Anda di halaman 1dari 76

Akses Kavitas dan

Restorasi Onlay
Mahardhika Putri Utami
160110110061

AKSES KAVITAS

Pre-endodontic procedure
Penggunaan rubber
Isolasi beberapa
dam
gigi dengan kasus
tertentu
Penggunaan rubber Desinfeksi
lapangan kerja dan
dam retainer
daerah gigi

Tujuan
Menghilangkan semua karies yang ada
Mempertahankan struktur gigi yang masih kuat
Menghilangkan atap kamar pulpa dan pulpa
koronal yang masih vital maupun nekrotik
Menemukan semua orifis saluran akar
Mencapai akses yang lurus atau langsung ke
foramen apikal atau ke initial curvature dari
saluran
Membuat tepi restoratif untuk meminimalisir
marginal leakage dari gigi yang di restorasi

Prinsip umum
1) Outline form
2) Convenience form
3) Caries removal
4) Toilet of cavity

Guidelines
1) Visual of the Likely Internal
Anatomy

Evaluasi radiografi dan


pemeriksaan mahkota gigi
Radiografi diagnostik
digunakan untuk :

Estimasi posisi kamar pulpa


Derajat kalsifikasi
Jumlah akar dan saluran akar
Panjang saluran akar

Palpasi pada attached gingiva


lokasi dan arah akar

Untuk
menentukan
arah
penetrasi bur

2) Evaluation of the Cementoenamel Junction


and Occlusal Anatomies

Law of centrality
Law of concentricity
Law of CEJ
First Law of symmetry
Second Law of symmetry
Law of color change
First law of orifice location
Second law of orifice location
Third law of orifice location

3) Preparation of the Access Cavity


Through the Lingual and Occlusal
Surfaces
Akses kavitas pada gigi anterior melalui
permukaan lingual gigi
Akses kavitas gigi posteriormelalui
permukaan oklusal
Akses anterior tradisional untuk gigi I
RB dapat dipindahkan dari permukaan
lingual ke permukaan insisal

4) Removal of All Defective


Restorations and Caries Before
Entry Into the Pulp Chamber
Restorasi lama dan karies harus
dihilangkan
Restorasi yang tidak dihilangkan
seluruhnya operator dapat
melewatkan fraktur, karies, dan
kerusakan marginal, sisa bahan
restorasi dapat masuk ke
saluran akar

5) Removal of Unsupported Tooth


Structure
Jaringan gigi yang tidak terdukung
harus dibuang untuk menambah
resistensi gigi dan mencegah fraktur
gigi

6) Creation of Access Cavity


Walls That Do Not Restrict
Straight- or Direct-line
Passage of Instruments to the
Apical Foramen or Initial
Canal Curvature
Jaringan gigi harus dihilangkan
untuk memungkinkn instrumen
masuk dengan mudah
mencegah perforasi akar,
terbentuknya ledges, instrumen
patah, atau pembentukan
saluran yang salah

7)Delay
of
Dental
Dam
Placement Until Difficult
Canals Have Been Located
and Confirmed
Kanal yang sulit dapat diatasi
dengan
mempersiapkan
bagian inisial pada akses
kavitas sebelum meletakkan
dental dam sehingga inklinasi
eminensia akar dapat terlihat
Menggunakan micro openers

8) Location, Flaring, and Exploration of All


Root Canal Orifices
Orifis saluran ditentukan lokasi dan
sudutnya dari kamar pulpa menggunakan
endodontic explorer yang tajam
Orifis diflare mempermudah
instrumentasi
Saluran dieksplorasi dengan precurved kfiles kecil; jangan over instrumentasi dan
melewati batas panjang kerja
Jaringan pulpa yang mengental collagen
plug; menutupi apeks, menyebabkan
sulitnya pembersihan dan pembentukan
kanal yang baik
Instrument diberi agen pelumas ( RC-Prep)
dan dimasukkan ke dalam kanal untuk
mencegah pulpa yang mengental.

9) Inspection of the Pulp Chamber, Using


Magnification and Adequate
Illumination
Instrumen yang digunakan surgical
loupes, endodontic endoscope, DOM
Untuk menetukan lokasi kanal, melihat
bagian kanal yang sempit dan berlekuk,
saluran yang terkalsifikasi, penmbuangan
debris, pembuangan jaringan dan
kalsifikasi kamar pulpa

Peralatan Preparasi Akses


Kavitas
1) Magnifikasi dan Iluminasi

2) Handpieces
Operator yang berpengalaman high
speed handpieces
Operator less-experienced setelah
penetrasi ke dentin baiknya mengganti
dengan low spees handpieces

3) Burs

Membuang karies,
membuat outline eksternal,
pentreasi ke atap kamar
pulpa, mebuang atap
kamar pulpa

Penetrasi ke atap kamar pulpa,


membuang atap kamar pulpa,
pelebaran dinding aksial pada
preparasi

Penetrasi ke atap kamar pulpa,


membuang tapa kamar pulpa,
pelebaran dinding aksial pada
preparasi

Better choice untuk pelebaran


dinding aksial, memperluas alas
pulpa

Diperlukan untuk akses


endodontik melalui restorasi
porselen atau ceramometal
karena tidak merusak porselen,
dapat penetrasi tanpa merusak
ataupun mematahkannya;
gunakan dengan water spray
untuk mengontrol panas

Digunakan untuk penetrasi


restorasi metal dengan water
spray

Digunakan
saat operator
harus motong
ke dalam akar
untuk
menentukan
dan
mengidentifika
si orifis saluran
akar pada
agigi yang
kamar
pulpanya
mnyusut dan
digunakan
orifisnya
untuk
terkalsifikasi
memperluas
orifis ke
dinding aksial

digunakan untuk
memperluas orifis ke
dinding aksial

4) Endodontic
explorer,
endodontic spoon,
#17 operative
explorer
DG-16 endodontik eksplorer
digunakan untuk mengidentifikasi
orifis kanal dan untuk menentukan
angulasi atau kemiringan dari kanal
CK-17 endodontik eksplorer
berfungsi sama, tetapi bur ini lebih
tipis, dapat digunakan untuk
menentukan kanal yang

Endodontic spoon digunakan


untuk membuang mahkota
pulpa dan dentin yang terinfeksi
karies.
#17 operativ eksplorer
bermanfaat untuk mendeteksi
sisa langit-langit kamar pulpa,
khususnya di area tanduk pulpa

5) Ultrasonic unit and


tips

digunakan untuk memperdalam


developmental grooves, untuk
menghilangkan jaringan, dan
menggali kanal

Morfologi dan Preparasi Akses


Kavitas Tiap Gigi
1) Insisif sentral dan lateral RA

Satu akar, satu saluran akar,


mahkota tidak satu garis lurus
dengan sumbu panjang gigi
Outline form :
o
o

Muda tanduk pulpa jelas,


triangular
Dewasa ovoid

Preparasi
o
o

Outline form dibuat pada 1/3


permukaan lingual
Initial penetration ke enamel
tegak lurus dengan permukaan
lingual hingga kedalaman 2-3mm
Bur di re-orientasi sesuai sumbu
panjang gigi

2) Kaninus RA
Satu akar, satu saluran
akar, luas fasiolingual
> mesiodistal, tidak
memiliki tanduk pulpa,
lebar saluran akar
fasiolingual
Outline form
Ovoid pada 1/3
permukaan lingual
Jika atrisi, kamar pulpa
akan terlihat lebih insisal

3) Premolar RA
Jumlah akar 2, saluran
akar 2 dengan orifis
terletak dibawah cusp
bukal dan lingual
Bentuk kidney bean atau
ribbon-shaped
Terdapat mesial concavity
Outline form ovoid arah
fasiolingual, di tengah
mahkota; jika saluran
akar 3 outline form
triangular dengan dasar
di fasial dan apeks di
lingual

4) Molar RA
M1 dan M2 mempunyai
akses outline form yang
hampir sama
Triangular atau rhomboid
pada mesial gigi
Orifis :
Mesiobukal (MB1) : sedikit
distal dari mesiobuccal cusp tip
Distobukal (DB) : distal dan
sedikit lingual dari MB1, satu
garis dengan buccal groove
Mesiolingual (ML) : sedikit
distal ke mesiolingual cusp tip
Mesiobukal tambahan (MB2) :
1-3 mm lingual dari MB1,
mesial dari gari yang ditarik
dari MB1 dan ML

Pada M2 jarak ketiga akar berdekatan, bahkan fusi,


bentuk lebih pendek dari M1
Orifis (MB, DB, P)

Berbentuk segitiga datar, kadang membentuk straight line


MB lebih ke bukal dan mesial
DB mencapai titik tengah antara MB dan P
P terletak di aspek paling palatal pada akar

Pada M3, gigi dapat di preparasi


akses kavitas apabila gigi M1 dan M2
tidak ada, jika ruang cukup dan OH
baik
Bentuk akses kavitas dapat oval
maupun triangular
Orifis DB, MB, dan P terletak pada
satu garis lurus

5) Insisif RB
Lebar fasiolingual > mesiodistal
Saluran akar 1, bentuk ovoid atau ribbon
shaped
Saluran akar 2, saluran fasial akan lebih udah
ditemukan dan lebih lurus daripada lingual,
saluran lingual tertutupi lingual shelf
Mesiodistal concavity
Preparasi dimulai dengan initial penetration
ke enamel tegak lurus dengan permukaan
lingual hingga kedalaman 2-3mm; bur di reorientasi sesuai sumbu panjang gigi
Pada I lateral terdapat dentin shelf yang bisa
dihilangkan menggunakan Gates-glidden drill
Modifikasi akses bisa dilakukan dengan
pendekatan fasial menyediakan penglihatan
yang baik ketika gigi crowding atau saluran
menyusut di bawah CEJ

6) Kaninus RB
Mahkota kaninus lebih
ramping dan lebar ke
mesiodistal
Jumlah akar 1 atau 2, lebar
dalam arah fasiolingual,
saluran akar 1 atau 2
Outline form ovoid, ada
1/3 mahkota
Jika atrisi, akses akan lebih
ke insisal; pada kondisi
yang parah dapat
mengambil bagian incisal
edge

7) Premolar RB
Akar bisa berjumlah 1-3 dan
saluran terbagi di bagian akar
Pada P1, pada mahkota
terdapat buccal cusp yang
jelas dan vestigial lingual
cusp; terdapat konstriksi
lingual, akses ovoid berada
pada central groove buccal
Pada P2, pada mahkota
terdapat buccal cusp dan
lingual cusp yang jelas;
outline form ovoid terletak
ditengah

8) Molar RB
M1
2 saluran akar pada akar
mesial
1 saluran akar pada akar distal
(30-35% 2 saluran)
Akar berbentuk kidney bean
dengan concavity pada furkasi
Orifis :
MB terletak sedikit distal dari
mesiobuccal cusp tip
ML terletak pada area central
groove, lebih distal dibanding MB
D terletak pada intersection
buccal, lingual, central groove
*DB terletak pada bukal D dan
agak mesial

M2 dan M3
Biasanya
terdapat 3
saluran dengan
bentuk
trapezoidal atau
persegi panjang
dan terletak
pada mesiobukal
mahkota

Preparation Error
Preparasi tidak adekuat
Pembuangan struktur gigi yang
berlebih sehingga melemahkan gigi

Preparasi Akses Kavitas pada


Keadaan Tertentu
1) Gigi dengan minimal atau tanpa mahkota
klinis
Operator kehilangan petunjuk sudut penetrasi
pada anatomi koronal
Operator perlu memahami angulasi akar pada
gambaran radiografis gigi dan memeriksa bagian
servikal mahkotanya dengan sonde
Preparasi dimulai tanpa menggunakan dental dam
Lakukan palpasi pada gingiva untuk menentukan
angulasi akar, setelah saluran akar teridentifikasi
baru gunakan dental dam

2) Gigi dengan restorasi


Restorasi harus dihilangkan; periksa karies rekuran dan fraktur
pembuangan ini akan memberikan direct access pada saluran akar
3) Gigi dengan saluran terkalsifikasi
Menentukan lokasi akar : gunakan kaca pembesar dengan
transiluminasi periksa perubahan warna dan bentuk kamar pulpa
Orifis dicari setelah mempreparasi kamar pulpa ( dibersihkan dan dan
dikeringkan dasarnya dengan 95% ethanol)
Dasar kamar pulpa lebih gelap daripada dinding pulpa,
developmental groove yang menghubungkan antar orifis warnanya
lebih terang dari warna dari kamar pulpa
Cara lain : pewarnaan 1% methylene blue dye, champagne bubble
NaOCl, canal bleeding points
Pada kalsifikasi parah; dentin dihilangkan hingga akar menggunakan
ultrasonic tips yang panjang dan tipis
Gunakan k-files dengan chelating agent dengan short up&down
movement hingga saluran membesar kemudian gerakkan secara
lateral untuk menghindari furkasi

4) Gigi berjejal
Preparasi dari bukal
5) Gigi yang
mengalami rotasi
Pemeriksaan
radiografis untuk
menentukan
hubungan
anatomi mahkota
dan akar

RESTORASI ONLAY

Initial Preparation
1) Reduksi oklusal
Mengurangi cusp dengan tujuan
untuk membuka akses dan
visibilitas dan dapat mengetahui
tinggi mahkota yang tersisa serta
derajat kecembungan oklusal yang
diperlukan untuk retensi dengan bur
karbid nomor 271

Step :
Mengambil bagian oklusal dari central groove sebanyak
2mm, sejajar sumbu panjang gigi.
Lebarkan ke arah fasial-lingual namun tidak melebihi 2/3
jarak dari central groove hingga puncak cusp
Buat depth cuts sedalam 1,5 mm pada permukaan oklusal
di triangular ridge dan regio groove fasial-lingual
mencegah thin spot pada restorasi akhir
Bila cusp sudah berada pada posisi infraoklusi lakukan
reduksi sedikit
Untuk gigi molar dan premolar kedua, inklinasi mahkota
gigi mengarah ke lingual, sehingga preparasi mengikuti
kemiringan 5-100 ke lingual untuk memberi strength pada
cusp lingual

2) Step Oklusal
Setelah reduksi oklusal, akan menghasilkan oklusal
step sedalam 0,5 mm pada central groove antara cusp
yang telah dikurangi dengan alas pulpa
Pastikan kedalaman pulpa tetap 0,5 mm dari step
perluas ke mesial dan distal untuk mengekspos DEJ
proksimal
Bahan restoratif yang lebih dalam dari 0,5 mm tidak
dihilangkan
Perluas ke fasiolingual

3) Proximal box
Masih menggunakan bur karbid
nomor 271
Paralel dengan sumbu panjang gigi
Pelebaran jarak dengan gigi
sebelahnya sebesar 0,2-0,5 mm
untuk clearance

Final Preparation
1) Membuang karies dentin infeksius,
membuang sisa material restorasi
dan perlindungan pulpa
Jika step oklusal dan proksimal telah
diperluas bahan restoratif
sebelumnya akan terlihat
dihilangkan

2) Preparasi bevel dan flare


Aplikasikan semen base pada preparasi
sebagai perlindungan pulpa apabila
dibutuhkan
Gunakan slender, flame-shaped, fine-grit
diamond bur untuk membuat counter
bevel pada cusp yang telah di reduksi,
membentuk gingival bevel, membuat flare
sekunder pada dinding fasial dan lingual
proximal box

Step :
Masukkan gingival retraction cord selama beberapa
menit agar berpengaruh terhadap jaringan gingiva
Gunakan instrumen diamond untuk preparasi counter
bevel pada margin fasial dan lingual cusp yang telah
dikurangi, ketebalan bevel seragam, 300 marginal
metal
Pada P dan M1 RA tanpa counter bevel blunting
dan smoothing margin enamel dengan fine grit sand
paper disk atau flame shaped
Setelah bevel dan flaring, bagian tajan counter bevel
dan flare sekunder ditumpulkan

Modifikasi Preparasi Onlay


kelas II
1) Perluasan groove facial dan lingual
) Fissure permukaan facial (M RB)
atau fissure permukaan lingual (M
RA) termasuk dalam outline
) Perluasan ini menambah retensi
walaupun groove tidak terlibat

2)Inclusion of portion of the facial and lingual smooth


surface affected by caries, fractured case, and other injury
Untuk inklusi ringan-sedang pada permukaan halus fasial
dan lingual M RB dengan fraktur cusp mesiolingual
Step:
Potong shoulder yang tegak lurus gaya oklusal yaitu dengan
memperluas gingival proksimal dengan bur 271
Jika mahkota terlalu pendek gunakan bur 169
Beri bevel pada linguogingival dan lingual margin dengan flame
shaped, fine grit diamond untuk membentuk sudut 30 pada
margin gingiva dan 40 metal lingual margin
Perluas mesiofasial skirt atau facial groove untuk meningkatkan
retensi dan resistensi

3) Peningkatan bentuk resistensi dan retensi


Preparasi dengan taper minimal (sekitar 20) pada dinding vertical preparasi
Menambah retensi di groove proksimal
Perluasan preparasi ke groove fasial atau lingual dengan bentukan skirt &
collar

a) Preparasi skirt
Perluasan tipis pada margin proksimal fasial/lingual logam cor
onlay, dari flare primer
Kekurangan : tidak estetik
Indikasi :
Preparasi kelas II onlay dengan dinding lingual hilang sebagian atau
seluruhnya
Dinding fasial tidak retentif
Dinding fasial dan lingual box tidak cukup, skirt pada margin fasial dan
lingual
Ketika dibutuhkan kontak dan kontur yang elbih dari biasanya
Splinting gigi posterior dengan onlay

b) Preparasi collar
Indikasi :
Meningkatkan retensi, resistensi untuk preparasi gigi yang
lemah untuk MOD onlay capping seluruh cusp fasial/lingual
Menurunkan tampilan logam, pada P RA dan M tidak
dipreparasi dengan collar
Preparasi shoulder dengan kedalaman 0,8mm sekitar
lingual/fasial untuk menyediakan tempat bagi collar dengan
tinggi 2-3mm oklusogingiva

Untuk menciptakan ketebalan yang seragam,


preparasi 1mm oklusal dari pengurangan mengikuti
kontur asli

c) Preparasi slot
Meningkatkan retensi
Bentuk lebih baik untuk melindunngi
struktur gigi dan kekuatan mahkota;
perluasan garis outline marginal
sedikit
Menggunakan bur no. 169

4) Modifikasi untuk estetik pada P dan


M1 RA
Lakukan pengurangan oklusal padan
cusp fasial P RA dan mesiobuccal
cusp M1 dengan ketebalan 1 mm
Margin mesiofasial diperluas secara
minimal, tidak ada flare sekunder,
dinding dan margin dibentuk dengan
chisel/hatchet enamel
Final smoothing

5) Gigi dengan perawatan endodontik


Sebelum dipreparasi ruang pulpa harus
diekskavasi ke alas ruang dan saluran (1-2mm)
letakkan amalgam atau komposit untuk onlay
firm base
6) Restorasi dataran oklusal pada molar yang
miring
Onlay dataran oklusal M yang miring ke mesial
Perluas margin mesiofasial dan mesiolingual untuk
membantu rekontur permukaan mesial

Teknik restoratif untuk restorasi


logam cor
1) Interocclusal records
) Kontak oklusal MI (max.
Intercuspation), bagian lateral, dan
gerakan protrusi harus dievaluasi
) Canine guidance cukup baik MI
record dengan bite registration
paste; membuat full cast
impression di okludator
Material :
) Silikon/polyether impression
menggunakan gauze brie frame
) Alginat menggunakan stock tray full
arch cast
Step :
) Aplikasi bahan setebal 2mm pada
kedua sisi frame gigit hingga MI
) Aplikasi alginat pada tray cetak

2) Restorasi sementara
Syarat
Tidak mengiritasi, melindungi gigi dari trauma
Harus melindungi gigi dan kesehatan jaringan
periodontal
Mempertahankan posisi preparasi gigi
tetangga dan gigi lawan
Estetik, fonetik, dan fungsi mastikasi
Kekuatan cukup dan retensi untuk menahan
gigi lawan

a) Teknik indirect
) Lakukan pencetakan coran preoperatif isi gips
coran postoperatif
) Lepaskan coran, tandai margin perparasi trimming
) Oleskan release agent
) Buat campuran tooth coloredtemporary material dan
aliran pada cetakan pre operatif, jika cocok, bungkus
coran dan cetakan positif dengan rubber band di air
panas
) Jika bahan restoratif sementara berlebih pada margin
lingual dan fasial, potong dengan bor 271
) Trial fit restorasi sementara pada gigi

b) Teknik direct
Block out daerah yang undercut
Gunakan bahan elastis agar mudah
membuang undercut dan mencegah
distorsi permanen
Kontur

3) Final Impression
Syarat :
Elastik setelah ditempatkan dalam mulut
Kekuatan yang cukup untuk mencegah oatah ketika dicabut
Mempunyai dimensi, akurasi, stabilisasi, dan detail yang baik
Memenuhi persyaratan klinisbebas dari racun dan bahan yang mengiritasi
Dapat disinfeksi tanpa distorsi

Lakukan retraksi jaringan unutk memperluas sulkus gingiva


Material yang paling sering digunakan adalah polyvinyl siloxane
Step
Pemilihan tray
Teknik pencetakan : automix polyvinyl siloxane dispense; heavy body/light
body; cetak dengan menempelkan tray pada gigi; lepas cetakan, inspeksi

4) Working cast and dies


Mengisi final impression
Lapisi sekitar cetakan menggunakan lilin
High strength die stone mix isi die sampai 1520mm occlusogingival
Setelah mengeras kemudian lepaskan dan evaluasi

Completing the working cast


Trim dasar dari die segmen menjadi dasar,
paralel terhadap permukaan gigi
Dies : 15mm occlusogingival

Tempatkan pin
dowel di setiap ggi
yang dipreparasi
Model harus
kering saat
sementing pin
Kelebihan pin
dowel dibersihkan,
pastikan pin dowel
paralel satu sama
lain

5) Wax pattern
a)Pembentukan pola lilin dasar
Lumasi die dengan minyak, tambahkan cairan lilin
dengan teknik flow and press, lakukan penekanan
dengan jari untuk mencegah shrinkage dan
meningkatkan adaptasi
b) Pembentukan kontur dan kontak proksimal
Kontur dan kontak proksimal telah terbentuk pada pola lilin
dasar; relasi kontak roksimal yang normal ialah permukaan
curved saling bersentuhan
Jika kontak proksimal ada yang bocor, gigi akan drifting
proksimal, shifting occlusion, impaksi makanan, jar.
Pendukung rusak

c)Pembentukan permukaan oklusal


Menambah lilin, mengurangi/memotong,
menambah, dst
Untuk mendapatkan posisi cusp fasiolingual, bagi
lebar fasiolingual gigi menjadi empat bagian
Buat inlay berbentuk kerucut kecil untuk
membentuk ujung inlay
Beri lilin pada aspek dalam dan luar setiap cusp
setiap dengan relasi gigi lawan mesial slopes
Setelah terbentuk semua cusp, beri lilin area
marginal ridges

d) Tahap akhir pola lilin


Harus adaptasi antara lilin dengan margin, tidak
kosng, tidak terlipat dan tidak ada kesalahan lain
Untuk membentuk close adaptation pada die dan
mengimbagi pengerutan ketika dingin, tekan
dengan jari pada seluruh permukaaan selama 4
detik
Tambahkan lilin selama remelting untuk
melebihkan kontur dan perpanjangan ada margin
Lilin pada margin di kontur kembali
Gsok dengan kapas agar halus

e) Initially withdrawing and reseating


the wax pattern
Lilin dapat dilepas dengan
memegang die dan pola secara
bersamaan, kemudian dilepas
dengan hati-hati
Periksa; kerutan dan lubang

6) Spruing, investing, and casting


7) Seating, adjusting, and polishing the casting
Periksa permukaan eksternal dan internal; voids dan blebs
Coba terlebih dahulu sebelum sprue dipotong
Potomg sprue menggunakan separating disc, tinggalkan
sedikit pada casting
Poles dengan burnisher bundar, jangan sampai
overburnish
Hilangkan sisa metal menggunakan batu roda
Buat groove dengan bur bundar kecil
Kilapkan

8) Trying in casting
a) Preparasi mulut
Gunakan anestesi
b) Seating the casting and adjusting proximal contact
Jangan memaksakan casting apabila tidak pas
Cek dengan dental floss pada daerah kontur
Cek oklusi dengan separating disc yang digigitkan

c) Improving marginal adaptation


Dengan burnisher bundar atau beaver tail, tingkatkan adaptasi marginal
dengan gerakan paralel terhadap margin
Gunakan discoid pada margin yang tidak terjangkau dengan burnsher bundar
Rapikan dengan bur batu kecil dengan raha dari logam ke ggigi
Poles dengan karet poles

d) Removing the casting


Gunakan thorat screen
Lepaskan casting dengan menggunakan black spoon

9) Cementation
Pemilihan semen yang sesuai
Gigi diisolasi dari saliva
Keringkan dinding preparasi degan semprotan udara
Aduk semen sesuai petunjuk pabrik
Aplikasikan pada sisi preparasi casting
Letakkan casting dengan tangan/operative pliers
Burnish seluruh permukaan dengan burnisher bundar
Letakkan burlew disc diatas casting, instruksikan passien
untuk menggigit selama beberapa detik
Bersihkan kelebihan semen
Biarkan semen setting
Setelah setting bersihkan dengan sonde dan semprotkan air

Anda mungkin juga menyukai