BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan merupakan tahapan pertama dalam proses keperawatan.
Pengkajian keperawatan meliputi :
1. Identitas klien
Pengkajian identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku, agama,
alamat tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan.
2. Pengkajian Primer
Airways
- Sumbatan atau penumpukan secret
- Wheezing atau krekles
Breathing
- Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
- RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
- Ronchi, krekles
- Ekspansi dada tidak penuh
- Penggunaan otot bantu nafas
Circulation
- Nadi lemah , tidak teratur
- Takikardi
- TD meningkat / menurun
- Edema
- Gelisah
- Akral dingin
- Kulit pucat, sianosis
- Output urine menurun
Disability
- GCS
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis, agen cidera fisik, agen cidera kimiawi
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan nyeri berkuran.
Kriteria hasil
- Mampu mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
c. Intervensi
Manajemen nyeri (1400)
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol
nyeri masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mengontrol nyeri
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Ajarkan teknik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Pemberian Analgesik (2210)
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari
satu
- Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal
31
- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektifitas analgesik, tanda dan gejala
5. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, ancaman pada status terkini,
hereditas, hubungan interpersonal, kebutuhan yang tidak dipenuhi, konflik nilai,
konflik tentang tujuan hidup, krisis maturasi, pajanan pada toksin penularan
interpersonal, penyalahgunaan zat, perubahan besar, riwayat keluarga tentang
ansietas, stresor.
a. Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam ansietas dapat
teratasi.
b. Kriteria hasil
- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
- Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukan teknik untuk mengontrol
cemas
- Vital sign dalam batas normal
- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
c. Intervensi
Pengurangan kecemasan (5820)
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
- Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
- Pahami perspektif pasien terhadap situasi stres
- Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
- Dorong keluarga untuk menemani anak
- Lakukan back / neck rub
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Identifikasi tingkat kecemasan
- Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miokard dan kebutuhan, adanya iskemik/
nekrotik jaringan miokard ditandai dengan
gangguan frekuensi jantung, tekanan darah
dalam aktifitas.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 3x24 jam intoleran
aktifitas dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
- Klien klien berpartisipasi dalam aktifitas sesui kemampuan klien
- nadi 60-100 x/menit
- TD 120/80 mmHg
- Kaji TTV tiap dua jam
- Tingkatkan istirahat (di tempat tidur)
- Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang
tidak berat
d. Intervensi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- monitor lokasi dan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas
- Sediakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan tirah baring
DAFTAR PUSTAKA
SDKI DPP PPNI, Tim Pokja. (2016). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia
Edisi 1. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat.
Wijaya, A.S & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1. Yogyakarta :
Nuha Medika.
RESUME GAWAT DARURAT
Identitas
Nama : Tn. L.L
Umur : 55 Thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Malalayang
Diagnosa medis : Infark Miokard Akut
Tgl/Jam pengkajian : 06-01-2021
2. Primary Survey
Airway : Tidak ada sumbatan jalan napas.
Breathing : Pasien mengalami sesak saat bernafas. HR: 120x/menit. SpO2= 96%.
Circulatio : nadi 120x/m. pasien mengalami takikardi. TD : 160/90
Dissability : kesadaran composmentis. GSC 15 (E4V5M6)
3. Secondary Survey
EKG/Exposure : Premature Ventrikular Contraction, ST elevasi
Get Vital Sign: -TD 190/60 mmHg
- N: 120x/menit
- R: 120x/menit
- SB:36,8
- GCS: 15 E4V5M6
History:
Keluhan utama :
Klien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri. Klien mengatakan merasa sesak saat
bernafas.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien datang di RS dengan keluhan nyeri dada dialaminya saat sedang bekerja dikantor.
Nyeri terasa seperti di tindih dengan batu besar, nyeri menyebar ke bahu kiri dan pasien
mengatakan nyeri tidak hilang walaupun klien sudah beristirahat.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien memiliki riwayat hipertensi dan hyperlipidemia
Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga klien mengatakan bahwa keluarga klien tidak memiliki penyakit sama denga yang
di derita klien.
Head to Toe :
1. Kepala
Kepala klien terdapat rambut berwarna hitam tidak terdapat bengkak, kulit kepala bersih dan
tidak ada lesi.
2. Mata
Kemampuan melihat baik, pupil isokor reflek cahaya, kanan kiri positif, konjungtiva
simetris, tidak menggunakan alat bantu.
3. Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip hidung, klien Terpasang O2 nasal kanul 3L/m
4. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak ada gangguan pendengaran, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
5. Mulut
Klien berbicara normal, gigi bersih dan tidak ada gangguan mengunyah, tidak ada
pembesaran tonsil
6. Dada
Bentuk simetris kiri kanan, terdapat pengembangan dada
7. Perut
Tidak nyeri tekan, tidak ada massa,
8. Kelamin
Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan
9. Eksrremitas atas
Tidak ada gangguan
10. Eksrremitas bawah
Tidak ada gangguan
11. Kulit
Kulit bersih, turgor kulit elastis, warna kulit sawo matang, akral dingin
12. Psikososial
Keluarga pasien menganggap sakit sebagai ujian
Harapan keluarga pasien lekas sembuh dan pulang kerumah
Keluarga pasien berinteraksi dengan baik dengan petugas kesehatan
13. Px Penunjang : Hasil pemeriksaan leb
CKMB : 7.6
Troponin T : 2,8
Kreatinikinase : 160
Ori kalium : 4.0Mg/
Magnesium : 1.9 mg/dl
SpO2 : 96%
EKG :
PMC (premature ventrikular contraction)
ST elevasi
Klasifikasi data
Data Subjektiv Data Objektiv
Klien mengatakan merasa nyeri dada kesadaran (Composmentis, GCS 14,
sebelah kiri. E4V4M5)
Klien mengatakan nyeri terasa seperti di Klien tampak menahan nyeri. Skala nyeri 6
tindih dengan batu besar, (0-10)
Klien mengatakan nyeri menyebar ke bahu P : nyeri bersifat tiba-tiba
kiri dan pasien mengatakan nyeri tidak Q : nyeri terasa seperti ditimpa dengan batu
hilang walaupun klien sudah beristirahat besar
Klien mengatakan merasa sesak saat R : nyeri dada menyebar ke bahu kiri
bernafas. S : skala nyeri 6
klien mengatakan memiliki riwayat T : menetap
penyakit hipertensi dan hyperlipidemia Klien tampak sesak saat bernafas
klien mengatakan klien mengkonsumsi RR=120X/m
merokok dan dapat menghabiskan 2-3 TD 160/90mmHg
bungkus/hari. N 120x/m
SB : 36,8
Terpasang O2 nasal kanul 3L/m
CKMB : 7.6
Troponin T : 2,8
Kreatinikinase : 160
Ori kalium : 4.0Mg/1.9 mg/dl
SpO2 : 96%
EKG :
PMC (premature ventrikular contraction)
dan ST elevasi
Analisis data
Data Analisis penyebab Diagnosa Keperawatan
DS : Klien mengatakan merasa nyeri Penyempitan Nyeri Akut
dada sebelah kiri. pembuluh darah
Klien mengatakan nyeri terasa seperti
di tindih dengan batu besar
Klien mengatakan nyeri menyebar ke
bahu kiri dan pasien mengatakan nyeri
tidak hilang walaupun klien sudah
beristirahat
DO : klien tampak nyeri
Klien tmpak meringis
TD : 160/90 mmHg,
N : 120x/m, S: 36,8
Skala nyeri 6 (0-10)
DS : Klien mengeluh sesak saat Sesak nafas Pola nafas tidak efektif
bernafas
DO :
RR : 120x/m
klien terpasang O2 nasal kanul 3
liter
EKG :
PMC (premature ventrikular
contraction) ST Elevasi
TD : 160/90 mmHg,
N : 120x/m, S: 36,8
DS : Perubahan frekuensi Penurunan perfusi jaringan
klien mengatakan merasa nyeri irama jantung
dada menyebar ke bahu kiri
klien tampak gelisah
DO :
TD : 160/90 mmHg,
N : 120x/m, S: 36,8
CKMB : 7.6
Troponin T : 2,8
Kreatinikinase : 160
Ori kalium : 4.0Mg/1.9 mg/dl
SpO2 : 96%
EKG : PMC (premature ventrikular
contraction) dan ST elevasi
INTERVENSI KEPERAWATAN