Anda di halaman 1dari 11

Hukum pertambangan

Oleh:
Sitti Aisyah S.H. M.H
Fakultas Hukum Universitas DAYANU
IKHSANUDDIN
• Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan
Pengertian kegiatan dalam rangka, pengelolaan dan pengusahaan
Pertambangan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan/atau pemurnian atau pengembangan
dan/atau pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pasca tambang. (Pasal 1 angka 1 UU No.3
tahun 2020)
• Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka
Pengertian Usaha pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi
Pertambangan tahapan kegiataan penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan
dan/atau pemurnian atau pengembangan dan/atau
pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan, serta pasca
tambang. (Pasal 1 angka 6 UU No.3 tahun 2020)
Pengelompokan Usaha
pertambangan terbagi:

Pengelompokan
usaha Pertambangan Pertambangan
pertambangan Mineral: Batu Bara
terbagi

3). Pertambangan
1). Pertambangan 2). Pertambangan 4). Pertambangan
Mineral bukan
Mineral Radio aktif Mineral Logam batuan
logam
PENGERTIAN HUKUM PERTAMBANGAN
Istilah hukum
pertambangan
Hukum pertambangan adalah hukum yang mengatur
merupakan tentang penggalian atau pertambangan biji-biji dan mineral
dalam tanah. (ensiklopedia Indonesia)
terjemahan dari
bahasa Inggris; Hukum pertambangan adalah ketentuan khusus yang
mining Law, mengatur hak menambang (bagian dari tanah yang
mengandung logam berharga di dalam tanah atau bebatuan)
Mijnrecht (Bahasa menurut aturan-aturan yang telah ditetapkan. (Black Law
belanda), Bergrecht Dictionary).
(Bahasa jerman)
Menurut Salim HS yaitu keseluruhan
kaidah hukum yang mengatur
kewenangan negara dalam Kaidah hukum dalam hukum
pengelolaan bahan galian (tambang) pertambangan dibedakan menjadi
dan mengatur hubungan hukum dua macam yaitu kaidah hukum
antara negara dengan orang dan atau pertambangan tertulis dan kaidah
badan hukum dalam pengelolaan dan hukum pertambangan tidak tertulis.
pemanfaatan bahan galian (tambang)
• Kaidah hukum pertambangan tertulis = terdapat dalam
perundang-undangan, traktat dan yurisprudensi.

• Hukum pertambangan tidak tertulis = kaidah hukum yang


hidup dan berkembang dalam masyarakat. Sifatnya lokal
artinya hanya berlaku dalam masyarakat setempat.

• Kewenangan negara= kekuasaan yang diberikan oleh hukum


kepada negara untuk mengurus, mengatur, dan mengawasi
pengelolan bahan galian sehingga didalam pengusahaan dan
pemanfaatannya dapat meningkatkan kesejahateraan
masyarakat.
Penguasaan bahan galian tidak hanya
menjadi monopoli pemerintah semata-mata
tetapi juga diberikan kepada orang atau Pemerintah/pemda memberikan izin kuasa
badan hukum untuk mengesahkan bahan pertambangan, kontrak karya , perjanjian
galian sehingga hubungan hukum antara karya pengusahaan batu bara kepada orang
negara dengan orang/badan hukum harus atau badan hukum tersebut.
diatur sedemikian rupa agar mereka dapat
mengusahakan bahan galian secara optimal.
• Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan
Pengertian kegiatan dalam rangka, pengelolaan dan pengusahaan
Pertambangan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
secara formal pengolahan dan/atau pemurnian atau pengembangan
dan/atau pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan,
serta kegiatan pasca tambang. (Pasal 1 angka 1 UU No.3
tahun 2020)
1. Asas manfaat yaitu dimana dalam peenyeleggaraan kegiatan usahanya
harus memberikan manfaat/kegunaan yang sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat banyak

2.Asas keadilan yaitu dimana dalam penyelenggaraan kegiataan harus


Pertambangan memberikan peluang dan kesempatan yang sama kepada semua warga
negara sesuai dengan kemampuannya
mineral dan batu
3.Asas keseimbangan yaitu dimana para pihak mempunyai kedudukan yang
bara di kelola sama atau sejajar dalam menentukan bentuk dan substansi kontrak kerja
sama, baik kotrak bagi hasil pertambangan maupun kontrak-kontrak lainnya.
berasaskan:
4. asas keberpihakan pada kepentingan bangsa

5.Asas parisipatif dimana pihak swasta maupun perorangan diberikan hak


untuk mengusahakan bahan galian yang terdapat dalam wilayah hukum
pertambangan Indonesia.
6.Asas transparansi yaitu bahwa dalam pelaksanaan pertambangan minerba harus dilaksanakan
secara terbuka. Artinya setiap informasi yang disampaikan kepada masyarakat oleh pemberi dan
pemegang izin harus disosialisasikan secara jelas dan terbuka kepada masyarakat. Agar lembaga
negara atau anggota masyarakat seperti lsm dapat memantau dan memberikan pengawasan
secara efektif. misal tahap-tahap kegiatan pertambangan, kebutuhan tenaga kerja dll

7.Asas akuntabilitas artinya bahwa setiap pertambangan minerba harus dapat


dipertanggunjawabkan kepada rakyat dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

8. Asas berkelanjutan dan berwawasan linkungan yaitu prinsip yang secara terencana
mengitegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan dan social budaya dalam keseluruhan usaha
pertambangan minerba untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai