Anda di halaman 1dari 28

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN

KUALITAS HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS


YANG DIUKUR DENGAN INSTRUMEN EQ-5D-
5L DI RS PARU RESPIRA YOGYAKARTA

Disusun oleh:
LIA RACHMAWATI
15/377430/FA/10398
Kondisi Tuberkulosis Saat Ini
TB menjadi penyebab mortalitas dan morbiditas dengan angka
kematian 1,33 juta jiwa dan insidensi 10 juta kasus baru pada tahun
2017.
(World Health Organization, 2018)

Insidensi TB di Indonesia sejumlah 425.089 kasus pada tahun 2017


(11% insidensi dunia).
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017)

Insidensi TB di DIYogyakarta sejumlah 1.254 kasus dengan angka


kesembuhan 85,56%.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017)
Kualitas Hidup
Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang
merata di seluruh kalangan masyarakat untuk itu perlu dilakukan evaluasi (Purba,
dkk., 2017).

Pentingnya evaluasi status kesehatan : evaluasi perawatan, evaluasi program,


pemantauan status kesehatan dalam populasi, memberi informasi manfaat dan
resiko, dan penting untuk pengambilan keputusan terapi (Dujaili, 2014; Cramer &
Spilker, 1998).
Penelitian mengenai kualitas hidup pasien TB telah dilakukan di Yogyakarta.
Hendrik dkk (2017) menyatakan bahwa kualitas hidup pasien TB berada pada
kondisi paling buruk di bulan pertama pengobatan dan membaik seiring
berjalannya pengobatan hingga bulan keenam.
(Hendrik, Perwitasari, Mulyani, & At Thobari, 2017).

Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik dan kualitas
hidup pasien TB. Untuk itu, peneliti mengangkat topik ini untuk dilakukan
penelitian.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana karakteristik pasien tuberkulosis (usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, kebiasaan merokok, lama pengobatan, penyakit penyerta, dan komplikasi)
di RS Paru Respira Yogyakarta yang diukur menggunakan kuesioner karakteristik?

Bagaimana hubungan karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,


kebiasaan merokok, lama pengobatan, penyakit penyerta, dan komplikasi) dengan
kualitas hidup pasien tuberkulosis di RS Paru Respira Yogyakarta?
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan
merokok, lama pengobatan, penyakit penyerta, dan komplikasi) pasien tuberkulosis di
RS Paru Respira Yogyakarta yang diukur dengan kuesioner karakteristik.

Untuk mengetahui hubungan karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,


kebiasaan merokok, lama pengobatan, penyakit penyerta, dan komplikasi) dengan
kualitas hidup pasien tuberkulosis di RS Paru Respira Yogyakarta
MANFAAT PENELITIAN
Bagi
• gambaran mengenai kualitas hidup pasien tuberkulosis yang akan
penentu
berpengaruh pada penentuan kebijakan.
kebijakan

Bagi institusi • menambah hasanah ilmu pengetahuan bagi instansi-instansi kesehatan


kesehatan dan yang berhubungan dengan dunia kesehatan.

Bagi • tambahan pengetahuan mengenai tata cara melakukan penelitian dengan


mahasiswa instrumen EQ-5D-5L.
KEASLIAN PENELITIAN
KERANGKA PENELITIAN
KETERANGAN EMPIRIS
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik (usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, lama pengobatan, penyakit penyerta, dan
komplikasi) pasien TB di RS Paru Respira Yogyakarta.
HIPOTESIS
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara karakteristik (usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, lama pengobatan, penyakit
penyerta, dan komplikasi) dengan kualitas hidup pasien TB di RS Paru Respira
Yogyakarta.
JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian Pendekatan Rancangan


observasional kuantitatif cross sectional
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
RS Paru Respira
Indonesia Provinsi DIY
Merupakan RS khusus
Urutan 2 dunia untuk TB di DIY menempati urutan
penyakit paru-paru dan
penyakit TB dan Insidensi TB ke-9 dari 10 penyakit dengan
pernapasan. Pasien TB pada
pada tahun 2017 sebanyak inseidensi terbanyak, yaitu
tahun 2017 sebanyak 1.179
425.089 kasus (WHO,2018; 1.254 kasus pada 2017
(94% insidensi TB DIY)
Kemenkes RI, 2017). (Kemenkes RI, 2017)
(Kemenkes RI, 2017).

Waktu penelitian : Desember 2018 – Februari 2019


POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi
• Pasien TB yang berobat di RS Paru Respira Yogyakarta yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi

Sampel
• Pengambilan sampel dengan metode non-probability convenience sample
(accidental sampling).
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

• Pasien tuberkulosis • Memiliki kelainan


• Berusia minimal 17 psikis/mental
tahun • Memiliki komorbid
• Bersedia terlibat dalam penyakit berat (HIV
penelitian dan kanker).
• Mampu berkomunikasi • Dalam kondisi hamil
dengan baik
Cara perhitungan sampel Keterangan:
• Menggunakan Formula Lemeshow n = jumlah minimal sampel
N = jumlah populasi
P = proporsi populasi persentase
kelompok (jika tidak mungkin
diestimasikan, maka digunakan 0,5)
2
𝑍1− 𝛼 = taraf kepercayaan 95% (1,96)
2
d = presisi penelitian yang diharapkan
(diharapkan 10%)

Untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak


diinginkan, maka peneliti menambah
jumlah sampel menjadi 100 responden.
INSTRUMEN PENELITIAN
Karakteristik sosiodemografi Karakteristik klinik
• lama pengobatan
• usia
• penyakit penyerta
• jenis kelamin
• komplikasi
• pendidikan
• pekerjaan
• kebiasaan merokok
EQ-5D-5L
EQ-VAS
UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
INSTRUMEN PENELITIAN
EuroQol Group menerbitkan instrumen EQ-5D-5L pada tahun 2005 sebagai
perkembangan dari EQ-5D-3L yang telah ada sebelumnya.
(van Reenen, 2015)

Pada penelitian ini akan menggunakan instrumen EQ-5D-5L dan EQ-VAS versi
Bahasa Indonesia
Perbandingan • Nilai ICC
instrumen EQ-5D-5L (Intraclass
dan instrumen SF- Correlation
36 dengan uji Coefficient) yang
korelasi Pearson bernilai >0,75 .
menyatakan adanya • Nilai Cronbach’s
korelasi antar alpha yaitu
keduanya. 0,6772 (<0,7).

Instrumen EQ-5D-5L versi Bahasa Indonesia valid dan reliabel.


(Pramono, Sumariyono, & Isbagio, 2018).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Peneliti datang ke RS Paru Respira Yogyakarta dan menemui calon responden,


melakukan wawancara singkat untuk memastikan kesesuaian dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, dan memberikan kuesioner.

Pengambilan data primer menggunakan kuesioner. Responden mengisi


kuesioner secara mandiri.
RENCANA JALANNYA PENELITIAN

Tahap Tahap Tahap


Tahap Tahap
Pengambilan Penyusunan Seminar
Persiapan Analisis Data
Data Laporan Hasil
ANALISIS PENELITIAN

Analisis univariate
Analisis bivariate
• Menghitung frekuensi, presentase,
mean dan standar deviasi.
• Uji komparatif dan korelasi antara
• Data disajikan dalam bentuk tabel
karakteristik dengan kualitas hidup
dan persentase
Tabel Analisis Bivariate
JADWAL PENELITIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai