BAB I
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi
tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melewati tiga
tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Menua bukanlah suatu
menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan lain dan akhirnya sampai pada
B. BATASAN UMUR
b. Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas (usia 25-60/65 tahun)
c. Lanjut usia (geriatric age) (usia lebih dari 65/70 tahun), terbagi:
6. Menurut Hurlock (1979), perbedaan lanjut usia terbagi dalam dua tahap,
yakni:
lanjut usia, pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2, yang disebut dengan lanjut usia
adalah seseorang yang telah mancapai usia 60 tahun ke atas, baik pria
maupun wanita.
sebagai berikut:
1. Teori biologis
a. Teori genetic
proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam proses translasi RNA
(Goldstein, 1989).
5) Teori fisiologis
Teori ini terdiri atas teori oksidasi stress dan teori dipakai dan
2. Teori Sosiologis
antara lain :
7
kemampuan bersosialisasi.
mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial. Lanjut
a. Sel
b. Sistem persarafan
karena sel saraf setiap orang akan berkurang setiap harinya. Perubahan
ukuran otak diakibatkan oleh atrofi girus dan dilatasi sulkus dan
Memori untuk kejadian masa lalu lebih banyak diingat dari pada
c. Sistem sensori
1) Sistem pendengaran
2) Sistem penglihatan
secara serius dipengaruhi oleh penuaan saja tetapi oleh faktor lain
4) Sistem perabaan
d. Sistem kardiovaskuler
edema pada ekstremitas bawah. Sistem aorta dan arteri perifer menjadi
kaku dan tidak lurus terjadi akibat peningkatan serat kalogen dan
kehilangan elastisitas.
darah perifer.
f. Sistem pernafasan
g. Sistem pencernaan
adanya atrofi. Bibir dan gusi tampak tipis karena epitelium telah
mulut menurun dan gusi yang tampak pucat adalah akibat dari
Setelah usia 70 tahun, ukuran hati dan pankreas akan mengecil, terjadi
h. Sistem reproduksi
aterosklerosis.
Vulva, yang terdi dari dari labia mayora, labia minora, klitoris,
i. Sistem perkemihan
1) Ginjal
2) Vesika urinaria
15
3) Prostat
pembesaran prostat.
j. Sistem endokrin
k. Sistem integumen
kuku lebih lambat, kuku menjadi keras dan rapuh, jumlah dan fungsi
l. Sistem muskuloskleletal
1) Sistem skeletal
menjadi lebih sempit dan pelvis enjadi lebih besar. Jumlah masa
2) Sistem muskular
dan atrofi pada organ dan jaringan tubuh. Regenerasi jaringan otot
3) Sendi
17
otot dan tendon. Komponen kapsul sendi pecah dan kolagen yang
2. Perubahan mental
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan
3. Perubahan Psikososial
18
antara lain:
b. Kehilangan status
4. Perubahan Spiritual
(Maslow, 1970)
1970).
5. Perubahan Kognitif
19
ada penyakit.
Menurut Nugroho (2008: 41-63), masalah yang sering terjadi pada lanjut usia,
yaitu:
a. Mudah jatuh
b. Mudah lelah
d. Nyeri dada
e. Palpitasi
f. Edema kaki
i. Keluhan pusing
l. Inkontinensia urin
m. Inkontinensia alvi
o. Gangguan pendengaran
p. Gangguan tidur
q. Mudah gatal
4. Penyakit urogenital
sehingga terdapat sisa urin dalam vesika urinaria. Pada pria lanjut usia
212).
22
2008 : 62 – 63).
lambat, tidak simetris, dan non inflamasi yang terjadi pada sendi-sendi
adanya radang yang sering kambuh pada sendi. (Stanley dan Patricia,
7. Proses Keganasan
traumatic.
leher
yaitu :
a. Hipertensi
b. Diabetes Mellitus
c. Penyakit Jantung
(TIA)
e. Hiperkolesterolemia
f. Infeksi
g. Obesitas
h. Merokok
tersebut jenis stroke yang sering terjadi adalah trombosis, emboli, dan
hemoragi.
oleh adanya satu atau lebih TIA. TIA adalah suatu sindrom yang
darah besar dan tiba-tiba pecah dan kemudian masuk ke otak, suatu
suatu tanda dari stroke embolus dengan defisit maksimal yang terjadi
CVA.
(gangguan hemisensorik)
memahami ucapan)
Pathway
Trombosis / emboli serebral Pecahnya aneurisma
Defisit Neurologi
Splasma pembuluh darah otak Hematoma serebral
Area Broka
Aliaran darah berkurang Peningkatan TIK
Kemtain
b. Angiografi serebral
c. Pungsi lumbal
e. EEG
f. Ultrasonografi Dopler
g. Sinar X tengkorak
G. PENGKAJIAN
2003: 127).
29
pemeriksaan mencakup :
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang mungkin muncul pada lanjut usia dengan stroke menurut
ekstremitas bawah.
I. FOKUS INTERVENSI
Batasan karakteristik:
b. Perubahan perilaku
e. Keulitan menelan
Kriteria hasil:
motorik/sensori membaik.
Intervensi:
intra kranial.
e. Kolaborasi
Batasan karakteristik:
g. Dispnea
atau wajah
33
j. Bicara pelo
l. Bicara gagap
Kriteria hasil:
Intervensi
berkomunikasi.
c. Bicara perlahan dengan jarak dan tenang, menghadap kea rah pasien.
komunikasi.
dan menggambar.
mendasarinya.
34
Batasan karakteristik:
b. Kesulitan bergerak
kehidupan sehari-hari.
h. Melambatnya pergerakan
Kriteria hasil:
Intervensi
c. Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan gerak aktif dan pasif pada
semua ekstremitas.
Rasional: kontraktur fleksi dapat terjadi akibat dari otot fleksor lebih
Batasan karakteristik:
d. Penyalahan diri
Kriteria hasil:
b. Komunikasi terbuka
kelompok soial.
Intervensi:
ketidakmampuannya.
memahami perasaan.
rehabilitasi.
diri.
ekstremitas bawah.
Kriteria hasil:
a. Lingkungan aman
Intervensi:
a. Meminta informasi
Kriteria hasil:
terapeutik
Intervensi:
39
keluarga.
penanganan di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C, 2002, Byku ajar keperawatan medical beban Bruner and Suddarth,
Volume 3, Edisi 3, EGC, Jakarta
Stanley, Mickey dan Patricia, G.B, 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Gerontik
(terjemahan), EGC, Jakarta
Rosjidi, C.H, 2007, ASKEP Klien dengan Gangguan peredaran darah otak
(GPDO) “STROKE”, Ardana Media, Jakarta
LEMBAR BIMBINGAN
PURWOREJO