Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

TEORI MODEL HILDEGARD PEPLAU

Kelompok 5, S1 Keperawatan :

1. Arfani Nurpratiwi (200114006)


2. Resti Miftah Nurjannah (200114042)
3. Siti Adawiyah (200114048)
4. Ulfa Avita (200114055)
5. Wulan Sugeng Saputri (200114052)

STIKES ABDI NUSANTARA

KOPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN


PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI

Nama Lengkap : Hildegard E. Peplau, Phd, RN, FAAN

Tanggal Lahir : Reading Pensylvania, 1 September 1909

Pendidikan :

 Lulusan Diploma Peplau Lulus Dari Hospital School Of


Nursing Pottstown, Pensylvania Pada Tahun 1931
 Lulus Dari Bennington College Dengan Gelar BA Dalam Bidang
Psikologi Interpersonal Pada Tahun 1943
 Lulus Dari Columbia University Di Newyork Dengan MA Dalam
Keperawatan Psikiatri Tahun 1947 Dan Ed.D. Dalam Pengembangan
Kurikulum Pada Tahun 1953.

Hasil Karya    :

 Buku Terbitan : “Hubungan Interpersonal Dalam Keperawatan” Pada


Tahun 1952
 Prinsip Dasar Bagi Konseling Keperawatan Dari Hasil Penelitiannya.

Jabatan             :

Direktur Eksekutif Dan Kemudian Jadi Presiden, Ia Menjabat 2 Istilah Di


Dewan International Council Of Nurses (ICN)

Pada Tahun 1997, Ia Menerima Kehormatan Tertinggi Keperawatan, Yang


Christiane Reimann Prize, Pada Kongres ICN Yang Berlangsung 4 Tahun. 
Pada Tahun 1996, American Academy Of Nursing Peplau Dihormati Sebagai
“Legenda Hidup”, Dan Pada Tahun 1998, AN Dilantiknya Ke Dalam Hall Of
Fame

Wafat: Diusia 89 Tahun Pada Tanggal 17 Maret 1999


Hildegard Peplau dianggap sebagai "perawat abad ini" dan sebagai "ibu
dari perawatan psikiatris" karena kontribusi teoretis luar biasa yang ia
tinggalkan dalam kedokteran. Sejak tahun 1952, teorinya telah berperan
sebagai kontribusi dalam pengembangan keperawatan modern dan, juga,
sebagai dasar studi bagi para profesional dan penelitian potensial di bidang
psikoterapi dan kesehatan mental.

Lahir pada tahun 1909, di Reading, Pennsylvania,


Peplau memperoleh pelatihan pendidikan berdasarkan
psikologi, keperawatan dan psikiatri di institut seperti
Sekolah Perawat Rumah Sakit, Bennington College
dan Teachers College, Universitas Columbia.

Selanjutnya, pengembangan profesionalnya


membawanya menjadi penyelia di Rumah Sakit
Pottstown; kepala keperawatan di Bennington dan
bekerja di Korps Perawat Angkatan Darat. Dia juga
menjadi direktur eksekutif dari American Nurses Association, di mana satu
tahun kemudian dia menjadi presiden, dan melakukan berbagai kegiatan di
berbagai pusat perawatan psikiatris sambil juga melakukan penyelidikan dan
pengajaran teoritis. "Perawat abad ini" meninggal pada 17 Maret 1990 di
Sherman Oaks, California. Dia ditambahkan ke Hall of Fame dari American
Academy of Nursing pada tahun 1994.

Kemudian, pada tahun 1995, ia dimasukkan dalam daftar 50 kepribadian


Amerika yang hebat dan pada tahun 1997 ia dianugerahi di ICN Quadrennial
Congress dengan hadiah Christiane Reimann, yang dianggap sebagai
penghargaan tertinggi dalam keperawatan.

B. Teori yang dikembangkan Hildegard E. Peplau

Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan
spikodinamik (Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model
hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik (significant therapeutic
interpersonal process). Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori
keperawatan  psikodinamikanya sebagai berikut:

 “Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku


seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang
dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian
yang telah dialami.”

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses


interaktif (Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres, 1986 ; Marriner-Tomey, 1994).

Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kematangan perkembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.

Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah


dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya
hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama
mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam
hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-
klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber,
Anderson dan Sills, 1990). Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini : orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).

Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952


Artikel-artikel di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep
interpersonal sampai pada isu-isu keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya
Peplau mengembangkan teori keperawatan yang dikenal dengan Psychodynamic
Nursing.

Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau


menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral :

a) Pasien
b) Perawat
c) Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
d) Proses interpersonal 

Penjabarannya sebagai berikut:

A) Pasien

Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,


interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya
dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang
langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.

B) Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal


dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi
yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.

C) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan


Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan
biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
D) Proses Interpersonal

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini


menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh
perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan
hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2)
identifikasi,  (3) eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap
saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian
masalah.

Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan

Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1). Fase Orientasi

Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat
dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi
proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting adalah perawat
bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas
dan menentukan masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil
keputusan bersama untuk menentukan  tipe bantuan apa yang diperlukan.
Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan
kebutuhan

2). Fase Identifikasi

Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini
pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini.

Respons pasien terhadap perawat:

a) Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat


b) Anatomy dan independent
c) Pasif dan dependent

3). Fase Eksploitasi

Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk


alternatif pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat
dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari
lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima informasi-
informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin
berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat,
mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.

4). Fase Resolusi

Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus


pada fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase
ini perlu untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien
berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan
menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara
sendiri.

Tabel Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya


Fase Fokus

Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah


Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Identifikasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Eksploitasi Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat
Resolusi

Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan

  Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan


resolusi dapat dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas
dalam (Tabel 2.1). Proses keperawatan didefinisikan sebagai
"aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek keperawatan didekati
secara tertib, sistematis.

Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan


fase interpersonal Peplau. Fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan
fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila menemui “stress” harus
menggunakan tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir
adalah menemukan kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi,
komunikasi, dan recording sebagai alat dasar untuk praktek perawat.

Ada perbedaan juga antara fase Peplau dan proses keperawatan.


Keperawatan profesional saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan
memiliki area praktek yang spesifik. Keperawatan beranjak dari peran physician’s
helper ke arah consumer advocay.

Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU


Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien sebagai orang yang
Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan asing, pertemuan diawali oleh pasien yang
yang dirasakan" mungkin perawat mengekspresikan perasaan butuh, bekerja
dimulai. sama mengenali dan menentukan masalah
DiaDiagnosa keperawatan (Catatan: pengumpulan data kontinu.)
Ringkasan pernyataan berdasarkan Pasien menjelaskan "kebutuhan yang
analisis. dirasakan."
Perencanaan Identifikasi.
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien
mempunyai perasaan memiliki dan
merespons secara selektif untuk memenuhi
kebutuhannya.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat
tujuan yang saling ditetapkan.Dapat dan kebutuhan dari pasien. Pada fase ini
dicapai dengan perawatan pasien, pasien mulai menerima informasi-informasi
kesehatan profesional, atau keluarga yang diberikan padanya tentang
pasien. penyembuhannya
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses
diharapkan.Dapat menyebabkan secara lengkap kemudian dilakukan
penghentian atau inisiasi rencana baru. pengakhiran hubungan pasien dengan
perawat
Teori Peplau dan Konsep Empat Besar

          Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu,


kesehatan, masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai
organisme kesehatan, didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan
gerakan maju kepribadian dan proses-proses manusia lainnya yang sedang
berlangsung di arah yang produktif, kreatif, konstruktifberusaha dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan "pribadi,
dan komunitas yang hidup".

Konsep Mayor Dari Teori Peplau

Empat konsep mayor dari teori Peplau:

1. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak
stabil. dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri
untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu
merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang
telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.

2. Lingkungan

Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme


dalam konteks kebudayaan, dari sini kebudayaan dan kepercayaan
diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan

3. Keperawatan

            Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk


mendukung kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan
sikap individual dari kehidupan masyarakat. sebagai perkembangan kepribadian
dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif,
konstruktif dan produktif.

4. Kesehatan

Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan


proses makhluk lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas,
produktivitas dan sikap individual dari kehidupan masyarakat. Sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan
alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam
konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami
klien dan mencapai resolusi masalah.

Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan


1. Praktek Keperawatan

Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru,


arahan baru, teori – teori yang dijadikan dasar praktek keperawatan untuk
tindakan terapeutik dengan pasien. Ide Peplau menjelaskan desain untuk
praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey & Alligood, 1998).

2. Pendidikan Keperawatan

Buku Peplau yang berjudul “Interpersonal Relation in Nursing” ditulis


khusus untuk membantu lulusan perawat dan mahasiswa keperawatan.
Tulisan – tulisan Peplau berampak pada tokoh – tokoh keperawatan lain yang
juga menulis buku. Mereka menyatakan bahwa ide Teori Peplau, terutama
definisi terhadap keperawatan dan proses keperawatan, pengembangan dari
teori kecemasan dan pembelajaran, serta metode psikoterapeutik, menjadi
bagian dari seleksi alam dari disiplin ilmu keperawatan (Tomey & Alligood,
1998)

3. Penelitian Keperawatan
Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh
pekerjaannya di klinik dan hasil studi, dimana hasil tersebut digunakan dalam
penlitian sebagai alat untuk meningkatkan batang tubuh pengetahuan
keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi bahwa
masalah pasien terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam
hubungan perawat – pasien. Thomas, Baker dan Estes menggunakan konsep
kecemasan Peplau sebagai suatu makna untuk memecahkan perasaan marah
secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada hubungan perawat –
pasien (Tomey & Alligood, 1998). 

Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

Kelebihan :

a) Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.


b) Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c) Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d) Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri

Kekurangan :

a) Kurangnya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan kesehatan:


dinamika intra keluarga, pertimbangan ruang individu, serta layanan
sumberdaya sosial komunitas/masyarakat juga kurang diperhatikan.
b) Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa
mengekspresikan kebutuhannya.
C. Aplikasi teori dalam praktik keperawatan

Strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan


keperawatan dengan mengaplikasikan teori keperawatan. Salah satunya adalah
teori dan model asuhan keperawatan yang dikemukakan oleh Hildegard E. Peplau
dikenal dengan teori hubungan interpersonal dimana teori ini menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri (perawat) dan orang lain (pasien)
dalam artian bahwa perawat perlu memahami perilakunya sendiri baru dapat
memahami orang lain hal ini sangat membantu dalam mengidentifikasi kesulitan
yang dirasakan oleh orang lain. Dalam teorinya ini, Peplau mengajak bagi perawat
untuk saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari
psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat dieksplore dan dimasukkan kedalam
intervensi keperawatan guna menunjang mutu kualitas pelayanan keperawatan
yang profersional Peplau menjelaskan hubungan relasi antara perawat dan pasien,
relasi ini merupakan kemitraan bukan hubungan yang pasif tetapi hubungan
pengalaman bersama baik pasien dan perawat dalam menjalin hubungan bisa
memiliki pengalaman yang berbeda maupun sama. Hal ini memberikan
kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien bagaimana cara
mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut
sehingga pada praktek keperawatan sehari-harinya ketika perawat dan pasien
mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya, mereka mulai menyusun tindakan
yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Menurut Peplau, Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses
interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan
tujuan yang sama. dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah
proses terapeutik dimana perawat dan pasien saling menghormati satu dengan
yang lain sebagai individu, kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai
hasil dari interaksi. Apabila dalam melakukan proses penerimaan pasien baru
mengaplikasikan teori keperawatan tentang hubungan interpersonal, dan
dilakukan sesuai standar rumah sakit tersebut, maka akan terjadi peningkatan
keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan di rumah sakit. 

D. Aplikasi teori dalam proses keperawatan

Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan
klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian
masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan
memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannnya dan
perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasanyang berhubungan
dengan masalah kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.

Penerapan dalam keprawatan

a) Hildegarde peplau ahli teori keperawatan yang terkenal, mengembangkan


teori interpersonal keperawata. Teori peplau mengatakan bahwa perawat
dan klien berpartisipasi dan berkontribusi pada hubungan dan lebih jauh
lagi bahwa hubungan itu sendiri dapat bersifat terapeutik
b) Perawat menggunakan hubungan perawat – klien sebagai pengalaman
interpersonal korektif bagi kliennya.
c) Intervensi keperawatan sering berfokus pada masalah interpersonal “disin
dan sekarang “ ( bertentangan dengan masalah di masa lalu atau masalah
hubungan sebelumnya ) dan pemecahan masalah interpersonal
d) Intervensi ansietas merupakan fungsi keperawatan yang penting,. Ciri –
ciri ansietas adalah keprihatinan, kesulitan, ketidakpastian, atau ketakutan
yang terjadi akibat ancama yang nyata atau dirasakan ; ansietas adalah
respons subjektif terhadap stres.

Kesmipulan
Hildegard Peplau dianggap sebagai "perawat abad ini" dan sebagai "ibu
dari perawatan psikiatris" karena kontribusi teoretis luar biasa yang ia tinggalkan
dalam kedokteran. Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral yaitu Pasien, Perawat, Masalah kecemasan yang terjadi akibat
sakit, Proses interpersonal.

Teori dan model asuhan keperawatan yang dikemukakan oleh Hildegard


E. Peplau dikenal dengan teori hubungan interpersonal dimana teori ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri (perawat) dan
orang lain (pasien) dalam artian bahwa perawat perlu memahami perilakunya
sendiri baru dapat memahami orang lain hal ini sangat membantu dalam
mengidentifikasi kesulitan yang dirasakan oleh orang lain

Anda mungkin juga menyukai