1. Pengertian
- Tumor
Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin,
yang berarti bengkak.
- Kanker
Sedangkan kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang
tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik
dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi
sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan
fungsi lainnya (Tjakra, 1991).
- Fibroadenoma mammae
adalah tumor jinak yang sering terjadi di
payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut
sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau
oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat
kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga
dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.
3) Kanker mamae
Penyebab pasti tidak diketahui, adapaun fakto-faktor resiko dari kanker mammae
antara lain :
a. Jenis kelamin.
Wanita lebih sering terkena dibandingkan laki-laki. Di Amerika serikat, kanker
payudara berjumlah 30% dari semua kanker invansive pada wanita dan kurang
dari 1% dari kanker yang ditemukan pada pria.
b. Usia
Sebagian besar kanker mammae ditemukan pada wanita berusia 40 tahun keatas,
namun lebih banyak ditemukan pada wanita setelah berusia 50 tahun.
c. Riwayat kanker sebelumnya
terutama kanker payudara atau tumor payudara.
Wanita yang mempunyai tumor payudara yang disertai perubahan epitel
proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara.
Sedangkan pada wanita mempunyai riwayat kanker mammae beresiko terjadi
kanker mammae pada payudara di sebelahnya sebanyak 2 kali-4 kali
kemungkinan terkena kanker.
d. Riwayat keluarga dengan kanker mammae dan genetik.
Resiko meningkat 2 kali- 4 kali. Jika salah satu anggota keluarga dekat kanker.
Resiko akan meningkat > 4 kali jika ada 2 orang anggota keluarga dekat yang
mengidap kanker.
e. Riwayat menstruasi
Resiko payudara meningkat pada wanita yang mengalami menarche sebelum
usia 12 tahun dan mengalami menopause setelah 50 tahun.
Hal ini dapat dikarenakan total waktu dimana seseorang terekspose estrogen dan
progesteron pada payudaranya disertai dengan perkembangan sel dan perubahan
jaringan payudara pada setiap siklus ovulasi.
Bilateral Oophorectany (pengangkatan ovarium) diperkirakan dapat
memperkecil resiko kanker payudara dibandingkan menopause setelah 50 tahun.
f. Riwayat reproduksi .
Keaadaan dimana anak pertama lahir setelah ibu berusia 30 tahun dapat menjadi
faktor resiko terjadi kanker payudara.
Beberapa studi juga menyebutkan bahwa lamanya ibu memberikan ASI pada
anaknya dapat menurunkan resiko kanker payudara.
Wanita yang tidak mempunyai anak juga beresiko untuk terkena kanker
payudara (Nulliparity)
g. Obesitas dan diit tinggi lemak
Obesitas juga menunjukan peningkatan resiko kanker payudara pada wanita post
menopause.
Diperkirakan wanita dengan obesitas mengalami peningkatan sirkulasi estrogen
yang dapat mengakibatkan sel kanker mengalami ketergantungan hormon.
Selain itu, obesitas dapat menghambat diagnosa dari penyakit kanker payudara
sehingga diagnosa pada wanita dengan obesitas cenderung lebih lambat.
h. Paparan radiasi
Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah pubertas dan sebelum usia 30 tahun
beresiko meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara sampai 2 kali
lipat.
Pada saat berusia 10-14 tahun, jaringan-jaringan pada payudara sangat sensitif
sehinga efek pengrusakan dari radiasi meningkat.
i. Penggunaan hormon dari luar tubuh.
Hal ini meliputi penggunaan kontrasepsi oral maupun penggunaan therapi
pengganti hormon estrogen. Hal ini turut di pengaruhi oleh usia saat mulai
menggunakan therapi, lama penggunaan dan dosis yang digunakan. Beberapa
studi menunjukan bahwa ada peningkatan resiko terhadap kanker payudara saat
hormon progestin diberi tambahan hormon estrogen maupun saat seseorang
menggunakan therapi jangkan panjang (lebih dri 5 tahun)
j. Penggunaan alcohol
Beberapa studi menyebutkan adanya peningkatan resiko terhadap kanker
payudara pada orang yang mengkonsumsi alkohol walau hanya 1 kali minum
dalam sehari. Hal ini juga dipengaruhi oleh usia seseorang saat mengkonsumsi
alkohol, yang dikonsumsi, lamanya orang tersebut mengkonsumsi alkohol
maupun tipe alkohol yang dikonsumsi.
Adapun teori yang menyebutkan bahwa alkohol yang dikonsumsi saat
premenopause dapat menyebabkan injuri pada jaringan payudara.
Teori lain menyebutkan bahwa metabolisme alkohol dan kadar estrogen dapat
menstimulasi pertumbuhan sel kanker.
k. Faktor lainnya :
- Tingkat ekonomi
Tingkat ekonomi tinggi dapat dihubungkan dengan peningkatan resiko
kanker.
Sedangkan tingkat ekonomi rendah dapat meningkatkan angka kematian
yang disebabkan oleh kanker.
1) Etnis.
Wanita dengan kulit putih mempunyai resiko tinggi terkena kanker
payudara sedangkan wanita kulit hitam resikonya lebih kecil.
2) Merokok, stress, diagnosa psikiatri, kurang aktivitas, penggunaan
protese pada mammae, coffein.Hal-hal tersebut diatas dapat
meningkatkan resiko kanker payudara
4. Pemeriksaan diagnostic
Pengambilan jaringan inti dari masa, biasanya digunakan anastesi lokal karena
cenderung lebih berdarah dan lebih nyeri daripada FNAB.
Pemeriksaan ini dapat membedakan antara kanker in situ dan kanker invasif.
5. Penatalaksanaan medic
a. Pembedahan.
1) Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis
mayor.Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor
bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
2) Mastectomy total.
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis
mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak
diangkat.
3) Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat.
Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada
di sekitar tumor tersebut.
4) Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
5) Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis
mayor.
b. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan
therapi tunggal.
Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri
karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorkan.
c. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.
Efek samping : lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat,
mudah terserang penyakit.
d. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase.
Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan
therapi endokrin lainnya
6. Komplikasi
1) Metastase
Terjadi penyebaran sel kanker kejaringan sekitarnya seperti paru-paru, hepar,
ovarium, tulang maupun otak.
7. Diagnosis
- Terapi (treatment)
1) Ukuran
2) Terdapat rasa nyeri atau tidak
3) Usia pasien
4) Hasil biopsy
Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada
operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya
akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.
Referensi
- http://legasi.blogspot.com/2007/01/fibroadenoma-mammae.html
- http://nurse87.wordpress.com/2011/10/26/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan-ca-mamae/