot
Meningkatkan retensi
Bentuk lebih baik untuk melindunngi
struktur gigi dan kekuatan mahkota;
perluasan garis outline marginal
sedikit
Menggunakan bur no. 169
2) Restorasi sementara
Syarat
Tidak mengiritasi, melindungi gigi dari trauma
Harus melindungi gigi dan kesehatan jaringan
periodontal
Mempertahankan posisi preparasi gigi
tetangga dan gigi lawan
Estetik, fonetik, dan fungsi mastikasi
Kekuatan cukup dan retensi untuk menahan
gigi lawan
a) Teknik indirect
) Lakukan pencetakan coran preoperatif isi gips
coran postoperatif
) Lepaskan coran, tandai margin perparasi trimming
) Oleskan release agent
) Buat campuran tooth coloredtemporary material dan
aliran pada cetakan pre operatif, jika cocok, bungkus
coran dan cetakan positif dengan rubber band di air
panas
) Jika bahan restoratif sementara berlebih pada margin
lingual dan fasial, potong dengan bor 271
) Trial fit restorasi sementara pada gigi
b) Teknik direct
Block out daerah yang undercut
Gunakan bahan elastis agar mudah
membuang undercut dan mencegah
distorsi permanen
Kontur
3) Final Impression
Syarat :
Elastik setelah ditempatkan dalam mulut
Kekuatan yang cukup untuk mencegah oatah ketika dicabut
Mempunyai dimensi, akurasi, stabilisasi, dan detail yang baik
Memenuhi persyaratan klinisbebas dari racun dan bahan yang mengiritasi
Dapat disinfeksi tanpa distorsi
Tempatkan pin
dowel di setiap ggi
yang dipreparasi
Model harus
kering saat
sementing pin
Kelebihan pin
dowel dibersihkan,
pastikan pin dowel
paralel satu sama
lain
5) Wax pattern
a)Pembentukan pola lilin dasar
Lumasi die dengan minyak, tambahkan cairan lilin
dengan teknik flow and press, lakukan penekanan
dengan jari untuk mencegah shrinkage dan
meningkatkan adaptasi
b) Pembentukan kontur dan kontak proksimal
Kontur dan kontak proksimal telah terbentuk pada pola lilin
dasar; relasi kontak roksimal yang normal ialah permukaan
curved saling bersentuhan
Jika kontak proksimal ada yang bocor, gigi akan drifting
proksimal, shifting occlusion, impaksi makanan, jar.
Pendukung rusak
8) Trying in casting
a) Preparasi mulut
Gunakan anestesi
b) Seating the casting and adjusting proximal contact
Jangan memaksakan casting apabila tidak pas
Cek dengan dental floss pada daerah kontur
Cek oklusi dengan separating disc yang digigitkan
9) Cementation
Pemilihan semen yang sesuai
Gigi diisolasi dari saliva
Keringkan dinding preparasi degan semprotan udara
Aduk semen sesuai petunjuk pabrik
Aplikasikan pada sisi preparasi casting
Letakkan casting dengan tangan/operative pliers
Burnish seluruh permukaan dengan burnisher bundar
Letakkan burlew disc diatas casting, instruksikan passien
untuk menggigit selama beberapa detik
Bersihkan kelebihan semen
Biarkan semen setting
Setelah setting bersihkan dengan sonde dan semprotkan air