Anda di halaman 1dari 8

RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR

BAB I
PENDAHULUAN

Negara-negara anggota The Organization for Economic Co-Operation and


Development (OECD) pada tahun 2007, member bukti bahwa hambatan untuk
berbagi data klinis pasien tetap sangat tinggi, meskipun banyak permintaan untuk
reformasi pengumpulan data. Laporan tersebut diperoleh dari survey medical
records, hal ini adalah salah satu contoh manfaat survei yang telah dilakukan di
Negara-negara OECD.
Rumah sakit di Indonesia,khususnya Rumah Sakit Islam Bogor, tentu juga
banyak menggunakan informasi atau data sebagai sumber pengembangan mutu
dan risiko pasien. Informasi-informasi ini bersumber dari segala bagian di rumah
sakit seperti bagian medis, manajemen dan risiko pasien.
Proses pengumpulan informasi harus dapat di deskripsikan secara sistematis,
dan dapat dikonfirmasi serta indentifikasi, maka perlu dilakukan tata cara melakukan
survei, validasi dan verifikasi.Pada buku tata carai ni yang ditetapkan adalah tata
cara survei, validasi dan verifikasi di Rumah Sakit Islam Bogor.
BAB II
TEORI

A. Survei
Survei menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teknik riset
dengan memberikan batas jelas atas data. Sedangkan menurut Prof. Ascabat
Gani, Bapak Ekonomi Kesehatan Indonesia, survey adalah suatu penelitian
dimana data atau informasi dikumpulkan secara sistematis, tetapi tidak dilakukan
eksperimen.
Survei merupakan pengumpulan data primer dengan beberapa cara
pengumpulan yang penting seperti observation method, interview method,
through questionnaires, through schedule,danmetode lain termasukwarranty
cards, distributor audits, pantry audits, cunsomer panels, using mechanical
devices, through projective techniques, depth interviewsdancontent analysis.
1. Observation method
Observation method sering digunakan untuk penelitian yang
berhubungan dengan behavioural science. Informasidicaridengancara
investigator sendiri langsung observasi tanpa bertanya kepada responden.
Dalam melakukan observasi harus dipikirkan seperti :Apa yang seharusnya
diamati ? Bagaimana cara merekam yang diamati ?atau Bagaimana akurasi
pengamatan ?
2. Interview method
Data yang dikumpulkan dengan presentasi dari oral verbal stimuli dan
balasan dalam istilah oral verbal responses. Cara interview dapat dilakukan
dengan cara :
a. Personel interviews : interview dalam mengajukan pertanyaan secara
umum dengan kontrak face to face terhadap orang lain.
b. Telephone interview : interview kepada respon dan melalui telepon.

MenurutCarol Ross Spang, The VP of Human Resources, indikasi hasil


survey berhubungan dengan temuan kepuasan kerja, komitmen pribadi pada
keberhasilan kedepan dengan mengikuti metode pelayanan,
merekomendasikan metode pelayanan sebagai tempat baik untuk bekerja
dan merekomendasikan metode pelayanan kepada teman dan keluarga.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Sebelum menggunakan
data sekunder, harus dilihat kateristik di bawah ini :
1. Reliabel data reliable dapat dites dengan penemuan seperti : siapa yang
mengumpulkan data ? dari mana sumber data ? pengumpulan data
menggunakan metode apa ? waktu pengumpulan data ? apa ada praduga
pada penyusun ? tingkat akurasi diinginkan ? apa yang mau dicapai ?
2. Kesesuaian data : data sesuai untuk satu pertanyaan tetapi belum tentu
ditemukan sesuai dengan pertanyaan lainnya.
3. Kecukupan data. Jika tingkat akurasi pencapaian data ditemukan tidak ade
kuat untuk tujuan dari pertanyaan yang ada, dipertimbangkan sebagai tidak
ade kuat dan sebaiknya tidak digunakan.

C. Verifikasi
Verifikasi adalah suatu sistim ahli, atau sistim beberapa computer untuk
segala masalah, tugas yang telah ditentukan oleh sistim yang sudah dibangun
sesuai spesifikasi. Verifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan :
1. Desain harus mencerminkan kebutuhan dari masalah yang terkandung dalam
persyaratan yang ditangani.
2. Desain harus mencerminkan tujuan dan kode secara akurat, dan
mencerminkan rincian penggunaan yang benar dari sintaks bahasa untuk
menghindari bug atau kesalahan teknis.

D. Validasi
Validasi adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil keputusan
terhadap data itu sendiri, dan salah satu langkah dalam proses menetapkan
prioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih dan
mengetesindikator, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk
peningkatan.
Validasi data menjadi sangat penting dalam hal :
1. Indikator baru diterapkan khususnya, indikatorklinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah saki tmelakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau
hasil klinis yang penting.
2. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengancara
lain.
3. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti cara
pengumpulan data diubahataudiprosesabstraksi data, atauabstraktordiganti.
4. Data yang berasaldariindikator yang adatelahdiubahtanpaadapenjelasan
5. Sumber data telahdiubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik.
6. Subyekdaripengumpulan data telahdiubah, sepertiperubahanumur rata-rata
pasien, komorbiditas, perubahan protocol riset, penerapanpedomanpraktek
yang baruatauteknologibaru, metologibarupengobatandiperkenalkan /
dilaksanakan.

Rumahsakitmengintegrasikankegiatanvalidasi data kedalam proses


manajemenmutudan proses peningkatan. Maksuddantujuandari proses validasi
data secara internal harusmemasukkanelemen-elemenpenting yang
terpercayamencakupsebagaiberikut :
1. Mengumpulkanulang data oleh orang kedua yang
tidakterlibatdalampengumpulan data sebelumnya.
2. Menggunakansampelstatistiksahihdaricatatan, kasusdan data lain. Sampel
100% dibutuhkanhanyajikajumlahpencatatan, kasusatau data
lainnyasangatkeciljumlahnya.
3. Membandingkan data aslidengan data yang dikumpulkanulang.
4. Kalkulasiakurasidenganmembagijumlahelemen data yang ditemukandengan
total jumlah data elemendikalikandengan 100. Tingkat akurasi 90%
adalahpatokan yang baik.
5. Jikaelemen data yang diketemukanternyatatidaksama,
dengancatatanalasannya (misalnya data tidakjelasdefinisinya)
dandilakukantindakankoreksi.
6. Koleksisampelbarusetelahsemuatindakankoreksidilakukanuntukmemastikanti
ndakanmenghasilkantingkatakurasi yang diharapkan.
BAB III
ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA

A. Organisasi
Di Rumah Sakit Islam, mutu pelayanan dan risiko pasien pelaksananya
dilakukanoleh Koordinator Bidang Mutu dan Risiko dengan dibantu Bidang Mutu
& Risiko Klinis dan Bidang Mutu &Risiko Manajemen.
Selainitu juga terdapat Tim Mutu Pelayanan. Tim Mutu Pelayanan
berkoordinasi dengan bagian atau bidang lainnya yang diketuai oleh Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

B. MekanismeKerja
Kepala Rumah Sakit bersama dengan Ketua Komite PMKP membuat
program mutu/quality plan rumah sakit. Di Rumah Sakit Islam program
mutu/quality plan di masing-masing bagian/bidang disebut sebagai Standar Mutu
Pelayanan (SMP), yaitu :
1. SMP BidangPelayananMedis
2. SMP BidangKeperawatan
3. SMP BidangPenunjangMedis
4. SMP BidangKeuangan
5. SMP BidangPersonalia
6. SMP BidangKeuangan
7. SMP BidangUrusanDalam
Disetiap unit pelayananpelaksanaanmutudilaksanakanolehmasing-masing
PenanggungJawab (PJ) Mutu. Frekuensipengumpulan data sebanyak 1 (satu)
kali setiapbulandanperiodeanalisis data 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
Pelaksanaan survei yang dilakukan di masing-masing bagian ataubidang,
maka hasilnya direkapitulasi oleh PJ Mutu yang terkait. PJ Mutu menyerahkan
hasil survey kepada Kepala Instalasi atau Keperawatan untuk dilakukanverifikasi
dan di setujui oleh manajer terkait.
Setelah hasil survey diverifikasi oleh masing-masing instalasi atau
keperawatan, selanjutnya laporan verifikasi tersebut disampaikan kepada
KetuaKomite PMKP. Hasil survei yang sudah diterima oleh bagian Mutu & Risiko
atau Tim Mutu untuk dilakukan validasi dan analisis data.
Setelah dilakukan validasi dan verifikasi data maka bagian mutu & Risiko
atau Tim Mutu membuat laporan hasil disertai usul dan saran kepada Kepala
Rumah Sakit. Dari Kepala Rumah Sakit akan melanjutkan laporan hasil beserta
rekomendasinya kepada pemilik rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan
tindak lanjut.
KetuaKomite PMKP dengan Tim Mutu dalam berkoordinasi atau
berhubungan dapat dilakukan melalui perwakilan Tim yang adapadamasing-
masingbidang/bagian.
BAB IV
METODOLOGI

A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukandengancarasurveidan data sekunder yang
dilakukandiseluruhbidang/bagiandisesuaikandenganindikatorPeningkatanMutuda
nKeselamatanPasien. Frekuensipengumpulan data dilakukan 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulandandianalisissetiap 3 (tiga) bulan.

B. Sampel
Respondenjikalebihdari 500 (limaratus) sampel,makarespondensebesar
10% darisampel (n = N x 10%), danjikadari 500 (lima ratus) sampel,
makarespondensebesar 50 responden.
BAB V
PENUTUP

DemikianPanduan Tata Cara Survei, VerifikasidanValidasiinidibuat,


dandiharapkanmenjadipanduanbagipelaksanaanpengumpul data, bagimasing-
masingrumahsakit.

Ditetapkan : Di Bogor
PadaTanggal : Januari 2017

Direktur Rumah Sakit Islam Bogor

dr. H.M. Djunaidi Ilyas, Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai