BAB I
PENDAHULUAN
A. Survei
Survei menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teknik riset
dengan memberikan batas jelas atas data. Sedangkan menurut Prof. Ascabat
Gani, Bapak Ekonomi Kesehatan Indonesia, survey adalah suatu penelitian
dimana data atau informasi dikumpulkan secara sistematis, tetapi tidak dilakukan
eksperimen.
Survei merupakan pengumpulan data primer dengan beberapa cara
pengumpulan yang penting seperti observation method, interview method,
through questionnaires, through schedule,danmetode lain termasukwarranty
cards, distributor audits, pantry audits, cunsomer panels, using mechanical
devices, through projective techniques, depth interviewsdancontent analysis.
1. Observation method
Observation method sering digunakan untuk penelitian yang
berhubungan dengan behavioural science. Informasidicaridengancara
investigator sendiri langsung observasi tanpa bertanya kepada responden.
Dalam melakukan observasi harus dipikirkan seperti :Apa yang seharusnya
diamati ? Bagaimana cara merekam yang diamati ?atau Bagaimana akurasi
pengamatan ?
2. Interview method
Data yang dikumpulkan dengan presentasi dari oral verbal stimuli dan
balasan dalam istilah oral verbal responses. Cara interview dapat dilakukan
dengan cara :
a. Personel interviews : interview dalam mengajukan pertanyaan secara
umum dengan kontrak face to face terhadap orang lain.
b. Telephone interview : interview kepada respon dan melalui telepon.
C. Verifikasi
Verifikasi adalah suatu sistim ahli, atau sistim beberapa computer untuk
segala masalah, tugas yang telah ditentukan oleh sistim yang sudah dibangun
sesuai spesifikasi. Verifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan :
1. Desain harus mencerminkan kebutuhan dari masalah yang terkandung dalam
persyaratan yang ditangani.
2. Desain harus mencerminkan tujuan dan kode secara akurat, dan
mencerminkan rincian penggunaan yang benar dari sintaks bahasa untuk
menghindari bug atau kesalahan teknis.
D. Validasi
Validasi adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil keputusan
terhadap data itu sendiri, dan salah satu langkah dalam proses menetapkan
prioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih dan
mengetesindikator, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk
peningkatan.
Validasi data menjadi sangat penting dalam hal :
1. Indikator baru diterapkan khususnya, indikatorklinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah saki tmelakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau
hasil klinis yang penting.
2. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengancara
lain.
3. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara
pengumpulan data diubahataudiprosesabstraksi data, atauabstraktordiganti.
4. Data yang berasaldariindikator yang adatelahdiubahtanpaadapenjelasan
5. Sumber data telahdiubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik.
6. Subyekdaripengumpulan data telahdiubah, sepertiperubahanumur rata-rata
pasien, komorbiditas, perubahan protocol riset, penerapanpedomanpraktek
yang baruatauteknologibaru, metologibarupengobatandiperkenalkan /
dilaksanakan.
A. Organisasi
Di Rumah Sakit Islam, mutu pelayanan dan risiko pasien pelaksananya
dilakukanoleh Koordinator Bidang Mutu dan Risiko dengan dibantu Bidang Mutu
& Risiko Klinis dan Bidang Mutu &Risiko Manajemen.
Selainitu juga terdapat Tim Mutu Pelayanan. Tim Mutu Pelayanan
berkoordinasi dengan bagian atau bidang lainnya yang diketuai oleh Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).
B. MekanismeKerja
Kepala Rumah Sakit bersama dengan Ketua Komite PMKP membuat
program mutu/quality plan rumah sakit. Di Rumah Sakit Islam program
mutu/quality plan di masing-masing bagian/bidang disebut sebagai Standar Mutu
Pelayanan (SMP), yaitu :
1. SMP BidangPelayananMedis
2. SMP BidangKeperawatan
3. SMP BidangPenunjangMedis
4. SMP BidangKeuangan
5. SMP BidangPersonalia
6. SMP BidangKeuangan
7. SMP BidangUrusanDalam
Disetiap unit pelayananpelaksanaanmutudilaksanakanolehmasing-masing
PenanggungJawab (PJ) Mutu. Frekuensipengumpulan data sebanyak 1 (satu)
kali setiapbulandanperiodeanalisis data 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
Pelaksanaan survei yang dilakukan di masing-masing bagian ataubidang,
maka hasilnya direkapitulasi oleh PJ Mutu yang terkait. PJ Mutu menyerahkan
hasil survey kepada Kepala Instalasi atau Keperawatan untuk dilakukanverifikasi
dan di setujui oleh manajer terkait.
Setelah hasil survey diverifikasi oleh masing-masing instalasi atau
keperawatan, selanjutnya laporan verifikasi tersebut disampaikan kepada
KetuaKomite PMKP. Hasil survei yang sudah diterima oleh bagian Mutu & Risiko
atau Tim Mutu untuk dilakukan validasi dan analisis data.
Setelah dilakukan validasi dan verifikasi data maka bagian mutu & Risiko
atau Tim Mutu membuat laporan hasil disertai usul dan saran kepada Kepala
Rumah Sakit. Dari Kepala Rumah Sakit akan melanjutkan laporan hasil beserta
rekomendasinya kepada pemilik rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan
tindak lanjut.
KetuaKomite PMKP dengan Tim Mutu dalam berkoordinasi atau
berhubungan dapat dilakukan melalui perwakilan Tim yang adapadamasing-
masingbidang/bagian.
BAB IV
METODOLOGI
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukandengancarasurveidan data sekunder yang
dilakukandiseluruhbidang/bagiandisesuaikandenganindikatorPeningkatanMutuda
nKeselamatanPasien. Frekuensipengumpulan data dilakukan 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulandandianalisissetiap 3 (tiga) bulan.
B. Sampel
Respondenjikalebihdari 500 (limaratus) sampel,makarespondensebesar
10% darisampel (n = N x 10%), danjikadari 500 (lima ratus) sampel,
makarespondensebesar 50 responden.
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan : Di Bogor
PadaTanggal : Januari 2017