Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

“PERENCANAAN KEPERAWATAN”

DOSEN PENGAJAR:

Ni Nyoman Hartati, S. Kep., Ns., M. Biomed

OLEH:

KELOMPOK 9

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN, TK 2A

Putu Putri Mas Kusuma Yanti [P07120221005]

Komang Bagus Nanda Putra Sedana [P07120221015]

Anak Agung Istri Agung Dianasuari [P07120221039]

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahnya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Metodologi Keperawatan yang berjudul
“Perencanaan Keperawatan” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Metodologi Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang standar keselamatan pasien bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Nyoman Hartati, S. Kep., Ns., M.
Biomed selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
dinantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 20 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN PENULISAN .............................................................................................................. 2
1.4 MANFAAT PENULISAN .......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 MENETAPKAN KRITERIA HASIL ....................................................................................... 3
2.2 MENYUSUN RENCANA KEPERAWATAN DAN RASIONAL .......................................... 4
BAB III................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 7
3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perencanaan keperawatan atau biasa disebut intervensi keperawatan merupakan
bagian dari proses keperawatan yaitu tahap ketiga. Setelah mengetahui diagnose keperawatan
yang tepat untuk pasien, selanjutnya perawat menentukan dan memepersiapkan perencanaan
keperawatan untuk diimplementasikan ketika memberi asuhan keperawatan.
Perencanaan keperawatan yang dipersipakan oleh perawat tentunya harus berhbungan
dengan kondisi pasien berdasarkan pengkajian dan diagnose keperawatan.
Hal penting yang perlu diketahui terkait perencanaan keperawatan ini perawat perlu
menentukan prioritas, menulis tujuan, dan merencanakan tindakan keperawatan yang
akan dilakukan. Pada tahap menentukan prioritas perawat menentukaan masalah pasien
yang terlebih dahulu diatasi. Diantara diagnosa keperawatan yang sudah ditentukan
perawat harus bisa memprioritaskan hal yang terlebih dahulu dilakukan
segera.Selanjutnya yaitu rencana tindakan keperawatan yang merupakan tindakan yang
direncanakan perawat untuk dilakukan pada saat pemberian asuhan keperawatan dalam
rangka menolong pasien untuk mencapai tujuan.
Tindakan keperawatan yang dipersiapkaan pasien tentunya harus aman dan sesuai
kondisi pasien, sejalan dengan terapi kesehatan atau tindakan pengobatan lainnya yang
diterima pasien. Dan yang paling penting rencana keperawatn di dasari pada prisip
dan pengetahuan perawat dan juga pengalamannya. Perenacanaan keperawatan sangat
diperlukan dalam pemberian asuhan keperawatan. Ini dikarenakan dalam setiap tindakan
yang akan dilakukan perawat sudah menyusun rencana keperawatan terlebih dahulu agar
pada saat implementasi tidak salah. Perawat perlu menyiapkan hal ini untuk memberikan
pelayanan yang baik bagi pasien.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini sebagai berikut.
1. Bagaimana cara menetapkan kriteria?
2. Bagaimana cara menyusun rencana keperawatan dan rasional?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, yang menjadi tujuan penulisan
dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menetapkan kriteria.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusuun rencana keperawatan dan rasional.

1.4 MANFAAT PENULISAN


1. Bagi kalangan pelajar (mahasiswa) dan penulis

Bagi penulis, dengan disusunnya makalah ini penulis dapat memenuhi tugas yang telah
diberikan sebagai bahan penilaian Mata Kuliah Metodologi Keperawatan serta guna
memberikan manfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai perencanaan keperawatan.

2. Bagi masyarakat umum

Bagi pembaca, dengan disusunnya makalah ini pembaca dapat memperkaya dan
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai perencanaan keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MENETAPKAN KRITERIA HASIL


Kriteria hasil merupakan karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur oleh
perawat dan disajikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi keperawatan.
Kriteria hasil juga dapat disebut sebagai indikator karena menggambarkan perubahan –
perubahan yang ingin dicapai setelah pemberian intervensi keperawatan.

Berdasarkan metode pendokumentasiannya, maka penulisan kriteria hasil dapat


dilakukan dengan dua metode. Jika menggunakan metode pendokumentasian manual/tulisan,
maka setiap kriteria hasil perlu dituliskan angka atau nilai yang diharapkan untuk dicapai,
sedangkan jika menggunakan metode pendokumentasian berbasis komputer, maka setiap
kriteria hasil ditetapkan dalam bentuk skor dengan skala 1 s.d 5. Terdapat tiga variasi skala
pada pemberian skor kriteria hasil, yaitu:

Kriteria hasil harus memenuhi 4 komponen yaitu; kognitif (pengetahuan), afektif (perubahan
sikap/status emosional), psikomotor/perilaku dan perubahan fisiologis tubuh.

3
a. Aspek pertama kognitif yaitu perubahan pengetahuan klien dari tidak tahu menjadi
tahu dan memiliki konsep yang baru. Contoh kriteria hasil pencapaian kognitif adalah:
• Klien mampu menyebutkan penanganan hipoglikemia
• Klien mampu mengidentifikasikan cara – cara penularan TB Paru

b. Aspek afektif yaitu perubahan sikap dan status emosional dari sikap yang pasien yang
tadinya menolak, pengingkaran, marah menjadi asertif menjadi sikap asertif dan
kooperatif. contoh kriteria hasil pencapaian afektif;
• Pasien mampu menyampaikan perasaannya
• Pasien mampu bercerita tentang penyebab kecemasannya

c. Aspek psikomotor yaitu bentuk perilakuaktif yang dapat diamati oleh perawat atau
perubahan tindakan klien secara nyata yang dapat dilihat. Contoh pencapaian hasil
psikomotor;
• Klien tampak mulai belajar berjalan
• Klien mampu mendemonstrasikan teknik penyuntikan insulin secara benar
• Klien mampu mendemonstrasikan teknik perawatan payudara masa menyusui
dengan benar

d. Aspek perubahan fisiologi tubuh, perubahan respon tubuh dari kondisi patologis,
tindakan, atau situasi yang mengancam ke arah prognose yang normal/baik. Contoh :
• Tekanan darah pasien berangsur angsur turun ke arah sistole 120-130mmHg dan
deastole 70-90 mmHg
• Acral hangat
• Jumlah produksi urine 0,5 -1 cc/kgBB/jam

2.2 MENYUSUN RENCANA KEPERAWATAN DAN RASIONAL


Menyusun rencana tindakan keperawatan

Rencana tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam mencapai tujuan dan
kriteria hasil yang diharapkan. Karakteristik rencana tindakan keperawatan berdasarkan
standar V asuhan keperawatan antara lain; berdasarkan tujuan, merupakan alternatif tindakan
terbaik, melibatkan pasien dan keluarga, mempertimbangkan latar belakang budaya,
mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, fasilitas, lingkungan, sumber daya,

4
aman dan nyaman untuk pasien, berupa kalimat instruksi, ringkas, tegas dan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami. komponen rencana tindakan keperawatan terdiri atas:

a. Penyuluhan/health education
Rencana tindakan keperawatan yang berupa pendidikan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan pasien dan kemampuan pasien dalam perawatan diri dan
atau penyelesaian masalah kesehatan pasien dengan penekanan kepada kemandirian
pasien melakukan perawatan diri atau penyelesaian masalah kesehatan terutama di
rumah. Contoh rencana tindakan health education adalah:
• Jelaskan kepada pasien penyebab dan cara mengatasi nyeri
• Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang diet diabetes mellitus

b. Terapeutik/ nursing treatment


Rencana tindakan keperawatan terapeutik adalah rencana tindakan yang ditetapkan
untuk mengurangi, memperbaiki dan mencegah perluasan masalah. Rencana tindakan
ini berupa intervensi mandiri perawat yang berasal dari ilmu, kiat dan seni keperawatan.
contoh rencana tindakan mandiri perawat adalah:
• Berikan posisi semifowler sampai fowler
• Berikan counter pressure pada sakral saat his
• Lakukan perawatan luka 1x/hari
• Lakukan fisioterapi dada 2x/hari

c. Observasi
Rencana tindakan observasi adalah rencana tindakan untuk mengkaji atau
mengobservasi kemajuan klien dengan pemantauan langsung yang dilakukan perawat
secara kontinu. Contoh rencana tindakan kolaboratif adalah:
• Observasi TTV tiap 3 jam
• Lakukan monitoring in take out put tiap 6 jam
• Observasi tingkat kesadaran pasien

d. Kolaborasi/ medical treatment


Rencana tindakan kolaborasi adalah tindakan medis yang dilimpahkan kepada perawat.
Penerapan rencana tindakan kolaboratif hendaknya dapat diinstruksikan dengan jelas

5
supaya tidak menjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. Contoh rencana tindkan
kolaboratif adalah:
• Lakukan injeksi insulin 3x 5 u /sc
• Pasang infus RL:Dextrose 5% ( 3:1) /24 jam

Menyusun rasional rencana tindakan keperawatan

Rasional rencana tindakan keperawatan adalah dasar pemikiran atau alasan ilmiah yang
mendasari ditetapkannya rencana tindakan keperawatan. Kegiatan ini umumnya digunakan
untuk proses pembelajaran, dengan harapan mahasiswa terbiasa menerapkan pola pikir ilmiah
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menetapkan rencana keperawatan. Contoh
pembuatan rasional rencana tindakan keperawatan:

Rencana Tindakan Rasional


Posisikan klien miring kiri pada saat kala I Kompresi aorta dan vena cava inferior dapat
dicegah, sedangkan aliran balik
vena,sirkulasi placenta dan perfusi ginjal
dapat meningkat.
Berikan pemijatan pada uterus Sensasi berupa massage pada uterus
meningkatkan kontraksi otot miometrium
Observasi tekanan darah dan nadi Kondisi kehilangan darah dapat
menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan denyut nadi

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kriteria hasil merupakan karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur oleh
perawat dan disajikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi keperawatan.
Kriteria hasil juga dapat disebut sebagai indikator karena menggambarkan perubahan –
perubahan yang ingin dicapai setelah pemberian intervensi keperawatan. Kriteria hasil harus
memenuhi 4 komponen yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (perubahan sikap/status
emosional), psikomotor/perilaku dan perubahan fisiologis tubuh. Rasional rencana tindakan
keperawatan adalah dasar pemikiran atau alasan ilmiah yang mendasari ditetapkkannya
rencana tindakan keperawatan. Kegiatan ini umumnya digunakan untuk proses pembelajaran,
dengan harapan mahasiswa terbiasa menerapkan pola pikir ilmiah sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam menetapkan rencana keperawatan.

Rencana tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam mencapai tujuan dan
kriteria hasil yang diharapkan. Karakteristik rencana tindakan keperawatan berdasarkan
standar V asuhan keperawatan antara lain; berdasarkan tujuan, merupakan alternatif tindakan
terbaik, melibatkan pasien dan keluarga, mempertimbangkan latar belakang budaya,
mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, fasilitas, lingkungan, sumber daya,
aman dan nyaman untuk pasien, berupa kalimat instruksi, ringkas, tegas dan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami.

3.2 SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menjadi suatu referensi atau informasi bagi mahasiswa
keperawatan khususnya dan kalangan umum untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Mohon maaf apabila banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini dan mohon kritik saran
yang membangun.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nunung Ernawati. 2016.Modul 2 Metodologi Keperawatan

Simamora, R. (2009). DokumentasiProses Keperawatan.

Tim Pokja SLK1 DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Jakarta Selatan:
DPP PPNI

Simamora, R. H., Purba, J. M., Bukit, E.K., & Nurbaiti, N. (2019). Penguatan Peran Perawat
Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Layanan Prima.JPPM
(Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat),3(1), 25-31.

Anda mungkin juga menyukai