Anda di halaman 1dari 2

2.

Metode Moores, Fanning and Hunt

Tahun 1963, Moores, Fanning dan Hunt menunjukkan metode estimasi

usia berdasarkan perkembangan gigi individu. Pada metode ini, perkembangan

gigi dipelajari didalam 14 tahap mineralisasi untuk perkembangan gigi permanen

akar tunggal dan akar jamak dan rata-rata usia untuk tahap yang terkait. Moores

dkk menggunakan radiograf panoramik atau radiograf oblique lateral untuk

penelitian ini. Usia paling muda dalam penelitian adalah 6 bulan dan data juga

termasuk pada perkembangan gigi molar ketiga. Perkembangan pada perempuan

lebih cepat dari laki-laki dan tahap-tahap pembentukan akar menunjukkan variasi

daripada pembentukan mahkota (Panchbhai, 2011).

Metode ini dianggap berguna bagi populasi abad pertengahan karena salah

satunya dapat memperkirakan usia individu menggunakan molar ketiga, yang

merupakan fokus untuk sampel abad pertengahan sebagai bagian dari penelitian

saat ini (Goltz, 2016).


Gambar 2. Perkembangan gigi dengan akar tunggal (Goltz, 2016)

Gambar 2. 14 Tahap Pembentukan Gigi Akar Jamak. pembentukan awal bonjol


(Ci), bonjol-bonjol bersatu (Cco), outline bonjol terbentuk sempurna (Coc),
setengah mahkota terbentuk sempurna (Cr1/2), tiga perempat mahkota terbentuk
sempurna (Cr3/4), mahkota terbentuk sempurna (Crc), pembentukan awal akar (Ri),
pembentukan awal celah (Cli), seperempat panjang akar (R1/4), setengah panjang
akar (R1/2), tiga perempat panjang akar (R3/4), panjang akar terbentuk sempurna
(Rc), penutupan setengah apeks (A1/2), penutupan apeks sempurna (Ac)
(Panchbhai, 2011).

Sumber:
Goltz, RA. 2016. A Comparison of Four Methods of Dental Age Estimation and
Age Estimation from the Risser Sign of the Iliac Crest. Eastern Michigan
University.
Panchbhai, AS. 2011. Dental Radiographic Indicators, A Key to Age Estimation.
Dentomaxillofacial Radiology pp199-212.

Anda mungkin juga menyukai