IMPLEMENTASI
Mata Kuliah : Proses Dan Berfikir Kritis
1. Ainun Nadirah
2. Rauzatul Maula
3. Rauzatul Jannah
4. Rahilatul Zahara
5. Ridhatul Mutmainnah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “PROSES KEPERAWATAN TAHAP
IMPLEMENTASI ”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai
mahasiswa Akper dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari
bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian,
karena kritik dan saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian ...................................................................................... 2
B. Tahap Tindakan Keperawatan .................................................... 3
C. Petunjuk Pendokumentasian Implementasi ............................... 13
D. Manfaat Dokumentasi Tindakan Keperawatan ......................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................... 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia, manusia tidak akan luput dari sehat dan
sakit. Pada saat manusia sehat, tubuh manusia akan berjalan stabil, tidak
ada gangguan akan tetapi pada saat kita dalam keadaan sakit seluruh tubuh
kita tidak akan stabil. Oleh karena itu dalam hal ini perawat sangat
dibutuhkan untuk membantu manusia untuk menjadi stabil kembali yaitu
menjadi sehat. Oleh karena itu juga perawat harus mengerti tentang proses
keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi
hingga evaluasi. Dalam hal ini kami hanya menekankan pada proses
implementasi keperawatan. Setiap perawat itu berbeda-beda dalam proses
penanganan dalam bekerja. Di dalam perbedaan ini seorang perawat bisa
mempengaruhi implementasinya kepada pasien. Oleh karena itu kami
mencoba meluruskan supaya khususnya para mahasiswa yang membaca
makalah ini menjadi lebih mengerti.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian implementasi
2. Bagaimana tahap tindakan keperawatan
3. Bagaimana petunjuk pendokumentasian implementasi
4. Bagaimana manfaat dokumentasi tindakan keperawatan
C. Tujuan Penulisan
1. Mengenal kegiatan persiapan yang dilakukan sebelum
implementasi
2. Untuk mengetahui langkah revisi rencana perawatan sebelum
melaksanakan implementasi
3. Menjelaskan tiga tahap proses implementasi
4. Untuk mengetahui petunjuk pendokumentasian implementasi
5. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi tindakan keperawatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
2
B. Tahap Tindakan Keperawatan
TAHAP :1 PERSIAPAN
3
o Digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan
aman
o Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien
4
5. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
5
g) Hak pasien untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap
tentang tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.
h) Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
i) Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab
sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
j) Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribadah dan
atau masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
k) Hak beribadah menurut agama dan kepercayaannya selama tidak
mengganggu ketertiban, ketenangan umum / pasien lainya.
l) Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan
di rumah sakit.
m) Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah
sakit terhadap dirinya.
n) Hak transparansi biaya pengobatan / tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan
pembayaran).
o) Hak akses /’inzage’ kepada rekam medis / hak atas kandungan ISI
rekam medis miliknya.
2) Kewajiban klien :
a) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah
dibuatnya
b) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat.
c) Pasien berkewajiban mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau
perawat dalam pengobatannya.
d) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah
dibuatnya.
6
b. Hak dan kewajiban Perawat
1) Hak Perawat
7
k. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang
layak atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian
atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang
bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan klien sesuai dengan bidang profesinya.
2) Kewajiban perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang
bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
sesuai dengan standar profesi dan batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak klien.
d. Perawat wajib merujukkan klien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang
lebih baik bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, selama tidak bertentangan
dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan
masing-masing selama tidak mengganggu klien yang lainnya.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga
kesehatan terkait lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan
dan keperawatan kepada klien.
h. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien atau keluarganya sesuai
dengan batas kemampuannya.
i. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara
akurat dan bersinambungan.
8
j. Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan atau kesehatan secara terus-menerus
k. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tangan
kemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya.
l. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang klien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang
berwenang.
m. Perawat wajib mematuhi hal-hal yang telah disepakati atau
perjanjian yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat
bekerja.
9
Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa
berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber pada adanya
kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga, dan
masyarakat.
Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan,
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu, keluarga dan masyarakat.
Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas
sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
Perawat, menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga
dan masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada
umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi
kepentingan masyarakat.
10
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial.
Perawat, mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien/klien dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serta
matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
Tanggung jawab Perawat terhadap Sejawat Tanggung jawab
perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain
sebagai berikut :
Perawat, memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasiaan
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluru.
Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannya kepada sesama perawat, serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
11
Tanggung jawab Perawat terhadap Negara:
TAHAP 2: INTERVENSI
12
2. Interdependen/ Collaborative implementations, adalah tindakan
keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau
dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam hal
pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric
tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini
misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek
samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat,
ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan
dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah
pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian
perawat.
3. Dependent implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar
rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog
dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien
sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik
(mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.
TAHAP 3: DOKUMENTASI
13
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan
tidak jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan
ditulis kembali diatas atau disamping.
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan.
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping
untuk mengisi tempat yang tidak digunakan.
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan
guna menghindari kealpaan (lupa).
5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakan.
6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien, terhadap tindakan yang
dilakukan.
7. Dokumentasikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan
infeksi terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan
bagian dari tindakan keperawatan.
9. Dokumentasi persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan
tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.
10. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
11. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat
harus ditulis, tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-
lambang sudah bauk/lazim dapat digunakan.
12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas, bila perlu
tuliskan tuliskan ungkapan klien untuk memperjelas maksud.
14
Dokumentasi asuhan keperawatan ialah suatu catatan yang
mengandung data-data, yang mana data-data tersebut dibutuhkan untuk
menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan
keperawatan dan penilaian keperawatan. Akan tetapi, dokumentasi
keperawatan tidak hanya sebagai persyaratan untuk akreditasi, namun juga
merupakan catatan permanen tentang apa yang terjadi pada klien.
Dokumentasi tersebut ialah persyaratan yang legal dalam lingan
pelayanan kesehatan. Jadi apabila ada kesalahan yang berhubungan
dengan keperawatan, maka dokumentasi tersebut menjadi barang bukti
saat di pengadilan nantinya. maka dari itu semua aspek rekam medis
penting untuk pencatatan legal. Oleh karena itu, data diidentifikasi secara
lengkap, jelas dan objektif serta ditanda tangani oleh perawat, nama
lengkap, tanggal, perlunya penulisan dengan jelas semua itu agar tidak
menimbulkan salah interpretasi.
Dokumentasi mempunyai makna yang penting bisa dilihat dari
berbagai aspek, antara lain:
1) Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi
resmi dan bernilai hukum. Nah, jika terjadi suatu masalah yang
berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai
pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, oleh karena itu dokumentasi
dapat digunakan sewaktu-waktu. Karena dokumentasi tersebut nantinya
dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Maka dari itu,
semua data-data yang diidentifikasi harus benar-benar lengkap, jelas,
objektif dan juga ditanda tangani oleh tenaga kesehatan (perawat), tanggal
serta hindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan kesalahan
interpretasi.
2) Kualitas Pelayanan
Pada kualitas pelayanan perawat akan mudah dalam menyelesaikan
masalah si klien, apabila pendokumentasian data klien lengkap dan akurat
dengan begitu perawat akan dengan mudah menyelesaikan masalah klien
15
tersebut. Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana masalah tersebut dapat
diatasi dan dimonitor melalui dokumentasi data yang akurat dan lengkap
tersebut. dengan begitu akan meningkatkan kualitas (mutu) pelayanan
keperawatan.
3) Komunikasi
Dokumentasi dapat dikatakan juga sebagai alat perekam terhadap
masalah terkait si klien. Dengan adanya dokumentasi tersebut dapat
menjadi alat komunikasi untuk si perawat atau tim kesehatan lainnya agar
dijadikan pedoman dalam memberlakukan asuhan keperawatan.
4) Keuangan
Sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya perawatan terhadap
klien.
5) Pendidikan
Sebagai bahan atau referensi pembelajaran.
6) Penelitian
Dalam dokumentasi memiliki nilai penelitian. Nah, data tersebut
mengandung informasi yang bisa dijadikan sebagai bahan atau objek riset
pengemangan profesi keperawatan.
7) Akreditasi
Dengan melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat
sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan klien. Hal ini akan bermanfaat bagi rpeningkatan mutu
pelayanan dan bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang karir atau
kenaikan pangkat. Melalui dokumentasi tersebut juga dapat dilihat sejauh
mana peran dan fungsi keperawatan. Pendokumentasian yang professional
akan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Tindakan keperawatan preventif meliputi pemeriksaan dan promosi
dari potensi kesehatan klien, pemberian tindakan yang diresepkan (contoh:
imunisasi), pengajaran kesehatan, dan identifikasi faktor resiko suatu
penyakit, dan/atau trauma. Untuk melakukan suatu prosedur keperawatan,
anda harus mengetahui prosedur tersebut, frek uensi, langkah, dan hasil yang
diharapkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-
keperawatan/ tanggal 20 Juni 2022
19