Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Endokarditis merupakan peradangan pada katub dan permukaan jantung. Endokarditis


bisa bersifat endokarditis rematik dan endokarditis infeksi. Terjadinya endokarditis
rematik disebabkan langsung oleh demam rematik yang merupakan penyakit sistemik
karena infeksi streptokokus. Endokarditis infeksi (endokarditis bakterial) adalah infeksi
yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme lain, sehingga
menyebabkan deformitas bilah katup. ( Muttaqin. 2009 )
Infeksi endokarditis adalah merupakan infeksi yang terlokalisasi pada permukaan
endokardial. Paling banyak menyerang katup jantung, sebagai hasilnya kerusakan pada
katup dan pembengkakan (Rasmussen, et all, 2012)
Sejauh ini belum ada data epidemiologis penduduk tentang prevalensi atau insiden
peyakit endokarditis di indonesia.Prevalensi yang ada hanya tentang jumlah perkiraan
prevalensi endokarditis dimasyarakat adalah sekitar 5/100.000 penduduk pertahun dan
meningkat menjadi 150-200/100.000 penduduk pertahun pada penyalahgunaan obat
intavena. Endokarditis sering terjadi pada orang dewasa sekita 50% kasus yang terjadi
pada pasien dengan umur diatas 50 tahun ( Ria, et al, 2012)

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah Asuhan keperawatan penyakit
infeksi jantung endokarditis

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang asuhan
keperawatan penyakit jantung endokarditis

1.4 Manfaat Maslah

Bagi kelompok dapat memberikan informasi dan gambaran penyakit jantung infeksi
endokarditis
BAB 11

TINJAUAN TEORI

2. 1 Defenisi

Endokarditis merupakan peradangan pada katub dan permukaan jantung.


Endokarditis bisa bersifat endokarditis rematik dan endokarditis infeksi. Terjadinya
endokarditis rematik disebabkan langsung oleh demam rematik yang merupakan
penyakit sistemik karena infeksi streptokokus. Endokarditis infeksi (endokarditis
bakterial) adalah infeksi yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme
lain, sehingga menyebabkan deformitas bilah katup. ( Muttaqin. 2009 )

2.2 Etiologi
a) Streptococcus β hemolitik group A
b) Staphylococcus aureus
c) Streptococcus viridian
d) Streptococcus fecalis
e) Candida
f) Aspergillus
g) Basil E. coli.

2.3 Manifestasi Klinis


 Hiperpireksia dan mengigil.
 Clubbing fingers.
 Ptechiae pada mukosa tenggorok, Roth’s Spot pada retina mata dan kulit dada.
 Anemis/pucat.
 Splinter Hemorrhagic (emboli di bawah kuku dengan bentuk linier)
 Murmur/bising jantung (karena kerusakan katup jantung)
 Osler’s Nodes (nodul kemerahan, merah muda, atau kebiruan) di bagian dalam jari,
otot tenar, dan hipotenar yang terasa nyeri.
 Janeway Lession (nodul kemerahan, merah muda, atau kebiruan) di bagian dalam jari,
otot tenar, dan hipotenar yang terasa nyeri.
 Tanda dan gejala gagal jantung kanan (hepatomegali, edema, dan distensi vena
jugularis).

2.4 Patofisiologi

Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui
alat genital, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard yang rusak dengan permukaannya
tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan vegetasi yang terdiri atas trombosis
dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan
mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan
endokard, kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi
kebocoran. Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses
miokard atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat
terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub.

Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard
merupakan gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli bermacam-
macam. Emboli yang disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat
pembuluh darah yang besar pula. Tromboemboli yang terinfeksi dapat teranggkut sampai
di otak, limpa, ginjal, saluran cerna, jantung, anggota gerak, kulit, dan paru. Bila emboli
menyangkut di ginjal. akan meyebabkan infark ginjal, glomerulonepritis. Bila emboli
pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri tekan.

Sedangkan endokarditis infeksi (endokarditis bacterial) adalah infeksi katup dan


permukaan endotel jantung yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme
lain dan menyebabkan deformitas bilah katup. Mikroorganisme penyebab mencakup
bakteri (streptokoki, enterokoki, pneumokoki, stapilokoki) fungi, riketsia, dan
streptokokus viridans.
Endokarditis infeksi terjadi pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit
katup jantung. Pasien yang beresiko tinggi adalah pasien dengan penyakit jantung
rematik atau prolaps mitral dan pernah menjalani pembedahan katup prostetik.
Endokarditis infeksi biasanya terjadi pada manula, mungkin akibat menurunnya
respons imunologis terhadapt infeksi, perubahan metabolisme akibat penuaan, dan
meningkatnya prosedur diagnostik invasif. Khususnya pada penyakit genitouriner.
Terdapat insidensi tinggi endokarditis stapilokokus diantara pemakai obat intravena,
penyakit yang terjadi paling sering pada orang-orang yang secara umum sehat.
Endokarditis yang didapat di rumah sakit terjadi paling sering pada pasien
dengan penyakit yang melemahkan, yang memakai kateter indweller, dan yang
menggunakan terapi intravena atau antibiotika jangka panjang. Pasien yang diberi
pengobatan imnunosupresif atau steroid dapat mengalami endokarditis fungi.

2.5 Komplikasi
 Gagal jantung
 Aneurisme nekrotik (pada endokarditis infektif)

2.6 Pemeriksaan diagnostik


 Pemeriksaan darah :Peningkatan leukosit, sedimen eritrosit, anemia, normositic
normomocrom.
 Echocardiografi :Indentifikasi kerusakan katup.
 EKG : AF dan aritmia

2.7 Penatalaksanaan
Pengobatan : antibiotik
Persiapan oprasii pembedahan katup

Anda mungkin juga menyukai