PENDAHULUAN
Gigi yang disebut impaksi ketika gigi tersebut menghalangi jalan dari
normalnya erupsi pada lengkung gigi karena kurangnya ruang pada lengkung atau
obstruksi pada jalannya erupsi dari gigi. Molar ketiga maksila dan mandibula,
caninus maksila dan insisiv sentral maksila merupakan yang paling sering terjadi
impaksi gigi. Kebanyakan molar ketiga yang impaksi atau tidak erupsi dapat
erupsi dengan normal dan kebanyakan impaksi molar tidak pernah menyebabkan
kecenderungan molar ketiga yang tumbuh paling akhir dalam kronologi gigi
manusia menjelaskan fakta bahwa molar ketiga adalah yang paling sering terjadi
Molar ketiga juga dikenal sebagai gigi bungsu. Mereka biasanya berasal dari
belakang molar kedua, biasanya erupsi selama periode remaja akhir atau awal dua
puluhan. Seseorang akan memiliki empat gigi bungsu: kiri atas, kanan atas, kiri
bawah, dan kanan bawah. Molar ketiga biasanya tidak terdapat 25% pada orang
dewasa. Usia erupsinya bervariasi, pada dasar umumnya erupsi antara usia 18 dan
24 tahun (2).
meskipun metode diagnosis untuk deteksi dan pencegahan yang lebih baik
meliputi riwayat keluarga, pemeriksaan visual dan palpasi pada usia tertentu
1
2
secara dini pada kasus tertentu, maka pencabutan impaksi gigi dapat dilakukan
lebih dini pula sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut (3).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan gigi mengalami impaksi, antara lain
jaringan sekitar gigi yang terlalu padat, persistensi gigi susu, tanggalnya gigi susu
yang terlalu dini, tidak adanya tempat bagi gigi untuk erupsi, rahang terlalu
sempit oleh karena pertumbuhan tulang rahang kurang sempurna dan menurut
teori Mendel, jika salah satu orang tua mepunyai rahang kecil, dan salah satu
orang tua lainnya bergigi besar maka kamungkinan salah seorang anaknya
berahang kecil dan bergigi besar. Sebagai akibat dari kondisi tersebut, dapat
terjadi kekurangan tempat erupsi gigi permanen sehingga terjadi impaksi (3)
Menurut Naosherwan dkk dari penelitian yang dilakukan di rumah sakit pada
tahun 2000 sampai 2005 dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 15.076
orang, terdapat 261 kasus impaksi molar ketiga mandibula sedangkan pada kasus
molar ketiga yang datang ke rumah sakit mengeluh adanya sakit dan bengkak
adapun lainnya datang dengan tujuan orthodonti. Sebagian besar kasus impaksi
kasus impaksi molar ketiga maksila yang sebagian besar ditemukan dengan posisi
vertikal (1).
Penelitian ini dilakukan di RSUD Ulin bagian Poli Gigi Banjarmasin karena
di tempat tersebut khusus menangani kasus yang terjadi pada gigi dan rongga
[Type text]
3
Golongan pasien yang datang ke Bagian Poli Gigi RSUD Ulin Banjarmasin
Orang banjar atau suku banjar adalah yang mendiami daerah aliran sungai
dari Banjarmasin sampai Amuntai, dan daerah pahuluan atau pedalaman dari
ditetapkan oleh permukaan oklusal gigi molar pertama dan kedua, berdasarkan
antara molar kedua mandibula dengan batas anterior ramus mandibula, dan
[Type text]
4
berdasarkan hubungan gigi impaksi terhadap panjang aksis gigi molar kedua
mandibula (5).
Meskipun molar ketiga yang impaksi bebas dari rasa sakit yang tidak
Leonal dkk yang dikutip Nieves dkk melaporkan bahwa 10% dari molar ketiga
Perikoronitis dapat berkembang dari saat mahkota dari molar ketiga yang
erupsi itu berkontak dengan rongga mulut. Sekali proses sudah berkembang, ini
cenderung menjadi kronis dan sering kambuh sampai gigi sepenuhnya erupsi (5).
Adanya komplikasi yang diakibatkan gigi impaksi maka perlu dilakukan tindkan
memungkinkan terjadinya kerusakan pada struktur sekitarnya dan jika gigi benar-
[Type text]
5
akan diteliti adalah bagaimanakah prevalensi gigi impaksi molar ketiga rahang
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menghitung prevalensi
gigi impaksi molar ketiga rahang bawah pada suku banjar di RSUD Ulin
Banjarmasin.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah melihat ada atau tidaknya gigi
impaksi molar ketiga rahang bawah pada suku banjar di RSUD Ulin Banjarmasin,
perbandingan insidensi gigi impaksi molar ketiga pada suku banjar antara laki-laki
dan perempuan, dan usia yang paling sering terjadi gigi impaksi molar ketiga
[Type text]
6
prevalensi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah pada suku banjar.
2. Bagi FK UNLAM
untuk meneliti variabel yang lain kaitannya dengan impaksi molar ketiga
rahang bawah.
3. Bagi Peneliti
impaksi molar ketiga rahang bawah pada suku banjar. Mendapat informasi
dan wawasan tentang gigi impaksi molar ketiga rahang bawah serta
[Type text]