PENDAHULUAN
Rumah sakit seyogianya mempunyai sistem manajemen data secara elektronik sehingga
memudahkan dalam mengelola semua data tersebut.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Sistem Manajemen data teritegrasi dan secara elektronik merupakan hal penting bagi rumah
sakit, agar data yang dimiliki rumah sakit terstruktur dan lebih mudah diakses dilingkungan rumah
sakit serta memiliki keamanan untuk penggunaannya.
1
3. Agar dapat melakukan analisis data kejadian sentinel, KTD, KNC dan KTC
4. Agar dapat melakukan analisis data sutvailans
5. Agar data kecelakaan kerja data terkumpul secara periodik dan dapat ditindaklanjuti di tingkat
rumah sakit
6. Agar pimpinan/Direktur RSU Eshmun dapat mengukur keberhasilan program PMKP melalui :
1) Pengukuran capaian indikator area klinik, area manajemen dan area sasaran keselaatan
pasien.
2) Pengukuran kepatuhan pelaksanaan PPK-CP sehingga mengurangi variasi dalam peberian
pelayanan
3) Pengukuran penggunaan sumber daya termasuk biaya yang dipergunakan untuk perbaikan
program prioritas rumah sakit
1.4. Kebijakan
1.4.1. Kebijakan Umum
Rumah sakit menyediakan teknologi dan dukungan lainnya untuk mendukung sistem
manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.
1.4.2. Kebijakan Khusus
Adapun kebijakan khusu dari pelaksanaan manajemen data terintegrasi di RSU Eshmun adalah:
a. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem manajemen data program PMKP yeng terintegrasi
meliputi data indikator mutu, indikator prioritas rumah sakit, data dari pelaporan insiden
2
keselamatan, data hasil monitoring kinerja staf klinis, data hasil pengukuran budaya keselamatan
pasien;
b. Integrasi seluruh data yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi tidak terlepas
dari fasilitas dan teknologi untuk menerapkan sistem manajemen data;
c. Untuk pengolahan data indikator mutu menggunakan sistem olah data sederhana yaitu dengan
program Microsoft Excel dan atau program SPSS;
d. Publikasi informasi indikator mutu menggunakan teknologi internet melalui website:
www.marthafriska.com dan sistem SISMADAK.
e. Sistem untuk penyimpanan terintegrasi mengenai rekam medik pasien yang memuat seluruh
biodata terkait pasien dan seluruh data selama perawatan pasien
f. Sistem untuk pengolahan data survailans rumah sakit yang terintegrasi
BAB II
KONSEP MANAJEMEN DATA TERINTEGRASI
2.1. Pengetian
Beberapa konsep-konsep penting terkait manajemen data terintegrasi adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Data adalah Pengelolaan data mulai dari pengumpulan data fakta, observasi
klinis, atau pengukuran yang dikumpulkan selama aktivitas penilaian, dimana data yang belum
dianalisis disebut data mentah, sedangkan data yang telah dianalisis disebut informasi.
Manajemen Data merupakan bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup
semua kegiatan yang memastikan bahwa data Akurat, Up to Date (Mutakhir), Aman dan Tersedia
bagi pemakai (user)
2. Sistem manajemen data adalah manajemen data yang dilakukan manual atau yang didukung
dengan digital/ teknologi informasi terintegrasi mulai dari pengumpulan data, pelaporan, analisis,
validasi serta publikasi data untuk internal dan eksternal rumah sakit.
3. Data yang dimaksud meliputi, data dari indikator mutu unit dan indikator mutu prioritas, data
pelaporan insiden keselamatan pasien , data monitoring kinerja staf klinis (bila monev kinerja
3
menggunakan indikator mutu), data hasil pengukuran budaya keselamatan RSU Martha Friska
Mutatuli
4. Aplikasi SISMADAK atau Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi adalah merupakan
aplikasi alat bantu yang diperuntukkan bagi rumah sakit yang mengikuti program akreditasi yang
diselenggarakan oleh KARS. SISMADAK berguna bagi RSU Martha Friska Mutatuli dalam
persiapan akreditasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mencari kembali dokumen bukti
yang berhubungan dengan akreditasi.
5. Input merupakan sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk
di proses dalam suatu sistem ekonomi.
6. Processing merupakan konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah
menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
7. Output merupakan distribusi informasi yang sudah di proses ke anggota organisasi dimana
output tersebut akan digunakan.
8. Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan
bermanfaat bagi manusia.Informasi merupakan interpretasi data yang disajikan dengan cara
yang berarti dan berguna.
9. Data merupakan merupakan fakta atau gambaran mentah (business facts) yang
menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik yang dikumpulkan
melalui serangkaian prosedur.
Informasi mendukung:
Informasi Pasien
Manajemen rumah sakit
Program manajemen mutu
Data Survailans
Program Pendidikan dan
Pelatihan
4
BAB III
TATALAKSANA
5
5. Bencmarking data
6. Tempat pengumpulan data : tempat /satuan kerja yang mengumpulkan data indikator mutu dan
keselamatan pasien, adalah semua satuan kerja, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah
ditetapkan.\
a) Penanggung jawab /PIC pengumpul data mencatat data kedalam formulir sensus harian
atau input data ke dalam Sistem IT (bila RS sudah mempunyai sistem IT untuk data
indikatormutu yang sudah dipilih dan ditetapkan unit kerja dan pimpinan RSU Martha
Friska Multatuli
d) Interpretasi data
7
d) Menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan total
jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90% adalah patokan yang baik;
e) Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama dengan catatan alasannya (misalnya
data tidak koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk memastikan
tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
3. Proses validasi data yang akan dipublikasi di web site atau media lainnya agar diatur tersendiri
dan dapat menjamin kerahasiaan pasien dan keakuratan data jelas definisinya dan dilakukan
tindakan koreksi.
4. Proses validasi data yang akan dipublikasi di website atau media lainnya sesuai SPO dan dapat
menjamin kerahasiaan pasien dan keakuratan data , serta mendokumentasikan bukti pelaksanaan
perbaikan data berdasarkan hasil validasi data.
Direktur RSU Eshmun bertanggung jawab melaporkan pelaksanaan hasil pemantauan dan
koordinasi program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Pemilik atau representasi
pemilik sebagai berikut :
1. Setiap 3 (tiga) bulan yang meliputi capaian dan analisis dari inikator mutu area klinis, area
manajemen dan sasaran keselamatan pasien dan capaian implementasi PPK dan CP serta
penerapan sasaran keselamatan pasien
2. Setiap 6 (enam) bulan melaporkan penerapan keselamatan pasien mencakup :
a) Jumlah dan jenis kejadian tidak diharapkan/ IKP serta analisis akar masalahnya /RCA;
b) Apakah pasien dan keluarga telah mendapatkan informasi tentang kejadian tersebut;
c) Tindakan yang telah diambil untuk meningkatkan keselamatan sebagai respons terhadap
kejadian tersebut;
d) Apakah tindakan perbaikan tersebut dipertahankan.
8
3. Khusus untuk kejadian sentinel, Direktur wajib melaporkan kejadian kepada pemilik dan
representasi pemilik paling lambat 2 x 24 jam setelah kejadian dan melaporkan ulang hasil
analisis akar masalah / RCA setelah 45 hari.
4. Bukti dokumentasi penyampaian laporan PMKP dari Direktur ke pemilik dan representasi
pemilik tepat waktu adalah :
a) Laporan capaian indikator mutu dan analisisnya setiap 3 (tiga) bulan sekali;
b) Laporan kejadian tidak diharapkan (KTD) /IKP 6 (enam) bulan sekali;
c) Laporan kejadian sentinel 1 x 24 jam, setiap ada kjadian dan laporan ulang setelah kejadian
sentinel selesai dilakukan analisis dengan menggunakan metode root cause analysis(RCA).
3.2.6. Dokumentasi
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan dokumentasi dari data indikator
mutu adalah sebagai berikut :
1. Formulir / sensus pengumpulan data indikator mutu
2. Dokumentasi bukti pengumpulan dan analisa data dari setiap indikator mutu yang ditetapkan
3. FormulirLaporan IKP
4. Profil Indikator Mutu Unit kerja dan Mutu Prioritas.
5. SK Komite PMKP
6. SK PIC/Penanggung Jawab Pengumpul data
7. Dokumen prosesanalisis data
8. Dokumen laporan terintegrasi dengan IT
BAB IV
PENUTUP
Sistem manajemen data yang terintegrasi sangat diperlukan suatu rumah sakit. Banyaknya data
yang ada di rumah sakit, membuat rumah sakit harus mengeolanya dengan baik dan benar. Sehingga
data-data yang ada di rumah sakit, terjaga kerahasiaannya. Melalui sistem manajemen data yang
terintegrasi bukan hanya membuat data aman, namun juga pemanfaatannya dapat tersturuktur sesuai
kebutuhan dan jika suatu saat rumah sakit membutuhkan data tersebut akan lebih memudahkan untuk
menemukannya. Karena melalui sistem manajemen data rumah sakit, juga diatur dimana rempat
penyimpanan yan tepat dan siapa orang yang berkmpeten untuk menyimpan masing-masing data
tersebut.