C. Uraian Materi
1. Pengertian
Miokardium merupakan lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot
jantung yang sangat khusus. Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau
miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat
sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksin bahan-bahan kimia dan
radiasi. Miokarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi
atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002)
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Miokarditis adalah
peradangan pada otot jantung atau miokardium. Pada umumnya miokarditis disebabkan
penyakit-penyakit infeksi tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan
efek toksik bahan-bahan kimia radiasi. Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi,
dan reaksi toksik.
Pada miokarditis, kerusakan miokardium disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan basil
miosit. Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara mikroskopis akan didapatkan
miosit dengan infiltrasi lema, serat otot mengalami nekrosis hialin. Beberapa organisme
dapat menyerang dinding arteri kecil, terutama arteri koronaintramuskular yang akan
memberikan reaksi radang perivaskular miokardium. Keadaan ini dapat disebabkan oleh
pseudomonas dan beberapa jenis jamur seperti aspergilus dan kandida. Sebagian kecil
mikroorganisme menyerang langsung sel-sel miokardium ysng menyebaban reaksi radang.
Hal ini dapat terjadi pada Toksoplasmosis gondii. Pada trikinosis, sel-sel radang yang
ditemukan terutama eusinofil.
2. Penyebab
Penyebab dari miokarditis diantaranya adalah :
a. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial akut dengan peyebab yang
tidak diketahui.
b. Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
c. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
d. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang
dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons
radang sekunder.
e. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal atau difus miokardial yang disebabkan oleh
peradangan kronik.
f. Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai dengan
adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma
dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang
tersebar luas.
g. Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang
disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide,
penicillin, dan metildopa.
h. Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus,
riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium
melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.
i. Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.
j. Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi
ototnya sendiri.
k. Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama terjadi
pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.
l. Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.
m. Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.
n. Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang
disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga
atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.
o. Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada
tuberkulosa.
p. Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering
terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah
(Dorland, 2002).
3. Patofisiologi
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar :
1. Invasi langsung ke miokard.
2. Proses immunologis terhadap miokard.
3. Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.
Proses miokarditis yang disebabkan oleh virus melalui dua fase, yaitu :
1. fase pertama (akut) berangsung kira-kira 1 minggu di mana terjadi invasi virus ke
miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus
akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell
(sel NK).
2. Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem imun akan diaktifkan
antara lain dengan terbentuknya antibodi terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan
sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan
dan diikuti kerusakan miokardium dan yang minimal sampai yang berat.
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusakkan sel-sel endotel dan
terbentuknya antibodi endotel, diduga sebagai penyebab spasme mikrovaskular. Walaupun
etiologi kelainan mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari respon imun atau
kerusakan endotel akibat infeksi virus.
Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses berulang antara
obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya matriks miokardium dan habisnya otot
jantung secara fokal menyebabkan rontoknya serabut otot, dilatasi jantung, dan hipertrofi miosit
yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi
yang berakhir dengan payah jantung.
4. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari miokarditis diantaranya adalah klien merasakan letih, napas pendek,
denyut jantung tidak teratur dan demam. Gejala-gejala lain yang timbul karena gangguan
yang mendasarinya yaitu menggigi, demam, anoreksia, nyeri dada, dispnea dan disritmia,
tamponade jantung, dan pericardial kompresi (pada efusi perikardial).
5. Komplikasi
1. Kardiomiopati kongestif/dilated.
2. Payah jantung kongestif.
3. Efusi perikardial.
4. AV block total.
6. Pemeriksaan diagnostik
1. Laboratorium : leukosit, LED, limfosit, LDH.
2. Elektrokardiografi.
3. Rontgen thorax.
4. Ekokardiografi.
5. Biopsi endomiokardial.
7. Penatalaksanaan
a. Perawatan untuk tindakan observasi.
b. Tirah baring/pembatasan aktivitas.
c. Antibiotik atau kemoterapeutik.
d. Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik.
e. Antibiotik.
f. Obat kortikosteroid.
g. Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi retensi
ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk mencegah
pembentukan bekuan.
h. Terapi komplikasi : alat pacu jantung (blok total)
8. Prognosis
a. Sebagian cepat sembuh cepat, kadang jadi kronis.
b. Prognosis buruk bila :
1) Umur muda, sering mati mendadak
2) Bentuk akut fulminan karena virus atau difteri
3) Miokarditis yang sangat progresif
4) Bentuk kronis yang berlanjut menjadi kardiomiopati
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh
a. Keluhan utama
Demam
Nyeri dada mirip angina pectoris dan perikarditis
Palpitasi
Sesak napas
b. Tanda Penting
Takikardi
Kardomegali (cepat terjadi)
Bunyi jantung melemah
Irama gallopTanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.
Pengkajian pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi :
Aktivitas / istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan.
Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas.
Pernapasan
Gejala :napas pendek (napas pendek kronis memburuk pada malam hari).
Tanda :DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi mengi ; takipnea, krekels, dan
ronkhi ; pernapasan dangkal.
Sirkulasi
Gejala :riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah jantung, palpitasi, jatuh
pingsan.
Tanda :takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal, kardiomegali, frivtion rub,
murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus osler, lesi
Janeway.
Eliminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ; penurunan frekuensi/jumlsh urine.
Tanda : urin pekat gelap.
Nyeri
Gejala :nyeri seperti tertimpa beban bert dan terasa terbakar
Tanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah.
Keamanan
Gejala :riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ; trauma dada ; penyakit
keganasan/iradiasi thorakal ; dalam penanganan gigi ; pemeriksaan endoskopik terhadap sitem
GI/GU), penurunan system immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya.
Tanda :demam.
3.4 Intervensi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Intervensi dan implementasi keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis
(Doenges, 1999).
1. Nyeri
Tujuan : Nyeri hilang atau terkontrol.
Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang atau hilang
- Klien tampak tenang.
Intervensi :
Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi (agen nonsteroid : aspirin, indocin ;
antipiretik ; steroid).
R : dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respons inflamasi, menurunkan demam ;
steroid diberikan untuk gejala yang lebih berat.
Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi.
R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan beban kerja jantung
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi,
gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin, dukungan emosional.
R : tindakan ini dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien.
Berikan teknik distraksi yang tepat
R : mengarahkan kembali perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas
individu.
Menitoring keluhan nyeri dada dan faktor pemberat atau penurun. Perhatikan petunjuk
nonverbal dari ketidaknyamanan, misalnya ; berbaring dengan diam/gelisah, tegangan
otot, menangis.
R : pada nyeri ini memburuk pada inspirasi dalam, gerakkan atau berbaring dan hilang dengan
duduk tegak/membungkuk.
D. Ringkasan Materi