KONSERVASI GIGI
Dosen Penguji :
Drg. Rahmi Alma Farah Adang, Sp. KG (K)
Disusun Oleh :
Septina Veronika Bancin
160112130515
PREPARASI AKSES
saluran akar yang baik. Tanpa akses yang adekuat, instrumen dan material akan
sulit dimanipulasi ke dalam saluran akar. Tujuan dari preparasi kavitas adalah:
Walton, 2009) :
1. Outline form
Outline form merupakan bentuk yang direkomendasikan untuk
akses pada gigi normal dengan bukti radiografis bentuk kamar pulpa dan
saluran akar. Outline form memastikan bentuk dan lokasi yang benar
Gambar 1.1 outline form Gambar 1.2 outline form Gambar 1.3 outline form
gigi insisif sentral RA gigi insisif lateral RA gigi kaninus RA
Gambar 1.4 outline form gigi Gambar 1.5 outline form gigi
premolar pertama RA premolar kedua RA
Gambar 1.9 outline form gigi Gambar 1.10 outline Gambar 1.11 outline form gigi
insisif sentral dan lateral RB form gigi kaninus RB premolar pertama RB
Gambar 1.12 outline form Gambar 1.13 outline form gigi molar pertama RB
gigi premolar kedua RB
Gambar 1.14 outline form gigi Gambar 1.15 outline form gigi
2. Convinience form
3. Caries removal
koronal selama dan setelah perawatan agar bisa menjadi titik referensi
(Cohen, 2007):
1. Visualisasi antomi internal
pulpa, jumlah akar dan saluran, serta panjang akar.Palpasi gingival cekat
sepanjang akar dapat membantu menentukan lokasi dan arah akar gigi.
Hal ini berguna untuk menentukan arah bur saat penetrasi awal.
a. Law of centrality : kamar pulpa pada gigi berada di pusat gigi pada level CEJ
d. Law of symmetry 1 : kecuali pada molar RA. Orifis saluran akar terletak
e. Law of symmetry 2 : kecuali pada molar RA. Orifis saluran akar terletak tegak
f. Law of color change : dinding kamar pulpa lebih terang dibanding dengan
dasar kamar pulpa (floor wall junction), orifis terletak di floor wall junction,
h. Law of orifice location (2) : orifis terletak pada sudut floor wall junction
i. Law of orifice location (3) : orifis terletak pada terminus dari developmental
harus dibuang.Hal ini bertujuan agar sisa debris tidak memasuki saluran
Pada keadaan gigi yang crowding, restorasi yang besar, atau gigi
Setelah membuang seluruh karies dan restorasi, buat inisial outline opening
pada bagian lingual dari gigi anterior. Bur bulat #2 atau #4 atau bur fissure
tapered digunakan untuk penetrasi pada enamel dan sedikit pada dentin (kira-
kira 1mm) outline form dibuat sesuai dengan geometri pada bentuk ideal
kavitas akses dari gigi anterior. Bur diarahkan secara perpendicular pada
Menggunakan bur highspeed, dapat bur bulat atau fisur tapperd klinisi
paralel terhadap sumbu panjang atap kamar pulpa. Penetrasi dilakukan hingga
Setelah kamar pulpa terpenetrasi, sisa atap kamar pulpa dihilangkan dengan
bur bulat. Amputasi pulpa kororonal dengan spoon endodontic atau bur bulat
Struktur ini berupa bagian lingual yang lebih menonjol pada dentin yang
melebar dari cingulum hingga 2mm apikal dari orifis. Pembuangan lingual
shoulder dengan bur tapper safety tip atau carbide bur atau Gates-Glidden
bur.
8. Inspeksi visual
terbentuknya outline eksternal. Seperti gigi anterior, kamar pulpa dari gigi
Pada premolar maksila titik ini berada pada sentral groove diantara puncak
cusp.
kemiringan ini.
pada pertengahan atas dari inklinasi lingual cusp bukal satu garis yang
menghubungkan puncak cusp bukal dan lingual groove diantara cusp lingual
Pada molar, tentukan batasan mesial dan distal terlebih dahulu. Evaluasi
Batasan mesial pada molar maksila dan mandibula adalah garis yang
menghubungkan puncak cusp mesial. Batas inisial distal untuk molar maksila
Untuk molar mandibula batas inisial distal berada pada garis penghubung
groove bukal dan lingual. Untuk molar lokasi permulaan adalah pada sentral
menggunakan bur bundar #2 untuk premolar dan #4 untuk molar. Bur tapper
dapat digunakan juga. Bur diarahkan perpendicular pada alas oklusal. Bentuk
pada premolar oval melebar ke bukal lingual. Bentuk inisial molar juga oval
dengan melebar lebih luas kearah bukal lingual untuk molar maksila, dan mesial
distal untuk molar mandibula. Outline akhir akan berbentuk triangular (untuk
Menggunakan bur highspeed, dapat bur bulat atau fisur tappered klinisi
Setelah kamar pulpa terpenetrasi, sisa atap kamar pulpa dihilangkan dengan
bur bulat. Amputasi pulpa kororonal dengan spoon endodontic atau bur bulat
6. Pengambilan tonjolan dentin pada servikal dan orifis dan flaring kearah
koronal.
lingiual yang ada pada gigi anterior, namun pada gigi posterior berupa
tonjolan dentin servikal dan konstriksi saluran akar koronal. Pengambilan ini
dapat dilakukan menggunakan safety tip diamond, bur carbide atau bur
Akses yang lurus dibutuhkan dalam kesuksesan prosedur shaping. File harus
8. Inspeksi visual
Teknik Standar
Teknik standar memakai definisi yang sama terhadap panjang kerja untuk
kerja (WL) dengan jarum #10 atau #15 untuk mennetukan ujung akhir
2. daerah saluran akar apikal dilebarkan dengan K file dengan teknik balance
3. perluasan apikal sudah selesai ditentukan dengan ukuran master file apikal
(MAF)
4. ukuran #40 atau lebih besar dapat masuk pada gigi anterior, seperti contoh
di bawah ini.
Indikasi
Preparasi teknik Step Back ini dapat menjadi solusi untuk preparasi
pada saluran akar yang bengkok / curved root canal (Cohen and
Hargreaves, 2009). Pada preparasi dengan teknik Step Back, setiap alat
yang paling sedikit instrument no. #25 atau 30. Teknik Step Back ini dapat
Keuntungan
kondensasi vertikal
obturasi
pengisian).
Langkah Preparasi
kerja
2. Preparasi pada bagian apical dengan initial file (IAF) yaitu file awal
yang terbesar yang dapat masuk sesuai panjang kerja. Gerakan yang
2/4 atau ¾ putaran searah – berlawanan arah jarum jam (clockwise &
Proses ini disebut rekapitulasi. Tujuan dari irigasi dan rekapitulasi ini
(apabila IAF= #10) dengan panjang kerja yang tetap sama dengan
Apical File (MAF); yaitu file terbesar yang dapat masuk hingga
longgar).
5. Preparasi dilanjutkan dengan file dengan satu ukuran yang lebih besar
panjang kerja (apabila WL=23 mm, maka panjang jarum pada tahap ini
menjadi 22 mm). Dalam hal ini dapat menggunakan file no. 30 (apabila
6. Prosedur terus diulang hingga file no. 40 (naik 3 nomor dari MAF)
terasa longgar dan tidak ada sangkutan. (File #35 sepanjang 21mm, file
#40 sepanjang 20 mm, dst). File terakhir ini disebut dengan FAF (Final
termasuk teknik cown-down. Teknik step back yang khas adalah penggunaan K
file stainless steel untuk menelusuri konstriksi apikal dan memembentuk panjang
Untuk memastikan penetrasi selama step down, 1/3 saluran akar harus
diperbesar dengan bur GG yang lebih kecil atau dengan instrumen rotary lainnya.
Irigasi dilakukan setiap instrumen dimasukan ke dalam saluran akar dan dilakukan
membentuk bundar atau ovoid dan orifis saluran akar lateral, urutan terbalik
instrumen dapat digunakan dimulai dengan ukuran #20 dan perlebar bagian ini
dengan file #40 atau #50. Bentuk tapper dapat ditingkatkan dengan stepping back
saluran akar dengan instrumen yang lebih besar, dan penting untuk dilakukannya
Teknik Preparasi Crown Down dengan Protaper (Cohen and Hargreaves, 2009)
c. Bentuk flare coronal dengan S1 (diikuti dengan SX atau bur Gates Glidden
koronal)
koronal)
h. Untuk kanal yang lebih besar, gunakan F2 sampai kedalaman panjang kerja
dan F3, F4 dan F5 jika sesuai kebutuhan. Penentuan jarum F berhenti hingga
didapatkan dentin yang bersih, mengkilap, dan halus dan terasa “tug-back”.
koronal, preparasi dengan NiTi rotary), dan preparasi apikal tambahan (Stepback).
Keuntungan teknik Hybrid yaitu dapat mempreparasi 95% jenis kasus saluran
akar, dengan mendapatkan saluran akar yang lebar. (Cohen and Hargreaves, 2009)
Berikut adalah keuntungan dari kombinasi Instrumen teknik Hybrid dalam terapi
endodontik :
masing-masing.
1. Canal negotiation
7. apical clearing
Teknik hybrid mengkombinasikan dengan NiTi K Files, 0.2 tapered
rotaries (RaCe) atau Light speed (LSX). Berikut adalah langkah-langkah dalam
teknik hybrid :
1 mm)
Gambar 2.4 Preparasi Saluran Akar Hybrid dengan K File, Protaper, Rotary
Instrument (Light Speed dan NiTi Hand Instrument melalui beberapa fase
BAB III
PENGISIAN
1. Mudah diaplikasikan
BAHAN PENGISI
a. Gutta Percha
Bahan ini tidak mengerut pada saat insersi kecuali bila dibuat plastis dengan
tidak menodai struktur gigi dan tahan terhadap uap lembap. Bahan ini tidak
toksik dan paling tidak mengiritasi jaringan. Gutta perca sulit dimasukkan
pada saluran akar yang sempit. Gutta perca mempunyai ketahanan hidup yang
lemari es. Bahan ini terdiri dari 20% gutta perca (matriks), 66% senyawa zinc
oksida (pengisi), 11% sulfat logam berat (radiopacifier), dan resin (pembuat
plastis).
Gutta percha tersedia dalam dua bentuk, Gutta percha terstandardisasi dan
penomoran yang berbeda, misal ujung yang kecil (fine) dan body yang
percha dapat disterilkan di dalam NaOCl dalam satu menit. Akan tetapi,
b. Silver Cone
Silver point didesain untuk untuk mengisi kanal sesuai dengan file terakhir
yang dipakai akan tetapi karena kompleksitas kanal, tidak mungkin bisa
c. ZnOE
lain lain. Zinc oxide dapat dicampur dengan eugenol membentuk campuran
murni (tanpa aditif) yang kental. Formula lain berupa campuran oksida
eugenol dengan berbagai aditif. Tipe umum dikenal adalah N2 atau RC2B.
Bahan ini merupakan bahan yang bila sudah mengeras mudah membentuk
porus dan relatif rapuh serta larut dalam cairan jaringan. Bila masuk ke
tahan erosi. Bersifat sitotoksik dan mutagenik terutama pada dosis tinggi,
d. Resin
Kelebihan resin sebagai bahan pengisi saluran akar diantaranya yaitu bersifat
Dapat berikatan dengan sealer sehingga tidak terdapat gap antara sealer dan
resin serta sifat adhesi dan penetrasi yang baik antara seal dan resin terhadap
e. Kalsium Hidroksida
bubuk putih atau kristal dan terjadi oleh karena reaksi pencampuran antara
kalsium oksida dan air. Kalsium hidroksida juga bisa didapatkan dari reaksi
antara larutan kalium dengan sodium hidroksida. Bahan ini memiliki sifat
seperti dapat menetralisir asam fosfor yang terleas dari semen fosfat ketika
TIPE SEALER
1) Toleransi jaringan
4) Adhesif
5) Radioopak
6) Tidak mewarnai
9) Bakteriostatik
a. ZnOE
panjangnya. Akan tetapi kekurangannya adalah staining, setting time yang lama,
b. Plastics
Salah satu plastics adalah epoxy. Epoksi tersedia dalam powder dan likuid.
Keuntungannya adalah karena epoksi memiliki sifat anti mikroba, adhesi, working
time yang lama, dan seal yang baik. Kekurangannya adalah staining, bersifat
c. Glass Ionomer
Keuntungan dari sealer tipe ini adalah kemampuannya berikatan dengan dentin
sehingga dapat menciptakan seal apikal yang baik dan biokompabilitasnya baik.
d. CaOH
Sealer CaOH memiliki sifat biologis yang menstimulasi barrier terkalsifikasi pada
e.Noneugenol
Sealer ini berisi zinc oxide, barium sulfate, dan bismuth oxyxhloride. Dipasarkan
TEKNIK OBTURASI
1. Kondensasi Lateral
Teknik yang sering digunakan oleh dokter gigi. Teknik ini digunakan pada
keadaan saluran akar yang taper, saluran akar yang bengkok, salurana akar
membuat ruang untuk penempatan gutta perca asesoris (ukurannya sama atau
lebih kecil) Gutta perca terakhir dipotong pada orifice dengan instrument
Pilih spreader yang ukurannya sama dengan ukuran gutta perca utama atau
Pilih guttap sesuai MAF agar ukurannya sesuai dengan besar saluran akar
1/3 apikal. Selain itu, guttap yang sesuai akan membuat efek tugback,
yaitu suatu efek fit yang dapat dirasakan saat penarikan atau pemasukan
guttap. Selain itu, bisa dikonfirmasi dengan foto trial radiologi dan sensasi
taktil.
c. Kanal yang bebas dari darah, saliva, dan eksudat saluran akar. Bersihkan
dengan paper point agar didapat saluran akar yang bersih dan lembab.
Ikuti sesuai petunjuk pabrik. Semen tidak boleh terlalu cair namun harus
putus sekitar 2 mm. sealer dapat dimasukan dengan jarum lentulo atau
Pada teknik ini, gutta perca tipe hangat akan dikompaksi secara vertical ke
apikal serta saluran asesoris. Gutta perca yang digunakan adalah tipe
konvensional. Metode :
Sesuaikan gutta perca sesuai saluran akar gigi, pastikan sudah fit saat
2. Potong ujung guttap pada koronal sebagai ukuran akar. Lalu potong
3. Sesuaikan ukuran plugger pada 1/3 koronal, ½ saluran akar, dan 1/3 apikal
5. Masukkan gutta perca dalam saluran akar, cek titik referensi koronal.
7. Kemudian kompaksi dengan pluger 1/3 koronal kearah apikal, guttap akan
9. Setelah 1/3 apikal terisi dengan sempurna, kemudian isi bagian koronalnya
3. Kondensasi Seksional
Sama seperti teknik pengisian vertical yaitu dengan mengisi 1/3 apikal
Kompaktor mendorong gutta perca yang sudah lunak ke apikal dan lateral.
lateral dan apikal. Kerugiannya adalah bahwa teknik ini tidak dapat
mengeras.
5. Continuous Wave
plugger.
BAB IV
IRIGASI
chemomechanical dengan mencuci kavitas saluran akar dengan air atau cairan
medikamen. Irigasi Saluran Akar sangat penting dalam preparasi saluran akar
terutama dalam tahap Cleaning. Jarum yang digunakan untuk irigasi disebut
dengan endodntic safety needle, dimana ujung terbuka dari jarum diletakan di
lateral agar tidak terjadi ekstrusi larutan irigasi ke apikal Jarum yang digunakan
Bahan Irigasi
10. Dapat menghilangkan smear layer dan mendisinfeksi dentin dan tubulus
dentin
11. Non antigenik, non toksik, dan non karsinogenik terhadap sel sel jaringan
disekitar gigi
12. Tidak mempunyai efek samping terhadap komponen fisik dentin yang
terekspos
diantaranya :
1. Natrium Hipoklorit
Natrium hipoklorit (NaOCl) adalah agen antibakteri yang sangat baik yang
dapat melarutkan jaringan nekrotik, jaringan pulpa vital dan komponen organik
yang sulit terjangkau seperti tubulus dentin dan saluran akar lateral (Hargreaves
- Waktu : semakin lama waktu kontak larutan irigasi terhadap saluran akar,
- Jarum irigasi : menggunakan jarum irigasi minimal ukuran #25 atau jarum
saluran akar.
2. Khlorheksidin
Adalah bisguanida paling poten, bersifat basa kuat, dan antimikroba broad
EDTA umum digunakan sebagai agen khelasi dalam saluran akar (Garg
and Garg, 2010). EDTA dapat mencegah apical blockage dan meningkatkan
akses larutan untuk menghilangkan smear layer. EDTA lebih baik digunakan di
penetrasi bakteri antara bahan pengisi saluran akar dan dinding saluran akar.
Adanya dinding saluran akar yang bersih, bebas smear layer, tubulus dentin
terbuka, yang dilakukan irigasi bersama dengan volume NaOCl yang cukup
sebagai agen untuk menghilangkan smear layer dan debris saluran akar
spectrum luas pada saluran akar tetapi toksisitas rendah. Iodin bekerja sebagai
alergi iodin.
cone.
2. Syringe Delivery
2. Jarum tidak boleh menyangkut dalam saluran agar tercipta aliran balik yang
adekuat.
4. Pada kasus saluran yang kecil, depositkan larutan di kamar pulpa. Kemudian
cairan yang berlebih, dapat menggunakan aspirasi jarum atau kassa terlipat
Gambar 4.3 Jarum berada longgar Gambar 4.4 Kassa steril ditempatkan dekat access
untuk menghasilkan ruangan untuk opening untuk menyerap larutan irigasi yang
aliran irigan yang optimal berlebih dan memeriksa debris dari saluran akar
5. Untuk keefektifan pembersihan di daerah apikal, saluran harus dilebarkan
8. Pada saluran akar yang besar, ujung jarum ditempatkan sampai terasa ada
resistensi, lalu ditarik 2-3 mm dari titik tersebut dan diirigasi secara pasif.
10. Volume larutan irigasi lebih penting daripada konsentrasi atau tipe irigan.
sub sonic yang mudah digunakan secara cepat dan dapat mengagitasi larutan
akustik dan kavitasi. Terdapat dua tipe irigasi ultrasonic : pertama, irigasi yang
instrumentasi secara simultan yang disebut irigasi ultrasonic pasif. Selama irigasi
dinding dan mengakibatkan cutting tidak terkontrol pada dinding saluran akar
Irigasi ultrasonic pasif pertama kali dikenalkan oleh Weller dkk. Kata pasif
adalah aksi non cutting dari file yang diaktifkan secara ultrasonic. Irigasi
ultrasonic pasif mengandalkan transmisi energy akustik dari file oscillating atau
smooth wire terhadap irigan di saluran akar. Teknik ini dapat digunakan dalam
saluran jika saluran akar telah mencapai ukuran apikal final dan taper (Hargreaves
Sistem Endovac (Discus Dental, Culver City, CA, USA) menggunakan tekanan
negatif apikal (ANP) untuk melepaskan larutan irigasi terhadap ujung apikal
sistem saluran dan mengeluarkan debris. Alat terdiri dari master delivery/suction
Makrokanula, sama dengan ISO ukuran # 55, .02 taper, menghilang debris di
Teknik ini larutan irigasi diberikan dalam jarum irigasi yang ditempatkan dekat
dengan panjang kerja dan pada saat yang bersamaan mengaktivasi jarum dengan
positif melalui jarum tipis yang mempunyai ujung terbuka di lateralnya dan
mengeluarkan larutan melalui jarum panjang pada orifis saluran akar (Hargreaves
gelombang dalam larutan irigasi. Alat ini mempunyai dua komponen utama :
mempunyai absorpsi paling tinggi di air dan afinitas tinggi pada hidroksiapatit,
yang membuat teknik ini cocok digunakan dalam perawatan saluran akar.
Beberapa penelitian ex vivo dan in vivo menunjukkan irigasi yang diaktivasi laser
menjamin pembuangan smear layer dan debris dentin lebih singkat disbanding
MEDIKAMEN
bakteri dalam saluran akar dapat berproliferasi antar kunjungan. Oleh karena itu,
Ca(OH)2 adalah antiseptic slow acting dimana dalam percobaan secara in vitro,
pada kasus yang terinfeksi untuk mendapatkan disinfeksi yang lebih terprediksi.
Indikasi :
akar
c. pasien yang pernah mengalami trauma (beberapa waktu yang lalu) dan
konvensional.
Kontraindikasi :
a. semua gigi dengan fraktur akar vertikal dan sebagian besar fraktur akar
horizontal.
Kelebihan :
b. pH tinggi 12,5-12,8
c. biokompatibel
apeks
Kekurangan :
b. resorpsi internal
LPS dan mengurangi efeknya. Hal ini merupakan efek yang diharapkan karena
dinding sel yang mati yang masih ada, dapat berlanjut untuk menstimulasi
Manipulasi Ca(OH)2
Gambar 5.1 A, aplikasi Ca(OH)2 pada saluran akar dengan spriral lentulo. B, Salah satu
Ca(OH)2, Calciject, centric needle tube cartridge yang dapat digunakan untuk injeksi syringe
secara langsung ke dalam saluran akar
2. Golongan Fenol
Fenol atau asam karbolik adalah agen antimiroba tertua yang digunakan.
thymol dan cresol masih tersedia. Fenol merupakan bahan yang mudah menguap,
yang dapat berpenetrasi ke tubulus dentin dan anatomis yang tidak beraturan.
Walaupun demikian, fenol ini mempunyai jangka waktu yang pendek, uapnya
dapat berdifusi melalui tambalan sementara dan jaringan periapikal yang
berkisar 30%. Penempatan medikamen ini bisa pada kapas butir (cotton pellet)
yang diletakkan di dalam kamar pulpa atau pada paper point yang ditempatkan di
dalam saluran akar dengan anggapan bahwa efek antimikroba dilaksanakan oleh
uapnya. Dasar pemikiran pemilihan bahan ini adalah sifatnya sebagai disinfektan.
peneliti lain.1 Karena sifat ini, fenol murni digantikan oleh derivat lain yang
bahan disinfeksi lain yang lebih dapat diterima oleh tubuh (Mattulada, 2010).
3. Formaldehid
dan trikresol formalin yang komposisinya terdiri atas 10% trikresol dan 90%
(Mattulada, 2010).
4. Halogen
Senyawa halida yang sering digunakan pada perawatan endodontik yaitu dari
tuberkulosidal, virusidal dan sporasidal yang daya kerjanya cepat namun larutan
iodine encer dan tidak stabil. Larutan povidone iodine digunakan sebagai larutan
irigasi pada perawatan endodontik. Ini didasarkan pada aksi antiseptik yang cepat,
Larutan 10% akan membunuh bakteri E. faecalis dalam waktu 30 menit. Dalam
5. Klorheksidin
dalam bentuk gel 2%. Dapat digunakan sendiri atau dicampur dengan kalsium
6. Steroid
menurunkan nyeri gigi. Pemberian sediaan ini pada pasien penderita pulpitis
standar protokol untuk tindakan darurat pada trauma yang diprediksi dapat terjadi
resorpsi akar, atau infeksi pulpa, sepanjang sumber infeksi sudah dihilangkan
(Mattulada, 2010).
7. Antibiotik
biasanya efektif hanya untuk beberapa strain mikroba padahal diketahui di dalam
dan triamsinolon), atau dapat dikombinasi lagi dengan kalsium hidroksida, dan
dikenal dengan prinsip extension for prevention yaitu memperluas kavitas untuk
jaringan gigi sehat pada preparasi berakibat sisa jaringan gigi tidak kuat menahan
tekanan daya kunyah sehingga beresiko fraktur gigi lebih besar. Maka
jaringan gigi sehat sebanyak mungkin. Dentin dan email sehat dipertahankan
(Permatasari, 2009).
Bentuk akhir preparasi sama dengan bentuk awal lesi, tidak perlu
extension for prevention. Bentuk akhir preparasi mengikuti bentuk lesi karies,
jaringan gigi sehat tidak terlalu banyak, diupayakan preparasi kavitas minimal
(Permatasari, 2009).
Syarat-syarat Restorasi
disebabkan oleh kebocoran koronal dan fraktur dapat dicegah, dan fungsi gigi
1. Identifikasi
2. Pencegahan
3. Kontrol
- Pendekatan menyerupai tindakan kuratif dengan kadar invasif seminimal
mungkin pada lesi permukaan yang sudah lanjut dan tidak mungkin
mengalami pemulihan
Bahan restorasi yang mampu menyerupai struktur email dan jaringan gigi
Biokompatibel
Antibakterial
1. Kavitas kelas IV, sisa jaringan masih 2/3 dari mahkota, melibatkan tepi
insisal
3. Kavitas kelas III, dengan kehilangan jaringan 1/3 proksimal, tanpa melibatkan
insisal
1. Kavitas kelas I dengan preparasi akses minimal dan sisa jaringan pada
melibatkan proksimal.
Pewarnaan gigi adalah suatu perubahan warna pada gigi, yang dapat
a. Nekrosis Pulpa
Nekrosis pulpa dapat disebabkan oleh iritasi pada pulpa, baik itu karena
b. Pendarahan Intrapulpa
Dikaitkan dengan cedera tumbukan pada gigi. Diskolorasi jenis ini jika
c. Calcific Metamorphosis
rusak diganti oleh sel-sel yang membentuk dentin tersier di dinding kamar
d. Usia
Pada pasien lebih tua, pewarnaan terjadi secara fisiologis akibat aposisi
perubahan warna.
e. Defek Perkembangan
Fluorosis Endemik
kuning muda, cokelat muda, dan abu-abu muda, dan terjadi secara
tiga adalah perubahan warna yang sangat intens dan pada mahkota
email.
Minosiklin
emailnya cacat dan porus. Email yang porus mudah menyerap warna
masif. Apabila hal ini terjadi dalam pulpa pada usia muda, produk
sedang terbentuk.
2. Perubahan Iatrogenik
a. Material Obturasi
pada gigi.
b. Medikamen Intrakanal
Obat intrakanal golongan fenol atau iodoform yang bisa dimasukkan dalam
d. Restorasi Logam
e. Restorasi komposit
MATERIAL BLEACHING
1. Hidrogen Peroksida
berbagai tingkat kekuatan walaupun yang biasa dipakai adalah larutan yang
harus dipakai dengan hati-hati karena tidak stabil, kehilangan oksigen dengan
cepat, dan bisa meledak kalau tidak disimpan dalam lemari es atau disimpan
di tempat gelap. Juga material ini adalah material kaustik dan dapat
2. Natrium Perborat
Material ini dapat diperoleh dalam bentuk bubuk atau dalam berbagai
kombinasi campuran komersial. Jika masih baru, bahan ini mengandung kira-
kira 95% perborat yang dapat menghasilkan 9.9% oksigen. Natrium perborat
stabil bila dalam keadaan kering, tetapi jika ada asam, air hangat, atau air,
biasa digunakan adalah yang bersifat alkali dan pH-nya bergantung pada
larutan hydrogen peroksida pekat. Oleh karena itu, material ini merupakan
3. Karbamid Peroksida
6.5. biasanya juga mengandung gliserin atau propilen glikol, natrium stannat,
peroksida.
Sistem karbamid peroksida digunakan pada pemutihan eksterna dan
serta penutupan tepinya. Oleh karena itu, material ini harus dipakai dengan
KLASIFIKASI BLEACHING
4. Bleaching Vital
Indikasi
Fluorosis endemik
Kontraindikasi
Ada karies
Teknik
a. Teknik Pumis-Asam
Gigi yang akan dirawat difoto untuk digunakan sebagai arsip dan
Wajah pasien yang terbuka dan matanya ditutup dengan kain atau
Larutan HCl 36% dicampur dengan air suling yang sama banyak
natrium bikarbonat dan air sampai menjadi pasta kental, yang akan
sudah tersedia.
selama 10 detik.
Isolator dibuka, dan gigi dipumis dengan pasta profilaktik halus untuk
gigi. Foto diambil pada saat awal terapi dan selama terapi.
Buat cetakan alginat dari gigi yang akan dirawat. Buat rangangan
guard pada model dan harus menutupi seluruh gigi di lengkung gigi;
molar kedua tidak perlu ditutupi kecuali jika diperlukan untuk retensi.
Buat relief sebanyak dua lapis di permukaan labial gigi pada model
baik namun hal ini tidak begitu bermanfaat karena bahan pengoksidasi
ketidaknyamanan.
Indikasi
Kontraindikasi
Ada karies
Komposit yang berubah warna.
Teknik
a. Teknik Termokatalitik
Panas ini diperoleh dari lampu, alat yang dipanaskan, atau alat pemanas
adalah resorpsi eksterna dari akar di daerah servikal akibat iritasi pada
obturasi dalam ruang pulpa, juga oleh material dan debris jaringan di
sementaranya.
merestorasi akses lingual dan meluas ke tanduk pulpa untuk retensi dan
mendukung insisal.
BAB VIII
BEDAH ENDODONTIK
TUJUAN
INDIKASI
perforasi akar
4. Tidak ada resorpsi dari tulang alveolar yang mengelilingi akar gigi
5. Mahkota jaket atau mahkota penuh yang baik dengan kelainan apikal.
9. Eksaserbasi berulang dan persisten selama perawatan non bedah atau rasa
non bedah.
10. Perawatan sembarang gigi dengan lesi yang dicurgai memerlukan biopsi
diagnosa.
12. Perusakan dari penyempitan apikal saluran akar yang disebabkan oleh
- Pertimbangan umum
Pasien yang secara emosional sukar : seorang pasien yang secara fisiologis
- Pertimbangan lokal
Inflamasi akut setempat : bila prosedur darurat, seperti insisi dan drainase
sinus maksiler, foramen mental, dasar lubang hidung, atau yang memutus
apeks akar yang tidak dapat dicapai, terutama pada gigi belakang dan
padat tulang, seperti permukaan lingual gigi-gigi molar atau batas miring
Gigi dengan prognosis jelek : Gigi berakar pendek, gigi dengan penyakit
periodontal lanjut, gigi dengan fraktur vertical, non strategik, dan gigi yang
epinephrine 1:50000.
pahat genggam, larutan anastetik atau salin sebagai bahan pendingin atau
atraumatik.
Bedah Apeks
Tujuan :
kebocoran
Urutan tahap-tahap yang selalu dipakai pada bedah apeks adalah sebagai
berikut:
1. Desain flap.
4. Kuretase periradikular.
Amputasi Akar
Adalah pengangkatan akar gigi salah satu/ lebih pada gigi ganda,
sedangkan mahkota dipertahankan tetap utuh. Setelah PSA pada gigi yang
dipertahankan selesai dan saluran akar gigi yang akan dipotong diisi amalgam
disekitar orifice hingga ke dalam saluran akar sekitar 4 mm. Amputasi dilakukan
Hemiseksi
furkasinya dan pencabutan salah satu/ lebih belahan akar yang rusak/ mengalami
kelainan periodonsium. Pada molar bawah dibelah arah bukolingual. Pada molar
Prosedur
Gigi dibelah secara vertikal, sisi gigi yang mengalami kerusakan dicabut. Sisi
Indikasi:
Kerusakan tulang/periodontium parah pada akar atau furkasi gigi yang tidak
Akar tidak bisa dirawat, yang dikarenakan instrumen patah, perforasi, karies,
Kontraindikasi:
Akar berfusi atau jarak sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipisahkan.
Perawatan tidak dapat dilakukan dengan baik pada akar yang ada.
Bikuspidasi
Yaitu pemisahan/ pembelahan akar gigi ganda mulai dari mahkota hingga
bifurkasi arah bukolingual secara bedah dan kedua belahan mahkota serta akar
tetap dipertahankan
Biasanya dilakukan pada gigi molar bawah yang mengalami kerusakan tulang
Indikasi :
Kontraindikasi :
Premedikasi
sekunder.
sebelum operasi.
sebelum operasi.
1. Anestesi
operasi, yang meluas ke arah lateral untuk gigi tambahan pada tiap sisi.
blok.
infiltrasi.
2. Pembukaan flap
jelas untuk dapat melakukan perawatan bedah yang berhasil dan mengurangi
1) Dasar flap sebaiknya lebih lebar daripada ujung yang bebas, untuk
2) Tepi flap yang dijahit sedapat mungkin terletak pada plat tulang kortikal
padat
3) Insisi harus dibuat dengan gerak yang kuat dan kontinyu tegak lurus pada
7) Bila didesain secara benar, flap yang ditarik dapat ditahan pada posisinya
Juga dikenal sebagai flap semilunar, flap ini sedikit melengkung, berbentuk
bulan sabit, dengan insisi horisontal dibuat di mukosa mulut atau gingiva
jaringannya
Desain flap ini memberikan akses dan visibilitas yang lebih baik
Kerugian :
akses dan visibilitas yang maksimal, tidak terjadi insisi di atas defek
Kerugian :
Sukar menjahitnya
bebas
Insisi dibuat dengan skalpel No.15 atau pisau lain yang cocok. Untuk
menghindari robeknya flap saat refleksi, insisinya harus dibuat melalui periosteum
tajam dimulai dari insisi vertikal dan kemudian mengangkat bagian horizontalnya.
Mengingat periosteum harus ikut terangkat karena merupakan bagian dari flap
Dalam banyak kasus karena adanya lesi, tulang telah mengalami resorpsi
dan letak daerah apeks dapat diketahui dari terlihatnya lesi jaringan lunak atau
diangakt dan diperlebar dengan memakai bur bulat yang tajam sampai apeksnya
Pengeburan tulang dilakukan dengan disertai irigasi salin steril yang banyak.
5. Kuretasi Periradikuler
Pembuangan jaringan lunak yang sakit yang mengelilingi apeks adalah hal
4. Mengurangi pendarahan
dengan menggunakan kuret tajam yang sesuai ukurannya. Proses ini harus
meninggalkan rongga tulang yang bersih. Jika lesinya sangat luas, sebagian
Tahap ini sering merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bedah periradikuler
2. Menyediakan permukaan yang datar untuk preparasi kavitas ujung akar dan
Pemotongan bagian apeks dilakukan dengan bur fisur tirus dan henpis
kecepatan tinggi disertai dengan irigasi salin steril yang banyak. Buatlah bevel
kurang lebih bersudut 45 derajat dalam arah fasial-lingual, dengan bevel sekecil
mungkin agar visibilitas ke arah apeks akar maksimal. Secara umum, jumlah akar
yang dibuang bergantung pada alasan melakukan reseksi ujung akar. Tetapi,
kerapatan apeksnya tidak memadai. Yang dibuat adalah preparasi tipe kelas I
dengan memakai ujung ultrasonik sedalam minimal 3mm ke dalam saluran akar.
Jika anatomi apeks akarnya lebih kompleks, mungkin diperlukan tipe preparasi
lain. Keuntungan instrumen ultrasonik adalah mudah dikendalikan dan dipakai
dan memungkinkan terjadinya bevel apeks akar yang lebih sedikit serta
mengikuti arah saluran akar dan dapat membersihkan permukaan saluran akar
lebih baik dibanding bur. Material penambal ujung akar kemudian dimasukkan ke
dalam kavitas yang telah dipreparasi itu. Material ini harus memiliki sifat seperti
berikut :
1. Kerapatannya baik
3. Tidak diresorpsi
4. Mudah dimasukkan
akar, misalnya amalgam, SuperEBA, IRM, mineral trioxide aggregate (MTA) dan
ProRoot MTA yang merupakan material yang dapat diterima dan paling banyak
digunakan.
dikembalikan lagi ke posisinya semula dan ditahan di situ selam 5 menit dengan
memakai kasa basah disertai tekanan jari yang sedang. Ini akan menyebabkan
keluarnya darah dari bawah flap, terjadinya adaptasi awal, dan akan memudahkan
pascaoperasi.
pula dipakai material lain. Terdapat banyak teknik penjahitan misalnya jahitan
tunggal biasanya merupakan jahitan yang banyak digunakan. Di sini, jarum mula-
mula ditembuskan pada jaringan flap yang dibuka dan kemudian ditembuskan ke
jaringan cekat. Jahitan diikatkan dengan simpul bedah sederhana. Simpul jangan
diletakkan di atas garis insisi karena akan menjadi tempat berkumpulnya debris
dan bakteri yang akan mendorong terjadinya inflamasi dan infeksi. Jahitan
biasanya dibuka setelah 3 atau 7 hari kemudian, jika bisa lebih singkat, lebih baik.
maupun tertulis. Petunjuk tertulis dibuat dalam bentuk yang sederhana dan
kurung dan bertuliskan “Perhatikan” adalah buat peklinik, bukan buat pasien :
Gunakan kompres es dnegan tekanan ringan pada wajah anda (20 menit
tekan dan 5 menit angkat) sampai anda pergi tidur. (Perhatikan: es dan
2. Jika ada darah merembes maka ini adalah keadaan yang normal, jika
di atas daerah tindakan dan aplikasikan tekanan jari selama 15 menit. Jika
3. Jangan mengangkat bibir atau pipi untuk melihat daerah operasi. Jahitan
4. Mulai besok, larutkan sesendok teh garam dalam satu gelas air hangat dan
Untuk malam ini anda harus menyikat dan membersihkan seluruh area
5. makanlah makanan lunak dan gunakan sisi lain yang bukan daerah
makanan seperti keju dan yourt, telur dan es krim (Perhatikan: diet dan
asupan cairan yang tepat merupakan hal yang penting setelah pembedahan.
ikuti dengan baik petunjuknya. Jika tidak diberi obat, minumlah obat
antinyeri yang anda sukai yang tidak perlu dibeli pakai resep, jika
8. Jika anda mengalami pembengkakan yang besar atau sangat nyeri atau
yang besar, nyeri atau demam bisa disebabkan oleh adanya suatu infeksi
yang harus diberi terapi antibiotik atau terapi lain. Pasien ini harus
dievaluasi).
Jahitan dibuka dengan hati-hati memakai gunting yang kecil. Jahitan ini
dibuka hanya jika margin flap melekat rapat ke jaringan di bawahnya. Biasanya,
dan atau eksudat perdarahan dari suatu pembengkakan jaringan lunak. Tujuannya
adalah untuk mengeluarkan eksudat dan pus yang merupakan iritan yang poten
Indikasi
akibat penyakit pulpa adalah membuat drainase pada gigi yang terkena.
Sering, drainase tidak cukup hanya dari gigi itu sendiri; pilihan keduanya
harus dibuat di jaringan lunak walaupun drainase pada gigi sudah diperoleh.
Penyebabnya adalah karena terdapatnya dua atau lebih abses yang terpisah
dan tidak berhubungan satu sama lain- satu di apeks dan satunya di
submukosa atau pada rongga anatomis. Jadi, jika diperlukan dan dapat
telah berfluktuasi. Suatu abses yang telah berfluktuasi adalah suatu massa
yang mengandung cairan yang jika ditekan akan memberikan sensasi seperti
gelombang atau ada pergerakan. Rasa ini ibarat menekan balon yang berisi air
atau kemasan kecap dalam plastik kecil. Insisi pada pembengkakan yang telah
begitu dramatis dan sering hanya mengeluarkan darah dan cairan serosa.
Kontraindikasi
perlu dirujuk ke ahli bedah mulut dan maksilofasial untuk tindakan insisi
Cohen S, Burn RC. 2007. Pathway of the Pulp 9th ed.St Louis: Mosby.
Cohen, S. and K. M. Hargreaves, 2006. Pathway of the Pulp, 9th ed. St Louis
Missori : Mosby Inc.
Garg, Nisha, Amit Garg. 2011. Textbook of Endodontics. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publishers (P) Ltd.
Paul Krasner,DDS and Henry J. Rankow, DDS. 2004. Anatomy of the Pulp-
Chamber Floor. Journal of Endodontics vol. 30 No. 1, January 2004
Sherli, Diana. Andina, NS. Intan. 2016. Intervensi Minimal Restoratif dalam
Kedokteran Gigi.
https://www.scribd.com/presentation/322670913/76097394-Intervensi-
Minimal-Dalam-Kedokteran-Gigi-if-Tugas. Diakses tanggal 18 Maret
2018.
Torabinejad and Walton. 2009. Endodontics Principles and Practice. 4th ed.
St.Louis : Saunders Elsevier.