Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN GERONTIK

REVIEW MATERI KULIAH ONLINE


“PROSES MENUA”

Disusun Oleh :
Anggie Widya Pratama
(17007)

AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB PURWOREJO


TAHUN 2020
Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengulas sedikit tentang materi
“Teori Menua” yang telah disampaikan oleh Ibu Eko Riyanti selaku dosen
pengampu mata kuliah keperawatan gerontik. Materi tersebut telah disampaikan
secara online pada hari Rabu, 18 Maret 2020. Menjadi tua ditandai dengan adanya
kemunduran biologis yang terlihatsebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara
lain: kulit mulai mengendur,timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong,
pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban
dan kuranglincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan
pinggul.Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan
kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat,
sertatidak mudah menerima hal atau ide baru. Proses menua itu sendiri merupakan
proses yang terus menerus atau berlanjut secara alamiah. Proses ini dimulai sejak
lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup.
Tahap dewasa merupakan tahap dimana tubuh mencapai titik
perkembangan yang maksimal. Setelah itu tubuh mulai menyusut dikarenakan
berkurangnya jumlah sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh
juga akan mengalami penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Itulah yang
dikatakan proses penuaan. Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantinides, 1994). Seiring Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh akan
mengalami berbagai masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit
degeneratif.. Faktor – faktor yang mempengaruhi penuaan dalah sebagai berikut:
hereditas (keturunan/genetik), nutrisi (asupan makanan), status kesehatan,
pengalaman hidup, lingkungan dan stress.
Dalam kasus ini terdapat 2 teori yang membahas tentang bagaimana proses
menua itu, yaitu terori secara biologis dan terori secara sosiologis.
1. Teori Bilogis
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat
khusus. Ada jaringan teori tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh
ialah tambahan kelenjar timus yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan
semenjak itu terjadilah kelainan autoimun (menurut Goldteris dan
Brocklehurst).
Dalam bebera
a. Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory)
Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya
virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
b. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah
terpakai.
c. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikal
bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan
organik seperti karbohidrat dan proton. Radikal ini menyebabkan sel-sel
tidak dapat regenerasi.
d. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang
kuat, khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan kurangnya
elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi
e. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah
setelah sel-sel tersebut mati.

2. Teori Sosiologis
Teori psikososialogis memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan
perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi
biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini, perubahan
sosiologis atau nonfisik dikombinasikan dengan perubahan psikologis.
Masing-masing individu, muda, setengah baya, atau tua adalah unik dan
memiliki pengalaman, melalui serangkaian kejadian dalam kehidupan, dan
melalui banyak peristiwa. Salama 40 tahun terakhir, beberapa teori telah
berupaya untuk menggambarkan bagaimana perilaku dan sikap pada awal
tahap kehidupan dapat memengaruhi reaksi manusia sepanjang tahap akhir
hidupnya. Pekerjaan ini disebut proses “penuaan yang sukses” contoh dari
teori ini termasuk teori kepribadian.
a.  Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara keaktifannya
setelah menua. Sense of integrity yang dibangun dimasa mudanya tetap
terpelihara sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang
sukses adalah meraka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial
(Azizah, 2011).
1) Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara
langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses
adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
2) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut
usia.
3) Mempertahankan hubungan antara system sosial dan individu agar
tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.
b. Teori Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori
ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan
bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi
oleh tipe personality yang dimiliknya.
c. Teori Pembebasan (Didengagement Theory)
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran
individu oleh Cummning dan Henry 1961. Teori ini menyatakan bahwa
dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai
melepasuikan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut
usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering
terjadi kehilangan ganda (Triple Loss), yakni:
1) Kehilangan peran (Loss of Role)
2) Hambatan kontak sosial (Restrastion of Contacts and Relation Ships)
3) Berkurangnya komitmen (Reuced Commitment to Social Mores and
Values).

Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan diatas, Barbara Cole Donlon


juga menjelaskan dalam teorinya tentang bagaimana dan mengapa penuaan itu
terjadi.dalam teori ini di kelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu teori
biologis dan psikososial.
1. Teori Biologi
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk
perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian.
Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler
dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara
adekuat dan melawan penyakit. Seiring dengan brekembangnya kemampuan
kita untuk menyelidiki komponen-komponen yang kecil dan sangat kecil,
suatu pemahaman tantang hubungan hal-hal yang memengaruhi penuaan
ataupun tentang penyebab penuaan yang sebelumnya tidak diketahui, sekarang
telah mengalami peningkatan. Walaupun bukan suatu definisi penuaan, tetapi
lima karakteristik penuaan telah dapat diidentifikasi oleh para ahli.
Teori biologis juga mencoba untuk menjelaskan mengapa orang
mengalami penuaan dengan cara berbeda dari waktu kewaktu dan faktor apa
yang memengaruhi umur panjang, perlawanan terhadap organisme, dan
kematian atau perubahan seluler. Suatu pemahaman tentang perspektif biologi
dapat memberikan pengetahuan kepada perawat tentang faktor resiko spesifik
dihubungkan dengan penuaan dan bagaimana orang dapat dibantu untuk
meminimalkan atau menghindari resiko dan memaksimalkan kesehatan.
Teori Biologis Tingkat Perubahan
Genetika Gen yang diwariskan & dampak lingkungan
Dipakai dan rusak (Wear and Tear) Kerusakan oleh radikal bebas
Lingkungan Meningkatnya pajanan terhadap hal-hal yang berbaha
ya
Imunitas Integritas sistem tubuh untuk melawan kembali
Neuroendokrin Kelebihan atau kurangnya produksi hormon
Teori Psikologis Tingkat Proses
Kepribadian Introvert lawan ekstrovert
Tugas Perkembangan Maturasi sepanjang rentang kehidupan
Disengagment Antisipasi menarik diri
Aktivitas Membantu mengembangkan usaha
Kontinuitas Pengembangan individualitas

Terdapat beberapa teori dalam teori biologi menurut Barbara Cole Donlon
a. Teori Genetika
Teori sebab – akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama dipengaruhi
oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan pada pembentukan kode
genetik. Menurut teori genetika, penuaan adalah suatu proses yang secara
tidak sadar diwariskan yang berjalan dari waktu ke waktu untuk merubah
sel atau struktur jaringan. Dengan kata lain, perubahan rentang hidup dan
panjang usia telah ditentukan sebelumnya. Teori genetika terdiri dari teori
asam deoksiribonukleat (DNA), teori ketepatan dan kesalahan, mutasi
somatik, dan teori glokoge
b. Teori Wear-And-Tear (Dipakai dan Rusak)
Teori Wear-And-Tear (Dipakai dan Rusak) mengusulkan bahwa
akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA,
sehingga mendorong malfungsi molekuler dan akhirnya malfungsi organ
tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan mengalami
kerusakan berdasarkan suatu jadwal. Radikal bebas adalah contoh dari
produk sampah metabolime yang menyebabkan kerusakan ketika
akumulasi terjadi
c. Teori Imunitas
Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun
yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua,
pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan,
sehingga mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti
kanker dan infeksi.
2. Teori Psikogis
Teori psikologis memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku
yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada
kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini, perubahan sosiologis atau
nonfisik dikombinasikan dengan perubahan psikologis.
a. Teori Kepribadian
b. Teori Tugas perkembangan
c.  Teori Disengagement
d. Teori Aktivitas
e. Teori Kontinuitas

Kesimpilan :
Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
diderita (Constantinides, 1994). Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis,
sosial dan psikologik. Teori-teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan
untuk menjelaskan dan mendukung berbagai definisi mengenai proses menua.
Dan pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, perawat harus memiliki
kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan menerapkannya secara
total pada lingkungan perawatan klien usia lanjut termasuk aspek fisik,
mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian pendekatan eklektik
akan menghasilkan dasar yang baik saat merencanakan suatu asuhan keperawatan
berkualitas pada klien lansia. 
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk
perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian.
Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler
dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat
dan melawan penyakit. Sedangkan, Teori psikososialogis memusatkan perhatian
pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai
lawan dari implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan
ini, perubahan sosiologis atau nonfisik dikombinasikan dengan perubahan
psikologis.

Anda mungkin juga menyukai