Tahapan pelaksanaan survei cepat tidak berbeda dengan survei pada umumnya. Bagi para pengelola program kesehatan (tenaga promosi kesehatan), perlu memperhatikan beberapa tahapan dalam pelaksanaan survei cepat, sebagai berikut : 1. Menentukan masalah kesehatan yang menjadi prioritas di kabupaten/kota, dan menentukan tujuan pelaksanaan survei secara jelas dan rinci. Pengelola program kesehatan di kabupaten/kota tentu mempunyai prioritas masalah yang akan ditanggulangi. Besarnya masalah seperti rendahnya pencapaian target satu program atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan dapat diketahui dari laporan bulanan, pertemuan rutin atau melakukan kajian dari sumber – sumber informasi yang relevan. Dari penentuan masalah yang akan menjadi prioritas tersebut perlu di deskripsikan tujuan pelaksanaan survei secara jelas dan rinci. Semakin rinci tujuan akan semakin mudah mengembangkan kuesioner survei cepat dan melakukan analisis data . 2. Menentukan besar dan teknik pengambilan sampel. Menentukan besar dan teknik pengambilan sampel harus memperhatikan prinsip “semua individu dalam satu populasi mempunyai peluang yang sama terpilih sebagai sampel”. Atas dasar pemahaman ini, perlu secara tegas ditentukan populasi sasaran sesuai tujuan pelaksanaan survei.
3. Mengembangkan alat pengumpul data.
Alat pengumpul data pada survei cepat biasanya menggunakan kuesioner atau melakukan pengukuran dengan alat tertentu. Pada survei cepat pertanyaan dibatasi sekitar 20 – 30 pertanyaan saja. Oleh karena itu, pertanyaan harus dipilih untuk diarahkan menjawab tujuan dari survei ini.
4. Pengorganisasian dan pelaksanaan survei.
Sebelum survei berlangsung perlu dilakukan standarisasi pengisian kuesioner antar pewawancara (petugas pengumpul data). Hal lainnya yang harus dipastikan bahwa pewawancara sudah mengerti benar tentang cara pemilihan responden (rumah tangga), pertanyaan yang ada pada kuesioner, dan teknik dasar wawancara. Pembagian tugas diantara pelaksana survei cepat harus jelas agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Ingat dalam survei cepat, waktu menjadi satu hal yang utama.
5. Entry data, interpretasi data, analisis dan laporan.
Data yang sudah terkumpul dalam waktu 1 – 2 hari harus sudah di entry ke dalam komputer. Jika fasilitas tersedia, akan lebih baik proses pemasukkan data dilakukan di lapangan dengan menggunakan notebook. Akurasi data harus diperhatikan dalam proses pemasukkan data ini. Analisis data hanya dapat dilakukan setelah peneliti yakin bahwa
entry data sudah benar dan bebas dari kesalahan. Jika masih ada keraguan, dapat dilakukan pemeriksaan dan pembersihan data.
Survei cepat merupakan salah satu cara pengumpulan data di
masyarakat (population based), yang dirancang sederhana, murah dan cepat sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan tepat waktu, dengan ciri sebagai berikut : 1. Dipergunakan untuk mengukur kejadian yang sering 2. Pengambilan sampel secara kluster dua tahap 3. Jumlah item pertanyaan dibatasi 20 – 30 butir 4. Teknik pengambilan sampel dan pengolahan/analisis data dilakukan dengan bantuan komputer. 5. Waktu pelaksanaan survei dibatasi sekitar 2 – 3 minggu. 6. Pengolahan dan analisis data hasil survei disajikan dengan memakai teknik statistik sederhana.