Anda di halaman 1dari 5

Nama: Vira Dwi Alfani Paradis

NIM : C1914201072
Prodi : S1 Keperawatan 1B
Matkul: Konsep Dasar Keperawatan
Dosen pengampu: Hani Handayani, M.Kep
Tugas Individu 6
Implementasi Keperawatan
A. Pendahuluan
Dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan, salah satunya adalah implementasi
atau pelaksanaan. Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengekspresikan kebutuhan perawatan ( human caring ). Keperawatan digunakan secara
terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan dengan
mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam merencanakan asuhan dengan
mengobservasi respons pasien terhadap setiap tindakan sebagai penatalaksanaan dalam suatu
asuhan keperawatan. Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana
keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Sehingga, dengan proses keperawatan, rasa
tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan
dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan yang legal. Semua
tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan
yang diberikan, dan respons pasien.

B. Pembahasan
 Pengertian Implementasi

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang


telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada
klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai
dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual),
kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi.

 Tujuan Implementasi keperawatan

Adapun tujuan dari tehnik implementasi keperawatan pada asuhan keperawatan,


antara lain:
1) Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi
untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang singkat.
2) Mempertahankan daya tahan tubuh.
3) Mencegah komplikasi.
4) Menemukan perubahan system tubuh.
5) Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien.
6) Implementasi pesan dokter.

 Tahap-tapan Implementasi Keperawatan


1) Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
a. Review antisipasi tindakan keperawatan.
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan.
c. Mengetahui yang mungkin timbul.
d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan.
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif.
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik.
g. Intervensi

2) Tahap pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien tentang keputusan
tindakam keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap
penjelasan yang telah diberika oleh perawat.
c. Mererapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan
kemampuan teknis keperawatan dalam tindakan pelaksanaan keperawatan yang
diberikan oleh perawat.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi
klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien,
respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.

3) Tahap terminasi
a. Terus memperhatikan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan
b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d. Lakukan pendokumentasian.

Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab


perawat secara profesional antara lain adalah :
1) Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan
printah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Contoh tindakan independent :
a. Memberikan perawatan diri
b. Mengatur posisi tidur
c. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
d. Memberikan dorongan motivasi
e. Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual
f. Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.

Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:


a) Tindakan Diagnostik
 Wawancara dengan klien
 Observasidan pemeriksaan fisik
 Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana,misalnya HB dan
membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.
b) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah klien.
Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan melakukan
mobilisasi dan memberikan bantal air pada bagian tubuh yang tertekan.
c) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan
pendidikan kesehatan kepada klien, Misalnya: Perawat mengajarkan kepada
klien cara injeksi insulin.
d) Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
a. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
Misalnya: Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi dokter. Jadi jenis,
dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi pemberian
obat sampai atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.
b. Dependent
Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti ahli gizi,
physiotherapies, psikolog dan sebagainya. Misalnya: Pemberian nutrisi
pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik
(mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.

4) Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus di ikuti oleh pencatatan yang lengkap dan
akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

 Tipe implementasi keperawatan

Secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan (Craven dan Hirnle,
2000) antara lain:
a. Cognitive implementations.
Meliputi pengajaran atau pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan
kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi,
memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan
keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
b. Interpersonal implementations.
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi
terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan
spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
c. Technical implementations.
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan,
menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal,
melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

C. Penutup

Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun untuk mencapai klien mencapai
tujuan yang diharapkan (sembuh). Diharapkan semoga seluruh perawat agar meningkatkan
pemahamannya terhadap berbagai cara implementasi keperawatan dan pendokumentasian dari
implementasi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai