1. A. Latar Belakang
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan
istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang,
tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom).
Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang
sangat khusus (Brooker, 2001).
Pada sebagian besar pasien, miokarditis tidak dapat diduga karena disfungsi jantung bersifat
subklinis, asimtomatik dan sembuh sendiri (self limited ). Oleh karena miokarditis biasanya
asimtomatik maka data, epidemiologi yang ada berasal dari penelitian pasca mortem . pada
pemeriksaan pasca mortem miokarditis ditemukan sekitar 1-9%, sehingga diduga miokarditis
adalah penyebab utama kematian mendadak.
Untuk itu dalam makalah ini kelompok akan menjelaskan tentang Miokarditis beserta asuhan
keperawatannya.
1. B. Rumusan Masalah
1. C. Tujuan
Miocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. hal ini disebabkan oleh
penyakit-penyakit infeksi, akan tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan
dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1996).
Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau
penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002).
Umumnya miokarditis ini disebabkan oleh penyakit akan tetapi dapat juga disebabkan oleh
sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan serta efek toksik bahan-bahan kimia radiasi
dan infeksi.
Pada miokarditis karena difteri yaitu kerusakan miokardium disebabkan toksik yang
dikeluarkan hasil mikrobakteri. Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara
mikroskopis akan didapatkan miosit dengan infiltrasi lemak serat otot mengalami nekrosis
hialin.
Beberapa organism dapat menyerang dinding arteri kecil, terutama pada arteri koronaria
intramuskuler yang akan memberikan reaksi radang perivaskuler miokardium. Hal ini
dsebabkan oleh pseudomonas serta beberapa jenis jamur seperti aspergilus dan kandida.
Sebagian kecil mikroorganisme menyerang langsung terhadap sel-sel miokardium yang
menyebabkan reaksi radang.
Miokarditis biasanya diakibatkan oleh proses infeksi, infeksi, terutama oleh virus, bakteri,
jamur, parasit, protozoa, dan spirozeta atau dapat juga disebabkan oleh keadaan
hipersensitifitas seperti demam rematik.
1. C. Patofisiologi
Jantung merupakan organ otot. Bila serabut otot sehat, jantung dapat berfungsi dengan baik,
jika ada cedera katup yang berat; dan serabut otot rusak maka hidup dapat terancam.
Miokarditis dapat menyebabkan dilatasi jantung, thrombus dalam dinding jantung , infiltrasi
sel darah yang beredar disekitar pembuluh koroner, serabut otot dan degenerasi serabut otot
itu sendiri.
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius ini dengan melalui tiga mekanisme dasar :
Menggigil,
demam,
anoreksia,
nyeri dada,
Menurut Griffith, 1994 tanda dan gejala yang timbul pada klien dengan miokarditis :
Letih,
demam.
1. E. Manifestasi Klinis
5) Terdapat bunyi jantung tambahan, gallop ventrikel dan mungkin pembesaran jantung.
1. F. Pemeriksaan Diagnostik
2) Elektrokardiografi. (EKG )
3) Rontgen thorax.
4) Ekokardiografi.
Pasien diberi pengobatan khusus terhadap penyebab yang mendasarinya, bila diketahui (
misalnya penisillin untuk streptokokkus hemolitikus ) dan dibaringkan di tempat tidur untuk
mengurangi beban jantung. Berbaring juga membantu mengurangi kerusakan miokardial
residual dan komplikasi miokarditis. pengobatan pada dasarnya sama dengan yang digunakan
untuk gagal jantung kongestif.
Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah jantung, palpitasi, jatuh
pingsan.
Tanda : takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal, kardiomegali, frivtion rub,
murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus osler, lesi
Janeway.
1. Eleminasi
Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakkan menelan, berbaring.
Tanda : demam.
1. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : terapi intravena jangka panjang atau pengguanaan kateter indwelling atau
penyalahgunaan obat parenteral.
Tanda : demam.
Pemeriksaan Khusus
Ekokardiografi :
Pembesaran jantung kiri
Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan mitral stenosis.
1. B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah
:
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi,
iskemia jaringan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot
miokard, penurunan curah jantung.
3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi
otot jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan
berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, mis- intepretasi informasi,
keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa.
5. C. Rencana Keperawatan
Rasional : pada nyeri ini memburuk pada inspirasi dalam, gerakkan atau berbaring dan hilang
dengan duduk tegak/membungkuk.
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi,
gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin, dukungan emosional.
Rasional : tindakan ini dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien.
Berikan aktivitas hiburan yang tepat.
Intervensi
Kaji respons pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya perubahan dan keluhan
kelemahan, keletiahan, dan dispnea berkenaan dengan aktivitas.
Rasional : miokarditis menyebabkan inflamasi dan kemungkinan kerusakan fungsi sel-
sel miokardial.
Pertahankan tirah baring selama periode demam dan sesuai indikasi.
Rasional : meningkatkan resolusi inflamasi selama fase akut.
Rencanakan perawatan dengan periode istirahat/tidur tanpa gangguan.
Rasional : memberikan keseimbangan dalam kebutuhan dimana aktivitas bertumpu pada
jantung.
Bantu pasien dalam program latihan progresif bertahap sesegera mungkin untuk turun
dari tempat tidur, mencatat respons tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan
aktivitas.
Rasional : saat inflamasi/kondisi dasar teratasi, pasien mungkin mampu melakukan aktivitas
yang diinginkan, kecuali kerusakan miokard permanen/terjadi komplikasi.
Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi.
Rasional : memberikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi misalnya : GJK, tamponade
jantung.
Berikan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi, gosokkan punggung, dan
aktivitas hiburan dalam tolerransi jantung.
FKUI. 2006 . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III Edisi IV. FKUI : Jakarta.
http://asuhan-keperawatan-patrianicom/2008/07/askep-myocarditis.html
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35457-Kep%20Kardiovaskuler-
Askep%20Myocarditis.html