Anda di halaman 1dari 20

MIOKARDITIS DAN TINDAKAN

KEPERAWATANNYA

Oleh :
Anggraeni Prameswari Putri (1820004)
Catur Agus Puji Wahyudi (1821006)
Dwi Wasito Adi (1821009)
Latar Belakang
 Miokarditis ialah peradangan pada otot jantung atau miokardium.
 Umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat
merupakan akibat dari reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek
toxin bahan-bahan kimia atau radiasi.
 Miokarditis merupakan salah satu penyakit jantung didapat non-
reumatik yang sering dijumpai selain miokarditis bakterialis dan
difterika.
 Salah satu miokarditis yang penting adalah miokarditis karena kuman
difteria, yang disebut miokarditis difterika. Komplikasi jantung yang
biasanya terjadi pada anak dengan difteria.
 Pada miokarditis, kerusakan miokardium disebabkan oleh toksin yang
dikeluarkan basil miosit.
 Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara mikroskopis
akan didapatkan miosit dengan infiltrasi lema, serat otot mengalami
nekrosis hialin. (Elly Nurachmach, 2009).
Komplikasi penyakit paling berat ialah
1. terjadinya kolaps sirkulasi yang terjadi
pada minggu pertama.
2. Sedangkan miokarditis umumnya timbul
pada minggu kedua dan ketiga.
3.Penyakit ini perlu penanganan dan
pengobatan yang tepat dan sesegera
mungkin karena apabila tidak disegerkan
akan mengakibatkan dampak yang fatal.
Etilogi dari Miokarditis (penyebab)
 Bakteri
Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan miokarditis adalah
staphylococcus, streptococcus, dan bakteri penyebab penyakit difteri
serta penyakit lyme.
 Jamur
Beberapa infeksi jamur kadang bisa menyebabkan miokarditis.
 Virus
Banyak virus yang bisa menyebabkan miokarditis, yang paling umum
adalah adenovirus dan Coxsackie B. Virus lain yang bisa menyebabkan
miokarditis adalah echoviruses, influenza, Epstein-Barr, rubella,
varicella, cacar, campak, dan lain-lain.
 Toksoplasma
yang umumnya terdapat pada hewan peliharaan merupakan salah satu
parasit penyebab miokarditis.
 Obat-obatan
Obat yang termasuk dalam kelompok antibiotik dan
obat-obatan terlarang bisa memicu reaksi alergi
dan keracunan seperti miokarditis.
 Bahan kimia atau radiasi
Paparan beberapa bahan kimia dan radiasi kadang
bisa menyebabkan munculnya miokarditis.
 Penyakit lainnya
Misalnya lupus, granulomatosis Wegener, arteritis
sel raksasa dan arteritis Takayasu
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman
infeksius dapat melalui tiga mekanisme
dasar :
1. Invasi langsung ke miokard.
2.Proses immunologis terhadap miokard.
3.Mengeluarkan toksin yang merusak
miokardium.
Proses miokarditis viral ada dua tahap, yaitu:
1. Fase pertama (akut)
berangsung kira-kira 1 minggu (pada tikus) terjadi invasi virus
ke miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk
neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi
jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel
NK).
2. Fase kedua
miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem
imun akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibodi
terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan sel yang
terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu
sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokardium dan
yang minimal sampai yang berat.
Jadi pada dasarnya
 terjadi spasme sirkulasi mikro yang
menyebabkan proses berulang antara obstruksi
dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya
matriks miokardium
 habisnya otot jantung secara fokal
menyebabkan rontoknya serabut otot, dilatasi
jantung, dan hipertrofi miosit yang tersisa.
 Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya
kompensasi mekanis dan biokimiawi yang
berakhir dengan payah jantung (Elly
Nurachmach, 2009).
Manifestasi Klinis Miokarditis
Manifestasi klinis miokarditis bervariasi,
 mulai dari asimtomatik sampai terjadi syok kardiogenik.
 Tergantung pada tipe infeksi, derajat kerusakan
miokardium, kemampuan miokardium memulihkan diri. Gejala
bisa ringan atau tidak ada sama sekali.
Gejala bisa ringan atau tidak sama sekali, biasanya :
 Kelelahan dan dispneu
 Demam
 Nyeri dada
 Palpitasi
Gejala klinis mungkin memperlihatkan Gejala klinis
tidak khas, kelainan ECG pada segmen ST dan
gelombang T.
1. Takikardia,
peningkatan suhu akibat infeksi
menyebabkan frekuensi denyut nadi akan
meningkat lebih tinggi
2.Bunyijantung melemah, disebabkan
penurunan kontraksi otot jantung Katub-
katub mitral dan trikuspid tidak dapat
ditutup dengan keras
3.Auskultasi:
gallop, gangguan irama
supraventrikular dan ventrikular.
4.Gagaljantung (Dekompensasi jantung)
terutama mengenai jantung sebelah kanan.
Tindakan Keperawatan Miokarditis
1.Pengkajian
 Keluhan utama, keluhan utama yang sering
muncul pada pasien dengan gangguan jantung
miokarditis bervariasi, antara lain :
 Demam
 Nyeri dada mirip angina pectoris dan pericarditis
 Palpitasi
 Sesak napas
2.Pemeriksaan Fisik
 B1 (Breathing)  Sesak nafas.
 B2 (Blood)  Demam, takikardia, nyeri dada
 B3 (Brain)  Kesadaran compos mentis, pasien
mengalami sakit kepala, pusing karena suplai O2 dan
darah ke otak menurun.
 B4 (Bladder)  Penurunan jumlah/frekuensi urine.
 B5 (Bowel)  Mual muntah, anoreksia, tidak nafsu
makan, dan penurunan berat badan.
 B6 (Bone)  Tidak ada kelainan tulang, kelamahan pada
otot saat aktivitas, tidak dapat tidur, kelamahan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
3.Tanda Penting
 Takikardi
 Kardomegali (cepat terjadi)
 Bunyi jantung melemah
 Irama gallopTanda-tanda gagal
jantung, terutama gagal jantung
kanan.
4.Pengkajian Pola
Pengkajian pola pada pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges,
1999) meliputi beberapa aspek yaitu :
a. Aktivitas / istirahat
 Gejala : kelelahan, kelemahan.
 Tanda: takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan
aktivitas.
 Pernapasan
 Gejala : napas pendek (napas pendek kronis memburuk
pada malam hari).
 Tanda: DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi
mengi ; takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal.
b. Sirkulasi
 Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah jantung, palpitasi,
jatuh pingsan.
 Tanda : takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal, kardiomegali, frivtion
rub, murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus
osler, lesi Janeway.
c. Eliminasi
 Gejala : riwayat penyakit ginjal/ gagal ginjal ; penurunan frekuensi/ jumlsh urine.
 Tanda : urin pekat gelap.
 Nyeri
 Gejala : nyeri seperti tertimpa beban bert dan terasa terbakar
 Tanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah.
d. Keamanan
 Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis; trauma dada; penyakit
keganasan/ iradiasi thorakal; dalam penanganan gigi; pemeriksaan endoskopik terhadap
sitem GI/ GU), penurunan sistem immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya.
 Tanda : demam.
5.Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus adalah pemeriksaan dimana memerlukan alat
khusus untuk mengetahui keadaan organ dalam pasien.
 Pemeriksaa EKG : Tidak khas
 ST-T changes inferior
 Gangguan konduksi jantung
 Foto Toraks : Tidak khas
 Pembesaran jantung dengan efusi perikard atau pleura.
 Ekokardiografi :
 Pembesaran jantung kiri
 Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan mitral
stenosis.
6.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah
pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang
telah dikumpulkan.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan
myocarditis (Doenges, 1999) adalah :
Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-
efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan.
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
penrunan cardiac output.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan
degenerasi sel-sel otot miokard, penurunan curah jantung.

Anda mungkin juga menyukai