Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
ANATOMI SALURAN AKAR
2. Type II : dua saluran yang terpisah dari kamar pulpa dan bersatu di apex
3. Type III : satu saluran dari kamar pulpa dan terbagi menjadi dua di badan akar
4. Type IV: dua saluran terpisah, saluran jelas meluas dari kamar pulpa sampai
ke apex
5. Type V: satu saluran dari kamar pulpa terbagi menjadi dua di apex, saluran
6. Type VI: dua saluran dari kamar pulpa , bersatu di badan akar dan terbagi dua
kembali di apex
7. Type VII: satu saluran dari kamar pulpa, terbagi dan bersatu kembali di badan
akar dan akhirnya terbagi kembali menjadi dua saluran yang jelas di apex
8. Type VIII: tiga saluran terpisah yang jelas meluas dari kamar pulpa ke apex
1
2. Dua saluran di apex : type IV, V, VI, VII
Akses adalah fase pertama dan bisa dibilang paling penting dari perawatan
non-bedah saluran akar. Persiapan akses yang dirancang dengan baik penting untuk
hasil endodontik yang baik. Tanpa akses yang memadai, instrumen dan bahan
menjadi sulit untuk menangani dengan benar dalam sistem saluran akar yang sangat
7. Untuk membuat tepi restorasi agar meminimalisisr kebocoran tepi pada gigi
yang direstorasi
2
GUIDELINES/ PETUNJUK ACCESS OPENING
Posisi dari kamar pulpa harus diperhatikan. Cara paling efektif yaitu dengan
melakukan palpasi sepanjang attach gingiva untuk mengetahui arah dan lokasi
a. Law of centrality
Dasar kamar pulpa terletak di tengah gigi dengan tinggi setinggi CEJ
b. Law of Concentricity
Intinya, anatomi eksentrik akar gigi akan sama dengan anatomi kamar
pulpa internal
c. Law of CEJ
Jarak Mahkota klinis bagian luar ke dinding kamar pulpa akan sama di
3
Orifis saluran akar akan ekuidistan (memiliki jarak yang sama) dengan
Orifis saluran akar terletak di garis tegak lurus pada garis mesiodistal
ke tengah dasar kamar pulpa (Vertikal). Hukum ini tidak berlaku pada
M RA
Dasar kamar pulpa akan memilki warna yang lebih gelap daripada
dinding pulpa
wall junction)
Orifis dari saluran akar akan terlatak pada titik akhir dari garis fusi
4
Sebanyak 95% gigi mengikuti hukum ini. 5% dari M2 dan M3 tidak
Fungsinya yaitu
c. Mempermudah debridement
pulpa
Fungsi
5
b. Mencegah irigasi bocor dari rubber dam
Hal ini untuk menambah resistensi dari gigi dan mencegah gigi mengalami
fraktur.
instrument
Instrumen akan sulit masuk pada sudut lancip saluran akar. Hal ini mencegah
Cara yang paling tepat adalah mencabut dental dam terlebih dahulu. Lakukan
access opening hanya hingga tanduk pulpa (tidak mencapai kamar pulpa).
6
Setelah itu barulah taruh kembali rubber dam sebelum kamar pulpa
dipenetrasi
Caranya dengan
apex gigi
10. Tapering dari dinding dan evaluasi ruangan secara adekuat untuk
Access Cavity yang adekuat yaitu luas di oklusal dan mengecil ke apical.
Sebaiknya material filling mengisi 3.5 mm untuk coronal seal. Tutup orifis
dan leakage.
7
FASE MEKANIK PADA ACCESS CAVITY PREPARATION
Armamentarium
2. Handpieces
3. Bur
4. Endodontic explorer
5. Endodontic spoon
Preparasi access cavity tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya alat
pembesar dan alat penerangan yang adekuat. Setidaknya dokter gigi membutuhkan
8
Gambar. Surgical loupes
9
Handpieces
dokter gigi. Ketika dokter gigi sudah berpengalaman dan memiliki reflex taktil yang
baik, maka preparasi access opening ini dilakukan menggunakan handpieces high
speed. Sedangkan ketika dokter gigi belum berpengalaman dan memiliki reflex taktil
yang kurang, sebaiknya digunakan handpieces low speed. Untuk preparasi access
opening yang melibatkan kalsifikasi pulpa dan resesi kamar pulpa, dapat
menggunakan handpiece low speed walaupun pada dokter gigi yang berpengalaman.
Bur
Berbagai macam bur telah dibuat untuk membantu dokter gigi dalam
Kegunaan bur ini adalah untuk preparasi access cavities, membuang karies,
membuat bentuk outline eksternal awal, penetrasi ke dalam kamar pulpa, dan
B. Fissure Carbide Bur dan Diamond Bur (dengan rounded cutting end)
10
Beberapa dokter gigi menggunakan Fissure carbide bur untuk penetrasi ke
dalam kamar pulpa dan menghilangkan atap pulpa. Bur ini dapat juga digunakan
untuk perluasan axial wall pada preparasi access cavity. Tetapi jika digunakan oleh
dokter gigi yg kurang pengalaman dapat menyebabkan error (akhiran bur ini dapat
C. Fissure carbide and Diamond carbide burs (dengan non cutting ends)
Bur ini digunakan sama seperti poin B, tetapi pada akhirannya tidak memiliki
round end, sehingga lebih aman dan kemungkinan untuk terjadi kegagalan sedikit.
- Level off cusp tips dan incisal edges digunakan sebagai poin referensi
11
D. Round Diamond Burs (#2 dan #4)
Bur ini digunakan ketika access opening dilakukan pada gigi dengan restorasi
porselen atau ceramometal. Hal ini disebabkan karena diamond burs kurang traumatis
terhadap porselen dan tidak menyebabkan pecah atau fraktur. Pada saat preparasi
dokter gigi harus selalu menggunakan water spray untuk mengontrol heat up
porselen. Ketika porselen telah tertembus, ganti bur dengan bur carbide untuk
12
E. Transmetal Bur
Bur ini digunakan ketika gigi yang akan kita preparasi access opening
memiliki restorasi seperti amalgam, metal cast, atau metal copings of porcelain fused
to metal crowns.
Bur ini digunakan jika kamar pulpa resesi dan orifis terkalsifikasi, sehingga
kita dapat mengidentifikasi letak orifis kanal. Bur ini membuat dokter gigi dapat
13
G. Gates-Glidden Burs dan #12 Tapered Rotary Endo Files
Bur ini digunakan untuk memperbesar orifis sehingga dapat menyatu dengan
axial wall. Hal ini dilakukan agar instrumen intracanal selama proses shaping dan
cleaning dapat masuk dengan mudah. Dalam penggunaan bur ini harus berhati-hati,
jangan membuang terlalu banyak dentin di sisi furkasi root canal karena dapat
Gambar
angulasi kanal
14
B. Endodontic Explorer JW-17
Alat ini kegunaannya sama dengan Endodontic Explorer DG-16 tetapi alat ini
lebih tipis dan lebih rigid sehingga dapat digunakan untuk identifikasi kanal yang
terkalsifikasi.
C. Endodontic Spoon
Alat ini digunakan untuk menghilangkan pulpa koronal dan dentin yang
terekena karies
15
D. #17 Operative Explorer
Alat ini digunakan untuk mendeteksi atap kamar pulpa yang tersisa, terutama
Alat ini menyediakan pandangan dan aksesibilitas yang luas untuk dokter gigi
akses pengelihatannya terhambat. Ultrasonic tips lebih kecil dibandingkan dengan bur
bundar konvensional. Selain itu ultrasonic tips dilapisi dengan bahan abrasive
sehingga dapat menghilangkan dentin dan kalsifikasi ketika eksploring orifis kanal.
16
PREPARASI AKSES KAVITAS ATAU AKSES OPENING
utuh, dokter gigi harus memulainya dari tengah tengah dari permukaan lingual
mahkota. Outline form dibuat sama dengan bentuk geometris yang ideal
sesuai dengan gigi tersebut, dan ukurannya ½ sampai 1/3 dari ukuran akhir
17
3. Penetrasi ke Atap Kamar Pulpa
biasanya terasa efek drop-in. Seorang dokter gigi harus mengukur jarak dari
ujung insisal sampai atap kamar pulpa melalui radiograi yg akurat dan
membatasi penetrasi sesuai jarak ini. Jika efek drop-in tidak terasa, harus
ataupun perforasi.
Saat sudah memasuki kamar pulpa, sisa atap kamar pulpa dihilangkan
dengan cara menggunakan ujung bur bundar pada batas ujung dentin dengan
18
tekanan intermitten. Karena setiap gigi mempunyai anatomi kamar pula yang
Completion of removal of the pulp chamber roof : bur bundar digunakan pada darah tanduk pulpa, a
round carbide bur is used to engage the pulp horn, cutting on a lingual withdrawal stroke
Pada kasus gigi vital, dapat terjadi pendarahan pada jaringan pulpa. Jika hal ini
terjadi, pulpa coronal harus diamputasi pada level orifis dengan endodontic spoon
atau dengan bur budar dan kamar pulpa diirigasi dengan sodium hypochlorite. Jika
pendarahn sudah dapat dikontrol, sehingga access dapat terlihat dengan baik, seluruh
atap kamar pulpa, termasuk tanduk pulpa, harus dihilangkan dan seluruh dinding
19
menggunakan endodontic explorer. Instrumen ini bagi endodontis seperti
menentukan sudut kanal untuk akses masuk dan arah masuk instrument endodontik
20
Orofis saluran akar dicari menggunakan explorer untuk menentukan akses masuk dan arah masuk
instrument endodontic
adalah lapisan dari dentin yang meluas dari cingulum ke 2 mm apical orifis.
membantu kontak langsung files dengan dinding saluran agar dapat dibentuk
21
Lingual shoulder dapat dihilangkan dengan bur diamond tapered atau dengan bur
inklinasi ke lingual saat putaran untuk membentuk lingual shoulder. Operator harus
berhati-hati ketika menggunakan bur ini untuk mencegah terbentuknya bevel pada
Terbentuknya incisal bevel pada permukaan lingual pada gigi anterior rahang atas dapat menyebabkan
Operator dapat menaikkan ukuran bur sesuai dengan ukuran saluran, dan mengulangi
membentuk dinding lingual sampai lingual shoulder pada dentin hllang seluruhnya.
Saat proses ini dilakukan, orifis harus diberi flare sehingga berdampingan dengan
seluruh dinding dari access preparation. Langkah ini juga dapat dilakukan dengan bur
22
7. Penentuan akses Garis Lurus
klinisi harus menentukan apakah akses garis lurus telah dicapai. Idealnya, file
kanal dengan tidak berbelok (defleksi). belokan yang tidak perlu dari file
bawah tekanan yang lebih dibandingkan instrumen yang tidak berbelok dan
(Gambar 7-45).
Gambar 7-45 patahnya instrument endodontic sebagai akibat dari preparasi akses
underextended
kritis dari kanal dan karena itu tidak bisa membentuk dan membersihsihkan
kanal secara efektif. Upaya untuk membentuk dan membersihkan tanpa akses
23
garis lurus sering menyebabkan kesalahan prosedural seperti ledging,
Gambar 7-46 Preparasi akses kurang memadai. Shoulder lingual tidak dihilangkan, dan
ekstensi insisal tidak lengkap. File sudah mulai membelok dari kanal di daerah apikal,
menciptakan ledge.
apikal, terjadi ketika file berlebihan mengangkut dinding luar foramen apikal.
24
P Carrotte
British Dental Journal 197, 603 - 613 (2004) Published online: 27 November 2004
doi:10.1038/sj.bdj.4811823
Gambar. a) Dentine debris and pulp remnants packed into the apical part of the canal resulting
in loss of working length. This may be avoided by recapitulation with fine files and copious
irrigation. b) Ledging due either to not precurving the instrument, or forcing it into the canal.
c) Apical zip caused by rotating the file excessively. d) Perforation due either to persistent
filing with too large an instrument, or continual zipping. Note the narrower part of the canal
in c) and d) is termed an elbow. This makes obturation of the root canal very difficult in the
widened apical area. e) Strip perforation caused by overpreparing and straightening the
curved canal.
terbesar yang cocok secara pasif ke foramen apikal atau titik kelengkungan
dan ditarik ketika dokter " merasa " untuk kanal menyangkut atau membelok
25
(defleksi) . Jika defleksi terdeteksi , dokter harus mengevaluasi kembali
edge dari persiapan akses . Penghilangan yang tidak memadai dari shoulder
lingual menyebabkan file untuk membelok pada arah fasial , dan seorang
dokter berpengalaman dapat mengulur tepi insisal dari persiapan akses dalam
Gambar 7-47 A, birai lingual dentin tetap, membelokkan file ke arah dinding labial.
Akibatnya, bagian-bagian dari dinding saluran lingual tidak akan dibentuk dan dibersihkan.
menyangkut di tepi insisal , rongga akses harus diperpanjang lebih jauh secara
incisal sampai file tidak berbelok . Posisi akhir dari dinding insisal rongga
26
8. Inspeksi visual dari akses kaviti
dapat dilakukan selama setiap tahap persiapan, hal itu harus selalu dilakukan
pada tahap ini. Dinding aksial di persimpangan dengan lubang (orifis) harus
Gambar 7-14 Sebuah lubang oval harus dieksplorasi dengan instrumen kecil apikal
melengkung. Klinisi harus menempatkan ujung file dalam lubang dengan ujung melengkung
ke sisi bukal ketika mencoba untuk menemukan kanal bukal. Tip file yang melengkung
dan menghaluskan margin cavosurface. margin kasar atau tidak teratur dapat
sementara. Margin restoratif yang tepat sangat penting karena gigi anterior
27
mungkin tidak memerlukan mahkota sebagai restorasi akhir. margin
menyelesaikan margin akses gigi anterior rahang atas adalah bahwa pada
fungsional. Incisal edge dari gigi anterior mandibula berada di atas permukaan
lingual gigi rahang atas selama gerakan rahang excursive. Oleh karena itu
margin restoratif gigi anterior rahang atas harus dibuat untuk menerima bahan
restorasi pada marjin dalam jumlah besar. Marjin pertemuan yang lancip
mempunyai indikasi yang lebih besar daripada marjin yang dibevel, yang
menghasilkan tepi komposit tipis yang bisa patah akibat beban fungsional
28
TOOTH MORPHOLOGY AND ACCESS CAVITY PREPARATION
Outline Sistem saluran akar gigi insisivus sentralis rahang atas mencerminkan
garis permukaan eksternal. Sebuah gigi insisivus sentralis yang baru erupsi memiliki
tiga tanduk pulp, dan ruang pulpa lebih lebar mesiodistal dari pada buccolinguallnya.
Lingual shoulder biasanya terlihat, dan harus dihilangkan untuk mendapatkan akses
ke dinding lingual dari saluran akar. Lingual shoulder mencegah akses langsung ke
saluran akar dan mengalihkan daerah file labially yang sering mengakibatkan birai
atau perforasi. Pada penampang, saluran akar di CEJ, trigonum pada gigi muda dan
oval pada gigi yang lebih tua. Ini secara bertahap menjadi bulat saat mendekati
Bentuk ouline akses eksternal untuk gigi insisivus sentralis rahang atas adalah
segitiga bulat dengan dasar ke arah aspek insisal. Lebar dasar segitiga ditentukan oleh
jarak antara mesial dan tanduk pulpa distal. Dinding eksternal mesial dan distal harus
lubang saluran akar. Jika lingual shoulder telah dihilangkan dengan benar, seluruh
lubang harus dilihat melalui pembukaan akses. Dinding internal insisal harus
29
Bentuk outline rongga akses berubah ke bentuk yang lebih oval sebagai gigi
dewasa dan tanduk pulpa surut karena mesial dan tanduk pulpa distal kurang
menonjol.
Figure 7-78 Access cavity for a maxillary central incisor as viewed through the
Outline Ruang pulpa untuk insisivus lateral rahang atas mirip dengan yang
ada pada rahang atas central. Namun, lebih kecil, dan dua atau tidak ada tanduk
pulpa. Gigi ini lebih lebar di mesiodistal daripada buccolingually. Penampang di CEJ
30
menunjukkan ruang pulpa berpusat di root, dan bentuknya mungkin segitiga, oval,
atau bulat. Klinisi harus mengetahui anatomi ruang pulpa sebelum memulai rongga
akses. Dari CEJ kanal pulpa menjadi bulat penampang di midroot dan daerah apikal.
Lingual shoulder dentin harus dihilangkan sebelum instrumen dapat digunakan untuk
mengeksplorasi kanal. Biasanya hanya satu saluran akar hadir, tapi dua dan tiga kanal
juga bisa.
Bentuk outline akses eksternal untuk insisivus lateral rahang atas mungkin
segitiga bulat atau oval, tergantung pada keunggulan tanduk pulpa mesial dan distal.
Ketika tanduk yang menonjol, bentuk bulat segitiga dikompresi mesiodistal relatif
terhadap gigi insisivus sentralis, menghasilkan segitiga lebih ramping. Bentuk garis
biasanya oval jika tanduk pulpa mesial dan distal tidak menonjol. Semua aspek-aspek
lain dari persiapan akses sama dengan yang untuk gigi insisivus sentralis.
Figure 7-82 Root curvature (most common to least common): distal, straight
31
Figure 7-83 Access cavity for a maxillary lateral incisor as viewed through the
transillumination.
Sistem saluran akar dari cainus rahang mirip dalam banyak hal dengan yang
ada pada gigi incisiv rahang atas . Perbedaan utama adalah bahwa hal itu lebih luas
tanduk pulpa . Itu menunjuk tepi insisal terkecil sesuai dengan titik puncak tunggal .
Ruang pulpa garis di CEJ bentuknya oval . Ada lingual shoulder yang dapat
mencegah pembentukan dan pembersihan saluran akar dalam dimensi lingual. Dari
titik ini , saluran akar tetap oval sampai mendekati sepertiga apikal akar , di mana ia
menjadi terbatas . Karena bentuk oval ini , klinisi harus berhati-hati untuk berkas
benar . Tulang bukal caninus tipis di atas eminensia sering disintegrasi dan
fenestration. Penentuan akurat dari panjang sangat penting . Efek lain dari
fenestration ini adalah, sensitivitas tekanan apikal tetap sedikit yang kadang-kadang
32
terjadi setelah terapi saluran akar. Sensitivitas ini terbaik dapat dikoreksi dengan
Bentuk outline akses eksternal, oval atau slot yang berbentuk karena tidak ada
mesial atau tanduk pulpa distal. Lebar mesiodistal dari slot ditentukan oleh lebar
mesiodistal dari ruang pulpa. Dimensi incisogingival ditentukan oleh faktor akses
sampai 3 mm dari tepi insisal untuk memungkinkan akses garis lurus. Dinding insisal
untuk bahan restoratif, karena gigi ini bertentangan dalam oklusal guidence dan
fungsi.
Figure 7-86 Root curvature (most common to least common): distal, straight, labial.
33
Figure 7-87 Access cavity for a maxillary canine as viewed through the DOM.
Sistem saluran akar dan rongga akses untuk dua gigi incisiv rahang bawah
sangat mirip maka dibahas bersama-sama. Seperti dengan gigi incisiv rahang atas ,
shoulder menutupi lubang ke kanal kedua, jika ada, langsung ditemukan segera di
bawahnya. Berbeda dengan gigi outline rahang atas, outline pulp gigi incisiv rahang
bawah daerah labiolingually lebih luas. Pada CEJ outline pulp oval. Pada midroot
garis kanal masih oval, tapi kanal lebih terbatas dan sempit di labiolingually .
Kebanyakan gigi incisiv rahang bawah memiliki akar tunggal, dengan radiografi
tampak kanal sempit panjang. Namun, itu adalah sebuah kanal yang sangat luas
labiolingually . Seringkali sebuah jembatan dentin hadir dalam ruang pulpa yang
membagi akar menjadi dua kanal. Dua kanal biasanya bergabung dan keluar melalui
34
foramen apikal tunggal, tetapi mereka mungkin bertahan sebagai dua kanal yang
terpisah . Kadang-kadang satu cabang saluran menjadi dua kanal, yang kemudian
rongga akses paling sulit. Bentuk garis eksternal mungkin segitiga atau oval ,
tergantung pada keunggulan tanduk pulpa mesial dan distal. Bila bentuknya adalah
segitiga, basis insisal pendek dan kaki mesial dan distal panjang incisogingivally ,
shoulder sangat penting , karena gigi ini sering memiliki dua kanal yang berorientasi
buccolingually , dan kanal lingual yang paling sering terlewatkan. Untuk menghindari
kehilangan kanal ini, dokter harus memperpanjang persiapan akses baik ke gingivally
cingulum . Karena permukaan lingual gigi ini tidak terlibat dengan fungsi oklusal.
Figure 7-116 Root curvature (most common to least common): straight, distal, labial.
35
Figure 7-117 Access cavity for the mandibular incisors as viewed
Sistem saluran akar dari caninus mandibula sangat mirip dengan yang ada
pada caninus rahang atas, kecuali akar dan saluran akar garis yang sempit dalam
dimensi mesiodistal, dan caninus mandibula kadang-kadang memiliki dua akar dan
dua saluran akar terletak labially dan lingual. Saluran akar dari kaninus mandibula
adalah mesiodistal sempit tapi buccolingually biasanya sangat luas. Lingual shoulder
harus dihilangkan untuk mendapatkan akses ke dinding lingual dari saluran akar atau
pintu masuk kanal kedua. Dinding lingual hampir slitlike dibandingkan dengan
dinding bukal yang lebih besar, yang membuat kanal untuk shape dan bersih
Akses rongga untuk caninus mandibula adalah oval atau slot. Lebar
mesiodistal sesuai dengan lebar mesiodistal dari ruang pulpa. Perpanjangan insisal
36
bisa mendekati tepi insisal gigi untuk akses garis lurus, dan perluasan gingiva harus
Figure 7-120 Root curvature (most common to least common): straight, distal, labial.
37
Removal of Caries and Permanent Restorations
Pembuangan karies dan restorasi permanen pada gigi posterior mirip seperti
pada gigi anterior. Gigi posterior yang memerlukan preparasi saluran akar khasnya
initial external outline form. Seperti gigi anterior, ruang pulpa pada gigi posterior
posisinya berada di tengah gigi setingkat CEJ. Lokasi awal akses harus ditentukan
untuk gigi yang lengkap. Pada gigi premolar maksila, titik awal akses berada pada
central groove antara puncak cusp. Pada gigi premolar mandibula, mahkotanya
miring ke lingual terhadap akarnya, maka lokasi awal akses harus disesuaikan untuk
lingual setengah jarak lebih ke cusp bukal pada garis penghubung antar cusp. Pada
gigi P2 mandibula, lokasi awal akses inklinasi lingualnya sepertiga jarak lebih ke
cusp bukal pada garis penghubung antar cusp dan pada lingual groove antara lingual
cusp, hal ini dikarenakan gigi P2 memiliki inklinasi ke lingual lebih kecil
38
Untuk menentukan lokasi awal access cavity preparation pada gigi molar,
klinisi harus menetapkan batas mesial dan distal. Evaluasi dengan radiografi bitewing
merupakan metode yang akurat untuk menilai perluasan mesiodistal dari ruang pulpa.
Batas mesial dari molar maksila dan mandibula adalah garis yang menghubungkan
39
puncak cusp mesial. Jarang ruang pulpa ditemukan mesial dari garis khayal ini. Batas
distal inisial yang baik pada gigi molar maksila adalah oblique ridge. Untuk molar
mandibula, batas distal inisialnya adalah garis yang mengubungkan bukal dan lingual
groove. Untuk molar, lokasi awal yang benar yaitu berada pada central groove yang
bur no.2 untuk premolar dan round bur no.4 untuk molar. Tapered fissure bur juga
dapat digunakan. Bur diarahkan tegak lurus terhadap permukaan oklusal, dan bentuk
outline inisial dibentuk ½ atau ¾ ukuran akhirnya. Bentuk pada gigi premolar adalah
oval dan diperlebar ke bukolingual. Bentuk pada gigi molar juga awalnya oval, lalu
40
diperlebar ke bukolingual untuk molar maksila dan ke mesiodistal untuk molar
mandibula. Bentuk outline akhir untuk gigi molar adalah triangular (untuk 3 saluran
akar) atau rhomboid (untuk 4 saluran akar), namun canal orifice yang menunjukkan
posisi ujung dari bentuk ini. Oleh karena itu, hingga lokasi orifice ditemukan, bentuk
Melanjutkan dengan round bur atau tapered fissure bur yang sama, klinisi
mengubah sudut penetrasinya dari tegak lurus terhadap bidang oklusal ke sudut yang
sesuai untuk penetrasi ke atap ruang pulpa. Pada gigi premolar, sudutnya parallel
terhadap sumbu panjang akar pada arah mesiodistal dan bukolingual. Kegagalan
menganalisis sudut penetrasi dapat mengakibatkan terpahat atau perforasi pada akar
karena akar premolar seringkali cenderung miring ke dataran oklusal. Pada gigi
molar, sudut penetrasi harus menuju ke kanal yang terbesar, karena ruang pulpa
biasanya paling besar pada oklusal hingga ke orifice dari kanal tersebut. Namun, pada
molar maksila sudut penetrasinya menuju ke orifice palatal, dan pada molar
Sama seperti gigi anterior, penetrasi dibatasi hanya hingga penetrasi ke atap
dari ruang pulpa. Jika efek drop-in tidak dirasakan pada kedalaman ini, klinisi haris
hati-hati mengevaluasi sudut penetrasinya sebelum di-drill lebih dalam. Pada gigi
posterior dengan akar jamak, klinisi harus berhati-hati terhadap perforasi lateral dan
furkasi.
41
Complete roof removal
Bur bundar, bur fissure, atau bur diamond dan carbide bur digunakan untuk
Masalah yang mungkin ada disebabkan oleh pulpa vital yang mengalami hemoragi.
Tujuan preparasi untuk memberi akses kavitas secara langsung ke orifice, dan
diamond atau caride bur menunjukkan hasil yang baik, ini bisa terlihat pada dasar
pulpa dan dinding axial. Diamond atau carbide bur dapat melewati antara orifice di
sepanjang dinding axialuntuk menghilangkan atap pulpa, taper pada dinding internal,
Pada gigi posterior dengan saluran akar yang banyak, canal orifices memiliki
peranan yang penting dalam menentukan outline form untuk akses kavitas. Idealnya,
42
orifices terletak di ujung final preparasi untuk memfasilitasi proses pembentukan dan
pembersihan. Akses kavitas seharusnya memiliki orifices pada dasar pulpa dan tidak
mouse hole effect. Pada beberapa kasus, orifices harus diposisikan ke dasar pulpa
Removal of the cervical dentin bulges and orifices and coronal flaring
Pada gigi anterior, pundak lingual adalah struktur anatomis yang harus
dihilangkan sebagai hambatan untuk akses straight line. Pada gigi posterior,
hambatan internalnya adalah cervical dentin bulges dan natural canal constriction.
Cervical bulges adalah pinggiran dentin yang seringkali overhang pada gigi posterior,
akses yang membatasi ke saluran akar dan titik focus canal curvatures. Bulges ini
bisa dihilangkan dengan bur diamond dan carbide bur atau Gates-Glidden bur.
Instrumen harus diletakan pada orifice dan di dentin bulge untuk menghilangkan
overhanging.
Setelah hambatan dihilangkan, orifice dan daerah corona dapat diberi flare
lateral dari furkasi. Metode alternative adalah menggunakan bur taper no 10 dan 12
43
Penentuan akses stright-line
Seperti pada gigi anterior, akses stright-line sangat penting untuk keberhasilan
bentuk preparasi. File harus memiliki akses tanpa hambatan ke foramen apikal atau
titik pertama kelengkungan kanal agar dapat membentuk dan membersihkan dengan
baik. Dokter harus menilai semua akses straight line ke kanal ini dan membuat semua
akhir pilihan untuk gigi posterior yang telah menjalani terapi saluran akar adalah
Mayoritas dari gigi premolar pertama maksila memiliki dua buah saluran akar.
Sebuah furcation groove atau developmental depression pada aspek palatal dari akar
bagian bukal merupakan gambaran anatomi lain. Prevalensi dilaporkan antara 62%
44
prosthodontik pada gigi ini. Pada bagian terdalam dari invaginasi, ketebalan dentin
Kamar pulpa dari gigi premolar satu maksila lebih luas ke bukolingual
terlihat adanya tanduk pulpa di bagian bukal dan palatal. Tanduk pulpa di bagian
bukal biasanya lebih besar. Orifice di bagian palatal sedikit lebih besar dibandingkan
dengan di bagian bukal. Apabila dipotong pada bagian CEJ, orifice di bagian palatal
lebih luas kea rah bukolingual, dan berbentuk seperti kidney. Saluran akarnya
berbentuk oval dari kamar pulpa dan melancip pada bagian apeks.
Gigi premolar satu maksila bisa memiliki satu, dua, atau tiga akar dan saluran;
lebih sering dua. Apabila terdapat dua saluran akar, letaknya yaitu di bukal dan
palatal; apabila tiga saluran akar, letaknya ada di mesiobukal, distobukal, dan palatal.
Preparasi akses untuk gigi premolar pertama maksila adalah oval atau slot
shaped. Lebih luas secara bukolingual, lebih sempit mesiodistal, dan terpusat
mesiodistal antara cusp tips. Karena kecekungan mesial dari akar, dokter gigi harus
berhati-hati agar tidak berlebihan dalam melakukan prepasi yang dapat menyebabkan
perforasi.
45
Maxillary Second Premolar
System saluran akar dari premolar kedua maksila adalah lebih luas
bukolingual daripada mesiodistal. Gigi ini bisa memiliki satu, dua, atau tiga akar dan
saluran akar. Dua atau tiga saluran akar biosa terdapat dalam satu akar. Mesiodistal
dan bukolingual aspek dari kamar pulpa sama dengan gigi premolar pertama maksila.
Akar dari gigi premolar kedua maksila kira-kira sama panjang denga gigi
premolar pertama maksila. Kedekatan gigi ini dengan sinus dapat dijadikan jalan
Apabila terdapat dua saluran akar, preparasi akses premolar kedua maksila
hamper sama dengan premolar pertama maksila. Karena gigi ini biasanya memiliki
satu akar, apabila terdapat dua saluran akan hamper sejajar satu sama lain. Apabila
hanya terdapat satu saluran, perluasan bukolingual sedikit dan sesuai dengan lebar
46
Maxillary First Molar
Gigi molar pertama maksila merupakan gigi dengan volum terbesar dan salah
satu yang meiliki akar dan saluran akar yang kompleks. Kamar pulpa lebih luas pada
distobukal, dan distopalatal). Outline form cervical dari kamar pulpa berbentuk
jajargenjang, terkadang dengan ujung yang membulat. Orifice saluran bagian palatal
terpusat di palatal. Orifice saluran mesiobukal utama (MB-1) bukal dan mesial
palatal dan mesial dari MB-1. Sebuah garis digambarkan untuk menghubungkan
ketiga orifice saluran utama (mesiobukal MB, distobukal DB, dan palatal P).
47
Terdapat tiga akar dari molar pertama maksila yaitu akar mesiobukal, akar
distobukal, dn akar palatal. Akar palatal merupakan akar yang paling panjang dan
memiliki diameter terbesar sehingga lebih mudah untuk melakukan akses. Akar
akar palatal agak pipih. Akar distobukal berbentuk kerucut. Dari orificenya, saluran
akarnya adalah oval dan menjadi bulat di sepertiga apical. Saluran akar mesiobukal
Dokter gigi harus selalu ingat bahwa letak dari saluran MB-2 segaris antara
MB-1 dan orifice palatal, tidak lebih dari 3,5mm palatal dan 2mm mesial dari orifice
MB-1.
Karena hampir semua molar pertama maksila selalu memiliki empat saluran,
kavitas akses memiliki bentuk jajargenjang dengan pojok sesuai dengan orifice.
Dinding bukal harus sejajar dengan garis yang menghubungkan orifice MB-1 dan
48
Maxillary Second Molar
Dilihat dari bagian korona, molar kedua maksila mirip dengan molar pertama
maksila. Anatomi akar dan salurannya juga serupa, meskipun terdapan perbedaan.
Gambaran morfologi dari gigi molar kedua maksila adalah terdapat tiga akar yang
berdekatan dan terkadang fusi. Dan juga lebih pendek dari molar pertama dan tidak
terlalu melengkung. Molar kedua maksila biasanya memiliki satu saluran di setiap
akarnya.
Apabila terdapat empat saluran, preparasi kavitas akses dari gigi molar kedua
maksila berbentuk jajargenjang namu lebih kecil dari molar pertama maksila. Apabila
hanya tiga saluran, kavitas akses berbentuk segitiga yg membulat. Apabila hanya dua
saluran akar maka bentuknya adalah oval dan melebar pada dimensi bukolingual.
49
Maxillary Third Molar
Kehilangan gigi molar pertama dan kedua merupakan alas an mengapa molar
ketiga harus dipertimbangkan. Pemeriksaan dari morfologi akar merupakan hal yang
penting sebelum perawatan dilakukan. Anatomi dari molar ketiga tidak terprediksi
Anatomi akar dari molar ketiga maksila bervariasi. Gigi ini bisa memiliki satu
sampai empat akar dan satu sampai enam saluran. Molar ketiga maksila biasanya
Bentuk kavitas akses dari molar ketiga bisa sangat bervariasi. Karena biasanya
terdapat tiga saluran aka, preparasi akses bisa berbentuk oval ataupun segitiga
50
C-Shaped
Kanal berbentuk C pertama kali diakui oleh Cooke dan Cox pada tahun 1979.
pada saluran akar gigi. Gigi ini umumnya memiliki kerucut yang menyatu pada akar
& alur memanjang di permukaan lingual atau bukal dari akar ( Biasanya alur,
menghubungkan dua atau lebih saluran akar. Kavitas mungkin muncul sebagai
pembuka berbentuk pita tunggal dengan 180 ° busur yang menghubungkan dua kanal
utama. Hal ini berspekulasi bahwa anatomi ini disebabkan oleh kegagalan epitel
selubung akar Hertwig pada permukaan akar lingual atau bukal. Namun dapat juga
51
Klasifikasi Melton (1991) :
Ruang pulpa biasanya terletak di dalam. Dalam sebuah studi terbaru oleh Fan
B et al., Di 98,1% dari gigi ini, lubang terletak 3mm bawah CEJ. Oleh karena itu hal
Kanal umumnya lebih dekat dengan furkasi dan sangat rentan untuk
terjadinya perforasi baik selama pembersihan & membentuk atau penempatan pos.
52
ERRORS IN ACCESS CAVITY PREPARATION
Kesalahan dapat saja terjadi pada akses preparasi cavitas. Sebagian besar kegagalan
1. Akses yang buruk dan tidak memadai (inadekuat) menyebabkan bagian mesial
yang tidak terlihat. Informasi tentang posisi dan lokasi ruang pulpa bisa
junction.
grooves harus ditelusuri untuk menentukan batas preparasi dan tidak boleh
53
3. Kelebihan perluasan pada akses cavitas akan menyebabkan lemahnya struktur
kegagalan untuk menentukan dimana posisi ruang pulpa dan angulasi bur.
dan pembersihan yang sulit. Pembongkaran dari restorasi dan irigasi berlebih
6. Akses preparasi di atap ruang pulpa dan tanduk pulpa yang salah dapat
54
1. Preparasi yang berlebih oleh bur akan menyebabkan kegagalan pada
lingual gigi dan akan menyebabkan rusaknya struktur gigi bagian koronal
terlalu jauh dari gingiva tanpa incisal extention. Hal tersebut dapat
karena terdapat sisa tanduk pulpa, instrumen yang inadekuat dan obturasi,
55
4. Perforasi bifurkasi disebabkan oleh karena kegagalan untuk mengukur
dengan sumbu panjang gigi. Biasanya kesalahan terjadi pada gigi dengan
mahkota penuh.
penempatan dental dam yang salah. Terutama jika gigi nya identik atau
mirip.
2. Bur dan files buruk ketika digunakan untuk imporer motion, tekanan yang
56
PREPARASI ONLAY KELAS II
Definisi
Onlay adalah suatu bentuk restorasi metal yang menutupi/meliputi seluruh bagian
dari cusp gigi posterior dan didesain untuk membantu memperkuat gigi yang sudah
rapuh akibat karies atau restorasi sebelumnya. Preparasi onlay biasa digunakan pada
gigi dengan karies yang luas. Berikut ini beberapa keuntungan yang didapat pada
preparasi onlay :
Langkah Preparasi
Preparasi Inisial
1. Occlusal Reduction
Pada tahap ini cusp dikurangi untuk membuka akses dan menambah
fasial/lingual tapi tidak lebih dari 2/3 jarak sentral groove ke puncak cusp.
Depth cusp dibuat sedalam 1,5mm pada permukaan oklusal yang tersisa. Jika
cusp sudah infraklusi pengurangan tidak perlu banyak. Sisa karies dan bentuk
retensi tidak dibuang pada tahap ini. Arah bur diposisikan mengikuti sumbu
panjang gigi yaitu 5-100 untuk gigi molar dan premolar kedua. Permukaan
57
gigi dirapihkan mengikuti topografi gigi. Bagian mesial dan distal jangan dulu
ditambah.
2. Occlusal Step
groove antara cusp-cusp yang sudah direduksi dengan dasar pulpa. Pada tahap
ini dilakukan perluasan ke fasial dan lingual dengan kedalaman tetap hingga
kedalaman tetap. Fungsi dari occlusal step adalah membentuk retensi dan
58
3. Box Proksimal
B. Final Preparation
1. membersihkan seluruh dentin karies, sisa restorasi dan member proteksi pada
pulpa
e. Dapat dibuat retention groove bila perlu pada dinding fasial dan
59
f. Posisi bur harus pararel dengan DEJ
termasuk smooth surface facial yang terkena karies, cusp yang fraktur, dan
injury lainnya. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan retensi dari preparasi.
Pada kasus karies yang dangkal dan moderat, preparasi dilakukan dengan
mengikuti bentuk preparasi inlay. Jika terapat fraktur pada cusp mesiolingual
Molar rahang bawah, maka cusp dari gigi tersebut dihilangkan. Setelah itu
proksimal dasar gingival. Syarat pembuatan shoulder ini sendiri, antara lain :
c. Margin gingival dan bevel membentuk sudut 300, margin lingual dan
bevel membentuk sudut 400. Dimana kedua bevel ini harus pararel
Pada kasus gigi yang memiliki mahkota yang pendek, modifikasi bentuk
preparasi dapat dilakukan untuk memenuhi sifat retentive dan resisten, dengan
cara :
60
a. Preparasi minimal (sekitar 20) pada dinding vertikal menggunaan
tapered
Untuk meningkatkan fungsi estetik pada gigi premolar rahang atas dan
molar pertama rahang bawah, dapat juga dilakukan modifikasi dengan cara :
b. Pada cusp mesiofasial molar rahang atas dan fasial premolar rahang
d. Cusp tidak perlu diberi counter bevel tetapi buat blunting sekitar
0.5mm
e. Buat secondary flare dengan bur fine grit paper disc, dan buat
dilakukan dengan memberikan perlindungan khusus karena gigi yang rapuh dengan
61
cara preparasi skirt atau collar preparation. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
d. Post diperluas 2/3 panjang akar menyisakan 3 mm dari root canal filling
Sedangkan untuk restorasi ke bidang oklusal pada gigi molar yang rotasi
bidang oklusal
Skirt Preparation
Skirt preparation merupakan perpanjangan tipis dari margin proximal fasial atau
lingual dari onlay yang memanjang dari primary flare ke line angle gigi dengan
62
menggunakan bur diamond flame shaped dan slender. Syarat dari skirt preparation
adalah:
b. Atraumatik
a. Kurang estetik
c. Sejajar dengan bevel gingivalbisa terjadi penurunan pada kekuatan gigi bila
63
Collar Preparation
yang berbentuk kerah dan menggunakan bur carbid no. 271. preparasi ini tidak
Bentuk preparasi:
b. Tinggi 2-3 mm
Slot preparation
Slot preparation adalah preparasi untuk retensi onlay MO. Preparasi dilakukan
hingga pulpa tereksposur, menghilangkan dentin dan support distal enamel. Lebar
64
DAFTAR PUSTAKA
Vertucci, F. J., & Haddix, J. E. (2011). Tooth Morphology and Access Cavity
Preparation. In Cohen’s Pathway of the Pulp (Vol. 10, p. 84). St. Louis: Mosby
Elsevier.
65