Anda di halaman 1dari 23

Nadhira, Farhani, Regita, Faizah

2019 gel 1

OSCE PERIO

Pemeriksaan Keterlibatan Furkasi


Alat: Probe Nabers
Prosedur pemeriksaan:
- Probe dipegang dengan modified pen grasp, dengan finger rest pada gigi berdekatan dalam satu rahang.
- Probe dimasukkan menyusuri area furkasi, menempel permukaan gigi sampai menyentuh dasar furkasi
secara horisontal.

Klasifikasi Menurut Glickman:


- Gr1: early stage FI, poket supraboni, kerusakan soft tissue, sudah ada kedalaman poket tetapi belum
terlihat di gambaran radiografi
- Gr II: cul de sac
- Gr III: tulang sudah tidak melekat pada furkasi, gambaran radiografi terlihat radiolusen di furkasi
- Gr IV: sudah terlihat tdk melekat jaringan lunak dan tulang, trough and through

Menurut Hamp et al (1975):


- F0: tidak ada kedalaman probe horizontal
- F1: 1-3mm
- F2: > 3mm tetapi belum through and through
- F3: Through and Through diantara 2 akar

Pemeriksaan Plak Indeks Sillnes & Loe


Alat: Probe Periodontal
Prosedur pemeriksaan:
- Gigi dikeringkan dengan hembusan udara
- Ketebalan plak yang diperiksa bukan yg noda melekat ( stained)

Klasifikasi:
- Gr 0: no plak
- Gr1: selapis tipis plak pada margin gingiva hanya dapat didetek dengan mengulaskan probe pada plak
- Gr2: moderat, plak terdapat pada margin gingiva tetapi tidak terdapat pada interdental. Plak dapat dilihat
secara visual.
- Gr3: Abundant (berjumlah banyak): plak terdapat pada margin gingiva dan mengisi daerah interdental
juga.
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Pemeriksaan Plak Index Green & Vermillion


- Green and Vermillion menggunakan indeks yang dikenal dengan Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S).
- Digunakan untuk mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi.
- Pemeriksaan yang dilakukan pada 6 gigi yaitu gigi 16,11,26,36,31, dan 46.
- Pada gigi 16,11,26,31 yang dilihat dari permukaan bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan
lingualnya.
- Pemeriksaannya terdiri atas pemeriksaan skor debris dan kalkulus.
- Teteskan disclosing solution pada dasar mulut pasien, minta pasien untuk merataknnya ke seluruh
permukaan gigi dengan lidah

Penilaian Debris :
- 0 = tidak ada debris
- 1 = debris menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat stain ekstrinsik tanpa debris
pada daerah tersebut.
- 2 = debris menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.
- 3 = debris menutupi lebih dari 2/3 dari permukaan gigi.
- Indeks Debris = Jumlah angka tiap bagian/6

Penilaian Kalkulus
- 0 = tidak ada kalkulus
- 1 = kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi.
- 2 = kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3 tapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terkena
adanya kalkulus subgingiva berupa flek disekeliling leher gigi.
- 3 = kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terkena.

Indeks Kalkulus = Jumlah angka tiap bagian/6


OHIS = DI + CI
Kriteria OHI-S:
- Baik : 0,0 – 1,2
- Sedang : 1,3 – 3,0
- Buruk : 3,1 – 6,0

Pemeriksaan Kedalaman Poket (probing)


Alat yang diperlukan: probe periodontal (who/unc 15/William)

Prosedur:

1. Memegang probe dengan modified pen grasp dengan finger rest


2. Masukkan probe ke sulkus gingiva dengan tekanan ringan, menempel pada permukaan gigi, dan
sejajar sumbu panjang gigi sampai ke dasar poket
3. Pemeriksaan dengan gerakan walking stroke dimulai dari DF-F-MF-ML-L-DL
4. Catat penilaian dari 6 sisi tersebut
5. Kedalaman poket diukur dari margin gingiva ke dasar poket
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Pemeriksaan Resesi
Alat yang digunakan: Probe periodontal (WHO/William/UNC 15)

Prosedur:

1. Memegang probe dengan modified pen gasp dengan finger rest


2. Daerah resesi yang diukur adalah visible resesion
3. Pemeriksaan dari CEJ ke margin gingiva
4. Lakukan penilaian

Klasifikasi resesi (miller)

Kelas 1: Resesi mencapai margin gingiva dan tidak meluas ke mukongingiva, tidak ada kehilangan tulang di
interdental dan jaringan lunak

Kelas 2: Resesi mencapai margin gingiva dan meluas ke mukongingiva, tidak terdapat kehilangan tulang di
interdental dan jaringan lunak

Kelas 3: Resesi mencapai margin gingiva dan meluas ke mukogingiva, terdapat kehilangan tulang di
interdental dan jaringan lunak lebih ke apical dari CEJ tapi masih di koronal puncak tulang alveolar

Kelas 4: Resei mencapai margin gingiva dan meluas ke mukogingiva, terdapat kehilangan tulang dan jaringan
lunak di interdental dan tulang alveolar

SCALING DAN ROOT PLANNING


Scaling Manual

Persiapan operator:

1. Memakai masker
2. Cuci tangan 6 langkah WHO
3. Memakai handscoon

Persiapan pasien:

1. Senyum, salam, sapa


2. Anamnesis
3. Diagnosa dan rencana perawatan
4. Informed consent

Persiapan alat dan bahan:

Scaling Manual
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

1. Baki steril
2. Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, excavator)
3. Probe periodontal
4. Scaler sickle (supragingiva)
5. Chisel (supragingiva)
6. Hoe (subgingiva)
7. KUret Gracey (subgingiva)
8. Pasta poles
9. Rubber cup polishing
10. Contra angle high speed
11. Cotton roll, cotton pellet, kassa, tampon

Persiapan pasien:

1. Duduk di dental chair


2. Memakai polybib
3. Kumur dengan povidone iodine

Prosedur Scaling dan root planning:

1. Plak scoring, probing


2. Pegang instrument scaling dengan modified finger rest, sejajar sumbu panjang gigi, dengan sisi tajam
menghadap gigi
3. Angulasi alat untuk scaling dan penghalusan akar 45-90 derajat
4. Scaling supragingiva dengan sickle scaler, dan chisel dengan pendek dan kuat dalam arah vertical,
koronal dan oblique
5. Scaling subgingiva dengan hoe dan kuret gracey dengan arah horizontal)
6. Eksplorasi dengan sonde dan probe pada permukaan gigi dan akar/sementum
7. Pemolesan dengan pasta poles dengan rubber cusp polishing yang diaplikasikan pada seluruh
permukaan gigi dengan contra angle low speed
8. Instruksi Post perawatan:
a. Tidak makan dan minum 1 jam setelah perawatan
b. Tidak makan makanan panas/asam/pedas setelah perawatan
c. Menjaga kebersihan gigi dan mulut sikat gigi 2x sehari setelah makan dan sebelum tidur
d. Berkumur dengan chx glukonat 0,12% setelah menyikat gigi
e. Kontrol periodic 6 bulan sekali
f. Tanyakan apakah ada pertanyaan

Scaler ultrasonic

Persiapan operator:

4. Memakai masker
5. Cuci tangan 6 langkah WHO
6. Memakai handscoon

Persiapan pasien:

5. Senyum, salam, sapa


6. Anamnesis
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

7. Diagnosa dan rencana perawatan


8. Informed consent

Persiapan alat dan bahan:

1. Baki steril
2. Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, ekscavator)
3. Probe periodontal
4. Scaler ultrasonic
5. Tip scaler Universal
6. Saliva ejector
7. Tampon, kapas, cotton roll, cotton pellet

Persiapan scaler ultrasonic

1. Scaler dalam keadaan menyala (ON)


2. Pasangkan dan kencangkan tip pada handpiece scaler
3. Atur besar aliran air dan getaran yang dibutuhkan

Prosedur scaler ultrasonic

1. Plak scoring, probing


2. Pegang scaler dengan modified pen gasp dan finger rest
3. Sisi samping tip scaler berkontak ringan tanpa tekanan pada permukaan gigi dan kalkulus dengan
gerakan horizontal, vertical, dan oblique
4. Tip scaler tidak boleh berada pada 1 titik terlalu lama
5. Eksplorasi denga sonde untuk cek kalkulus
6. Pemolesan denganpasta poles dengan rubber cusp polishing pada seluruh permukaan gigi dengan
contraangle low speed
7. Instruksi post perawatan:
a. Tidak makan dan minum 1 jam setelah perawatan
b. Tidak makan makanan panas/asam/pedas setelah perawatan
c. Menjaga kebersihan gigi dan mulut sikat gigi 2x sehari setelah makan dan sebelum tidur
d. Berkumur dengan chx glukonat 0,12% setelah menyikat gigi
e. Kontrol periodic 6 bulan sekali
f. Tanyakan apakah ada pertanyaan
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

KURETASE Tertutup (1)

1. Diagnosis: Periodontitis kronis generalisata disertai resesi gusi


dd/ Gingivitis, Periodontitis agresif

2. Rencana perawatan inisial: OHI KIE dan kontrol plak, Scaling RA RB, Rootplan 12 11 21 22, kontrol,
Splinting temporary ekstrakoronal 12 11 21 22
Bedah  Bedah kuretase

3. Loss of attachment, dengan menggunakan probe periodontal


a. Probe dipegang dengan modified pen grasp dengan finger rest pada gigi terdekat dalam 1 sisi
rahang
b. Probe dimasukkan ke dalam sulkus gingiva, dengan tekanan ringan (0,25 N), paralel dgn sumbu
pjg gigi, bergerak mengikuti kontur sulkus dari distal ke bukal (walking stroke)
c. LOA = jarak CEJ sampai dasar poket
d. Lakukan penilaian
e. *Probe WHO: 0,5 – 3,5 – 5,5 – 8,5 – 11,5

4. Kehilangan perlekatan: LOA = jarak CEJ sampai dasar poket


a. CAL = Kedalaman poket + visible resesi
b. CAL = (Jarak margin gingiva s/d dasar poket) + (Jarak CEJ s/d margin gingiva)
c. CAL = 7mm + 3 mm
d. CAL = 10 mm

5. Bedah kuretase tertutup


a. Persiapan daerah kerja
- Kebersihan daerah kerja
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

b. Persiapan operator
a. Memakai masker
b. Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO
c. Memakai handscoon

c. Persiapan pasien:
a. Senyum sapa salam, perkenalan
b. Anamnesis
c. Diagnosis, rencana perawatan
d. Informed consent

d. Persiapan alat dan bahan


a. Alat
o Baki
o Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, ekcavator, probe)
o Kuret gracey (sesuai kasus) (gigi anterior: #1-2, 3-4, 5-5, gigi premolar: #5-6, Gigi posterior
bukal lingual: #7-8, 9-10, posterior mesial: #11-12, 15-16 posterior distal: #13-14, 17-18)
o Syringe spuit
b. Bahan:
o cairan anastesi (lidocaine)
o Larutan saline/H202 3%
o Cotton roll, pellet, tampon
o Periodontal pack

e. Persiapan pasien
- Persilakan duduk di DU
- Polybib, Berkumur dengan povidon iodin

f. Prosedur Kuretase Tertutup:


1. Pastikan Plak skoring, probing, oral profilaksis sudah dilakukan
2. Tindakan asepsis  Pasien kumur povidone iodine, oles dengan tampon di EO dan IO
3. Isolasi  duk steril
4. Anastesi infiltrasi  pada gingiva bukal atau lingual, dengan cara menarik pipi dan
anastesikan pada bagian muccobuccalfold lalu masukkan jarum dan lakukan aspirasi 2x lalu
keluarkan cairan anastesikum
5. Scaling dan rootplaning
6. Masukkan kuret gracey (No. 1, 2, 3, 4) sampai dasar poket
a. Pen grasp dan finger rest, Sejajar dgn sumbu pjg gigi
b. Cutting edge menghadap jaringan lunak
c. Permukaan luar gingiva ditahan dgn jari tangan yg tdk memegang instrument
d. Lakukan kuretase dgn gerakan horizontal stroke pd dinding lateral poket ( untuk
membuang jar granulasi)
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

e. Pembersihan jar nekrotik di junctional epitelium dgn menempatkan kuret di apikal JE


(dari dasar poket s/d puncak tl alveolar) dgn gerakan menyekop

7. Ulangi beberapa kali, hingga jar granulasi terangkat  Tanda: keluarnya darah segar
8. Scaling dan root planning  Memastikan jar nekrotik sudah tidak ada
9. Irigasi / spooling berkala dengan larutan saline/H202 3%
10. Kontrol perdarahan
11. Adaptasi jar gingiva dgn menekan gingiva ke perm gigi menggunakan jari/tampon dgn
tekanan ringan selama 20-30 dtk / 3-5mnt
12. Keringkan daerah kerja (tampon/saliva ejector)

13. Periodontal pack


- Base: katalis 1:1
- Aduk dengan gerakan melingkar dan melipat pada mixing pad dengan spatula sampai
homogen
- Periodontal pack diambil dengan spatula lalu dicelupkan ke dalam air suhu ruangan
- Membasahi tangan dengan air/menggunakan Vaseline
- Menggulung periodontal pack menjadi bentuk silinder
- Melakukan isolasi dan mengeringkan daerah operasi dengan tampon
- Aplikasi periodontal pack pada daerah operasi dengan batas koronal pada 1/3 servikal
gigi, batas apical tidak melebihi mucogingival junction dan bebas dari kontak oklusi
- Melakukan penekanan ringan pada gingival margin dan proksimal
- Membuang kelebihan periodontal pack dengan eksavator

14. Resep:
a. antibiotic amox 500 mg s 3 dd 1 pc
b. analgesic asmef 500 mg s 3 dd 1 pc prn
c. obat kumur chx glukonat 0,12% coll oris 2x1 setelah sikat gigi

15. Instruksi pasca operasi:


a. Minum obat sesuai instruksi
b. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi 2x/hari, area bedah jangan disikat
→ obat kumur
c. 1 jam setelah bedah jangan makan
d. Hindari konsumsi makanan/minuman panas, pedas, asam
e. Area bedah jangan dimainkan dengan lidah
f. Jangan merokok selama 1 minggu
g. Jika pack lepas sebelum 3 hari segera hubungi dokter
h. Tanyakan pasien apakah ada pertanyaan, jika tidak boleh pulang

16. Datang 1 minggu kembali untuk kontrol + Periodontal pack dilepas


Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

ABSES PERIODONTAL (insisi drainase)

1. Diagnosis AAP 1999: Abses Periodontal disertai trumatik oklusi gigi 47

2. Diagnosis Banding: Abses gingiva, abses perikoronal, Gingivitis, periodontitis agresif

3. Rencana Perawatan Emergensi:


- Insisi drainase : asepsis, anestesi, insisi dengan blade no.15 sudut 45⁰, tekan pus hingga keluar,
irigasi h2o2+chx+saline, depth perdarahan

Drainase Abses:
1. Tindakan aseptic  pasien berkumur dengan povidone iodine / chlorhexidine
2. Scaling dan root planing untuk membersihkan daerah sekitar abses
3. Anastesi infiltrasi  pada gingiva bukal atau lingual, dengan cara menarik pipi dan anastesikan
pada bagian muccobuccalfold lalu masukkan jarum dan lakukan aspirasi 2x lalu keluarkan cairan
anastesikum masing masing 0,5 cc  cek numbness
4. Retraksi poket dengan menggunakan probe / kuret
5. Apabila tidak bisa lakukan insisi abses menggunakan blade no 15
6. Drainase dengan cara palpasi / menekan ringan menggunakan jari hingga semua pus keluar
7. Irigasi dgn saline untuk membersihkan eksudat.
8. Medikasi:
o Antibiotik amox 500 mg s 3 dd 1 pc / metronidazole 500 mg 3 dd 1 pc
o analgesik asmef 500 mg s 3 dd 1 pc prn
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

4. Menentukan Jenis Resorpsi Tulang Vertikal:


a. Dari foto rontgen
b. Membuat garis khayal pertama dari CEJ gigi yg diperiksa (mesial gigi 47) ke CEJ gigi
sebelahnya (distal gigi 46)
c. Membuat garis khayal kedua dari puncak tulang alveolar gigi yg diperiksa ke gigi sebelahnya
d. kemudian lihat apakah kedua garis itu sejajar dengan penurunan tl atau membentuk sudut.
e. Sejajar = penurunan horizontal, membentuk sudut = vertikal.

5. Klasifikasi dan Tipe Poket


Berdasarkan morfologi:
a. Poket gingiva (Pseudopocket/Relative Pocket/False Pocket) → Terbentuk dari perbesaran
gingiva tanpa disetai dengan kerusakan jaringan periodontal di bawahnya. Dasar pocket pada
CEJ
b. Poket Periodontal (True Pocket/Absolute Pocket) → Terbentuk dari kerusakan jaringan
periodontal, migrasi junctional epithelium ke apikal.

c. Berdasarkan letak dasar poket thp alveolar crest, Terbagi menjadi 2:


i. Poket Suprabony: Dasar poket lebih koronal dari puncak tl.alv (kerusakan tl. horizontal)
ii. Poket Infraboni: Dasar pocket lebih ke apikal dari puncak tl.alv (kerusakan tl. vertikal)

d. Berdasarkan perm gigi yg terlibat:


- Simple pocket = melibatkan 1 perm gigi
- Compound pocket = melibatkan 2 atau lebih perm gigi
- Complex / spiral pocket = dasar poket tdk langsung berkomunikasi dgn margin gingiva
(berliku-liku)

e. Pocket pada gigi 47 termasuk ke dalam Pocket Periodontal Infrabony.


Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Gingivitis (PBI dan Indeks Plak)

1. Diagnosis: Gingivitis plaque induced


Dd/ Gingivitis non plaque induced, periodontitis kronis

2. Periksa BOP : Papillary bleeding index


Alat: Probe periodontal
Prosedur Pemeriksaan:
- Probe dipegang dengan pen grasp/ modified pen grasp dengan tumpuan kerja gigi yang
berdekatan
- Probe dimasukkan sampai ke dasar poket digerakkan menelusuri dara poket dari distal gigi paling
posterior ke mid menuju mesial dari permukaan fasial kemudian ditunggu 20-30 detik dan
perdarahan dicatat dalam 4 tingkat. (Regio 1 dan 3 lingual, Regio 2 dan 4 fasial)

Grade perdarahan PBI:


- Gr1: single bleeding point
- Gr2: garis bleeding terlihat di margin
- Gr3: Bleeding membentuk segitiga di interdental
- Gr4: terdapat tetesan darah yang mengalir di interdental
Perhitungan PBI: jumlah perdarahan dibagi jumlah papilla yang diperiksa

3. Periksa Plak:
Indeks Plak O’leary
- Siapkan alat dan bahan :
- Teteskan disclosing solution pada dasar mulut pasien, minta pasien untuk merataknnya ke seluruh
permukaan gigi dengan lidah
- Lakukan pengecekan plak pada permukaan : Distal, Mesial, Facial dan Lingual dari semua gigi
- Catat dalam status berikut (dibawah)
- Tandai Positif (+) pada permukaan yang ada plak nya
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

- Hitung presentasi indeks plak :


- Jumlah permuaan ditemukan Plak/kalkulus X 100 % = Jumlah permukaan yang ada

Kriteria :
- Baik = 0% - 20%
- Sedang = 20% - 40%
- Buruk = 40% - 60%
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Gigi goyang (Splinting)

1. Periksa Kegoyangan gigi:


a. Ambil 2 alat berujung tumpul dan mengapit mahkota gigi menggunakan ujung 2 alat yang tumpul
atau dengan cara mengapit gigi dengan ujung jari di satu sisi dan sisi lainnya menggunakan ujung
tumpul alat
b. Menggerakkan gigi dengan mengapit kedua mahkota gigi meggunakan 2 alat tumpul tersebut
c. Menggerakkan gigi ke arah bukal dan lingual
d. Menggerakkan gigi ke arah mesial, distal, dan vertical

2. Kriteria
Grade 1 : 0,2 – 1mm labial-lingual
Grade 2 : > 1mm labial-lingual, mesial distal
Grade 3 : >1mm labial-lingual, mesial distal dan vertical Klasifikasi

3. Perawatan Splinting:

A. Persiapan operator:
- Memakai masker
- Mencuci tangan 6 langkah WHO
- Memakai handscoon
B. Persiapan pasien:
- Senyum, salam, sapa
- Anamnesis
- Diagnosis, rencana perawatan
- Informed consent
C. Persiapan alat dan bahan:
- Baki steril
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

- Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, ekscavator)


- Probe periodontal
- Needle holder
- Lidah ular
- Tang/gunting kawat
- Wire 0,025 mm / 0,03 mm
- Komposit
- Dental floss
- Alcohol
D. Prosedur Splinting sementara ekstrakorona
a. Polishing gigi
b. Pengukuran panjang kerja menggunakan dental floss (2x tempat kerja)
c. Wire dibuat dalam bentuk twist
d. Kawat disterilkan dengan alcohol 70% terlebih dahulu
e. Pengolesan bahan etsa dan bonding
f. Aplikasi wire setinggi titik kontak
g. Aplikasi komposit pada pertengahan mesio-distal gigi
h. Dilakukan light curing
i. Cek oklusi
j. Polishing permukaan komposit
k. Instruksi Pasca:
i. Jaga OH sikat gigi 2x1
ii. Tidak makan minum setelah 1 jam
iii. Tidak menggunakan gigi yg di splinting u/ menggigit
iv. Makan dengan sisi yg tidak dirawat
l.
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Periodontitis (Kuretase tertutup (2)

1. Diagnosis: Periodontitis kronis lokalisata gigi 11


2. Loss of attachment, dengan menggunakan probe periodontal
a. Probe dipegang dengan modified pen grasp dengan finger rest pada gigi terdekat dalam 1 sisi
rahang
b. Probe dimasukkan ke dalam sulkus gingiva, dengan tekanan ringan (0,25 N), paralel dgn sumbu
pjg gigi, bergerak mengikuti kontur sulkus dari distal ke bukal (walking stroke)
c. LOA = jarak CEJ sampai dasar poket
d. Lakukan penilaian
e. *Probe WHO: 0,5 – 3,5 – 5,5 – 8,5 – 11,5

6. Perawatan: Bedah kuretase tertutup


g. Persiapan daerah kerja
- Kebersihan daerah kerja
h. Persiapan operator
a. Memakai masker
b. Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO
c. Memakai handscoon
i. Persiapan alat dan bahan
a. Alat
o Baki
o Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, ekcavator, probe)
o Kuret gracey (sesuai kasus) (gigi anterior: #1-2, 3-4, 5-5, gigi premolar: #5-6, Gigi
posterior bukal lingual: #7-8, 9-10, posterior mesial: #11-12, 15-16 posterior distal:
#13-14, 17-18)
o Syringe spuit
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

b. Bahan:
o cairan anastesi (lidocaine)
o Larutan saline/H202 3%
o Cotton roll, pellet, tampon
o Periodontal pack
j. Persiapan pasien
- Informed consent
- Polybib, Berkumur dengan povidon iodin

k. Prosedur Kuretase Tertutup:


1. Pastikan Plak skoring, probing, oral profilaksis sudah dilakukan
2. Tindakan asepsis  Pasien kumur povidone iodine, oles dengan tampon di EO dan IO
3. Isolasi  duk steril
4. Anastesi infiltrasi  pada gingiva bukal atau lingual, dengan cara menarik pipi dan
anastesikan pada bagian muccobuccalfold lalu masukkan jarum dan lakukan aspirasi 2x lalu
keluarkan cairan anastesikum
5. Scaling dan rootplaning
6. Masukkan kuret gracey (No. 1, 2, 3, 4) sampai dasar poket
a. Pen grasp dan finger rest, Sejajar dgn sumbu pjg gigi
b. Cutting edge menghadap jaringan lunak
c. Permukaan luar gingiva ditahan dgn jari tangan yg tdk memegang instrument
d. Lakukan kuretase dgn gerakan horizontal stroke pd dinding lateral poket ( untuk
membuang jar granulasi)
e. Pembersihan jar nekrotik di junctional epitelium dgn menempatkan kuret di apikal JE
(dari dasar poket s/d puncak tl alveolar) dgn gerakan menyekop

7. Ulangi beberapa kali, hingga jar granulasi terangkat  Tanda: keluarnya darah segar
8. Scaling dan root planning
9. Irigasi / spooling berkala dengan larutan saline/H202 3%
10. Kontrol perdarahan
11. Adaptasi jar gingiva dgn menekan gingiva ke perm gigi menggunakan jari/tampon dgn
tekanan ringan selama 20-30 dtk / 3-5mnt
12. Keringkan daerah kerja (tampon/saliva ejector)

13. Periodontal pack


- Base: katalis 1:1
- Aduk dengan gerakan melingkar dan melipat pada mixing pad dengan spatula sampai
homogen
- Periodontal pack diambil dengan spatula lalu dicelupkan ke dalam air suhu ruangan
- Membasahi tangan dengan air/menggunakan Vaseline
- Menggulung periodontal pack menjadi bentuk silinder
- Melakukan isolasi dan mengeringkan daerah operasi dengan tampon
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

- Aplikasi periodontal pack pada daerah operasi dengan batas koronal pada 1/3 servikal
gigi, batas apical tidak melebihi mucogingival junction dan bebas dari kontak oklusi
- Melakukan penekanan ringan pada gingival margin dan proksimal
- Membuang kelebihan periodontal pack dengan eksavator

14. Resep:
a. antibiotic amox 500 mg s 3 dd 1 pc
b. analgesic asmef 500 mg s 3 dd 1 pc prn
c. obat kumur chx glukonat 0,12% coll oris 2x1 setelah sikat gigi

15. Instruksi pasca operasi:


a. Minum obat sesuai instruksi
b. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi 2x/hari, area bedah jangan disikat
→ obat kumur
c. 1 jam setelah bedah jangan makan
d. Hindari konsumsi makanan/minuman panas, pedas, asam
e. Area bedah jangan dimainkan dengan lidah
f. Jangan merokok selama 1 minggu
g. Jika pack lepas sebelum 3 hari segera hubungi dokter
h. Tanyakan pasien apakah ada pertanyaan, jika tidak boleh pulang

16. Datang 1 minggu kembali untuk kontrol + Periodontal pack dilepas


Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Gingivektomi (Enlargement)

1. Diagnosis: Gingival enlargement (drug induced)


2. Jenis Poket:
Klasifikasi dan Tipe Poket
Poket gingiva (Pseudopocket/Relative Pocket/False Pocket) → Terbentuk dari perbesaran gingiva
ranpa disetai dengan kerusakan jaringan periodontal di bawahnya. Dasar pocket pada CEJ

3. Perawatan: Gingivektomi
Persiapan Alat:
1. Alat diagnostik standar
2. Pocket marking forcep
3. Kirkland knife
4. Orban knife
5. Blade no.12 dan 15
6. Scalpel handle
7. Kuret gracey
8. Paperpad/mixing pad
9. Spatula
10.Tempat alcohol / Dappen glass

Persiapan Bahan:
1. Spuit
2. Larutan anastesi
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

3. Povidone iodine /chlorhexidine


4. Cotton pellet
5. Bahan irigasi (saline), aquadest
6. Periodontal dressing
7. Vaseline
8. Kasa tampon

Prosedur Gingivektomi:
1. Melakukan tindakan asepsis (berkumur/mengoles) intra dan ekstraoral dengan bahan antiseptik
2. Melakukan tindakan anastesi infiltrasi
3. Membuat bleeding point dengan memasukan pocket marking forcep sejajar sumbu gigi, menempel
permukaan gigi, sisi tumpul berada di dalam poket, sisi tajam disebelah luar, hingga menyentuh
dasar poket kemudian pocket marking forcep dijepitkan pada 3 titik (mesial, distal dan midline)
4. Insisi eksternal bevel pada posisi 1 mm apikal dari bleeding point membentuk sudut 45 derajat ke
arah koronal dengan menggunakan kirkland knife untuk fasial/palatal dan orban knife untuk daerah
interdental
5. Melepaskan dinding poket yang telah dipotong (eksisi dinding poket)
6. Membersihkan daerah operasi dari jaringan granulasi, sementum nekrotik dan sisa kalkulus sampai
permukaan bersih menggunakan alat kuret (scaling dan penghalusan akar)
7. Melakukan gingivoplasty dengan scalpel.
8. Irigasi menggunakan larutan saline/aquadest
9. Kontrol pendarahan
10. Aplikasi periodontal dressing
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Kuretase terbuka
a. Persiapan daerah kerja
o Daerah kerja dalam keadaan bersih
b. Persiapan operator
o Memakai masker
o Cuci tangan 6 langkah berdasarkan WHO
o Memakai handscoon
c. Persiapan alat dan bahan
o Baki
o Alat dasar: kaca mulut, sonde, pinset, ekcavator, probe periodontal
o Scalpel+ blade no 11
o Needle holder
o Kuret gracey (sesuai kasus) (gigi anterior: #1-2, 3-4, 5-5, gigi premolar: #5-6, Gigi posterior bukal
lingual: #7-8, 9-10, posterior mesial: #11-12, 15-16 posterior distal: #13-14, 17-18)
o Spuit syringe
o Cairan anastesikum
o Cairan spooling (saline/h2o2 3%)
o Kapas steril
o Benang jahit
o Periodontal pack
d. Persiapan pasien
o Polybib
o Berkumur dengan povidon iodin

Tahapan kuretasi terbuka


- Anastesi infiltrasi pada bagian bukal dengan cara menarik pipi dan insersikan jarum ke muccobuccal fold
dengan bevel menghadap tulang, lakukan aspirasi 2x lalu keluarkan cairan anastesikum
- Cek kebas, dan apakah anastesi sudah berjalan
- Lakukan insisi di bagian dalam dari dinding poket (internal bevel incision) dari margin gingiva menuju
dasar poket miring ke dalam dengan scalpel sampai dasar sulkus
- Jaringan granulasi diambil dengan kuret gracey
- Skaling dan root planning dilakukan hingga benar-benar bersih
- Lakukan irigas dengan larutan saline/ h202 3%
- Tahap penyelesaian:
o Lakukan suturing interrupted pada interproksimal
o Daerah operasi ditekan dengan kapas steril 3-5 menit

Periodontal pack
- Base: katalis 1:1
- Aduk dengan gerakan melingkar dan melipat pada mixing pad dengan spatula sampai homogen
- Periodontal pack diambil dengan spatula lalu dicelupkan ke dalam air suhu ruangan
- Membasahi tangan dengan air/menggunakan Vaseline
- Menggulung periodontal pack menjadi bentuk silinder
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

- Melakukan isolasi dan mengeringkan daerah operasi dengan tampon


- Aplikasi periodontal pack pada daerah operasi dengan batas koronal pada 1/3 servikal gigi, batas apical
tidak melebihi mucogingival junction dan bebas dari kontak oklusi
- Melakukan penekanan ringan pada gingival margin dan proksimal
- Membuang kelebihan periodontal pack dengan eksavator

Resep:
a. antibiotic amox 500 mg s 3 dd 1 pc
b. analgesic asmef 500 mg s 3 dd 1 pc prn
c. obat kumur chx glukonat 0,12% coll oris 2x1 setelah sikat gigi

Instruksi pasca operasi:


a. Minum obat sesuai instruksi
b. Kontrol 1 minggu kemudian
c. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi 2x/hari, area bedah jangan
d. disikat → obat kumur
e. Jika pack lepas sebelum 3 hari segera hubungi dokter
f. Area bedah jangan dimainkan dengan lidah
g. 1 jam setelah bedah jangan makan
h. Hindari konsumsi makanan/minuman panas, pedas, asam
i. Jangan merokok selama 1 minggu
j. Tanyakan pasien apakah ada pertanyaan, jika tidak boleh pulang

Datang 1 minggu kembali untuk kontrol + Periodontal pack dilepas


Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Insisi Drainase Abses Perio


Insisi drainase abses jaringan periodontal
Alat dan Bahan
- Alat standar: kaca mulut, ekskavator,
- pinset, sonde (1 set)
- Blade No. 11
- Handle scalpel
- Spuit irigasi 5cc
- Anestesi topikal (Benzocaine)
Bahan:
- H2O2 3%
- ChX 0,2%
- Povidone iodine
- Tampon
- Cotton pellet dan cotton roll
- Spuit anestesi dan larutan anestesi

1. Isolasi daerah kerja


2. Asepsis dan antisepsis dengan povidone iodine dan cotton pellet secara memutar di daerah kerja
3. Lakukan aplikasi anestesi topikal di daerah kerja
4. Lakukan anestesi lokal infiltrasi pada daerah tersebut
5. Cek apakah anestesi sudah bekerja dengan menjepit mukosa gingiva yang dianestesi
6. Identifikasi bagian gingiva yang paling fluktuatif
7. Lakukan pemijatan di daerah fluktuatif tersebut hingga seluruh pus keluar melalui poket
8. Irigasi dengan H2O2 3% dan spuit irigasi
9. Lakukan step nomor 7 dan 8 hingga tidak terdapat pus yang keluar
10. Irigasi akhir dengan H2O2 3% dan larutan saline
11. Berikan instruksi pascaperawatan:
o Tidak makan dan minum 30 menit-1 jam setelah perawatan
o Tidak memainkan bekas drainase dengan lidah
o Tidak berkumur dengan keras
o Tidak makan dan minum yang panas
o Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
o Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
o Berikan pasien obat antibiotik Amoxicillin 500mg dan Metronidazole 500mg (3x sehari) selama 7
hari, habiskan
o Berikan pasien obat antiinflamasi Kalium Diklofenak 50mg (2x sehari) selama 5 hari
o Berikan pasien obat kumur H2O2 1,5% yang harus dikumurkan 2 kali sehari setelah sikat gigi pagi
dan malam selama 10 detik tanpa dibilas
12. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter keesokan harinya setelah perawatan untuk kontrol
Nadhira, Farhani, Regita, Faizah
2019 gel 1

Debridement NUG
Alat dan Bahan
- Alat standar: kaca mulut, ekskavator,
- pinset, sonde (1 set)
- Spuit irigasi 5cc
- H2O2 3%
- ChX 0,2%
- Povidone iodine
- Cotton pellet dan cotton roll

Tahapan kerja
1. Isolasi daerah kerja
2. Asepsis dan antisepsis dengan berkumur povidone iodine atau chlorhexidine
3. Lakukan debridement jaringa nekrotik dengan kassa steril/cotton roll yang dibasahi dengan H2O2 3%
hingga seluruh jaringan nekrotik terangkat
4. Irigasi dengan H2O2 3% dan spuit irigasi
5. Lakukan step nomor 7 dan 8 hingga daerah dengan jaringan nekrotik benar-benar bersih
6. Irigasi akhir dengan H2O2 3% dan larutan saline
7. Berikan instruksi pascaperawatan:
o Tidak makan dan minum 30 menit-1 jam setelah perawatan
o Tidak makan dan minum yang panas
o Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
o Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur
o Berikan pasien obat antibiotik Amoxicillin 500mg dan Metronidazole 250mg (3x sehari) selama 7
hari, habiskan
o Berikan pasien obat antiinflamasi Kalium Diklofenak 50mg (2x sehari) selama 5 hari
o Berikan pasien obat kumur H2O2 1,5% yang harus dikumurkan 2 kali sehari setelah sikat gigi pagi
dan malam selama 10 detik tanpa dibilas

8. Instruksikan pasien untuk kembali ke dokter keesokan harinya setelah perawatan untuk kontrol

Anda mungkin juga menyukai