KEPERAWATAN PALIATIF
“ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
DOSEN MK : Ns. Mirdat Hitiyaut, S.Kep.,M.Kep
NPM : 14201220242
A. Latar Belakang
Gagal jantung merupakan salah satu masalah kesehatan dalam system
kardiovaskular yang angka kejadiannya terus meningkat . Gagal jantung juga
merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas. Menurut Abdullah (2005)
gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolism jaringan . Ciri-diri yang
penting dari defisini ini adalah pertama definisi gagal adalah relative terhadap
kebutuhan metabolic tubuh kedua penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa
jantung secara keseluruhan
Menurut WHO (2016) penyakit-penyakit yang termasuk dalam perawatan
paliatif seperti penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi 38.5%, kanker 34%,
penyakit pernapasan kronis 10.3%, HIV/AIDS 5.7%, diabetes 4.6% dan memerlukan
perawatan paliatif sekitas 40-60%. Pada tahun 2011 terdapat 29 juta orang meninggal
di karenakan penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif. Kebanyakan orang
yang membutuhkan perawatan paliatif berada pada kelompok dewasa 60% dengan
usia lebih dari 60 tahun, dewasa (usia 15-59 tahun) 25%, pada usia 0-14 tahun yaitu
6%. Prevelensi penyakit paliatif didunia berdasarkan kasus tertinggi yaitu Benua
pasifik Barat 29% di ikuti Eropa dan Asia tenggara masing- masing 22 %
(WHO,2014). Kasus penyakit jantung dan penyakit diabetes sekitar 1,5%
(KEMENKES, 2014). Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang
sulit atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat
meningkatkan kualiatas hidup .
Menurut data WHO dilaporkan bahwa ada sekitar 3000 warga Amerika Serikat
menderita Congestive Heart Failure. Menurut American Heart Association (AHA)
tahun 2012 dilaporkan bahwa ada 5,7 juta penduduk Amerika Serikat yang menderita
gagal jantung (Padila, 2012). Penderita gagal jantung di Indonesia pada tahun 2012
menurut data Departemen Kesehatan mencapai 14.449 jiwa penderita yang menjalani
rawat inap di rumah sakit. Resiko kematian yag diakibatkan oleh Congestive Heart
Failure adalah skitar 5-10% per tahun pada kasus gagal jantung ringan, dan
meningkat menjadi 30-40% pada gagal jantung berat. Menurut penelitia, sebagian
besar lansia yang didiagnosis menderita Congestive Heart Failure tidak dapat hidup
lebih dari 5 tahun (Kowalak, 2011).
Pendekatan perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien (dewasa dan anak-anak ) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa nyeri serta masalah
lainnya baik fisik, psikologis, social atau spiritual (WHO, 2016). Perawatan paliatif
dilakukan sejak awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan
menggunakan pendekatan tim kesehatan yang serius. Perawat paliatif pada penyakit
kardiovaskuler meliputi manajemen nyeri dan gejala, dukungan psikososial,
emosional, dukungan spiritual dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang
tepat baik di rumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien .
Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik untuk mengangkat tema tentang
Asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal jantung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah
bagaimana asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal jantung?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal
jantung
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa konsep gagal jantung
b. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal
jantung
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dalam dunia keperawatan hasil ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan/wawasan tentang asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal
jantung.
2. Manfaat Praktis
Bagi Peneliti Meningkatkan pengetahuan dan wawasan perawat mengenai
bagaimana asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal jantung.
3. Bagi Pengembangan Ilmu
Menambah informasi lebih lanjut bagi akademik atau institusi pendidikan
menganai asuhan keperawatan paliatif pada pasien gagal jantung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Etiologi
Menurut Wajan Juni Udjianti (2010) etiologi gagal jantung dikelompokkan
berdasarkan faktor etiologi eksterna maupun interna, yaitu:
1. Faktor eksterna
Meliputi hipertensi renal, hipertiroid, dan anemia kronik.
2. Faktor interna
a. Disfungsi katup : Ventricular septum defect (VSD),Atria Septum
Defect(ASD), Stenosis mitral, dan insufisiensi mitral.
b. Distritmia : Atrial fibrilasi, ventrikel fibrilasi, dan heart block.
c. Kerusakan miokard : Kardiomiopati, miokrditis, dan infark miokard.
d. Infeksi : Endokarditis bacterial sub akut.
C. Manifestasi Klinik
1. Peningkatan volume intravaskular (gambaran dominan)
2. kongesti jaringan
3. peningkatan desakan vena pulmonal (edema pulmonal) ditandai oleh batuk
dan sesak nafas.
4. peningkatan desakan vena sistemik seperti yang terlihat pada edema perifer
umum dan penambahan berat badan.
5. penurunan curah jantung dengan disertai pening, kekacauan mental,
keletihan, intoleransi jantung terhadap latihan, ekstremitas dingin dan
oliguria (Jayanthi Niken,2010).
D. Pathway
E. Klasifikasi
New York Heart Association (NYHA) membuat klasifikasi fungsional dalam 4
kelas meliputi :
1 Kelas I : Bila pasien dapat melakukan aktifitas berat tanpa keluhan
2 Kelas II : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih beratatau aktivitas
sehari – hari
3 Kelas III : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-haritanpa
keluhan
4 Kelas IV : Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun dan
harus tirah baring (Mansjoer dan Triyanti, 2007).
F. Tahapan Perawatan pada Pasien Gagal Jantung
1. Fase Manajemen Penyakit Kronis (NYHA I-III)
Tujuan perawatan termasuk pemantauan aktif, terapi yang efektif untuk
memperpanjang kelangsungan hidup, kontrol gejala, pendidikan pasien dan
pengasuh, dan didukung manajemen diri pasien diberi penjelasan yang jelas
tentang kondisi mereka termasuk nama, etiologi, pengobatan, dan prognosisnya.
Pemantauan reguler dan peninjauan yang tepat sesuai dengan pedoman nasional
dan protokol lokal.
2. Keluhan utama :
3. Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan saat ini :
- Riwayat kesehatan masa lalu :
- Riwayat kesehatan keluarga :
5. Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran umum :
- Tanda-tanda vital :
- Head to toe :
6. Pemeriksaan Penunjang
- Tes Laboratorium :
- Pemeriksaan EKG :
7. Pengkajian Sosial dan Dukungan Keluarga
a. Dukungan keluarga
1) Siapa yang tinggal bersama anda?
2) Adakah anggota keluarga (anak/orang dewasa) yang tergantung kepada
anda?
3) Adakah kecemasan mengenai keluarga anda?
b. Dukungan emosional dan sosial
1) Apakah anda memiliki dukungan pihak lain misal teman, tetangga, dll
2) Apakah anda memerlukan dukungan dari pihak lain
c. Kondisi praktikal
1) Apakah ada kesulitan dala mobilisasi, naik turun tangga, melakukan
pekerjaan rumah dll
2) Apakah ada kekhawatiran terhadap kebutuhan perawatan,
penghasilan, keuangan?
8. Pengkajian Psikologis
a. Mood dan interest
1) Bagaimana suasana hati anda?
2) Dalam sebulan terakhir apakah anda merasa putus asa serta kehilangan
minat dalam melakukan hal yang anda sukai?
3) Apakah anda merasa depresi?
4) Apakah anda merasa tegang dan cemas?
5) Apakah anda pernah merasakan panic attack?
b. Penyesuian terhadap sakit
1) Apa pemahaman anda terhadap sakit saat ini?
2) Gali dengan hati-hati ekspektasi paseien
c. Sumber daya dan kekuatan
1) Apa sumber dukungan anda? (orang lain, hobi, kepercayaan, agama)
d. Nyeri multidimensi yang tidak terkontrol
1) Nyeri multidimensional yang tidak terkontrol misal psikososial, spritual
e. Penyakit mental yang sudah ada sebelumnya
1) Pasien yang telah mimiliki penyakit mental sebelumnya beresiko
mengalami distress psikososial
9. Pengkajian Sprititual (Format HOPE)
H : Sources of Hope/Sumber Harapan
Apa yang memberi anda harapan (kekuatan, nyaman, dan kedamaian) pada
saat sakit?
O : Organised Religion/Organisasi keagamaan
Apakah anda bagian dari organisasi keagamaan atau kepercayaan?
Dalam hal apa dan bagaimana hal tersebut membantu anda?
P : Personal spirituality and practices/Spiritualitas pribadi dan praktik
Bagian apa dalam kepercayaan spiritual anda yang paing bermakna
secara pribadi?
E : Effect on medical care and end of life issues/Efek dari perawatan dan isu
akhir kehidupan
10. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Yang Lazim Ditemukan Pada Pasien Paliatif:
a. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penumpukan sekret.
b. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan fungsi fisik dan
psikologis
c. Kurang perawatan diri (berdandan dan berpakaian) berhubungan dengan
gangguan fungsi fisik dan psikologis
d. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
perkembangan penyakit / efek samping pengobatan (ansietas, iritasi mukosa
saluran cerna , obstruksi usus, konstipasi dan kompresi lambung).
e. Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan gangguan fungsi fisik dan
psikologis.
f. Resiko cedera berhubungan dengan keterbatasan fisik dan psikologis.
g. Gangguan pola tidur berhubungan dengan takut akan kematian dan
prognosa yang tidak pasti.
h. Perubahan membran mukosa mulut berhubungan dengan intake cairan
yang tidak adekuat
i. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan efek kemoterapi terhadap
mekanisme pertahanan tubuh
j. Nyeri kronis berhubungan dengan perkembangan penyakit kanker.
k. Kelemahan fisik berhubungan dengan perubahan fisiologi tubuh terhadap
chemoterapi.
l. Perubahan integritas kulit berhubungan dengan efek tirah baring yang lama.
m. Perubahan pola seksual berhubungan dengan proses penyakit.
n. Perubahan proses berfikir berhubungan dengan proses penyakit.
o. Berduka berhubungan dengan proses kehilangan.
p. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan adanya lesi kanker.
q. Perubahan gambaran diri berhubungan dengan dampak pengobatan,
Kehilangan organ tubuh.
r. Takut berhubungan dengan proses penyakit (diagnosis kanker).Gangguan
fungsi keluarga dirumah berhubungan dengan penyakit dan program
pengobatan yang dialami.
s. Perubahan interaksi keluarga berhubungan dengan dampak dari prognosis
yang pasti.
11. INTERVENSI KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Identitas
Identitas Klien
Nama : Tn.D
Tempat dan Tanggal lahir :-
Usia : 65 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama :-
Alamat :-
Pendidikan terakhir :-
Status Perkawinan :-
No. RM :-
Diagnosa Medis : gagal jantung stadium akhir
Tanggal masuk RS :-
Tanggal pengkajian :-
b. Keluhan utama :
Tuan D mengeluh sesak nafas meskipun dalam kondisi istirahat saat ini.
c. Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan saat ini :
Tn.D di usia 65 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa gagal jantung
stadium akhir. Kondisi Tuan D saat ini mengalami kaheksia.Tuan D mengeluh
sesak nafas meskipun dalam kondisi istirahat saat ini.
- Riwayat kesehatan masa lalu :
Tn. D 12 tahun lalu didiagnosa mengalami Infark Miokard Akut dan menjalani
operasi CABG. Tn.D juga memiliki riwayat hiperkolesterolemia serta penyakit
hipertensi
- Riwayat kesehatan keluarga :-
e. Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran umum :-
- Tanda-tanda vital :-
- Head to toe :-
f. Pemeriksaan Penunjang
- Tes Laboratorium :-
- Pemeriksaan EKG :-
h. Pengkajian Psikologis.
1. Mood dan interest : -
2. Penyesuian terhadap sakit : -
3. Sumber daya dan kekuatan
Keluarga pasien yang mensupport untuk perawatan pasien.
4. Nyeri multidimensi yang tidak terkontrol : -
5. Penyakit mental yang sudah ada sebelumnya : -
DO:
1. Kondisi Tn. D saat ini mengalami
kaheksia
2. Pasien didiagnosa gagal jantung stadium
akhir
3. 12 tahun lalu pasien didiagnosa
mengalami Infark Miokard Akut
4. dan menjalani operasi CABG
5. Tn.D juga memiliki riwayat
hiperkolesterolemia
6. dan penyakit hipertensi
DO:
1. Tn.D menolak untuk dilakukan
perawatan di rumah sakit
2. Keluarga merasa bingung dengan
keputusan yang harus diambil.
4 DS: Keputusasaan
1. Tuan. D mengeluh sesak nafas meskipun
dalam kondisi istirahat
DO:
1. Kondisi Tn. D saat ini mengalami
kaheksia
2. Pasien didiagnosa gagal jantung stadium
akhir
3. 12 tahun lalu pasien didiagnosa
mengalami Infark Miokard Akut
4. dan menjalani operasi CABG
5. Tn.D juga memiliki riwayat
hiperkolesterolemia
6. dan penyakit hipertensi
7. Tn.D menolak untuk dilakukan
perawatan di rumah sakit
8. Keluarga merasa bingung dengan
keputusan yang harus diambil.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor biologis
3. Defesiensi pengetahuan (Keluarga) berhubungan dengan kurangnya pajanan
4. Keputusasaan
C. Intervensi Keperawatan
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitor adanya penurunan berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
4. biasa dilakukan
5. Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
6. Monitor lingkungan selama makan
7. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
jam makan
8. Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
9. Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
10. Monitor mual dan muntah
11. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
12. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
13. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
14. Monitor kalori dan intake nuntrisi Catat adanya
edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
cavitas oral.
15. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
3. Defesiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Teaching: disease Process
(Keluarga) berhubungan 1x24 jam pasien dengan Kriteria Hasil: 1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
dengan kurangnya pajanan 1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman pasien tentang proses penyakit yang spesifik
tentang penyakit, kondisi, prognosis dan 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
program pengobatan. bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
prosedur yang dijelaskan secara benar. 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pada penyakit, dengan cara yang tepat
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim 4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang
kesehatan lainnya. tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab,dengan
cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari jaminan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
12. Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas lokal, dengan cara yang tepat
13. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat.
4. Keputusasaan berhubungan NOC Tindakan Keperawatan Ners
dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3. Kaji tanda dan gejala keputusasaan
1x24 jam klien mampu: 4. Jelaskan proses terjadinya keputusasaan
1. Kognitif: Diskusikan dengan klien
a. Mengetahui perubahan/penurunan kondisi a. Kemampuan yang dimiliki
fisik b. Sistem pendukung yang dimiliki
b. Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, c. Harapan kehidupan
penyebab dan akibat dari keputusasaan 5. Latih hubungan sosial dengan lingkungan
c. Mengetahui cara mengatasi keputusasaan a. Bercakap-cakap dengan sistem pendukung
2. Psikomotor: b. Bercakap-cakap dengan lingkungan
a. Mengidentifikasi kemampuan yang
6. Latih melakukan kegiatan sehari-hari:
dimiliki
a. Memenuhi kebutuhan makan
b. Mengidentifikasi sistem pendukung yang
b. Memenuhi kebutuhan istirahat/tidur
Tersedia
c. Melatih hubungan sosial dengan sistem c. Merawat diri: kebersihan diri
pendukung d. Melakukan kegiatan spiritual
d. Melatih kegiatan hidup sehari-hari 7. Latih membangun harapan yang realistis
3. Afektif: a. Diskusikan harapan dan keinginan masa
a. Merasakan manfaat latihan yang dilakukan depan
Merasa optimis dan bahagia b. Bantu klien membuat rencana
mencapai harapan secara bertahap
c. Berikan motivasi dan pujian atas
keberhasilan klien
D. Implementasi
Prinsip-prinsip didalam penanganan masalah keperawatan palliatif didasarkan pada
prioritas masalah keperawatan yang timbul.
E. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan dengan kondisi
pasien. Evaluasi mencakup dua elemen yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Untuk
dapat melihat keberhasilan setiap diagnosa keperawatan diukur sesuai dengan kriteria hasil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap bentuk
perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala
penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari
penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan..Tujuannya adalah untuk mencegah dan
mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup orang menghadapi yang serius,
penyakit yang kompleks.
Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk
mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan
peningkatan tekanan yang abnormal pada jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan (Harrison, 2013; Saputra, 2013). Pada kondisi gagal jantung kongestif ada peningkatan
tekanan vaskular pulmonal akibat gagal jantung kiri menyebabkan overload tekanan serta gagal
jantung kanan (Aaronson&Ward, 2010).
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada tulisan ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun kedepan, agar penulis dapat berbuat lebih
baik lagi di kemudian hari. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.