BAB I
PENGERTIAN
1. Definisi
1.1. Definisi Mutu
Ada beberapa pengertian mutu yang dikemukakan oleh berbagai pakar. Menurut
Crosby, mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (1979).
Sedangkan Donabedian (1980) mendiskripsikan mutu dalam 3 aspek yaitu:
a. Input (struktur) - yaitu segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatan, seperti tenaga, dana, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi,
organisasi, informasi, dan lain-lain;
b. Proses - yaitu interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen
(pasien atau masyarakat). Proses ini merupakan variabel penilaian mutu yang
penting.
c. Output/outcome, yaitu: hasil pelayanan, merupakan perubahan yang terjadi pada
konsumen (pasien atau masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Institute of Medicine (IOM, 2001) menyebutkan 6 (enam) dimensi terkait dengan mutu
pelayanan kesehatan, yaitu keamanan, efektif, berfokus pada pasien, ketepatan waktu,
efisien dan merata (equitable).
1
c. Supervisi
d. Analisis
e. Pelaporan
f. Umpan Balik “ feed back “
g. Rencana Perbaikan
h. Publikasi
1.10. Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang difokuskan kepada proses pengumpulan data, analisa
data dan pelaporan serta melakukan perbaikan mutu berdasarkan hasil capaian
indikator mutu
2
1.12. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan adalah kegiatan dilakukan untuk menguji hasil uji coba perubahan
dan menilai dampaknya apabila hasil analisa data dalam periode tertentu berturut turut
dalam tiga bulan minimal tidak mencapai capaian sesuai target yang ditetapkan
3
BAB II
RUANG LINGKUP SISTEM MANAJEMEN DATA
Ruang Lingkup Sistem manajemen data pengukuran mutu dan keselamatan meliputi:
2.1 Pengumpulan Data
Rumah sakit melakukan pengumpulan data dan informasi untuk mendukung asuhan
pasien , manajemen rumah sakit, pengkajian praktik profesional serta program
peningkatan mutu. Data yang dikumpulkan adalah data indikator-indikator mutu baik untuk
area klinis, area manajemen, dan keselamatan pasien; data mengenai infeksi “Hospital
Aquaired Infection” (HAIs), data insiden keselamatan pasien, data hasil monitoring kinerja
staf klinis yang berkaitan dengan mutu, data pengukuran budaya keselamatan dan
integrasi seluruh data di atas baik di tingkat rumah sakit maupun unit pelayanan.
4
f. Koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan, untuk memastikan
tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
Proses validasi data yang akan dipublikasi di website atau media lainnya diatur tersendiri,
yang dapat menjamin kerahasiaan pasien serta keakuratan data. Proses validasi data
dapat menggunakan cara/proses lain sesuai dengan referensi ilmiah terkini.
2.3 Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang difokuskan kepada proses pengumpulan data, analisa
data dan pelaporan serta melakukan perbaikan mutu berdasarkan hasil capaian indikator
mutu
Penguasaan statistik mutlak dibutuhkan dalam proses analisis data, khususnya dalam
menafsirkan variasi dan memutuskan area yang paling membutuhkan perbaikan. Run
charts, diagram kontrol (control charts), histogram, dan diagram Pareto adalah contoh
metode statistik yang sangat berguna untuk memahami pola dan variasi dalam pelayanan
kesehatan. PMKP berpartisipasi dalam menetapkan seberapa sering data harus
dikumpulkan dan dianalisis, sesuai dengan prioritas peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, data mutu dari laboratorium patologi klinis,
perlu dianalisis setiap minggu untuk mematuhi peraturan perundangan-undangan.
Sedangkan data tentang pasien jatuh, dianalisis setiap bulan karena pasien jatuh jarang
terjadi. Pengumpulan data pada waktu-waktu tertentu memungkinkan RSU. Dharma Ibu
menilai stabilitas suatu proses atau dapat memprediksikan hasil tertentu terkait mutu yang
menjadi ekspektasi pasien dan masyarakat.
Tujuan analisis data adalah membandingkan capaian indikator mutu dan keselamatan
pasien RSU. Dharma Ibu:
a. dari waktu ke waktu, misalnya dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun;
b. dengan capaian rumah sakit sejenis, yang dapat diperoleh melalui database referensi
c. dengan standar-standar yang ditentukan oleh badan akreditasi, organisasi profesi
dan standar-standar yang ditentukan oleh undang-undang atau peraturan.
d. dengan praktik-praktik yang dalam literatur digolongkan sebagai best practice (praktik
terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik) atau practice guidelines
(panduan praktik klinik).
5
a. Penggunaan metode statistik dalam melakukan analisis data sesuai profil indikator
mutu yang ditetapkan;
b. Analisis yang harus dilakukan, meliputi:
1) Membandingkan data di rumah sakit dari waktu ke waktu (analisis tren), misalnya
dari bulanan ke bulan atau dari tahun ke tahun
2) Membandingkan dengan rumah sakit lain bila mungkin yang sejenis, seperti
melalui database eksternal baik nasional maupun internasional.
3) Membandingkan dengan standar seperti yang ditentukan oleh badan akreditasi
atau organisasi profesional ataupun standar yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan.
4) Membandingkan dengan praktik yang diinginkan dalam literatur yang
digolongkan sebagai best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik
yang lebih baik) atau practice guidelines (panduan praktik klinik).
RSU. Dharma Ibu menyediakan beberapa referensi untuk mendapatkan informasi terkini
guna mendukung asuhan pasien, penelitian, manajemen RSU. Dharma Ibu, seperti:
a. SISMADAK
b. Buku referensi peningkatan mutu asuhan klinis dan manajemen
Daftar Referensi yang mendukung asuhan pasien, penelitian, manajemen dalam upaya
peningkatan mutu dan keelamatan rumah sakit dapat dibaca pada lampiran 2, lampiran 3
dan lampiran 4
6
BAB III
TATA LAKSANA
Tata laksana sistem manajemen data indikator mutu di tingkat rumah sakit dan unit pelayanan
diuraikan dibawah ini.
7
3.4 Supervisi
Supervisi dilakukan oleh :
a. Ka Instalasi Unit Pelayanan setiap 1 ( satu ) bulan sekali
b. Ka. PMKP 1 ( satu ) bulan sekali
c. Direktur setiap 3 ( tiga ) bulan sekali
8
6) Gunakan hasil analisis untuk mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan
klinik, manajerial dan keselamatan pasien, staf serta pengunjung RSU. Dharma
3.6 Pelaporan Pengukuran Mutu
Pelaporan indikator mutu klinik, indikator mutu manajemen, dan indikator mutu sasaran
keselamatan pasien di RSU. Dharma Ibu dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut:
a. PJ Data Unit pelayanan melakukan entry data pengukuran mutu prioritas rumah sakit
yang kemudian dikoordinasikan/ dilaporkan kepada komite mutu dan manajemen
risiko rumah sakit paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya. Disamping itu, PJ
Data Unit pelayanan melakukan entry pengukuran data mutu unit pelayanan yang
telah ditetapkan
b. Setelah ketua sub komite pengendalian mutu dan sub komite keselamatan pasien
dan manajemen risiko bersama dengan penangung jawab mutu PMKP membuat
draft analisa data pengukuran mutu prioritas rumah sakit. Selanjutnya hasilnya
dilaporkan kepada ketua PMKP. Setelah Ka PMK memperbaiki/menyetujui hasil
analisa tersebut, laporan pengukuran mutu prioritas rumah sakit diteruskan oleh
Ketua PMKP kepada Dierktur Utama. Laporan ini harus diserahkan paling lambat
setiap tanggal 15 bulan berikutnya
c. Sedangkan pengukuran mutu unit pelayanan setelah dianalisa oleh penanggung
jawab data bersama kepala instalasi selanjutnya laporan diteruskan kepada direktur
utama dan ketua PMKP.
d. Direktur Utama menyampaikan laporan program PMKP prioritas rumah sakit kepada
Dewan Pengawas RSU. Dharma Ibu setiap Triwulan.
e. Ketua Komite Medik setiap triwulan akan memberikan laporan monitoring dan
evaluasi audit medis, khususnya terkait kepatuhan panduan praktik klinik dan clinical
pathway kepada Direktur dan ketua PMKP
f. Kepala bagian Umum dan SDM menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi
pengukuran kepuasan pasien, kepuasan staf medis dan non medis setiap tahun
kepada Direktur Utama dan Ketua PMKP
g. Direktur Utama, bertanggung jawab melaporkan pelaksanaan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepeda representasi pemilik minimal setiap 3 bulan
sekali dan setiap 6 bulan melaporkan penerapan keselamatan pasien kepada
representasi pemilik antara lain mencakup :
1) jumlah dan jenis kejadian tidak diharapkan/insiden keselamatan pasien serta
analisis akar masalahnya
2) apakah pasien dan keluarga telah mendapatkan informasi tentang kejadian
tersebut
3) tindakan yang telah diambil untuk meningkatkan keselamatan sebagai respons
terhadap kejadian tersebut
4) apakah tindakan perbaikan tersebut dipertahankan.
h. Untuk kejadian sentinel, Direktur Utama wajib melaporkan kejadian kepada pemilik
dan representasi pemilik paling lambat 2 x 24 jam setelah kejadian dan melaporkan
ulang hasil analisis akar masalah setelah 45 hari.
i. Kumpulan data dan informasi disampaikan kepada badan di luar rumah sakit sebagai
berikut:
1) Laporan kejadian sentinel kepada KARS paling lambat 2x 24 jam
2) Laporan insiden keselamatan pasien khususnya sentinel kepada Komite
Nasional Keselamatan Pasien paling lambat 2 x 24 jam.
Alur pelaporan insiden keselamatan pasien secara rinci dijabarkan dalam panduan
pelaporan dan standar prosedur operasional ( SPO ) insiden keselamatan pasien.
9
3.7 Penyampaian Feed Back
a. Ketua Komite Mutu dan Manajemen Risiko akan memberikan feed back /
rekomendasi kepada Direktur untuk menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu
khususnya yang tidak mencapai target.
b. Dewan pengawas akan memberikan feed back / rekomendasi kepada Direktur untuk
menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu khususnya yang tidak mencapai target.
c. Direktur akan menindaklanjuti feedback yang disampaikan oleh Ketua PMKP dan
dewan pengawas bersama dengan direktur terkait dan jajarannya.
d. Direktur terkait bersama jajarannya akan menindaklanjuti hasil umpan balik hasil
capaian indikator mutu khususnya yang tidak mencapai target.
e. Ka PMKP dapat menyampaikan feedback kepada ketua komite medik dan Ka bagian
Umum dan SDM terkait laporan yang disampaikan olehnya.
Metode ini akan memandu proses berpikir ke dalam beberapa langkah kemudian
mengevaluasi outcome, memperbaiki dan menguji kembali. Dengan melakukan langkah
langkah ini secara tertulis, diharapkan lebih fokus pada langkah langkah perbaikan.
Hal-hal yang perlu diingat dalam menggunakan siklus PDSA:
10
a. Satu langkah - PDSA sering terdiri dari hanya satu segmen atau satu langkah dari
keseluruhan tool implementasi
b. Durasi singkat - siklus PDSA upayakan sesingkat mungkin untuk segera mengetahui
apakah impelentasi berhasil atau tidak (mungkin beberapa hari saja)
c. Sampel kecil - PDSA melibatkan populasi kecil saja, jika umpan balik dan proses
sudah berjalan lancar dapat diperluas.
Do
Setelah plan dibuat, putuskan untuk mengamati apa yang terjadi.
Tulis hasil observasi selama implementasi termasuk bagaimana reaksi individu terkait
(pasien, dokter, perawat), apakah semuanya berjalan sesuai rencana, apakah plan perlu
dimodifikasi?
Study
Setelah implementasi, akan diamati hasilnya. Apa yang dapat dipelajari? Apakah sudah
sesuai dengan sasaran atau belum?
Tuliskan hasil analisis data yang didapatkan dari tahapan Do, baik hasil yang diharapkan
maupun yang tidak diharapkan. Bandingkan hasil dengan hal-hal yang diprediksikan.
Perhatikan dampak yang timbul, kegagalan ataupun hal-hal yang mendukung proses
menjadi lebih baik.
Act
11
Apa yang dapat disimpulkan dari siklus ini ? Berhasilkah atau tidak ? Tuliskan kesimpulan
dari implementasi ini, apakah berhasil atau tidak. Jika berhasil, tuliskan rencana
peningkatan mutu di tingkatan organisasi yang lebih luas
Bila tidak berhasil, tuliskan modifikasi apa yang akan anda lakukan selanjutnya. Ulangi
siklus PDSA.
Form PDSA
Topik uji coba : ............................... Cara : ............................................. Siklus : .........
Plan
Saya berencana : ..........................................................................................................
Saya berharap : ...........................................................................................................
Tindakan yang akan dilakukan : ……………………………………………………………..
Do
Apa yang diamati : ………………………………………………………………………….
Study
Apa yg dapat dipelajari : ……………………………………………………………………
Apakah sesuai dengan tujuan pengukuran : ………………………………………………
Action :
Apa yang dapat anda simpulkan dari siklus ini ………………………………………….
(Contoh membuat PDSA dapat dilihat pada Lampiran 1)
12
Indikator Mutu Unit dipublikasikan melalui dashboard mutu unit yang dapat diakses oleh
seluruh staf di unit pelayanan, sehingga mereka mengetahui performance mutu yang
telah dicapai oleh unit pelayanan masing-masing.
13
BAB IV
DOKUMENTASI
Laporan pengukuran data mutu rumah sakit maupun data unit pelayanan didokumetasikan
melalui beberapa cara, yaitu:
1. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang memanfaatkan Document
Management System (DMS)
2. Aplikasi Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi (SISMADAK) dalam bentuk yang telah
ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
3. Arsip berbentuk hardcopy (print out) dapat disimpan di unit pelayanan masing-masing.
4. Raw data pengukuran indikator mutu didokumentasikan dalam software (Ms Excel) di
masing-masing unit pelayanan dan PMKP.
5. Bila sistem informasi data rumah sakit sudah siap pakai maka raw data dapat langsung
tersimpan di dala sistem yang ada di masing masing unit pelayanan.
14