Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Konsep Metode Keperawatan Dan Teori Menurut

Hildegars E Peplau

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Keperawatan Dasar I

Di susun oleh Kelompok 6 :

1. Arif Wibowo
2. Erni
3. Euis Herlina
4. Fika Febriana S
5. Rizki Rachmawati R

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDRAMAYU
Prodi Ilmu Keperawatan
2015/2016
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
metode konsep hildegars E peplau.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah metode konsep hildegars E peplau dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Indramayu, 25 September 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan ..................................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................2

A. Sejarah Keperawatan ......................................................................................................2


B. Konsep Model Keperawatan ..........................................................................................3
C. Konsep Model Teori Hildegars E Peplau........................................................................3

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas
berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,
kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. 
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan
ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori keperawatan
itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menejlaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti langsung. Teori-teori yang
terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu
kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Fawcet, 1992). Teori mempunyai kontribusi pada
pembentukan dasar praktik keperawatan (Chinn & Jacob, 1995). Suatu metode untuk
menghasilkan dasar pengetahuan keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan
memanfaatan teori keperawatan. Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa
keperawatana dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai
dengan peran keperawatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapatmengetahui bagaimana ilmu


keperawatan dapat berkembang denganperalatan yang sangat terbatas pada zaman dahulu
hingga dengan peralatanyang sangat lengkap pada zaman sekarang.
 
2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang sejarahkeperawatan


nasional dan internasional
 Mahasiswa mampu menjabarkan perkembangan ilmu keperawatan,mulai dari zaman dahulu
hingga zaman sekarang
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Keperawatan

Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma


Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College bidang
interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa (Psychiatrict) 1947
dan Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR Peplau memiliki
pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah, 2
tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan praktek paruh waktu di keperawatan
jiwa swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa selama beberapa tahun dan
professor emeritus dari Universitas Rutgers. Lulusan sarjana bidang keperawatan yang
pertama eropa pusat di fasilitasi oleh DR. Peplau di belgia.

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan interpersonal dalam keperawatan”


1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah professional dengan topic
mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan. Pampletnya
“prinsip dasar bagi konseling keperawatan” yang berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria
(pengalaman kerja).

Dr. Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional
kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan presiden
persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan amerika. Dia telah bekerja
/melanyani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-negara asing dan bagian
bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam
keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali 1988 (komunikasi pribadi, November
4, 1987). Kontribusinya yang banyak bagi keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam
komunikasi dan persepsinya mengenai keperawatan.

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi (interpersonal) dalam


keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek keperawatan” Peplau
membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi, peran dalam kerja
keperawatan, dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan sebagai satu proses
interpersonal.
B. Konsep Model Keperawatan

1. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata.  Teori adalah sekelompok konsep
yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta tetapi kurang
bukti secara langsung. Pengantar Konsep dan Teori Keperawatan
2. Konsep keperawatan adalah ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Lanjutan…………….
3. Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya
umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktik
keperawatan.Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan
sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktik keperawatan. Karakteristik
Teori
4. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefenisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep keperawatan.  Teori keperawat harus bersifat ilmiah  Teori
keperawatan bersifat sederhana dan umum.  Teori keperawatan berperan dalam
memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
 Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktik keperawatan. Karakteristik Dasar Teori Keperawatan
5. NILAI Perawatan mempunyai faktor yang unik Perawatan pelayanan yang
diberikan secara langsung terhadap orang sakit atau sehat, kelompok, keluarga dan
masyarakat. Perawatan menggunakan proses untuk melakukan rencana perawatan.
Perawatan meliputi hubungan interpersonal yang berkelanjutan, hubungan
perawat dan klien merupakan hubungan yang sangat penting. Nilai – Keyakinan
Teori Keperawatan
6. KEYAKINAN Persyaratan dasar pikiran anggapan terhadap konsep mengenai
keperawatan. Setiap keyakinan model keperawatan merupakan inti dari
keperawatan. Keyakinan ditransfer dari teori scientik atau praktek dan salah satu
hasil dari penelitian. Keyakinan sebagian besar adalah satu model dengan model
yang lainnya.
C. Konsep Model Teori Hildegars E Peplau

Model Peplau telah terbukti sangat berguna bagi teori perawat kemudian dan dokter
dalam mengembangkan intervensi keperawatan yang lebih canggih dan terapi

Tujuh Peran Keperawatan Peplau menggambarkan peran karakter dinamis khas untuk
perawatan klinis.

1. Peran Asing: Menerima klien dengan cara yang sama saat bertemu orang asing dalam
situasi kehidupan lainnya; memberikan iklim menerima bahwa membangun kepercayaan.

2. Peran Sumber: Jawaban pertanyaan, menafsirkan data pengobatan klinis, memberikan


informasi.

3. Peran Pengajaran: Memberikan instruksi dan memberikan pelatihan; melibatkan analisis


dan sintesis dari pengalaman peserta didik.

4. Peran Konseling: Membantu klien memahami dan mengintegrasikan makna keadaan hidup
saat ini; memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan.

5. Peran pengganti: Membantu klien memperjelas domain dari ketergantungan, saling


ketergantungan, dan kemandirian dan bertindak atas nama klien sebagai advokat.

6. Kepemimpinan Aktif: Membantu klien memikul tanggung jawab maksimal untuk


memenuhi tujuan pengobatan dengan cara saling memuaskan.

7.Teknis peran ahli: Menyediakan perawatan fisik dengan menampilkan keterampilan klinis;
Mengoperasikan peralatan

Tahapan Perkembangan Peplau dari Hubungan Perawat-Klien

Model Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

1.Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh
adanya proses interpersonal.

2. Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini
berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik,
narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal.

Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan


yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan
pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :

A. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi
klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K
merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.

B.   Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional
kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

C. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama
dalam megatasi masalah kesehatan.

D.  Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga


merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.
E.   Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang
dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna
membantu memenuhi kebutuhannya.

F.    Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu


kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan
bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

3.   Sumber kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal


yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat
ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi
klien semakin membaik.

4.    Proses Interpersonal

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya,
biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:

a. Fase orientasi

Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa
percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian
askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.

b. Fase identifikasi

Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian
yang positif dan kepribadian pasien.

Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

1)      Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

2)      Individu mandiri terpisah dari perawat.

3)      Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat

c.  Fase eksplorasi

Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d.  Fase resolusi

Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi
kearah realisasi potensi. Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan
dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi
yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha
mendorong kemandirian pasien. Peplau juga percaya bahwa perawat bisa mengambil banyak
peran lainnya, termasuk konsultan, guru, agen keamanan, mediator, administrator, pengamat,
dan peneliti. Ini tidak didefinisikan secara rinci tetapi "diserahkan kepada kecerdasan dan
imajinasi pembaca." (Peplau, 1952)

Hubungan AntaraTahapan Peplau dan Proses Keperawatan

Dari empat tahap orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi seperti yang dibahas
di atas. Proses keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas’’, yang disengaja intelektual
dimana praktek keperawatan didekati secara tertib, sistematis.

Ada kesamaan mendasar antara proses keperawatan dan fase antarpribadi Peplau itu.
Kedua fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik.
Menggunakan kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan pasien untuk berkolaborasi
pada tujuan akhir. Keduanya pergi dari umum ke khusus, misalnya, perasaan yang samar-
samar pasien terhadap fakta-fakta spesifik tentang perasaan samar-samar. Kedua meliputi
observasi, komunikasi, dan rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat.

Ada perbedaan juga, antara fase Peplau dan proses keperawatan. Ketika
mempertimbangkan perbedaan, harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal dalam
Hubungan Keperawatan’’ diterbitkan pada tahun 1952. Keperawatan profesional saat ini
berfungsi dengan tujuan lebih jelas. Gerakan jauh dari perawat sebagai pembantu dokter dan
perawat sebagai advokat konsumen. Misalnya, hari ini bagian dari proses keperawatan
diagnosis.

Asosiasi Perawat Amerika dalam Standar Praktik Keperawatan, menyatakan:


"Diagnosis keperawatan berasal dari data status kesehatan".

Peplau menyatakan (dalam 1952) bahwa fungsi utama dokter adalah "mengakui
impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan profesional yang dibutuhkan" yang hasil untuk
dokter dalam" tugas mengevaluasi dan mendiagnosa masalah muncul". Ini bertentangan
dengan pengakuan sekarang dari fungsi keperawatan mandiri.

Faktor yang Mempengaruhi Blending dari  Hubungan  Perawat-Klien

Menurut Peplau (1952/1988), keperawatan adalah terapi karena merupakan seni


penyembuhan, membantu individu yang sakit atau membutuhkan perawatan kesehatan.
Perawatan dapat dilihat sebagai proses antarpribadi karena melibatkan interaksi antara dua
atau lebih individu dengan tujuan bersama. Dalam keperawatan, tujuan bersama ini
memberikan insentif untuk proses terapi di mana perawat dan menghormati pasien sama lain
sebagai individu, keduanya belajar dan berkembang sebagai akibat dari interaksi. Seorang
individu belajar ketika dia atau dia memilih stimuli dalam lingkungan dan kemudian bereaksi
terhadap rangsangan tersebut.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Teori Hildegard E Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif (1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien (Torres, 1986).
Berdasrkan teori ini pasien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan perawat adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik pasien dan
keluarga, dan untuk membantu pasien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian
(Chinn dan Jacobs, 1995) teori dan gagasan Peplau di kembangkan untuk memberikan bentuk
keperawatan jiwa. Oleh sebeb itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan psien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor dan wali.

B.     SARAN

Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model konsep


keperawatan dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan
pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.
Agar pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang
menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang
mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada
yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan
rajin.
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik.
Jakarta: EGC. Hlm130,137

Suzanne C.smeltzer dan Brenda G. Bare.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah,


Brunner & suddarth. Jakarta: EGC.30,31

M. Gaie Rubenfeld dan Barbara K. Scheffer.2010.Berpikir kritis untuk perawat ,Strategi


berbasis kompetensi. Jakarta: EGC. 50.51

R. Siti Maryam. Santu Setiawati, Mia Fatma Ekasari, 2008. Berpikir Kritis dalam Proses
Keperawatan. Jakarta :EGC. Hlm 6,7 
Lampiran

Kelompok 1 ( rizaldy ) : asumsi apa sajakah yang di berikan teori peplau ?

Jawab: Asumsi eksplit yaitu memberikan pandangan bahwa perawat akan membuat pasien
belajar ketika ia akan menerima penanganan perawat

Asumsi implisit yaitu mempertegas prosfesi keperawatan, memiliki tanggung jawab


legal dalam penggunaan keperawatan secara efektif dan segala konsekuensinya pada
pasien.

Kelompok 2 ( yistiani ) : apa yang dimaksud merespon perencana ?

Jawab: Yaitu merespon secara selektif untuk memenuhi kebutuhanya.

Kelompok 3 ( aqilatul m ) : apa tindakan keperawatan menurut konsep model peplau ?

Jawab: Tindakan yaitu mendidik klien dan keluarga, unruk membantu klien mencapai
kematangan perkembangan kepribadian, narasumber, konselor dan wali.

Kelompok 4 ( dwi ) : apa yang di maksud dengan ansietas ?

Jawab: Ansietas adalah masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit atau sumber kesulitan.

Kelompok 5 ( fhani ) : jelaskan 4 tahap antara klien dan perawat ?

Jawab: Klien, Perawat, sumber kesulitan dan proes interpersonal.

Kelompok 7 (fitriyah ) : apa tujuan dari teori peplau?


Jawab: Di mana hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk suatu kekuatan
mendewasakan melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien’

Kelompok 8 (cici agustina ) : apa fungsi teori peplau ?

Jawab: Untuk kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antara manusia yang mencakup 4 komponen sentral, yaitu : klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit ( sumber kesulitan ) dan
proses interpersonal.

Kelompok 9 ( lupi ) : bagaimana peran perawat tentang teori peplau ?

Jawab:

1. sebagai mitra kerja

2. sebagai nara sumber

3. sebagai pendidik

4. sebagai kepemimpinan

5. sebagai pengasuh pengganti

6. sebagai konselor

Kelompok 10 ( riska diana ) : jelaskan fase orientasi menurut teori peplau ?

Jawab: Fase orientasi adalah lebih berfokus untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan secara efektif
dalam pemberian askep pada klien.

Anda mungkin juga menyukai