Anda di halaman 1dari 3

Kelompok : 1

Nama Anggota :
- Aini Leonita Palufi
- Arini Alifsah S
- Atiyah Musfiroh
- Aulia Annisa Hasibuan
Tingkat/Kelas : I/A
Prodi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan
Mata Kuliah : Patologi

Gagal Jantung Kongestif


Minitest :
1. Apa saja tanda dan gejala gagal jantung yang harus dipahami oleh masyarakat awam ?
Jawab :
• Sesak nafas
• Ortopneu
• Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe
• Toleransi aktivitas yang berkurang
• Cepat lelah
• Bengkak pada pergelangan kaki
Sumber : PEDOMAN TATALAKSANAGAGAL JANTUNG PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA 2020

2. Apakah gambaran rontgen thoraks dengan kardiomegali dapat menjadi patokan diagnosis
gagal jantung ? Jelaskan !
Jawab :
Foto toraks merupakan komponen penting dalam diagnosis gagal jantung. Foto toraks
dapat mendeteksi kardiomegali, kongesti paru, efusi pleura, dan dapat mendeteksi
penyakit atau infeksi paru yang menyebabkan atau memperberat sesak nafas.
Kardiomegali dapat tidak ditemukan pada gagal jantung akut dan kronik.
Sumber : PEDOMAN TATALAKSANA GAGAL JANTUNG PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA 2020

3. Jika seseorang sudah mengidap gagal jantung maka bagaimana dia harus menjalani
kehidupan sehari harinya, kegiatan apa saja yang boleh dilakukan, pola makannya seperti
apa, asupan cairan harian bagaimana ?
Jawab :
Perubahan gaya hidup seperti pengaturan nutrisi dan penurunan berat badan pada
penderita yang obesitas. Pembatasan asupan garam, konsumsi alkohol, serta pembatasan
asupan cairan perlu dianjurkan pada penderita. Penderita juga dianjurkan untuk
berolahraga.
A. Ketaatan pasien berobat
Ketaatan pasien berobat menurunkan morbiditas, mortalitas dan kualitas
hidup pasien. Berdasarkan literatur, hanya 20-60% pasien yang taat pada
terapi farmakologi maupun non-farmakologi
B. Pemantauan berat badan mandiri
Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika terdapat
kenaikan berat badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikan dosis
diuretik atas pertimbangan dokter (kelas rekomendasi I, tingkatan bukti C)
(Jurgens et al., 2015).
C. Asupan cairan
Pembatasan cairan 1,5 - 2 Liter/hari dipertimbangkan terutama
pada pasien dengan gejala berat yang disertai hiponatremia.
Sumber : (Tri Andayani, 2019 "PENGARUH KONSELING PEMBATASAN CAIRAN
TERHADAP KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN DENGAN
GAGAL JANTUNG DI INSTALASI PELAYANAN JANTUNG TERPADU RSUD
Dr.SAIFUL ANWAR MALANG"

4. Apakah penyakit ini dapat disembuhkan dan jantung dinyatakan normal kembali ?
Jelaskan !
Jawab :
Gagal jantung kongestif merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
dikontrol atau dikendalikan. Pasien harus mampu mengendalikan penyakitnya untuk
menurunkan insidensi gagal jantung. Tujuan mengendalikanpenyakit gagal jantung
adalah meringankan gejala, meningkatkan kualitas hidup dan status fungsional serta
memperpanjang kelangsungan hidup dengan cara mencegah kekambuhan dan perburukan
kondisi pasien (Johnson, 2010, p.348).
Sumber : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET
PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RUMAH SAKIT (Ulpana, Teuku
Samsul Bahri) (2018)

5. Apakah gagal jantung dapat menyebabkan kematian mendadak ? Apa korelasi gagal
jantung dengan kematian ?
Jawab :
Penyakit pembuluh darah koroner merupakan penyebab terbanyak kematian mendadak.
Penyakit jantung koroner meliputi gangguan aliran darah arteri ke jantung sehingga
oksigen pada jantung tidak adekuat. Keadaan ini seringkali terjadi karena penyempitan
aterosklerotik pembuluh arteri koronaria. Manifestasi klinis penyakit jantung koroner
sangat bervariasi, mulai dari angina pektoris stabil dan angina tidak stabil, serta infark
miokard akut.
Sumber : Angka Kejadian Penyebab Kematian Mendadak di Instalasi Kedokteran
Forensuk dan Medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan

Anda mungkin juga menyukai