Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH METABOLISME PROTEIN

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Ilmu Dasar Keperawatan I

Disusun Oleh : Kelompok 6

1. Tris Dendy 4. Fitriyah


2. Ibnu Ajihiu Angga 5. Ratna Dwi Riski
3. Aqilatul Munawwaroh 6. Sumiyati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes ) INDRAMAYU

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2015 / 2016
1
DAFTAR ISI

Daftar isi ………………………………………………………………………… i

BAB I. PEMBAHASAN ………………………………………………………… 1

A. Pengertian Protein ………………………………………………………... 1


B. Metabolisme Protein ………………………………………………….….. 2
C. Fungsi Protein ……………………………………………………………. 4
D. Sumber Protein …………………………………………………………… 4
E. Gangguan Metabolisme Protein ………………………………………… 5
Daftar Pustaka …………………………………………………………..……… 7

2
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein

Protein adalah rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino.


Asam amino adalah molekul organik kecil yang pada umumnya terbuat dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang
terdiri dari 20 asam amino yang berbeda. Ratusan atau ribuan asam amino
dirangkai dengan suatu urutan tertentu untuk membentuk rantai asam amino.
Fungsi protein dimungkinkan karena struktur tiga dimensinya yang unik.
Dengan strukturnya yang unik suatu molekul protein dapat melakukan
interaksi dengan molekul lainnya sehinnga dapat berfungsi sebagai molekul
pengatur dalam suatu ekspresi gen atau transmisi genetik menjadi fenotipik.
Jadi, suatu protein sangat tergantung pada kemampuannya untuk mengikat
atau berpasangan dengan molekul lainnya untuk menjalankan fungsinya.
Kemampuan tersebut ditentukan oleh struktur tiga dimensinya. Bentuk yang
secara energetik paling stabil ditentukan oleh interaksi tiap-tiap asam amino
yang membentuk protein tersebut. Oleh karena itu, jenis asam amino dan
urutannya dalam rantai protein akan menentukan struktur tiga dimensi
molekul protein yang terbentuk. Urutan asam amino dalam suatu rantai
protein sangat penting menentukan fungsi protein tersebut.

Semua organisme merupakan kumpulan dari sejumlah protein dan


segala aktivitasnya. Fungsi protein tergantung pada struktur tiga dimensinya,
yang pada gilirannya ditentukan oleh sekuen asam amino penyusun protein
tersebut. Jadi, DNA menentukan karakteristik suatu organisme. DNA
mengandung sandi genetik untuk tiap asam amino yang ditampilkan masing-
masing dari sekuen tiga pasang basa. Ketiga basa (triplet) ini disebut kodon.

3
Urutan kodon pada suatu sekuen DNA mencerminkan urutan asam amino
yang akan dirakit menjadi suatu rantai protein. Satu bagian sekuen DNA
lengkap yang mampu menentukan sekuen asam amino suatu protein atau
molekul rRNA dan tRNA disebut gen, yaitu satuan hereditas yang
didefinisikan oleh para ahli genetika klasik. Semua gen dan sekuen DNA yang
dimiliki oleh suatu organisme disebut genom.

B. Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu
sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari
asam amino dalam asam amino terdapat unsur N ( nitrogen). Nitrogen berada
dalam tubuh yaitu melalui protein. Protein tidak bisa disimpan sebagai protein
dalam jaringan ,oleh sebab itu harus dipecah terlebih dahulu. Karena protein
merupakan protein kompleks, sebaiknya dipecah dahulu membentuk molekul-
molekul protein.
Digesti atau pencernaan protein yaitu pemecahan protein oleh enzim
hidrolease (peptidase dan protease). Peptidase terbagi atas Endopeptidase dan
Eksopeptidase, endopeptidase memecah secara internal kemudian
menggabungkan pecahan itu menjadi frakmen peptida yang besar contohnya
pepsin dan tripsin. Yang paling berperan pada digesti protein adalah
endopeptidase. Ia memecah protein terlebih dahulu menjadi frakmen yang
kecil-kecil.
a. Sintesis Protein
Proses sintesis protein dari sandi genetik melibatkan beberapa langkah.
DNA pada dasarnya adalah penyimpan informasi yang pasif, mirip denga
cetak biru (blue print) untuk denah rumah. Aktivitas pembuatan protein
terjadi pada suatu situs khusus dalam sel yang disebut ribosom. Oleh

4
karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein adalah menyampaikan
informasi dari DNA ke ribossom.
b. Transkripsi.
Transkripsi adalah sintesis RNA secara enzimatik dengan
menggunakan DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi suatu gen, hanya
salah satu rantai DNA yang digunakan sebagai cetakan atau templat.
Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA polimerase. Sintesis RNA selalu
bergerak ke satu arah. Untuk menginisiasi transkripsi, RNA polimerase
berikatan pada suatu daerah di DNA yang disebut promoter. Perbedaan
urutan nukleotida dari promoter berbagai gen menyebabkan perbedaan
tingkat efisiensi dan regulasi dari inisiasi transkripsi gen-gen tersebut.
c. Translasi
Translasi merupakan proses sintesis protein di dalam sel.Sebelum
sintesis protein dimulai, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino
spesifik. Reaksi ini dikatalis oleh enzim aminoasil tRNA sintetase
bersama dengan ATP, sehingga terbentuk aminoasil tRNA. Pada tRNA
terdapat antikodon yang akan berpasangan dengan kodon yang terdapat
pada mRNA. Setiap macam aminoasil tRNA sintetase akan
menggabungkan asam amino tertentu pada tRNA yang spesifik.Pada
tRNA inisiator, tRNA terikat pada asam amino metionin yang
termodifikasi, yaitu N-formilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari
tiga tahap yaitu:

 Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA


 Elongasi : proses penambahan asam amino

 Terminasi : proses pelepasan protein yang baru disintesis

5
C. Fungsi Protein

Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :

a. Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin.


b. Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan
makanan misalnya dalam lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih
telur).
c. Protein transport , mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya
hemoglobin untuk mengikat O2.
d. Protein kontraktil , untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin
untuk kontraksi otot.
e. Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya
antibody yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing
(antigen) ke dalam tubuh.
f. Toksin , merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya
bisa ular.
g. Hormone merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses
dalam tubuh, misalnya hormone insulin, pada hewan hormone auksin dan
gibberellins pada tumbuhan.
h. Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel,
jaringan dan tubuh organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding
sel, keratin untuk rambut dan bulu.

D. Sumber Protein
Berdasarkan sumbernya protein ada dua macam :
a. Protein hewani , yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging,
ikan

6
b. telur. Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
contohnya kacang kacangnya.
E. Gangguan Metabolisme Protein
Defisiensi protein
Bila pemasukan protein kurang maka akan kekurangan kalori di
samping defisiensi asam – asam amino yang di perlukan, mineral dan
faktor faktor lain misalnya faktor lipotropik. Akibatnya pertumbuhan
tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh, pembentukan zat anti dan serum
serum protein akan terganggu.
a. Hypoproteinemi
Biasanya akibat ekskresi protein serum darah berupa albumin yang
berlebihan melalui air kemih. Selain itu juga pembentukan albumin yang
terganggu, misalnya penyakit hati, atau absorbs albumin kurang akibat
kelaparan atau karena penyakit usus. Akibat hypoproteinemi dalam klinik
sering ditemukan penyakit ginjal.
b. Pirai (Gouty Arthritis)
Secara klinis penyakit ini merupakan arthritis akut yang sering kambuh
secara menahun. Pada berbagai jaringan ditemukan endapan urat yang
merupakan tonjolan-tonjolan yang disebut thopus biasanya terdapat
disekitar sendi, sering juga ditemukan pada tulang rawan daun telinga.
Pengendapan juga terdapat pada ginjal dan jantung. Penyakit ini lebih
sering ditemukan pada pria usia pertengahan atau lebih tua.
c. KEP (Kekurangan Energi Protein)

Penyakit KEP merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang


penting di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit ini
merupakan penyebab terpenting mortalitas dan morbiditas penyakit pada
anak. Penyakit KEP dibedakan menjadi gizi kurang, marasmus,
kwashiorkor, atau campuran marasmus-kwshiorkor. Marasmus dapat

7
terjadi pada segala umur, akan tetapi lebih sering dijumpai pada bayi yang
tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan pengganti atau sering
terkena diare. Pada anak dengan marasmus, didapatkan berat badannya <
60% berat badan anak normal seusianya. Penampilannya seperti orang tua
yang keriput dan terlihat sangat kurus. Kwashiorkor terjadi apabila anak
kekurangan masukan protein. Pada anak dengan kwashiorkor, berat badan
anak 60-80% berat badan anak normal seusianya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Pembentuk, FUNGSI DAN SUMBER PROTEIN http://id.shvoong.com/exact-
sciences/2001135-pembentuk-fungsi-dan-sumber-protein/#ixzz1Itu8yBEn
Poedjiadi, Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: UI Press.
Toha. 2001. Biokimia, Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta.
Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid. Bandung:
ITB.

Anda mungkin juga menyukai