GAGAL JANTUNG
202014057
1
Laporan Pendahuluan
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Jantung merupakan organ tubuh manusia yang mempunyai peran penting dalam
kehidupan manusia dan pastinya sangat berbahaya jika jantung kita mempunyai
masalah mengingat bahwa banyak kematian disebabkan oleh penyakit jantung
(Nugroho, 2018).
Penyakit Jantung adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung
dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit jantung, tetapi yang paling umum
adalah penyakit jantung koroner dan stroke, namun pada beberapa kasus ditemukan
adanya penyakit kegagalan pada sistem kardiovaskuler (Homenta, 2014).
Kegagalan sistem kardiovaskuler atau yang umumnya dikenal dengan istilahgagal
jantung adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke
seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi tidak
terpenuhi dengan baik. Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri dan
gagal jantung kanan (Mahananto & Djunaidy, 2017).
b. Tujuan
Mampu mengetahui manifestasi klinis, etiologi patofiologi dari gagal jantung.
Mampu melakukan pengkajian pada pasien yang mengalami gagal jantung. Mampu
melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien yang mengalami gagal jantung
kongestif (CHF).
2. Tinjauan Teori
a. Definisi
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana jantung gagal
mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian
cukup (Ongkowijaya & Wantania, 2016).
Gagal jantung adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh
sesak napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal jantung disebabkan oleh gangguan yang
menghabiskan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan
atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik) (Sudoyo Aru,dkk 2009) didalam
(nurarif, a.h 2015).
Gagal jantung kongestif adalah keadaan ketika jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk
keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu, sedangkan tekanan
pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi (Aspani, 2016).
b. Klasifikasi (Perki, 2015)
Klasifikasi berdasarkan kelainan Klasifikasi berdasarkan kapsitas
struktural jantung fungsional (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang Tidak terdapat batasan dalam melakukan
menjadi gagal jantung. Tidak terdapat aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari tidak
gangguan struktural atau fungsional menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak
jantung, tidak terdapat tanda atau gejala nafas
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak
yang berhubungan dengan perkembangan terdapat keluhan saat istrahat, namun aktifitas
gagal jantung, tidak terdapat tanda atau fisiksehari-hari menimbulkan kelelahan,
gejala palpitasi atau sesak nafas
Stadium C Kelas III
Gagal jantung yang Terdapat batasan aktifitasbermakna. Tidak
simtomatikberhubungan dengan penyakit terdapat keluhan saat istrahat, tetapi
struktural jantung yang mendasari aktfitas fisik ringan menyebabkankelelahan,
palpitasi atau sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta Tidak dapat melakukan aktifitasfisiktanpa
gejala gagal jantung yang sangat bermakna keluhan. Terdapat gejala saat istrahat.
saat istrahat walaupun sudah mendapat Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas
terapi medis maksimal (refrakter)
h. Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiogram
2. Uji stress : Merupakan pemeriksaan non-invasif yang bertujuan untuk menentukan
kemungkinan iskemia atau infeksi yang terjadi sebelummnya.
3. Ekokardiografi
1) Ekokardiografi model M (berguna untuk mengevaluasi volume balik dan
kelainan regional, model M paling sering diapakai dan ditanyakan bersama EKG)
2) Ekokardiografi dua dimensi (CT scan)
3) Ekokardiografi dopoler (memberikan pencitraan dan pendekatan
transesofageal terhadap jantung)
4. Katerisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan
membantu membedakan gagal jantung kanan dan kiri dan stenosis katup atau
insufisiensi
5. Radiografi dada : Dapat menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan
mencerminkan dilatasi atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam pembuluh darah
abnormal
6. Elektrolit : Mungkin beruban karena perpindahan cairan/penurunan fungsi ginjal
terapi diuretik
7. Oksimetrinadi : Saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung
kongestif akut menjadi kronis.
8. Analisa gas darah :Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratory ringan
(dini) atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir)
9. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin : Peningkatan BUN menunjukkan
penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan kreatinin merupakan indikasi
10. Pemeriksaan tiroid : Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid
sebagai pencetus gagal jantung
3. Daftar Pustaka
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1056/1/KTI%20FAJRIAH%20NUR%20R.pdf
http://www.inaheart.org/upload/image/Pedoman_TataLaksana_Gagal_Jantung_2015.pdf
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.DPP
PPNI. Jakarta Selatan.
LAPORAN KASUS
202014057
Bicara: Spontan jelas Vokalisasi Sesak : Ya □ No Nadi : Teraba □ Tak Teraba Respon : A □V □P □U Hipotermia □ Ya
tidak jelas No
Cuping Hidung □ Ya No Irama : Reguler □ Irreguler Kesadaran
Batuk :□ Efektif Tidak Efektif □ Deformitas □ Ya
Suction Pursed Lip : □ Ya No Denyut : Kuat □ Lemah Akral CM □Somnolen □ Delirium □ No
Sopor □ Soporus koma □ Koma
Obstruksi : □ Lidah □ Cairan/ Pola Nafas : Teratur □ Tidak :□ Hangat Dingin Hematoma Ya □
Muntahan/Darah Pupil : Isokor □ Anisokor Reflek No
Irama : Normal □ Cepat □ Warna kulit : Normal □
□ Benda Asing □ Lain2 Dalam Pucat □ Jaundice □ Sianosis Cahaya : R 2 (+)│L 2 (+) GCS : Penetrasi □ Ya
Edema : < 1 cm □ > 1 cm E4 V5 M6 No
Suara Nafas : Snoring □ Stridor Retraksi dada : Ya No
Gurgling CRT : < 3 dtk □ > 3 dtk Laserasi □ Ya
Sianosis : Ya No DS ............................................
11
Artifisial Airway : □ OPA □ ETT □ Bunyi Nafas tambahan : Ya DS No
Lain2 No
Contusio □ Ya
Penggunaan otot bantu Nafas □ No
Ya No
DS : Abrasi □ Ya
DS : pasien mengatakan sesak □ No
nafas sudah sudah 3 hari sejak
masuk diICU Edema Ya
□ No
Nyeri □ Ya
□ No
Suhu : C
DS :
DO : tampak
adanya bengkak
pada tungkai kaki
kanan
Pitting edema
derajat 1
RR : 27x/m HR : 90x/m
JVP 2 cm
MAP 100mmhg
12
Dx : Dx pola nafas tidak efektif bd Dx : Dx Dx kelebihan
dipneu volume cairan bd
retensi cairan oleh
ginjal
I : tidak ada lesi, bersih, I : ictus cordis terlihat I : terdapat kontraksi dada, I : tidak ada Kekuatan oto atas 5/5 Warna urin kuning
sedikit beruban terdapat alat bantu nafas nasal pembesaran hepar, tidak dan masih sedikit
P : ictus cordis teraba di ics 4- kanul, tidak ada lesi, adanya ada lesi Kekuatan otot bawah 5/5
P : tidak ada benjolan 5 retarkasi dinding dada Terpasang DC
A : terdengar peristaltik Terdapat edema pada dengan produksi
P : pekak tungkai kaki kanan
13
A : S1 S2 lupdup S3 Gallops P : focal fremitus tidak teraba usus 11x/menit urin 50 cc
A : vesikuler P : timpani
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14
RONGTEN EKG LAB DARAH MRI USG LAINNYA
TERAPI
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
15
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg Inj.
OMZ 2 x 1 ampul
3 x 500 mg
16
Monitoring Hemodinamika per jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19
H 250
E Temp
M X
O Biru
I 200
N MAP
A
M Hijau
I
K 150
BP
Hitam ˅
100
HR
50
Merah
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM
Irama EKG Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia
Nyeri
CVP
SaO2/ SPO2 92 90 94 94 93 95 92 92 94 90 90 92
Res Tipe Vent 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm
pi PEEP/CPAP
Ra RR 27 26 25 26 26 26 26 25 26 25 26 25
si TV
FiO2
N Mata
E Ukuran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
U Reaksi + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
R Kaki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
O Tangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
M GCS E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5
M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6
A
Line 1
S
U
Line 2
K
Enteral
19
Total
K NGT
E Urine
L BAB
U Drain
A Total
20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07
H 250
E Temp
M X
O Biru
20
I 200
N MAP
M Hijau
K 150
BP
Hitam
100
HR
50
Merah
21
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM
Irama EKG Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia
Nyeri
CVP
SaO2/ SPO2 94 94 94 94 93 92 92 92 94 93 92 92
Res Tipe Vent 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm
pi PEEP/CPAP
Ra RR 26 26 25 25 26 26 26 25 26 25 26 25
si TV
FiO2
N Mata
E Ukuran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
U Reaksi + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
R Kaki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
O Tangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22
M GCS E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5
M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6
A
Line 1
S
400
U
Line 2
K
Enteral
200
Total 600
K NGT
E Urine 70
L BAB 300
U Drain
A Total 370
R
23
Kamis, 24 Maret 2021
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19
H 250
E Temp
M X
O Biru
I 200
N MAP
A
M Hijau
I
24
K 150
BP
Hitam ˅
100
HR
50
Merah
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM
Irama EKG Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia
25
Nyeri
CVP
SaO2/ SPO2 92 90 94 94 93 95 92 92 94 90 90 92
Res Tipe Vent 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm
pi PEEP/CPAP
Ra RR 25 24 24 24 25 25 25 25 25 25 25 25
si TV
FiO2
N Mata
E Ukuran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
U Reaksi + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
R Kaki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
O Tangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
M GCS E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5
M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6
A
Line 1
S
U
Line 2
26
K
Enteral
Total
K NGT
E Urine
L BAB
U Drain
A Total
20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07
H 250
E Temp
M X
27
O Biru
I 200
N MAP
A
M Hijau
K 150
BP
Hitam
100
HR
28
50
Merah
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM
Irama EKG Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia
Nyeri
CVP
SaO2/ SPO2 94 94 94 94 93 92 92 92 94 93 92 92
Res Tipe Vent 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm
pi PEEP/CPAP
Ra RR 25 26 26 26 26 26 26 25 26 25 26 25
si TV
FiO2
N Mata
E Ukuran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
U Reaksi + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
29
R Kaki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
O Tangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
M GCS E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5
M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6
A
Line 1
S
400
U
Line 2
K
Enteral
200
Total 600
K NGT
E Urine 70
L BAB 250
U Drain
A Total 320
30
Jumat, 25 Maret 2021
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19
H 250
E Temp
M X
O Biru
I 200
N MAP
A
M Hijau
I
31
K 150
BP
Hitam ˅
100
HR
50
Merah
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM
Irama EKG Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia
32
Nyeri
CVP
SaO2/ SPO2 92 90 94 94 93 95 92 92 94 90 90 92
Res Tipe Vent 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm
pi PEEP/CPAP
Ra RR 26 26 25 26 26 26 26 25 25 25 25 25
si TV
FiO2
N Mata
E Ukuran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
U Reaksi + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
R Kaki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
O Tangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
M GCS E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5
M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6
A
Line 1
S
U
Line 2
33
K
Enteral
Total
K NGT
E Urine
L BAB
U Drain
A Total
20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07
H 250
E Temp
M X
34
O Biru
I 200
N MAP
A
M Hijau
K 150
BP
Hitam
100
HR
35
50
Merah
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM
Irama EKG Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia Aritmia
Nyeri
CVP
SaO2/ SPO2 94 94 94 94 93 92 92 92 94 93 92 92
Res Tipe Vent 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm 4lpm
pi PEEP/CPAP
Ra RR 25 24 24 24 24 24 24 24 24 25 25 25
si TV
FiO2
N Mata
E Ukuran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
U Reaksi + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
36
R Kaki 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
O Tangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
M GCS E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5 E4 V5
M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6
A
Line 1
S
400
U
Line 2
K
Enteral
150
Total 550
K NGT
E Urine 70
L BAB 350
U Drain
A Total 420
37
2. Analisa data
no Tanggal/jam data etiologi Problem
1. 22 maret 2021 DS : Klien mengatakan sesak Perubahan Penurunan curah
10.00 nafas kontraktilitas jantung
DO :
- KU Lemah
- Pasien tampak susah bernafas
- ada bunyi tambahan S3
gallops
- sianosis pada kaki
- JVP 2cm
- EKG disritmia
- GCS : 15
- TTV : TD : 140/80 mmHg
MAP : 100 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 27x/menit
S : 36oC
- Terpasang DC dengan
38
produksi urin 50 cc
Input-output :
(400+250)-(50+300) :
+300cc/10 jam
3. Diagosa
- Penurunan curah jantung bd perubahan kontraktilitas miokard
- Pola nafas tidak efektif bd penurunan ekspansi paru
- Kelebihan volume cairan bd retensi cairan oleh ginjal
4. Intervensi
no Tgl/ja dx Tujuan dan KH intervensi rasional ttd
m
39
Kolaborasi dengan Mencegah
dokter pemberian adanya
diuretik penumpukan
cairan didalam
tubuh
Setelah dilakukan
3 Untuk
tindakna Monitoring cairan mengetahui
keperawatan
keseimbangan
selama 3X24 jam
cairan
diharapakan
penurunan curah Kelebihan
jantung dapat Lakukan piting cairan
teratasi dengan edema menyebabkan
KH : pitting edema
- vital sign dalam Untuk
keadaan normal Anjurkan keluarga
mengetahui
melaporkan input
keseimbangan
- dapat apasaja yg diberikan
cairan
mentoleransi kpd klien
aktivitas
Kolaborasi
- tidak ada pemberian diuretik Furosemid
penurunan membantu
40
kesadaran (furosemid) peneknaan vena
agar
pengeluaran
cairan lancar
5. Implementasi
no Tgl/ja DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
m
TD : 110/80 mmHg
RR 26x/menit
BC : input-output
(400+200)-(70+300): +230
cc
menganjurkan untuk
10.00 1,2,3 S : pasien mengatakan dia
menurnkan stres
akan beristirahat
menganjurkan pasien banyak
istirahat O : pasien dan keluarga
kooperatif
menganjurkan keluarga
melaporkan input apasaja yg
diberikan kpd klien
41
11.00 1,2 memposisikan semi fowler
TD : 120/90 mmHg
RR 27x/menit
BC : input-output
(400+100)-(70+250): +180
cc
42
menganjurkan pasien banyak sudah beristirahat total
istirahat
O : pasien dan keluarga
menganjurkan keluarga kooperatif
melaporkan input apasaja yg
diberikan kpd klien
mengkolaborasi pemberian
diuretik (furosemid)
TD : 110/80 mmHg
RR 25x/menit
BC : input-output
(400+150)-(70+350): +130
cc
09.00 3 melakukan piting edema S : pasien mengatakan kaki
masih bengkak
43
O : piting edema derajat 1
menganjurkan keluarga
melaporkan input apasaja yg
diberikan kpd klien
11.00 1,2
memposisikan fowler S : pasien tidur dengan
semi
posisi semi fowler sekitar
memberikan posisi semi 20-30cm dan menggunakan
fowler dan berikan nasal kanul
pemenuhan oksigen dengan
nasal kanul O : terpasangan 3lpm
mengkolaborasi pemberian
diuretik (furosemid)
6. Evaluasi formatif
NO TGL/ DIAGNOSA EVASULASI ttd
JAM
44
Tidak ada suara nafas tambahan
TD : 110/80 mmHg
RR 26x/menit
BC : input-output
(400+200)-(70+300): +230 cc
P : lanjutkan intervensi
TD : 120/90 mmHg
RR 27x/menit
BC : input-output
(400+100)-(70+250): +180 cc
TD : 110/80 mmHg
RR 25x/menit
BC : input-output
(400+150)-(70+350): +130 cc
45
Masih adanya pitting edema derajat 1
7. Evaluasi sumatif
TD : 110/80 mmHg
RR 25x/menit
P : lanjutkan intervensi
2 S : pasien mengatakan sudag tidak sesak
nafas
O:
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
BC : input-output
(400+150)-(70+350): +130 cc
46
P : hentikan intervensi
47
TARGET KOMPETENSI KEPERAWATAN GADAR & KRITIS
• https://youtu.be/XkfVW9HI9F
Y
48
2. Melakukan RJP 22 Maret 2021 • Mela kukan bantuan hidup r
(analisis) dasa RJP
• Alat yang dibutuhkan: Apd
(saru ng tangan, masker), OPA,
BV M
• https://youtu.be/GZo0UkbXlps
https://youtu.be/baxNxWIWdK
49
8
https://youtu.be/tuZn65Xet9Q
6.
50
51