Anda di halaman 1dari 2

Materi Kuliah Survei Cepat-FKM UMS Bejo Raharjo,SKM,MKes

Nama : Monica Merentek


Nim : 19704150

Metode Survei Cepat

Tahapan Survei Cepat


Tahapan pelaksanaan survei cepat tidak berbeda dengan survei pada
umumnya. Bagi para pengelola program kesehatan (tenaga promosi
kesehatan), perlu memperhatikan beberapa tahapan dalam pelaksanaan
survei cepat, sebagai berikut :
1. Menentukan masalah kesehatan yang menjadi prioritas di
kabupaten/kota, dan menentukan tujuan pelaksanaan survei secara
jelas dan rinci.
Pengelola program kesehatan di kabupaten/kota tentu mempunyai
prioritas masalah yang akan ditanggulangi. Besarnya masalah seperti
rendahnya pencapaian target satu program atau kendala yang ditemui
dalam pelaksanaan kegiatan dapat diketahui dari laporan bulanan,
pertemuan rutin atau melakukan kajian dari sumber – sumber informasi
yang relevan. Dari penentuan masalah yang akan menjadi prioritas
tersebut perlu di deskripsikan tujuan pelaksanaan survei secara jelas dan
rinci. Semakin rinci tujuan akan semakin mudah mengembangkan
kuesioner survei cepat dan melakukan analisis data
.
2. Menentukan besar dan teknik pengambilan sampel.
Menentukan besar dan teknik pengambilan sampel harus memperhatikan
prinsip “semua individu dalam satu populasi mempunyai peluang yang
sama terpilih sebagai sampel”. Atas dasar pemahaman ini, perlu secara
tegas ditentukan populasi sasaran sesuai tujuan pelaksanaan survei.

3. Mengembangkan alat pengumpul data.


Alat pengumpul data pada survei cepat biasanya menggunakan
kuesioner atau melakukan pengukuran dengan alat tertentu. Pada survei
cepat pertanyaan dibatasi sekitar 20 – 30 pertanyaan saja. Oleh karena
itu, pertanyaan harus dipilih untuk diarahkan menjawab tujuan dari survei
ini.

4. Pengorganisasian dan pelaksanaan survei.


Sebelum survei berlangsung perlu dilakukan standarisasi pengisian
kuesioner antar pewawancara (petugas pengumpul data). Hal lainnya
yang harus dipastikan bahwa pewawancara sudah mengerti benar
tentang cara pemilihan responden (rumah tangga), pertanyaan yang ada
pada kuesioner, dan teknik dasar wawancara. Pembagian tugas diantara
pelaksana survei cepat harus jelas agar tidak terjadi keterlambatan dalam
proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Ingat dalam survei
cepat, waktu menjadi satu hal yang utama.

5. Entry data, interpretasi data, analisis dan laporan.


Data yang sudah terkumpul dalam waktu 1 – 2 hari harus sudah di entry
ke dalam komputer. Jika fasilitas tersedia, akan lebih baik proses
pemasukkan data dilakukan di lapangan dengan menggunakan
notebook. Akurasi data harus diperhatikan dalam proses pemasukkan
data ini. Analisis data hanya dapat dilakukan setelah peneliti yakin bahwa

1/2
Materi Kuliah Survei Cepat-FKM UMS Bejo Raharjo,SKM,MKes

entry data sudah benar dan bebas dari kesalahan. Jika masih ada
keraguan, dapat dilakukan pemeriksaan dan pembersihan data.

Survei cepat merupakan salah satu cara pengumpulan data di


masyarakat (population based), yang dirancang sederhana, murah dan cepat
sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan tepat
waktu, dengan ciri sebagai berikut :
1. Dipergunakan untuk mengukur kejadian yang sering
2. Pengambilan sampel secara kluster dua tahap
3. Jumlah item pertanyaan dibatasi 20 – 30 butir
4. Teknik pengambilan sampel dan pengolahan/analisis data dilakukan
dengan bantuan komputer.
5. Waktu pelaksanaan survei dibatasi sekitar 2 – 3 minggu.
6. Pengolahan dan analisis data hasil survei disajikan dengan memakai
teknik statistik sederhana.

2/2

Anda mungkin juga menyukai