ENDOKARDITIS INFEKTIF
Disusun Oleh:
Pembimbing:
A. Definisi
B. Epidemiologi
1962 usia rata-rata pasien yang endokarditis infeksi yang datang ke Rumah
Sakit Johns Hopkins adalah < 30 tahun dan usia 55-60 tahun pada 1990-an
negara, mencakup lebih dari 2700 pasien dengan endokarditis infektif yang
3
pria dibandingkan wanita dimana sekitar dua pertiga kasus terjadi pada
pria.4
jantung rematik (PJR) atau penyakit jantung bawaan (PJB). Seiring dengan
prosedur dental invasif, dan higiene oral yang buruk. PJR masih menjadi
C. Etiologi
Enterococcus faecalis (10%), dan bakteri gram negatif (5%) meliputi grup
D. Faktor Risiko
prosedur dental invasif, dan higiene oral yang buruk. PJR masih menjadi
E. Patogenesis
pada penggunaan narkoba suntikan. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
peradangan kronis seperti penyakit jantung rematik kronis dan lesi katup
semilunar.8
6
katup trikuspid. Platelet dan fibrin akan bermigrasi pada lokasi kerusakan
membentuk nidus infeksi adalah flora normal rongga mulut gram positif
mikotik.9
yang tertarik makin banyak dan menjadi aktif dan vegetasi tumbuh, 3). Sel
endotel terinfeksi dan dapat dilisiskan oleh produk bakteri atau dapat
kolonisasi katup sebagai konsekuensi dari lesi endotel inflamasi: 1). Sel
melekat pada protein ini; 2). Bakteri masuk ke dalam dan sel-sel endotel
yang terinfeksi dapat dilisiskan dengan produk bakteri atau bakteri dapat
F. Diagnosis
a. Anamnesis
gejala klinis yang sangat bervariasi dan dapat muncul sebagai kondisi akut,
subakut atau kronis. Gejala klinis juga tergantung dari kondisi jantung
dan penurunan berat badan dan nafsu makan serta hanya sekitar 25%
b. Pemeriksaan Fisik
kenaikan suhu badan >38oC, murmur regurgitasi baru (48% kasus) atau
nyeri di telapak tangan/ kaki), Osler nodes (nodul eritema yang nyeri di
kuku).10,1
c. Pemeriksaan Penunjang
infektif yaitu:3
d. Kriteria Diagnosis
Kriteria patologis
Kriteria Klinis
● 5 kriteria minor
● 3 kriteria minor
13
Kriteria Mayor
yang berbeda (sampel pertama dan terakhir diambil dengan jarak ≥1 jam),
atau
c. Kultur darah positif satu kali untuk Coxiella burnetil atau kadar antibodi
Kriteria Minor
janeway lesion.
faktor reumatoid.
5. Bukti mikrobiologi: kultur darah (+) tetapi tidak memenuhi kriteria mayor
Tabel 2. Definisi dari terminologi dalam kriteria Duke yang dimodifikasi untuk
G. Tatalaksana
1. Pemberian Antibiotik
terapi empiris sambil menunggu hasil kultur. Faktor lain yang dijadikan
cukup aman dan efektif, praktis karena pemberiannya 1 kali sehari dan
minggu dan dapat diberikan pada pasien rawat jalan. Regimen terapi
sensitif Penicillin1
18
H. Komplikasi
dan terjadi pada sekitar sepertiga kasus. Hal ini dapat terjadi sekunder
akibat perforasi katup akut atau dari kompromi korda tendinae dan otot
empiema, atau daerah fokal dari infark paru. Sekuel neurologis merupakan
15% sampai 30% dari semua kasus.11 Potensi komplikasi termasuk stroke
komplikasi neurologis dan secara klasik berasal dari oklusi arteri serebral
sekunder akibat emboli oklusif. Infark dan abses limpa, terutama pada
infeksi S. aureus , juga dapat terjadi dari emboli yang terinfeksi. Iskemia
I. Preventif
menyikat gigi, mengunyah makanan) dan efek kumulatif ini dapat lebih
katup jantung
1. Menjaga ketat higiene gigi dan kulit. Kontrol gigi dua kali setahun
2. Desinfeksi luka.
mungkin.
J. Prognosis
terapi endokarditis infeksi kini telah berkembang pesat. Mortalitas di rumah sakit
pada pasien endokarditis infeksi berkisar dari 15-30%. Prognosis pada pasien
1. Karakteristik Pasien
a. Usia tua
c. Diabetes melitus
2. Komplikasi
a. Gagal jantung
b. Gagal ginjal
d. Perdarahan otak
e. Syok septik
3. Mikroorganisme
a. Staphylococcus aureus
b. Jamur
4. Temuan Ekokardiografi
a. Komplikasi perianular
d. Hipertensi pulmonal
e. Vegetasi luas
DAFTAR PUSTAKA