Disusun oleh:
1. NYANA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan tentang “ filosofi, model
konseptual dan teori keperawatan Hildegard E Peplau” sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a.Apa yang dimaksud dengan teori Peplau?
b.Apa saja model teori Peplau?
c. Bagaimanakah hubungan antara tahapan Peplau dan proses keperawatan?
d.Apa saja blending dari hubungan perawat dan klien?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau?
Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari
Pottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian
bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim
panas sebagai perawat untuk New York University perkemahan musim panas
menyebabkan rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi perawat sekolah di
Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana di bidang
psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan melalui pengalaman
lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis
dengan Erich Fromm , Frieda Fromm-Reichmann , dan Harry Stack
Sullivan .Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian besar berfokus pada
pengembangan teori interpersonal yang Sullivan untuk digunakan dalam praktik
keperawatan.
Dari 1943-1945 ia menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan ke
Field Station Hospital di Inggris, di mana American School of Military Psychiatry
terletak. Di sini ia bertemu dan bekerja dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam
psikiatri Inggris dan Amerika.
Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki-laki yang sama
seperti mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan mental di
Amerika Serikat melalui bagian dari Undang-Undang Kesehatan Mental Nasional
1946 .
Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia
University. Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih
Institute of New York City. Pada awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan
diajarkan kelas pertama untuk lulusan kejiwaan mahasiswa keperawatan di
Teachers College. Dr Peplau adalah anggota fakultas dari College of Nursing di
Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di Rutgers, Peplau menciptakan
program tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan spesialis klinis di
keperawatan jiwa .
Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama terkenal untuk
presentasi, pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh semangat
menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga mereka bisa
memberikan perawatan yang benar-benar terapi untuk pasien daripada perawatan
kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan
1960-an, ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh
Amerika Serikat, terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia
mengajar konsep interpersonal dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi
kelompok individu.
Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di
universitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat.Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan
penelitian di bidang keperawatan , ia menjabat sebagai konsultan untuk US
Surgeon General, Angkatan Udara AS, dan National Institute of Mental Health .
Dia berpartisipasi dalam banyak kelompok pembuatan kebijakan pemerintah. Dia
menjabat sebagai presiden American Nurses Association 1970-1972 dan wakil
presiden kedua 1972-1974. Setelah pensiun dari Rutgers, ia menjabat sebagai
profesor tamu di University of Leuven di Belgia dalam 1975 dan 1976. Dia
meninggal dengan tenang dalam tidurnya di rumah di Sherman Oaks, California.
2.2 KONSEP UTAMA PEPLAU
Peplau (1952/1988) mendefinisikan manusia sebagai organisme yang "berusaha
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh
kebutuhan." Klien adalah seorang individu dengan kebutuhan yang dirasakan.
Kesehatan didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju
kepribadian dan proses manusia lainnya yang sedang berlangsung ke arah kreatif,
konstruktif, produktif, personal, dan masyarakat hidup."
Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani masyarakat / lingkungan, dia
tidak mendorong perawat untuk mempertimbangkan budaya dan adat istiadat
pasien ketika pasien menyesuaikan dengan rutinitas rumah sakit.
Dia mendefinisikan sebagai "hubungan manusia antara individu yang sakit atau
membutuhkan pelayanan kesehatan, dan perawat berpendidikan khusus untuk
mengenali dan merespon perlu bantuan. "
6.Kepemimpinan Aktif: Membantu klien memikul tanggung jawab
maksimal untuk memenuhi tujuan pengobatan dengan cara saling memuaskan.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat
berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti,
pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan
yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat
harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada
klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan.
3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin
membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara
perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas
klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif
dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan
pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi
kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien.
Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan
dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan
energi kearah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi
interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang
perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.
Peplau juga percaya bahwa perawat bisa mengambil banyak peran lainnya,
termasuk konsultan, guru, agen keamanan, mediator, administrator, pengamat, dan
peneliti. Ini tidak didefinisikan secara rinci tetapi "diserahkan kepada kecerdasan
dan imajinasi pembaca." (Peplau, 1952).
1.Kesadaran Diri
Kesadaran diri yang mantap akan mempengaruhi komunikasi yang
teraupetik.Untuk membantu mengenal sipa sebenarnya diri seseorang pada aspek
perilaku,pikiran,dan perasaan,dapat di lihat dari teori “Self Disclosure” yang di
gambarakan oleh Johari Window.
I II
Diketahui oleh diri sendiri Hanya diketahui oleh
Dan orang lain orang lain
III IV
Hanya di ketahui oleh Tidak diketahui oleh
Diri sendiri siapapun
2.Klarifikasi Diri
Kenyaman dan kepuasan perawat terhadap system nilai yang dianut merupakan
model yang bermakna bagi perawat dalam melaksanakan komunikasi
teraupetik.Perawat akan lebih siap dan mantap dalam mengidentifikasikan situasi
yang bertentangan dengan nilai yang dimiliki ,sehingga hubungan teraupetik
antara perawat-klien tidak terganggu.
3.Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia
dapat menggunakan dirinya secara teraupeutik.
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasih
penting,yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya
pada klien.Sehingga pada saat berbicara dengan klien,perawat harus menyadari
responnya dan mengontrol penampilannya.
Pertanyaan terbuka (Broad Opening) think ini member kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya sesui kehendak klien tanpa membatasi,
Contoh :”apa yang sedang saudara pikirkan?”, “apa yang akan kita bicarakan
hari ini?.
Agar klien merasa aman dalam mengungkapkan perasaannya, perawat dapat
member dorongan dengan cara ,mendengar atau mengatakan “saya mengerti apa
yang saudara katakana”
Mengulang (Restarting) mengulang pokok pikiran yang diungkapkan
klien.Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan member indikasi perawat
mengikuti pembicaraan klien.
Misalnya : “Oo… jadi saudara tadi malam tidak bisa tidur karena………”
Klarifikasi, di lakukan bila perawat ragu, tidak jelas,tidak mendengar, atau klien
berhenti karena malu mengemukakan informasi,informasih yang di peroleh tidak
lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
Contoh : “Dapatkah anda menjelaskan kembali tentang……?”
Gunanya untuk kejelasan dan kesamaan ide,perasaan dan presepsi perawat-klien.
Refleksi,refleksi adalah reaksi perawat-klien selama berlangsungnya komunikasi.
Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua,yaitu refleksi isi,bertujuan memfalidasi
apa yang di dengar.Klarifikasi ide yang di ekspresikan klien dengan pengertian
perawat, dan refleksi perasaan,yang bertujuan member respon pada perasaan klien
terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima perasaanya.Thnik
refleksi ini berguna untuk : a.menetahui dan menerima ide perasaan
b.mengoreksi
c.memberi keterangan lebih jelas .
sedangkan kerugiannya adalah : a.mengulang terlalu sering tema yang sama
b.dapat menimbulkan marah,iritasi dan frustasi
Memfokuskan,membantu klien bicara pada topik yang telah di pilih dan yang
penting serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik,lebih
jelas dan berfokus pada realitas
Contoh : klien : “Petugas kesehatan yang ada di rumah sakit ini kurang
perhatian pada pasien.”
Perawat :”A pakah saudara sudah minum obat?”.
Membagi presepsi,meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan
pikirkan.Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balikdan member
informasi.
Contoh : “Anda tertawa,tetapi saya rasa anda marah kepada saya”.
Identifikasi tema,mengidentifikasi latar belakang masalah yang di alami klien
yang muncul selama percakapan.Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah yang penting.
Misalnay :”saya lihat dari semua keterangan yang anda jelaskan,anda telah di
sakiti.apakah ini latar belakang masalahnya?”.
Diam (Silence) cara yang sukar,biasanya di lakukan setelah mengajukan
pertanyaan.Tujuannya untuk member kesempatan berpikir dan memotifasi klien
untuk bicara.Pada klien yang menerik diri,tehnik diam berarti perawat menerima
klien,
Misalnya :klien : saya jengkel pada suami saya
Perawat :diam (member kesempatan klien)
Klien : suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alas an yang
jelas,kalau saya tanya pasti marah.
Informing,tehnik ini bertujuan member informasi dan fakta untuk pendidikan
kesaehatan bagi klien.
Misalnya perawat menjelaskan tentang penyebab panas yang di alami klien
Klien : suster,kenepa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal saya sudah
minum obat,kira-kira kenapa ya suster?
Perawat : baik saya jelaskan,penas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses infeksi,dehidrasi
atau karena metabolism tubuh yang meningkat.
Saran,member alternative ide untuk pemecahan masalah.Tepat dipakai pada fase
kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
Misalnya :Kita tadi sudah cukup banyak bicara tentang penyebab batuk dan
sesak napas,salah satunya karena merokok,kami berharap anda dapat
mengurangi atau berhenti merokok.
Kekurangan:
→Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang
terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan
yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada
gagasan Peplau yang di kembangkan pada pemantapan perkembangan
kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html
Dari buku :www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam
pelayanan,Mundaki