Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan

Gagal Jantung (CHF)


Ns. Jumari, M.Kep., Sp.Kep.MB
Outline

Definisi

Etiologi

Tanda dan Gejala

Klasifikasi

Pemeriksaan Diagnostik

Komplikasi

Penatalaksanaan Non farmakologis

Penatalaksanaan Farmakologis

Pencegahan

Diagnosa Keperawatan (SDKI)

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Definisi

Istilah "gagal jantung" secara sederhana berarti


kegagalan jantung untuk memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Etiologi

Penyebab paling •Otot jantung tegang


umum dari •Hipertensi
gagal jantung •Serangan jantung
•Kardiomiopati
kongestif adalah •Penyakit katup jantung
penyakit jantung •Infeksi
•Aritmia jantung (ritme jantung abnormal)
koroner. •Anemia
Penyebab •Penyakit tiroid
lainnya •Penyakit paru-paru, dan
•Terlalu banyak cairan tubuh.
termasuk :
Tanda dan Gejala

Gejala pada paru bisa berupa dyspnea, orthopnea, dan


paroxysmal nocturnal dyspnea.

Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguria, nokturia,


mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer.

Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala,


mimpi buruk sampai delirium.
Klasifikasi Gagal Jantung

Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional


jantung (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik.
jantung. Tidak terdapat gangguan struktural atau Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,
fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala palpitasi atau sesak nafas
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat
berhubungan dengan perkembangan gagal jantung, keluhan saat istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari
tidak terdapat tanda atau gejala menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Stadium C Kelas III
Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat
penyakit struktural jantung yang mendasari keluhan saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan.
jantung yang sangat bermakna saat istrahat walaupun Terdapat gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat
sudah mendapat terapi medis maksimal (refrakter) melakukan aktifitas
Pemeriksaan Diagnostik

EKG atau rekam jantung yang dapat mendeteksi kelistrikan jantung,


pembesaran jantung, dan otot-otot jantung.

Rontgen dada: dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan


dapat menunjukkan dilatasi/hipertrofi bilik atau perubahan
pembuluh darah mencerminkan peningkatan tekanan pulmonalis.

Kateterisasi jantung: digunakan untuk mengukur tekanan di dalam


ruang jantung. Tekanan abnormal merupakan sebuah pertanda dan
membantu membedakan gagal jantung kanan atau kiri, stenosis
atau insufisiensi, juga mengkaji potensi arteri koroner.

Pemeriksaan Elektrolit: untuk mendeteksi perubahan elektrolit


dalam tubuh akan terlihat perubahan karena adanya perpindahan
cairan/penurunan fungsi ginjal.
Komplikasi

▪ Tromboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena (trombosis


vena dalam atau deep venous thrombosis dan emboli paru atau
EP) dan emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat.
▪ Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang bisa
menyebabkan perburukan dramatis. Hal tersebut merupakan
indikasi pemantauan denyut jantung.
▪ Kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaan
diuretic dengan dosis ditinggikan.
▪ Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau
sudden cardiac death (25-50 persen kematian CHF).
Penatalaksaan Non Farmakologis

▪ Rutin periksa Kesehatan


▪ Pemantauan berat badan mandiri (, jika terdapat kenaikan berat badan
> 2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikan dosis diuretik atas
pertimbangan dokter)
▪ Asupan cairan (Restriksi cairan 1,5 - 2 Liter/hari dipertimbangkan
terutama pada pasien dengan gejala berat yang disertai hyponatremia)
▪ Pengurangan berat badan (obesitas (IMT > 30 kg/m2))
▪ Tidak merokok
▪ Diet rendah sodium (Diet yang membatasi garam (natrium klorida) dan
bentuk lain dari natrium agar tidak melebihi 2.000 mg per hari)
▪ Latihan fisik (Aktivitas aerobik selama 20-30 menit, 5 hari seminggu
dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Penatalaksaan Farmakologis

▪ Angiotensin-Converting Enzyme
Inhibitors (ACEI) (memperbaiki fungsi
ventrikel dengan atau tanpa gejala)
▪ Penyekat β (memperbaiki fungsi
ventrikel dengan gejala ringan ke berat
kelas fungsional II - IV NYHA))
▪ Antagonis Aldosterone (gagal jantung
simtomatik berat (kelas fungsional III -
IV NYHA) tanpa hiperkalemia dan
gangguan fungsi ginjal berat)
▪ Angiotensin Receptor Blockers (ARB)
(sebagai alternatif pada pasien
intoleran ACEI dan Penyekat β )
Pencegahan

Mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, ikan, dan daging. Hindari
makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan, mentega, es krim dan daging olahan.

Batasi asupan gula dan garam.

Batasi konsumsi minuman keras.

Jika kamu memiliki tingkat tekanan darah dan kolesterol yang tinggi, segera lakukan penanganan. Kedua
kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena gagal jantung.

Jaga berat badan pada batasan sehat dan lakukan langkah-langkah penurunan berat badan jika diperlukan.

Berhenti merokok jika kamu seorang perokok. Jika kamu bukan perokok, jauhi asap rokok agar tidak menjadi
perokok pasif.

Lakukan aktivitas atau olahraga yang dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda atau berjalan kaki,
minimal dua setengah jam per minggu.
Diagnosa keperawatan SDKI

▪ Gangguan pertukaran gas


▪ Pola nafas tidak efektif
▪ Penurunan curah jantung
▪ Nyeri akut
▪ Hipervolemia
▪ Perfusi perifer tidak efektif
▪ Intoleransi aktivitas
▪ Ansietas
Intervensi (SIKI)

▪ Pemantauan Respirasi (I.01014)


▪ Manajemen jalan nafas (I.01011)
▪ Perawatan jantung (I.02075)
▪ Manajemen nyeri (I.08238)
▪ Manajemen hipervolemia (I.03114)
▪ Perawatan sirkulasi (I.02079)
▪ Manajemen energi (I.050178)
▪ Terapi reduksi (I.09314)
▪ Edukasi Edema (I.12370)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai