Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS


10 BESAR PENYAKIT PADA PUSKESMAS KAB/KOTA DI PROPINSI DIY

NO PENYAKIT MENULAR & TIDAK JUMLAH


MENULAR
1 Influensa 64.995
2 Diare 43.233
3 Hipertensi 32.555
4 Diabetes Melitus 5.612
5 Pneumonia 6.037
6 Tifus perut klinis 3.899
7 Diare berdarah (disentri) 2.297
8 Tersangka TBC paru 1.662
9 Campak 5.66
10 TBC Paru BTA (+) 487

Sumber : seksi suvailans Dinkes Propinsi DIY Tahun 2012


Definisi diabetes mellitus
• Diabetes militus merupakan sekelompok
kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemi. (Brunner dan Suddarth, 2002).
TIPE DIABETES

1. Tipe I : Diabetes melitus tergantung insulin


(Insulin Dependent Diabetes Mellitus/ IDDM)
2. Tipe II : Diabetes melitus tidak tergantung insulin
(Non-Insulin Dependent Diabetse Mellitus/
NIDDM)
FAKTOR RISIKO DM TIPE II

Umur ≥ 45 Kegemukan (IMT


tahun >30)
Faktor penyebab terjadinya Diabetes Mellitus

1) Faktor keturunan
2) Fungsi sel pancreas dan sekresi insulin
berkurang
3) Kegemukan atau obesitas
4) Perubahan pada usia lanjut berkaitan dengan
resistensi insulin
Manifestasi klinik
Poliuri (banyak kencing)---karena kadar glukosa darah
meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap
glukosa --- terjadi osmotic diuresis ---menarik cairan dan
elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing
Manifestasi klinik
Polidipsi (banyak minum)----disebabkan
kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga
untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.
Manifestasi klinik

• Polipagi (banyak makan)---disebabkan


karena glukosa tidak sampai ke sel-sel
mengalami starvasi (lapar)---untuk
memenuhinya klien akan terus makan---
Tetapi walaupun klien banyak makan,
tetap saja makanan tersebut hanya akan
berada sampai pada pembuluh darah.
Manifestasi klinik
• Berat badan menurun, lemas, lekas
lelah---karena kehabisan glikogen yang
telah dilebur jadi glukosa---tubuh berusaha
mendapat peleburan zat dari lemak dan
protein---karena tubuh terus merasakan
lapar---selanjutnya akan memecah
cadangan makanan yang ada di jaringan
otot dan lemak sehingga klien dengan DM
walaupun banyak makan akan tetap
kurus.
manifestasi klinik
• Mata kabur---- Akibat terdapat
penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga
menyebabkan pembentukan katarak.
Komplikasi diabetes mellitus yaitu :

1. komplikasi akut :
a. Diabetik Ketoasedosis ( DKA )
b. Coma Hiperosmolar Nonketotik
c. Hypoglikemia
2. komplikasi kronik :
Angiopati Diabetik (Mikrovaskuler : nefropati,
retinopati, neuropati) dan (Makrovaskuler :
Penyakit Jantung Koroner, pembuluh darah otak,
gangren)
Gejala hypoglikemia
a) Rasa lapar
b) Banyak keringat walaupun pada udaradingin.
c) Berdebar-debar
d) Tremor halus

Penyebab :
e) Kelebihan dosis insulin.
f) Penderita tidak mau makan.
g) Latihan Olah Raga yang berlebihan.
h) Timbulnya gangguan ginjal yang mengurangi
pengeluaran obat anti DM
Pathofisiologi
• Pada pasien DM, kadar glukosa dalam darah meningkat/tidak terkontrol,
akibat rendahnya produk insulin/tubuh tidak dapat menggunakannya
• Bila kadar lukosa darah meningkat akan dibuang melalui ginjal yang akan
menimbulkan diuresi sehingga pasien banyak minum (polidipsi).
• Glukosa terbuang melalui urin maka tubuh kehilangan banyak kalori
sehingga nafsu makan meningkat (poliphagi).
Pemeriksaan Diagnostik

1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl


2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl
3. Glukosa plasma dari sampel yang
diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam
post prandial (pp) > 200 mg/dl
CONTOH OBAT ORAL UNTUK DM

1) Glibenklamid,glikazide,glipizide dan glikuidon


(hanya utk DM dgn komplikasi Ren dan Hepar), cara
kerja: merangsang sel beta pankreas untuk melepaskan
insulin
2) Metformin Gol Biguanid --- cara kerja: meningkatkan
kinerja insulin
kekurangan volume cairan
1) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2) Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
3) Monitor vital sign
4) Kolaborasikan pemberian cairan IV
5) Dorong masukan oral
6) Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor biologis

1) Timbang berat badan pasien pada interval tertentu.


2) Amati rambut yang kering, tipis dan mudah rontok.
3) Monitor mual dan muntah.
4) Amati tingkat albumin, protein total, hemoglobin dan hemaktokrit.
5) Monitor masukan kalori dan bahan makanan
6) Tanyakan pada pasien apakah memiliki alergi makanan.
7) Kerja sama dengan ahli gizi dalam menentukan jumlah kalori, protein dan
lemak secara tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
8) Anjurkan masukan kalori sesuai dengan kebutuhan.
9) Ajari pasien tentang diet yang benar berdasarkan kebutuhan tubuh.
10)Monitor tingkat gula darah sesuai indikasi
11) Monitor v/s :TD dan nadi sesuai indikasi
12)Berikan insulin sesuai resep
13)Pertahankan akses IV---Berikan IV fluids sesuai kebutuhan
gangguan integritas kulit
1) Catat karakteristik luka:tentukan ukuran dan kedalaman luka
2) Catat karakteristik cairan secret yang keluar
3) Bersihkan dengan cairan anti bakteri, Bilas dengan cairan NaCl 0,9%,
Lakukan nekrotomi
4) Lakukan tampon yang sesuai
5) Dressing dengan kasa steril sesuai kebutuhan, Lakukan pembalutan
6) Pertahankan tehnik dressing steril ketika melakukan perawatan luka
7) Amati setiap perubahan pada balutan
8) Bandingkan dan catat setiap adanya perubahan pada luka
9) Berikan posisi terhindar dari tekanan

Anda mungkin juga menyukai