Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Nessya Auldila Astri

NIM: F202101027

KELAS: F1 FARMASI

Membuat resume tentang protein (definisi, golongan, struktur, cara sintesis)?

Definisi protein:

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Zat gizi ini ditemukan di seluruh tubuh termasuk tulang, kulit, otot, serta rambut. Bisa
dikatakan, sekitar 20% tubuh manusia terbentuk dari protein.

Protein memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau sub-unit enzim

Protein juga merupakan molekul rumit yang membantu tubuh menjalankan fungsinya secara
optimal. Protein dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti daging sapi, daging
ayam, kacang-kacangan, telur, ikan, dan udang. protein akan dipecah dahulu dalam tubuh
menjadi struktur terkecilnya yakni asam amino, baru bisa diserap oleh tubuh.

Golongan Protein antara lain yaitu:

a. Protein hormon

Salah satu jenis protein adalah yang berfungsi sebagai bahan kimia dasar pembentuk hormon.
Hormon ini bertindak sebagai pembawa pesan kimia yang mengantarkan pesan melalui aliran
darah. Setiap hormon ini akan memengaruhi satu sel tertentu di dalam tubuh yang dikenal
sebagai sel target.

Contohnya, organ tubuh bernama pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin ini
diproduksi sebagai respons adanya kadar gula darah (misalnya habis makan). Hormon insulin
akan dikeluarkan pankreas khusus untuk mengikat gula yang ada di darah menuju sel targetnya.
Sehingga di darah tidak menumpuk gula.

b. Protein enzim

Jenis protein lainnya di dalam tubuh bertugas sebagai pembentuk enzim. Enzim berfungsi untuk
mendukung terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh.
Contohnya di dalam tubuh semua sumber zat gizi mulai dari karbohidrat, protein, dan lemak
harus diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana agar bisa diserap. Nah, untuk mengubah itu
semua diperlukan beberapa reaksi kimia yang rumit di dalam tubuh. Reaksi kimia tersebut akan
berjalan lancar jika ada enzim di dalam tubuh.

c. Protein struktural

Jenis protein paling besar adalah protein struktural. Protein struktural berfungsi sebagai
komponen penting yang membangun konstruksi tubuh dari tingkat sel.

Contoh protein struktural yang paling umum adalah kolagen dan keratin. Protein jenis keratin
adalah protein yang kuat dan berserat sehingga dapat membentuk struktur kulit, kuku, rambut,
dan juga gigi. Sementara, protein struktural berbentuk kolagen berfungsi sebagai pembentuk
tendon, tulang, otot, tulang rawan, dan juga kulit.

d. Protein antibodi

Protein defensif adalah protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari adanya zat asing
atau organisme asing yang memasuki tubuh. Protein bertindak sebagai komponen pembentuk
antibodi di dalam tubuh.

Dengan terpenuhinya kebutuhan protein maka pembentukan antibodi juga akan semakin
optimal dan bersifat semakin protektif. Maka, tubuh pun bisa mempertahankan diri dari
penyakit.

e. Protein transport

Protein di dalam tubuh juga berfungsi ibaratnya sebagai pengantar molekul dan zat-zat gizi di
dalam tubuh keluar dan masuk ke dalam sel. Contohnya adalah hemoglobin. Hemoglobin
adalah protein pembentuk sel darah merah.

Hemoglobin akan mengikat oksigen dan mengantarkannya ke jaringan yang membutuhkan


oksigen dari paru-paru. Contoh protein transport lainnya adalah serum albumin yang bertugas
mengantarkan lemak ke aliran darah.

f. Protein pengikat

Protein pengikat memiliki fungsi untuk mengikat zat gizi dan molekul untuk digunakan nantinya.

Contohnya adalah pengikat besi. Tubuh menyimpan besi dalam tubuh dengan feritin. Feritin ini
adalah protein yang bertugas pengikat besi. Ketika nantinya besi dibutuhkan lagi untuk
membentuk sel darah merah maka besi dalam feritin akan dilepaskan.
g. Protein penggerak

Protein penggerak mengatur kekuatan dan kecepatan jantung bergerak, dan juga otot saat
berkontraksi. Saat tubuh bergerak, akan terjadi kontraksi otot, saat kontraksi inilah peran
protein penggerak dibutuhkan.

Contohnya Anda menekuk kaki, hal ini akan melibatkan serabut-serabut otot bergerak. Saat
serabut otot bergerak ini sebenarnya terjadi reaksi kimia yang berjalan sangat cepat.

Tubuh mengubah ATP atau bentuk energi kimia yang menjadi digunakan dalam tubuh untuk
menghasilkan perubahan mekanis. Proses pengubahan energi kimia tersebut menjadi
perubahan mekanis ini melibatkan protein penggerak yakni aktin dan miosin dalam serabut
otot. Perubahan mekanisnya adalah posisi kaki yang akhirnya berubah jadi menekuk yang
sebelumnya lurus.

Tahapan sintesis protein terbagi menjadi dua bagian yaitu transkripsi dan translasi. Secara
umum, sintesis protein berawal dari DNA, lalu pembentukan RNA, kemudian penyusunan
protein (DNA > RNA > Protein). Proses perubahan molekul ini juga dengan central dogma.

Tahap 1 - Transkripsi

Proses sintesis protein di tahap awal ini merupakan proses dimana terjadi penyalinan sebagian
molekul DNA. Penyalinan ini dilakukan karena lokasi DNA ada di nukleus, sementara proses
pembentukan protein yaitu di ribosom yang terletak pada sitoplasma.

Dikarenakan DNA tidak mampu bergerak sendiri ke ribosom, maka DNA butuh penggerak yaitu
RNA polimerase (mRNA) untuk mendatangi DNA, menyalin kode genetik atau membuat
cetakan, lalu memindahkan salinan DNA tersebut ke ribosom. Maka dalam hal ini, mRNA
disebut sebagai pembawa pesan.

Dalam proses transkripsi juga terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut:

1. Inisiasi

RNA polimerase memecah sebagai molekul DNA yang berisi segmen-segmen berupa gen.
Dalam gen, terdapat bagian ujung yang disebut promoter dan terminator. RNA polimerase akan
bergerak dari bagian terminator ke promoter untuk memecah DNA. Jika RNA polimerase telah
berhasil di bagian promoter maka proses inisiasi ini selesai.

2. Elongasi
Proses ini yaitu saat RNA polimerase kembali ke terminator setelah mencapai promoter,
sehingga terbentuklah mRNA yang akan menyalin kode genetik pada DNA.

3. Terminasi

Proses terakhir transkripsi yaitu ketika untaian mRNA telah selesai terbentuk dan lepas dari
DNA untuk pergi ke ribosom.

Tahap 2 – Translasi

Ketika mRNA yang membawa salinan DNA berhasil membawanya ke ribosom, terjadilah proses
translasi yaitu proses penerjemahan atau penguraian kode-kode genetik hasil salinan DNA yang
sudah dibawa mRNA sebelumnya. Kode genetik ini yang akan menghasilkan polipeptida sebagai
penyusun protein.

Translasi juga terbagi ke dalam 3 tahap, berikut diantaranya:

a. Inisiasi

Pada tahap ini mRNA datang membawa kodon-kodon DNA sampai ke ribosom. Kodon pertama
yang bertemu ribosom disebut kodon start atau AUG.

b. Elongasi

Kodon yang dibawa mRNA akan diuraikan atau diterjemahkan menjadi asam amino kemudian
masing-masing digabung dengan tRNA yang membawa asam amino untuk menyusun protein.
Sehingga gabungan tersebut akan membentuk rantai polipeptida.

c. Terminasi

Proses translasi terakhir yaitu saat salah satu kodon stop antara UAA, UAG, atau UGA bertemu
dengan ribosom yang kemudian menjadi kodon stop atau

Anda mungkin juga menyukai