WINDI VALENTIA
220210313
Myocarditis
Miokarditis biasanya diakibatkan oleh proses infeksi,
terutama oleh virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa, dan spiroseta,
atau dapat juga disebabkan oleh keadaan hipersensitifitas seperti
demam rematik. Jadi, miokarditis dapat terjadi pada pasien dengan
infeksi akut, yang menerima terapi imunosupresif, atau yang
menderita endokarditis infeksi.
Endocarditis
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus
viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas
bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 %
endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi
sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab
infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi.
Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu
stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis
subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis,
stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus,
ragi, dan kandida.
Faktor predisposisi adalah kelainan katup jantung, terutama
penyakit jantung reumatik, katup aorta bikuspid, prolaps katup
mitral dengan regurgitasi, katup buatan, katup yang floppy pada
sindrom Marfan, tindakan bedah gigi atau orofaring yang baru,
tindakan atau pembedahan pada saluran urogenital atau saluran
napas, pecandu narkotika intravena, kelainan jantung bawaan, luka
bakar, hemodialisa, penggunaan kateter vena sentral, dan
pemberian nutrisi parenteral yang lama.
1) Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan etiologi. Biakan
darah dapat menemukan sebagian besar organisme pathogen.
Enzim keratin kinase atau laktat dehidroginase (LDH) dapat
meningkat sesuai luasnya nekrosis miokard.
2) Foto thorak
Ukuran jantung sering membesar kadang disertai kongesti paru
3) Elektrocardiograf
Muncul kelainan sinus takikardia, perubahan segmen ST dan
gelombang T serta low voltage. Kadang ditemukan aritmia
atrial atau ventrikuler, AV block, dan QT memanjang.
4) Ekokardiograf
Pada kedua ventrikel sering didapat hipokinetik, bersifat
regional terutama di apeks. Adanya penebalan dinding
ventrikel, trombus ventrikel kiri, pengisian diastolic yang
abnormal dan efusi pericardial.
Endocarditis
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis
(neutrofilia), anemia normositik normokrom, peningkatan LED,
imunoglobulin serum meningkat, uji fraksi gamaglobulin positif,
total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam serum
menurun, serta kadar bilirubin darah yang sedikit meningkat. Pada
pemeriksaan urin didapatkan proteinuria dan mikrohematuria.
Pembiakan darah dilakukan selama 1-3 minggu untuk
mencari mikroorganisme yang mungkin berkembang biak agak
lambat. Darah diambil tiap hari berturut-turut selama 2-5 hari
sebanyak 10 ml, sebelum diberikan antibiotik. Bila antibiotik telah
diberikan, hentikan selama 3-7 hari. Paling kurang dua kali
pembiakan harus memberikan hasil yang sama. Pada hasil yang
positif dilakukan uji resistensi terhadap antibiotik.
Foto toraks dilakukan untuk mencari tanda-tanda gagal
jantung kongestif sebagai komplikasi yang sering, adanya bercak
infiltrat kecil multipel pada penyalahgunaan narkotika intravena,
dan klasifikasi katup. EKG diperlukan untuk mencari infark
tersembunyi yang disebabkan emboli atau vegetasi pada arteri
koronaria, dan gangguan hantaran yang disebabkan endokarditis.
Endokardiografi perlu untuk melihat vegetasi pada katup aorta,
terutama vegetasi yang besar (>5 mm), melihat dilatasi atau
hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif, mencari penyakit
yang menjadi predisposisi endokarditis, dan melihat penutupan
katup mitral yang lebih dini.
Endokarditis
1) Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik
intravena dosis tinggi selama minimal 2 minggu.
2) Pemberian antibiotik saja tidak cukup pada infeksi katup
buatan.
Mungkin perlu dilakukan pembedahan jantung untuk
memperbaiki atau mengganti katup yang rusak dan membuang
vegetasi.
1. PENGERTIAN, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI, TANDA DAN
GEJALA INFARK MIOKARD
A. PENGERTIAN INFARK MIOKARD
Akut Miokard Infark (AMI) adalah suatu keadaan kematian
jaringan otot jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
suplai oksigen yang terjadi secara mendadak. Penyebab paling sering
adalah adanya sumbatan pembuluh jantung, sehingga terjadi gangguan
aliran darah yang diawali dengan hipoksia miokard (Setianto, et.al.,
2003; dalam Kasron 2012).
Akut Miokard Infark (AMI) didefinisikan sebagai nekrosis
miokardium yang disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah
akibat sumbatan akut pada arteri koroner. Sumbatan ini sebagian besar
disebabkan oleh rupture flak ateroma pada arteri koroner yang
kemudian diikuti oleh terjadinya thrombosis, vasokontriksi, reaksi
inflamasi dan mikroembolisasi distal (Arif Muttaqin, 2009; dalam
Wijaya dan Putri, 2013).
DIAGNOSA KRITERIA
NO INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
1. Penurunan Curah Curah Jantung Perawatan Jantung
Jantung (D.0008) (L.02008) (I.02075)
Tanda dan Gejala 1. Tanda vital Observasi :
Mayor : dalam 1. Identifikasi tanda
DS : rentang / gejala sekunder
Palpitasi normal penurunaan
Lelah 2. Kekuatan cuirah jantung
Dyspnea nadi perifer (meliputi
Ortopnea meningkat peningkatan BB,
Batuk 3. Tidak ada hepatomegali,
DO : edema distensi vena
4. Bradikardia jugularis,
Bradikardi /
menurun palpitasi, ronkhi
takikardi
5. Takikardia basah, oliguria,
Gambaran EKG
menurun batuk, kulit
aritmia
6. Aritmia pucat)
TD meningkat /
menurun 2. Monitor tekanan
menurun
7. Lelah darah
Warna kulit pucat
menurun 3. Monitor intake
/ sianosis
8. Distensi dan output cairan
Edema
vena 4. Monitor BB
Distensi vena jugularis setiap hari pada
jugularis meningkat waktu yang sama
Tanda dan Gejala 9. Dispnea 5. Fasilitasi pasien
Minor : menurun dan keluarga
DS : 10. Batuk untuk modifikasi
Gelisah menurun gaya hidup sehat
Cemas 11. Ortopnea 6. Berikan O2 untuk
DO : menurun mempertahankan
Murmur jantung 12. Murmur saturasi oksigen
jantung >94%
menurun 7. Anjurkan
13. Pucat / beraktifitas fisik
sianosis sesuai toleransi
menurun 8. Anjurkan
aktifitas fisik
secara bertahap
9. Anjarkan pasien
dan keluarga
mengukur BB
harian
10. Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur intake
dan output cairan
harian
11. Kolaborasi
pemberian
antiaritmia, jika
perlu
12. Rujuk ke
program
rehabilitasi
jantung
2 Nyeri akut ( D.0077 ) Tingkat nyeri Manajemen nyeri
Tanda dan Gejala ( L.08066) (I.08238)
Mayor : Setelah 1. Identifikasi
DS : dilakukan lokasi,
Mengeluh Nyeri tindakan karakteristik
DO : keperawatan nyeri, durasi,
Tampak meringis selama 2x24jam frekuensi,
Bersikap protektif diharapkan intensitas nyeri
(mis : waspada, tingkat nyeri 2. Identifikasi skala
posisi menghindar menurun dengan nyeri
nyeri) kriteria hasil : 3. Identifikasi
Gelisah 1. Pasien faktor yang
Frekuensi nadi mengatakan memperberat dan
meningkat nyeri memperingan
Sulit tidur berkurang nyeri
2. Pasien 4. Berikan terapi
Tanda dan Gejala
menunjuka non
Minor:
n ekspresi farmakologis
DS : -
wajah untuk
DO :
tenang mengurangi rasa
tekanan darah
3. Pasien nyeri (mis:
meningkat
dapat akupuntur,terapi
pola nafas berubah
nafus makan beristirahat musik hopnosis,
berubah dengan biofeedback,
proses berfikir nyaman teknik imajinasi
terganggu terbimbing,komp
menarik diri res
berfokus pada diri hangat/dingin)
sendiri 5. Kontrol
diaforesis lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri (mis:
suhu ruangan,
pencahayaan,keb
isingan)
6. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
7. Ajarkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
nyeri
8. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
3 Intoleransi Aktivitas Toleransi Manajemen energi
(D.0056) Aktivitas (I.050178)
Tanda dan Gejala (L.05047) 1. Monitor
Mayor : 1. kemampua kelelahan fisik
DS : n dan emosional
Mengeluh lelah melakukan 2. Monitor pola
DO : aktifitas dan jam tidur
Frekuensi jantung sehari-hari 3. Sediakan
meningkat >20% meningkat lingkungan
dari mondisi 2. Pasien yang nyaman
istirahat Mampu dan rendah
Tanda dan Gejala berpindah stimulus (mis:
Minor dengan atau cahaya, suara,
DS : tanpa kunjungan)
Dyspnoe setelah bantuan 4. Berikan
aktifitas 3. Pasien aktifitas
Merasa tidak mangatakan distraksi yang
nyaman setelah dipsnea menenangkan
beraktifitas saat 5. Anjurkan tirah
Merasa lemah dan/atau baring
DO : setelah 6. Anjurkan
Tekanan darah aktifitas melakukan
berubah >20% dari menurun aktifitas secara
kondisi istirahat bertahap
Gambaran EKG 7. Kolaborasi
menunjukan dengan ahli gizi
aritmia saat/setelah tentang cara
aktifitas meningkatkan
Sianosis asupan
makanan
DAFTAR PUSTAKA