Anda di halaman 1dari 12

MIOKARDITIS

DEFINISI
Miokarditis adalah peradangan atau inflamasi pada miokardium.Peradangan ini dapat
disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri ,
campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.

TANDA DAN GEJALA


Gejala Miokarditis yang sering ditemukan:
Takikardia.
Peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih
tinggi.
Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung . Katub-katub mitral
dan trikuspidalis tidak dapat ditutup dengan keras
Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventricular
Gagal jantung.
Dekompensasi jantung terutama mengenai jantung sebelah kanan.

PATOFISIOLOGI
Jantung merupakan organ otot. Bila serabut otot sehat, jantung dapat berfungsi
dengan baik meskipun ada cedera katup yang berat; bila serabut otot rusak maka hidup dapat
terancam.Miokarditis dapat menyebabkan dilatasi jantung, thrombus dalam dinding jantung,
infiltrasi sel darah yang beredar disekitar pembuluh koroner dan diantara serabut otot dan
degenerasi serabut otot itu sendiri.
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar :

Invasi langsung ke miokard.

Proses immunologis terhadap miokard.

Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.


Proses miokarditis viral ada 2 tahap :
Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke miokard,
replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan
dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan natural killer cell (sel
NK).
Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune akan
diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat perubahan

permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai
beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat.

ETIOLOGI
Penyebab dari peradangan pada Miokardium adalah :
Virus
Jamur
Bakteri
Parasit
Protozoa
Spirozeta
Proses hipersensitifitas;seperti demam rematik

MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik dari Miokarditis adalah :
Tergantung pada jenis infeksi dan derajat kerusakan jantung.
Kelelahan, dispnu, berdebar-debar .
Rasa tidak nyaman di dada dan perut.
Bunyi jantung tambahan, gallop, dan bising sistolik.
Denyut nadi alternans ( pergantian denyut lemah dan kuat secara reguler.

KLASIFIKASI
Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak
diketahui.
Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang
dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang
sekunder.
Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh peradangan
kronik.
Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai dengan
adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma dan
makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.

Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang


disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide, penicillin,
dan metildopa.
Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus,
riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium melalui
infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.
Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.
Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi ototnya
sendiri.
Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama terjadi
pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.
Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatiK.
Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.
Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang
disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga atau
bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.
Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada tuberkulosa.
Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering
terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan etiologi. Biakan darah dapat
menemukan sebagian besar organisme pathogen.Pada infeksi parasit terdapat eosinofilia
sebagai laju endapan meningkat. Enzim keratin kinase atau laktat dehidroginase (LDH) dapat
meningkat sesuai luasnya nekrosis miokard.
Elektrocardiograf
Muncul kelainan sinus takikardia, perubahan segmen ST dan gelembung T serta low
voltage. Kadang ditemukan aritmia arial atau ventrikuler, AV block, intra
ventrikulerconduction defek dan QT memanjang.
Foto thorak
Ukuran jantung sering membesar kadang disertai kongesti paru.
Ekokardiograf
Pada kedua ventrikel sering didapat hipokinesis, bersifat regional terutama di apeks.
Adanya penebalan dinding ventrikel, trombi ventrikel kiri, pengisian diastolic yang abnormal
dan efusi pericardial.
Radio Nuclide Scaning dan Magnetic Resonance Imaging.
Ditemukan adanya perubahan inflamasi dan kronis yang khas pada miokarditis.

Biopsy endomiokardial
Melalui biopsy tranvernous dapat diambil endomiokardium ventrikel kanan kiri. Hasil
biopsy yang positif memiliki nilai diagnostic sedang negative tidak dapat menyingkirkan
miokarditis. Diagnosis ditegakkan bila pada biopsy endomiokardial didapatkan nekrosis atau
degenerasi parasit yang dikelilingi infiltrasi sel sel radang.

PENATALAKSANAAN
Penanganan pada pasien dengan Miokarditis adalah:
Pasien diberi pengobatan kusus terhadap penyebab yang mendasari (penisilin untuk
streptokokus hemolitikus).
Pasien dibaringkan ditempat tidur untuk mengurangi beban jantung. Berbaring juga
membantu mengurangi kerusakan miokardial residual dan komplikasi miokarditis.
Fungsi jantung dan suhu tubuh harus selalu dievaluasi.
Bila terjadi gagal jantung kongestiv harus diberikan obat untuk memperlambat frekuensi
jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi.

KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi bila terkena Miokarditis adalah :
Kardiomiopati
Payah jantung kongresif
Efusi pericardial
AV block total
Trobi kardiak
Gagal jantung

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MIOKARDITIS

PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dalam melakukan asuhan keperawatan :
Aktivitas / istirahat
DO :
Kelelahan
Kelemahan.
DS :
Takikardia
Penurunan tekanan darah
Dispnea dengan aktivitas
Sirkulasi
DO :
Riwayat demam rematik
Penyakit jantung congenital
Bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan.
DS :
Takikardia,
Disritmia,
Perpindaha titik impuls maksimal,
Kardiomegali,
Frivtion rub,
Murmur,
Irama gallop (S3 dan S4),
Edema,
DVJ,
Petekie,
Hemoragi splinter,
Nodus osler,
Lesi Janeway.
Eleminasi
DO :
Riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ;
Penurunan frekuensi/jumlsh urine.
DS :
Urin pekat gelap.
Nyeri/ketidaknyamanan
DO :

Nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakkan menelan, berbaring
DS :
Perilaku distraksi, misalnya gelisah.
Pernapasan
DO :
Napas pendek ; napas pendek kronis memburuk pada malam hari (miokarditis).
DS ;
Dispnea,
DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ;
Batuk,
Inspirasi mengi ;
Takipnea,
Krekels,
Ronkhi ; pernapasan dangkal.
Keamanan
DO :
Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ;
Trauma dada ; penyakit keganasan/iradiasi thorakal ;
Dalam penanganan gigi ;
Pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU),
Penurunan system immune,
SLE atau penyakit kolagen lainnya.
DS :
Demam.
Penyuluhan / Pembelajaran
DO :
Terapi intravena jangka panjang atau pengguanaan kateter indwelling atau penyalahgunaan
obat parenteral.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata
maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Diagnosa keperawatan yang
muncul pada pasien dengan myocarditis adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia
jaringan.
DO :
Nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakkan menelan, berbaring
DS :

Perilaku distraksi, misalnya gelisah

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard,
penurunan curah jantung.
DO :
Kelelahan
Kelemahan.
DS :
Takikardia
Penurunan tekanan darah
Dispnea dengan aktivitas
3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi otot
jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.
DO :
Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ;
Trauma dada ; penyakit keganasan/iradiasi thorakal ;
Dalam penanganan gigi ;
Pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU),
Penurunan system immune,
SLE atau penyakit kolagen lainnya.
DS :
Demam.

INTERVENSI
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan

N Diagnosa Kep.
o.

Tujuan & Kriteria Hasil

Rencana
Tindakan

Rasional

1.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,pasien
tampak :

Selidiki
keluhan nyeri
dada,
perhatikan
awitan dan
faktor
pemberat atau
penurun.

Pada nyeri ini


memburuk pada
inspirasi dalam,
gerakkan atau
berbaring dan
hilang dengan
duduk
tegak/membungk

Nyeri
berhubungan
dengan
inflamasi
miokardium,
efek-efek
sistemik dari
infeksi, iskemia

Nyeri hilang atau

jaringan.

DO :
Nyeri pada
dada anterior
(sedang sampai
berat/tajam)
diperberat oleh
inspirasi, batuk,
gerakkan
menelan,
berbaring

terkontrol
Nyeri berkurang atau
hilang
Klien tampak tenang.

Perhatikan
petunjuk
nonverbal dari
ketidaknyaman
an, misalnya ;
berbaring
dengan
diam/gelisah,
tegangan otot,
menangis.
Berikan
lingkungan
yang tenang
dan tindakan
kenyamanan
misalnya ;
perubahan
posisi,
gosokkan
punggung,
penggunaan
kompres
hangat/dingin,
dukungan
emosional.

DS :
Perilaku
distraksi,
misalnya
gelisah

Berikan
aktivitas
hiburan yang
tepat.

2.

Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan inflamasi
dan degenerasi
sel-sel otot
miokard,
penurunan curah
jantung.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam :
Pasien memiliki
cukup energi untuk
beraktivitas.
Perilaku
menampakan
kemampuan untuk

Kaji
respons pasien
terhadap
aktivitas.
Perhatikan
adanya
perubahan dan
keluhan
kelemahan,
keletiahan, dan

uk. :

Tindakan ini
dapat
menurunkan
ketidaknyamana
n fisik dan
emosional
pasien.
Berikan
aktivitas hiburan
yang tepat:

Mengarahkan
kembali
perhatian,
memberikan
distraksi dalam
tingkat aktivitas
individu.
Kolaborasi
pemberian obatobatan sesuai
indikasi (agen
nonsteroid :
aspirin, indocin ;
antipiretik
Miokarditis
menyebabkan
inflamasi dan
kemungkinan
kerusakan fungsi
sel-sel
miokardial..

Membantu

DO :
Kelelahan
Kelemahan
DS :
Takikardia
Penurunan
tekanan darah
Dispnea dengan
aktivitas

memenuhi kebutuhan
diri.
Pasien
mengungkapkan
mampu untuk
melakukan beberapa
aktivitas tanpa
dibantu.
Koordinasi otot,
tulang dan anggota
gerak lainya baik.

dispnea
berkenaan
dengan
aktivitas.
Pantau
frekuensi/iram
a jantung, TD,
dan frekuensi
pernapasan
sebelum dan
setelah
aktivitas dan
selama
diperlukan

menentukan
derajat
dekompensasi
jantung dan
pulmonal.
Penurunan TD,
takikardia,
disritmia, dan
takipnea adalah
indikatif dari
kerusakan
toleransi jantung
terhadap
aktivitas
Meningkatkan
resolusi
inflamasi selama
fase akut.

Pertahankan
tirah baring
selama periode
demam dan
sesuai indikasi
Rencanakan
perawatan
dengan periode
istirahat/tidur
tanpa
gangguan.

Bantu pasien
dalam program
latihan
progresif
bertahap
sesegera

Memberikan
keseimbangan
dalam kebutuhan
dimana aktivitas
bertumpu pada
jantung.
Saat
inflamasi/kondisi
dasar teratasi,
pasien mungkin
mampu
melakukan
aktivitas yang
diinginkan,
kecuali
kerusakan
miokard
permanen/terjadi
komplikasi.
Memaksimalka
n ketersediaan
oksigen untuk
menurunkan

mungkin untuk beban kerja


turun dari
jantung.
tempat tidur,
mencatat
respons tanda
vital dan
toleransi pasien
pada
peningkatan
aktivitas.

Kolaborasi
pemberian
oksigen
suplemen
sesuai indikasi
3.

Risiko tinggi
terhadap
penurunan curah
jantung
berhubungan
dengan
degenerasi otot
jantung,
penurunan/kontri
ksi fungsi
ventrikel.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam :

DO :

Memperlihatkan
irama dan frekuensi
jantung stabil

Riwayat infeksi
virus, bakteri,
jamur
(miokarditis
Trauma dada ;
penyakit
keganasan/iradias
i thorakal ;
Dalam
penanganan gigi ;

Pantau
frekuensi/iram
a jantung, TD,
dan frekuensi
Mengidentifikasi
pernapasan
perilaku untuk
sebelum dan
menurunkan beban
setelah
kerja jantung.
aktivitas dan
Melaporkan/menunju selama
diperlukan.
kkan penurunan
periode dispnea,
angina, dan disritmia.

Pertahankan
tirah baring
dalam posisi
semi-Fowler.

Membantu
menentukan
derajat
dekompensasi
jantung dan
pulmonal.
Penurunan TD,
takikardia,
disritmia, dan
takipnea adalah
indikatif dari
kerusakan
toleransi jantung
terhadap
aktivitas.
Menurunkan
beban kerja
jantung,
memaksimalkan
curah jantung.
Memberikan
deteksi dini dari
terjadinya
komplikasi

Pemeriksaan
endoskopik
terhadap sitem
GI/GU),

Auskultasi
bunyi jantung.
Perhatikan
jarak/muffled
tonus jantung,
murmur, gallop
S3 dan S4.

Penurunan
system immune,
SLE atau
penyakit kolagen
lainnya
DS :

Berikan
tindakan
kenyamanan
misalnya ;
perubahan
posisi,
gosokkan
punggung, dan
aktivitas
hiburan dalam
tolerransi
jantung

Demam

DAFTAR PUSTAKA

misalnya : GJK,
tamponade
jantung.
Meningkatkan
relaksasi dan
mengarahkan
kembali
perhatian.

Doenges, E. Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3. EGC : Jakarta.


http://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/07/askep-myocarditis.html
http://health.detik.com/read/2009/10/30/143946/1231859/770/miokarditis-pediatrik
http://kumpulanaskep.wordpress.com/2010/08/11/askep-gangguan-sistem-jantung/

Anda mungkin juga menyukai