MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Falsafah dan Teori Keperawatan
Oleh:
NIM: C01423066
Kelas: IC Keperawatan
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
yang membahas mengenai INTERPERSONAL RELATIONS MODEL HILDEGARD E
PEPLAU. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun teknik penulisannya. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik yang membangun. Khususnya dari dosen Pengampuh mata kuliah
ini guna menjadi acuan bagi saya untuk lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya, dan bagi masyarakat pada
umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan tentang model konsep dan
teori keperawatan menurut Peplau. Selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan
mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap perawat yang seharusnya serta
dapat mengimplementasikannya dalam lingkungannya nanti.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Sejarah Peplau
Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia
University. Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih
Institute of New York City. Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931
sebagai lulusan dariPottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia,
PA. Dia kemudian bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City.
Posisi musim panas sebagai perawat untuk New York University perkemahan musim
panas menyebabkan rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi perawat sekolah di
Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana di bidang
psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan melalui pengalaman lapangan
di Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich
Fromm, Frieda Fromm-Reichmann dan Harry Stack Sullivan. Pekerjaan seumur hidup
Peplau sebagian besar berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang Sullivan
untuk digunakan dalam praktik keperawatan. Pada awal 1950-an, Peplau
mengembangkan dan mengajarkan kelas pertama untuk lulusan kejiwaan mahasiswa
keperawatan di Teachers College. Dr Peplau adalah anggota fakultas dari College of
Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di Rutgers, Peplau
menciptakan program tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan spesialis klinis
keperawatan jiwa.
Dr.Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional
kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan
presiden persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan amerika. Dia
telah bekerja/melayani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara
asing dan bagian bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan
masih aktif dalam keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali 1988
(komunikasi pribadi, November4, 1987. Kontribusinya yang banyak bagi
keperawatan adalah hasil kualitas rintisannya dalam komunikasi dan persepsinya
mengenai keperawatan. Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan
interpersonal dalam keperawatan” 1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam
majalah-majalah professional dengan topik mulai konsep interpersonal sampai issue
terkini dalam bidang keperawatan. Pampletnya “prinsip dasar bagi konseling
keperawatan” yang berasal dari hasil penelitiannya dan loka karia (pengalaman kerja).
Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar- pribadi (interpersonal) dalam
keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek keperawatan”
Peplau membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar- pribadi, peran dalam
kerja keperawatan, dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan sebagai satu
proses interpersonal. Peplau adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama
terkenal untuk presentasi, pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh
semangat menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga mereka
bisa memberikan perawatan yang benar-benar terapi untuk pasien daripada perawatan
kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan 1960-
an, ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh Amerika Serikat,
terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia mengajar konsep
interpersonal dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi kelompok individu.
Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu
diuniversitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat. Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan Pascasarjana dan penelitian di
bidang keperawatan , ia menjabat sebagai konsultan untuk US Surgeon General,
Angkatan Udara AS, dan National Institute of Mental Health . Dia berpartisipasi
dalam banyak kelompok pembuatan kebijakan pemerintah. Dia menjabat sebagai
presiden American Nurses Association 1970-1972 dan wakil presiden kedua 1972-
1974. Setelah pensiun dari Rutgers, ia menjadi Professor tamu di University of
Leuven di Belgia dalam 1975 dan 1976.Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya
di rumah Sherman Oaks, California.
a) Tahapan Orientasi
b) Tahapan Identifikasi
Ketika kesan pertama sudah mulai dirasakan pasien, dan dia merasa
tahu situasi siapa yang bisa ditawarkan kepadanya, dia merespons
secara selektif kepada orang-orang yang tampaknya menawarkan
bantuan yang dia butuh kan. Fase ini dapat disebut identifikasi.
Beberapa pasien akan merasa memiliki dan merupakan bagian dari
usaha menangani masalah yang berhubungan dengan penyakit.
Mereka menunjukkan sikap ceria, optimisme, dan mampu
menyelesaikan masalah ketika mereka berhadapan dengan perawat
yang juga ceria, optimis, dan membantu dalam pemecahan masalah.
Pasien-pasien ini akan merasa lebih kuat dalam menghadapi
penyakit; sering ada perasaan bahwa "segalanya akan baik-baik
saja”.
c) Eksploitasi
d) Resolusi/Terminasi
Fokus dari fase ini adalah mengakhiri hubungan professional
karena tujuan bersama antara perawat dan klien sudah sampai pada
tahap akhir dan keduanya siap mengakhiri hubungan terapeutik. Fase
ini terkadang menjadi fase yang sulit bagi kedua belah pihak karena
dapat terjadi ketegangan dan peningkatan kecemasan jika ada hal
yang belum tercapai pada masing-masing fase. Indikator
keberhasilan fase ini adalah jika klien sudah mampu mandiri dan
lepas dari bantuan perawat.
Orang asing adalah individu yang tidak dikenal orang lain. Ketika
dua orang asing bertemu, mereka tidak memiliki kesamaan yang
mereka sadari. Tidak masalah apakah orang asing itu tiba di rumah
perawat atau di rumah sakit, prinsipnya sama: rasa hormat dan minat
positif yang diberikan pada orang asing pada mulanya bersifat non-
personal dan mencakup sapa-sapa biasa yang sama yang diberikan
kepada tamu baru yang telah dibawa ke situasi apa pun. Prinsip ini
menyiratkan: (I) menerima pasien apa adanya; (2) memperlakukan
pasien sebagai orang asing yang mampu secara emosional dan
berhubungan dengannya.
Beberapa analisa dari jurnal yang berhubungan dengan aplikasi atau implementasi
dari teori Hildegard E Peplau, sebagai berikut:
Pada jurnal ini terdapat kasus yaitu : Seorang wanita berusia 32 tahun masuk
ke ruang gawat darurat. Dia berteriak, “saya tidak bernafas!” Dia menangis,
air matanya mengalir di wajahnya. Pernafasannya 26x/menit dan saturasi O²
99%. Datanglah seorang perawat (Nurse Y) mengenalkan dirinya pada pasien.
Analisis dari jurnal ini yaitu Hubungan antara pasien dan perawat berdasarkan
teori Peplau adalah: 1). Fase orientasi, fase ini terjadi saat pasien menampilkan
perilaku pencarian kesehatan, dan perawat datang menemuinya untuk
memberikan bantuan. 2) Fase identifikasi, perawat emergency melakukan
triase pada pasien, melakukan identifikasi pasien sebagai seseorang yang
memenuhi syarat untuk dilakukan intervensi dan diberi bantuan.
Memperhatikan isyarat dan bahasa tubuh non-verbal, melengkapi tanda vital
pasien dan dia menyadari bahwa pasiennya mengalami hiperventilasi karena
kecemasan.3) Fase eksplorasi, pada saat ini perawat membutuhkan untuk
mengeksplorasi perasaan dan keyakinannya sendiri saat berhadapan dengan
pasien. 4). Fase resolusi, perawat dan pasien mendiskusikan discharge
planning, perasaan yang menyebabkan serangan panik, obat-obatan, dan
tindaklanjut janji temu. Mereka mereview tanda dan gejala yang menyebabkan
pasien harus kembali ke ruang gawat darurat.
Pada jurnal ini, penerapan teori Peplau pada pasien di ruangan emergency.
Keperawatan emergency membutuhkan keterampilan dan komunikasi yang
baik antara perawat dan pasien, untuk itu interaksi antara perawat dan pasien
dalam keadaan darurat mungkin singkat. Hal ini penting untuk perawat darurat
berkomunikasi secara proaktif dengan pasien dan keluarga mereka,
memanfaatkan empati, ketegasan, dan pendengaran aktif. Perawat emergency
bisa menggunakan komponen teori Peplau terutama saat menerapkan prinsip-
prinsip fase dalam hubungan perawat pasien.
2) The future in the past: Hildegard Peplau and interpersonal relations in nursing
c) Teori peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa
mengekspresikan kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Teori ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagaimana teori keperawatan yang
lainnya. Oleh karena itu, dalam menerapkan suatu teori keperawatan sebaiknya
memperhatikan kesesuaian antara teori dengan kasus yang akan diimplementasikan
agar mendapatkan hasil perawatan yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. Nursing Theorists and Their Work (Eighth edi). Elsevier Inc.
D’Antonio, P., Beeber, L., Sills, G., & Naegle, M. (2014). The future in the past:
Hildegard Peplau and interpersonal relations in nursing. Nursing Inquiry,21(4), 311-
317.https://doi.org/10.1111/nin.12056